Anda di halaman 1dari 20

HASIL KEBUDAYAAN PADA MASYARAKAT

PRAAKSARA TINGKAT LANJUT: TRADISI


LISAN
O R
K L
F O
N,
S A
L I
S I
A DI
TR
TRADISI LISAN
Bahasa latin
“Tradition” =
menyampaikan /
meneruskan

Tradisi Berupa ucapan, dongeng,


nyanyian, pantun, cerita rakyat,
nasihat dan balada.

Menurut kamus Bahasa Indonesia “Tradisi” adalah sebagai hal


yang disampaikan atau yang di teruskan dari suatu generasi ke
generasi.
Tradisi Lisan terangkum dalam Folklor

Folklor berasal dari


bahasa Inggris

“FOLK” = RAKYAT
“LORE” = Tradisi/
Ilmu Pengetahuan

Foklor adalah bagian dari kebudayaan suatu


masyarakat yang tersebar dan bersifat
tradisional yang di wariskan secara turun
temurun
CIRI-CIRI FOKLOR
 Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan.
 Bersifat tradisional, artinya terikat dalam bentuk dan aturan yang
baku.
 Bersifat anonim, artinya nama penciptanya tidak diketahui.
 Memiliki gaya bahasa yang suka melebih-lebihkan (hiperbola), serta
sering menggunakan kata-kata klise.
 Memiliki fungsi penting dalam kehidupan bersama dalam suatu
masyarakat, selain sebagai hiburan, pendidian nilai, juga untuk
menyampaikan protes sosial dan bahkan untuk mengungkapkan
keinginan yang terpendam.
 Merupakan milik bersama masyarakat pendukungnya.
BENTUK-BENTUK FOKLOR MENURUT J.H. BRUNVAND

1. Folklore Lisan
Bahasa Rakyat (seperti logat, bahasa, julukan, gelar kebangsawanan) ungkapan tradisional,
pertanyaan tradisional (seperti teka-teki), puisi rakyat (gurindam dan syair), dan cerita
prosa rakyat (seperti mitos, dongeng dan legenda)
2. Folklore Sebagian Lisan
Ini adalah cerita rakyat yang bentuknya terdiri dari campuran antara folklor lisan dan bukan
lisan. Seperti kepercayaan, permainan teater, tarian, pesta, nyanyian rakyat, adat istiadat
dan upacara.
3. Folklore Bukan Lisan
Foklor yang lebih banyak berbentuk benda nyata yang erat hubungannya dengan kegiatan
manusia sehari-hari.
Contohnya arsitektur rakyat, kerajinan tangan, makanan dan minuman tradisional, pakaian
dan perhiasan tradisional seperti kentungan dan alat musik rakyat seperti gamelan,
angklung dan kecapi sasando.
.
JENIS-JENIS FOKLOR

A. MITOS

B. LEGENDA

C. DONGENG

D. NYANYIAN RAKYAT

E. UPACARA
MITOS

Cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau


makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia
lain pada masa lampau yang di anggap benar-
benar terjadi oleh yang empunya cerita atau oleh
penganutnya.

Contohnya: Nyi Roro Kidul, Jawa Tarub, Dewi Sri


LEGENDA

Mirip dengan mitos


Prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita
sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Bedanya dengan mitos tokoh dalam legenda
bersifat duniawi.

Contohnya: Si Malin Kundang, Candi Prambanan,


Sangkuriang, Kisah Wali Songo, dan Legenda
Danau Toba
DONGENG

Cerita fiktif atau imajinasi yang diceritakan turun-


temurun. Umumnya pengarangnya Anonim.

Salah satu dongeng terkenal adalah fabel yaitu


dongeng yang tokoh-tokohnya hewan.

Contoh: Si Kancil yang Cerdik, Bawang Merah


dan Bawang Putih, Joko Kendil.
NYANYIAN RAKYAT
Jenis folklor yang terdiri dari teks dan lagu.

Fungsi Nyanyian Rakyat:


• Pelipur lara, nyanyian jenaka, pengiring permainan anak,
pengantar tidur
• Pembangkit semangat
• Memelihara sejarah setempat
• Protes sosial

Contohnya: kecak dari Bali, pok ame ame, bungong


jeumpa, Apuse
UPACARA
rangkaian perbuatan atau tindakan yang terikat pada
aturan-aturan tertentu, seperti adat istiadat, agama, dan
kepercayaan

Contohnya: Upacara Membuat Rumah, Upacara Kematian/


Penguburan
UPAYA MELESTARIKAN TRADISI LISAN
A. Wayang
Pengertian Wayang adalah seni pertunjukan berupa drama yang khas. Seni
pertunjukan ini meliputi seni suara, seni sastra, seni musik, seni tutur, seni
rupa, dan lain-lain.
Jenis wayang:
• Wayang kulit : tokohnya terbuat dari kulit (sapi atau kambing) dan
berwarna warni untuk menghidupkan karakter tokoh
• Wayang wong : tokohnya manusia dengan kostum sesuai dengan
tuntutan cerita.
• Wayang golek : tokohnya dibuat dari kayu seperti wayang di Jawa Barat
WAYANG KULIT
WAYANG WONG
WAYANG GOLEK
B. Wayang Weber
bentuk wayang berbeda dengan wayang lainnya. Menggunakan media gambar yang
lakonnya dilukis di atas kertas (daluang) dengan ukuran 200 x 70 cm.
C. Mak Yong
Sejenis pertunjukan tradisi lisan yang berasal dari Pattani, Thailand Selatan, mak yong
masuk ke Indonesia melalui Riau, lalu Sumatera Utara dan Kalimantan Barat.
Kisah paling disukai dalam Mak Yong adalah kisah cinta antara Mak Yong dan Dewa
Muda. Semua pelakonnya adalah perempuan.

Pertunjukan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada Tuhan. Sehingga di
anggap sebagai pertunjukan suci. Oleh karena itu, untuk mengawali pertunjukan
didahului pembacaan doa yang dilakukan oleh panjak atau bomah.
MAK YONG

Anda mungkin juga menyukai