Anda di halaman 1dari 15

PENGATURAN TEGANGAN DAN

ALOKASI DAYA REAKTIF

Kelompok:
M. Agum Wicaksono – 202011376
Khairul Imam – 202011379
Iva Eviana Agustin – 202011381
Vincentius Andika Januar Septiadi - 202011400

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

http://www.itpln.ac.id Pemasaran
Institutdan AdmisiPLN
Teknologi IT-PLN
HAL YANG MEMPENGARUHI PENGATURAN TERGANGAN

Dalam penyediaan tenaga listrik, tegangan yang konstan merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu perlu penanganan tersendiri, pengaturan tegangan erat kaitannya dengan pengaturan daya reaktif dalam
sistem. Dalam sistem tenaga listrik, tegangan dipengaruhi oleh (Djiteng Marsudi, 2015) :
1. Arus penguatan generator
2. Daya reaktif pada beban
3. Daya reaktif dalam sistem, seperti kondensator dan reaktor
4. Posisi tap transformator
Mengatur tegangan pada suatu titik dalam sistem tenaga listrik akan lebih mudah jika pada titik tersebut terdapat
sumber daya reaktif yang bisa diatur. Mengingat kondisi beban yang selalu berubah, jika terjadi penambahan daya reaktif
pada beban maka harus diikuti penambahan pembangkitan daya reaktif pada sistem sehingga keadaan tegangan dapat
stabil. Selain itu dapat diketahui jika besar tegangan pada suatu titik di sistem dapat dipengaruhi oleh perubahan daya
reaktif pada titik tersebut maupun titik lainnya di dalam sistem tenaga listrik.

http://www.itpln.ac.id
MASALAH ARUS HUBUNG SINGKAT

Gangguan hubung singkat terjadi ketika konduktor berarus menyentuh atau mengenai kawat lain yang
menyebabkan menurunnya nilai resistansi lintasan secara signifikan. Contoh : ketika sebuah kabel memiliki insulasi
yang rusak sehingga menyentuh kawat yang lain

Hubung Aliran arus melalui


Arus sangat tinggi
singkat resistansi sangat rendah

Kerusakan insulasi dan Gaya elektrodinamik (Kerusakan fisik Voltage dip, terganggunya kestabilan
kawat, kebakaran busbar dan lepasnya kabel) rangkaian, kerusakan generator

Lokasi gangguan Jaringan terdampak Jaringan sekitar

http://www.itpln.ac.id
Janis gangguan hubung singkat:
1. Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah
Gangguan satu fasa ke tanah terjadi ketika sebuah fasa dari sistem tenaga listrik terhubung singkat dengan tanah.

Rumus:
Keterangan:
Vf = Tegangan di titik gangguan sesaat sebelum terjadinya gangguan
Z0 = Impedansi urutan nol dilihat dari titik gangguan
Z1 = Impedansi urutan positif dilihat dari titik gangguan
Z2 = Impedansi urutan negatif dilihat dari titik gangguan

http://www.itpln.ac.id
2. Gangguan hubung singkat dua fasa
Hubung singkat dua fasa adalah kondisi dimana antara fasa ke fasa saling terhubung singkat.

Rumus:
Keterangan:
Vf = Tegangan di titik gangguan sesaat sebelum terjadinya gangguan
Z1 = Impedansi urutan positif dilihat dari titik gangguan
Z2 = Impedansi urutan negatif dilihat dari titik gangguan

http://www.itpln.ac.id
3. Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah
Hubung singkat dua fasa ke tanah terjadi ketika dua buah fasa dari sistem tenaga listrik terhubung singkat ke
tanah.

Rumus:
Keterangan:
Vf = Tegangan di titik gangguan sesaat sebelum terjadinya gangguan
Z0 = Impedansi urutan nol dilihat dari titik gangguan
Z1 = Impedansi urutan positif dilihat dari titik gangguan
Z2 = Impedansi urutan negatif dilihat dari titik gangguan

http://www.itpln.ac.id
4. Gangguan hubung singkat tiga fasa
Hubung singkat tiga fasa terjadi ketika ketiga fasa dari sistem tenaga listrik terhubung singkat ke tanah.

Rumus:
Keterangan:
Vf = Tegangan di titik gangguan sesaat sebelum terjadinya gangguan
Z1 = Impedansi urutan positif dilihat dari titik gangguan

http://www.itpln.ac.id
PENGOPERASIAN REAKTOR

• Reaktor adalah suatu alat proses tempat dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi kimia atau
nuklir dan bukan secara fisika.
• Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai
ukuran yang besar seperti reaktor skala industri.
• Ada dua jenis utama reaktor kimia:
a. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal jika pengadukannya sempurna, sehingga komposisi dan suhu di dalam reaktor
setiap saat uniform. Dapat dipakai untuk proses batch, semi batch dan proses alir
b. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut reaktor alir pipa. Dikatakan ideal jika zat pereaksi yang
berupa gas atau cairan, mengalir di dalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.

http://www.itpln.ac.id
• Ada tiga tipe pendekatan utama yang digunakan dalam pengoperasian reaktor:
a. Reaktor batch

• Memiliki pengaduk yang berisi reactant


• Tidak ada aliran inlet atau outlet selama operasi
• Reaktor jenis ini biasanya cocok digunakan untuk produksi berkapasitas kecil, misalnya dalam proses
pelarutan padatan, pencampuran produk, reaksi kimia, batch distillation, kristalisasi, polimerisasi, farmasi dan
fermentasi.

http://www.itpln.ac.id
b. Reaktor semi batch

• Biasanya berbentuk tangki yang berpengaduk


• Cara operasinya dengan jalan memasukkan sebagian zat pereaksi ke dalam reaktor, sedangkan zat pereaksi
yang lain atau sisanya dimasukkan secara kontinu ke dalam reaktor.
• Tidak beroperasi secara steady state
• Reactant (massa) yang masuk bisa dihentikan dan product bisa dipindahkan selama operasi waktu tertentu.

http://www.itpln.ac.id
c. Reaktor kontinyu (Reaktor pipa, reaktor tangki)
Reaktor kontinyu mempunyai aliran masukan dan keluaran (inlet/outlet) yang terdiri dari campuran
homogen/heterogen. Reaksi kontinu dioperasikan pada kondisi steady. Dimana arus aliran masuk sama dengan
arus aliran keluar. Reaktor kontinu dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) atau Continous Stirred Tank Reaktor (CSTR)
• Reaktor Alir Pipa (RAP) atau Plug Flow Reaktor (PFR)

http://www.itpln.ac.id
1. Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) atau Continous Stirred Tank Reaktor (CSTR)

RATB dikenal juga sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal Kontinu). Di RATB, satu atau lebih reaktan masuk ke
dalam suatu bejana berpengaduk dan bersamaan dengan itu sejumlah yang sama (produk) dikeluarkan dari reaktor.
Pengaduk dirancang sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan reaksi berlangsung secara
optimal.

http://www.itpln.ac.id
2. Reaktor Alir Pipa (RAP) atau Plug Flow Reaktor (PFR)

Reaktor ini merupakan suatu rekator berbentuk pipa yang beroperasi secara kontinyu. Dalam PFR selama
operasi berlangsung bahan baku dimasukkan terus menerus dan produk reaksi akan dikeluarkan secara terus
menerus sehingga disini tidak terjadi pencampuran ke arah aksial dan semua molekul mempunyai waktu tinggal di
dalam reaktor sama besar.

http://www.itpln.ac.id
PENGOPERASIAN KONDENSATOR

• Kondensator atau kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik dalam waktu sementara
sehingga sering digunakan sebagai penggeser fasa dan juga sebagai filter (penyaring) dalam pencatu daya. Kapasitor
juga memiliki sifat melewatkan arus AC (arus bolak-balik) dan menghambat arus DC (arus searah). Kemampuan
penyimpanan muatan listrik Kapasitor ini disebut dengan Kapasitansi dengan satuannya adalah Farad (F).
• Cara kerja kondensator (kapasitor)
kapasitor bekerja dengan cara menimpan arus listrik, analoginya adalah seperti di bawah ini misalnya kita
menghubungkan sebuah kapasitor dengan sebuah baterai 1.5 volt

http://www.itpln.ac.id
Maka yang terjadi adalah:
• Kaki terminal kapasitor yang dihubungkan dengan terminal negatif baterai akan menerima elektron/energi dari baterai
• Kaki terminal kapasitor yang dihubungkan dengan terminal positif dari baterai akan membuang elektron yang diterima
dari baterai.
Ketika muatan elektron telah memenuhi kapasitas dari kapasitor maka kapasitor akan memiliki tegangan yang sama
dengan baterai yaitu 1.5 volt, pada kapasitor kecil hanya sedikit arus yang bisa disimpan. Sedangkan pada kapasitor yang
besar seukuran tabung gelas mungkin bisa menyalakan lampu bohlam kecil selama beberapa menit.

http://www.itpln.ac.id

Anda mungkin juga menyukai