Anda di halaman 1dari 15

Kementrian Pendidikan Kebudayaan

Riset dan Teknologi

1.3.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI


VISI GURU PENGGERAK
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

ASRIYAH,S.Pd (CGP)
Angkatan 3
Kabupaten Bantul
2021
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

VISI
Murid Dimasa Depan

Filosofis Peran dan Nilai Inkuiri Apresiatif


Ki Hajar Dewantara Guru Penggerak BAGJA

MERDEKA BELAJAR
Profil Pelajar Pancasila
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

Filosofis Ki Hajar Dewantara

“ Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-


anak, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat “
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

Peran dan Nilai Guru Penggerak

Peran : Mewujudkan kepemimpinan pada murid

Nilai : Berpihak pada murid


Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

Visi Guru Penggerak

Terwujudnya Pembelajaran yang Berpihak pada Murid dan Profil Pelajar


Pancasila ”

Prakarsa Perubahan
Pembelajaran dengan menggunakan dolanan anak dapat menumbuhkan profil pelajar Pancasila sebagai
kegiatan yang inovatif, menyenangkan dan berpihak pada murid.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

Inkuiri Apresiatif (IA)

Sebuah pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis


kekuatan. Sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi sekolah atau
komunitas  dan membawa perbaikan pada sekolah, komunitas melalui tahapan
BAGJA. Model manejemen menggunakan prinsip-prinsip psikologis positif dan
pendekatan positif.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

BAGJA

Lima tahapan utama BAGJA adalah:


1.Buat pertanyaan (define)
2.Ambil Pelajaran (discover)
3.Gali Mimpi (dream)
4.Jabarkan rencana (design)
5.Atur Eksekusi (deliver)
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

B uat pertanyaan

1. Dolanan anak apa saja yang dapat mendukung


pembelajaran yang berpihak kepada murid?
2. Bagaimana cara menumbuhkan profil pelajar Pancasila
pada murid melalui proses pembelajaran inovatif dengan
menggunakan dolanan anak?
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

A mbil pelajaran

1. Mengembangkan potensi yang ada pada murid sebagai asset utama


untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid ,seperti
bakat, minat, ketrampilan dalam bermain dolanan anak.
2. Mencoba menerapkan dolanan anak yang dapat menumbuhkan
profil pelajar Pancasila seperti jamuran, gobag sodor, gating,
engklek, betengan, dll.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

G ali Mimpi

1. Terwujudnya pembelajaran yang berpihak pada murid melalui dolanan


anak. Siswa diberikan ruang dan akses untuk bisa bermain sambil
belajar.Siswa dapat menerapkan dolanan anak dalam kegiatan
pembelajaran dan dapat mengembangkan kreativitas dengan permainan
tersebut.
2. Siswa menunjukkan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancsila di
lingkungan sekolah, rumah dan msyarakarat, dengan bimbingan dan
keteladanan.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

J abarkan rencana

1. Mempersiapkan dolanan anak yang akan diterapkan dalam kegitan pembelajaran,


menjabarkan karakter yang mencerminkan profil pelajar Pancasila dalam kegiatan
pembalajaran, Menerapkan pembelajaran yang berbasis pada siswa sehingga mereka
dapat mengesksplorasi pengetahuan dan meneladani karakter profil Pelajar Pancasila
2. Memberikan sosialisasi dan berkolaborasi dengan semua guru (rekan sejawat) terkait
penggunaan dolanan anak dalam kegiatan pembelajaran.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

A tur Eksekusi

1. Mengajak semua pihak untuk bisa menerapkan rencana pembelajaran ini


seperti Kepala Sekolah, rekan sejawat dan murid.
2. Melakukan refleksi agar dapat mengetahui kelemahan-kelemahan selama
pembelajaran menggunakan dolanan anak. Mengevaluasi hal-hal positif
yang sudah diterapkan dalam pembelajaran dan dukungan dari sekolah
sebagai kekuatan.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

GAMBARAN PERUBAHAN
SEBELUM SESUDAH

1. Pembelajaran terasa monoton, peserta 1. Peserta didik menjadi lebih termotivasi dan
didik merasa bosan dan ingin cepat selesai semangat mengikuti pelajaran dengan
dalam melaksanakan kegiatan belajar di menggunakan dolanan anak.
sekolah. 2. Peserta didik menjadi lebih senang belajar
2. Peserta didik merasakan pembelajaran disekolah, dengan adanya permainan
kurang menyenangkan, dan tidak menarik. bernuansa tradional yang sesuai juga dengan
3. Penanaman akhlak sesuai profil pelajar dunia anak-anak yaitu bermain.
Pancasila jarang diterapkan, pembelajaran 3. Lebih mudah menanamkan mandiri, gotong
lebih focus pada ranah kognitif royong, kreatif dan bernalar kritis sesuai
dengan profil pelajar Pancasila.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan
Riset dan Teknologi

SALAM SEHAT
DAN BAHAGIA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai