MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR Jenis persiapan tempat tidur 1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya). a. Closed bed (tempat tidur tertutup) b. Open bed (tempat tidur terbuka) c . Aether bed (tempat tidur pasca operasi) 2. Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya) Prinsip Perawatan tempat tidur : 1. Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi 2. Linen di ganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor 3. Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros Persiapan tempat tidur 1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya) Menyiapkan tempat tidur pasien baru adalah tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk ata menjalani rawat inap. Mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien ke kursi / tempat duduk Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya: 1. Membersihkan dengan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/ klien 2. Meningkatkan mobilisasi klien 3. Memelihara kebersihan dan kerapian Menyiapkan tempat tidur pasien post op Adalah tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius) Tujuan: 1. Menghangatkan klien 2. Mencegah penyulit/ komplikasi post op/ pasca bedah Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya (occupied bed) Adalah mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien Tujuan: 1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/ klien 2. Mencegah terjadinya dekubitus 3. Memelihara kebersihan dan kerapian KEBUTUHAN ISTIRAHAT ISTIRAHAT adalah keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan dalam keadaan tidak beraktivitas, melainkan juga berhenti sejenak. Karakteristik Istirahat: Pada tahun 1967, Narrow mengemukakan 6 karakteristik yang berhubungan dengan istirahat: 1. Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi 2. Merasa diterima 3. Mengetahui apa yang sedang terjadi 4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan 5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan 6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan KEBUTUHAN TIDUR Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan. Tidur adalah: suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulasi atau sensori yang sesuai. Fisiologi Tidur: Pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme cerebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Jenis – jenis tidur Terdapat dua jenis tidur yaitu: jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan didalam sistem pengaktivasi retikulasi dan jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran isyarat- isyarat abnormal dari dalam otak, jenis tidur ini disebut dengan jenis tidur poradoks atau tidur rapid eye movement (NREM). 1. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/ NREM Tahap tidur jenis NREM: a. Tahap 1 : tahap transisi antara bangun dan tidur b. Tahap 2: tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun c. Tahap 3 : tahap tidur dengan ciri denyut nadi, frek napas, dan proses tubuh lainnya lambat. Hal ini disebabkan oleh adanya diminasi sistem syaraf parasimpatis sehingga sulit untuk bangun. d. Tahap 4: tahap tidur dengan ciri kecepatan jantung dan pernapasan turun, jarang bergerak, sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun, dan tonus otot menurun. 2. Tidur paradoks/ tidur rapid eye movement (REM) Ciri-ciri: 1. Biasanya disertai mimpi aktif 2. Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM 3. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi (hambatan otot) kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis 4. Frekuensi jantung dan perenapasan menjadi tidak teratur 5. Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur 6. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolisme meningkat. 7. Tidur ini penting Fungsi dan tgujan tidur: 1. Menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan 2. Stress paru, kardiovasklar dan endokrin menurun aktivitasnya. Faktor –faktor yang mempengaruhi tidur 1. Penyakit 2. Latihan dan kelelahan 3. Stress psikologis 4. Obat 5. Nutrisi 6. Lingkungan 7. Motivasi Gangguan/ masalah kebuthan tidur 1. Insomnia 2. Hipersomnia : lebih 9 jam pada mlm hari 3. Parasomnia: kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur. Ex: berjalan dalam tidur (tahap 3 dan 4 dari tidur NREM) 4. Enuresis: ngompol 5. Apneu tidur dan mendengkur: jika di sertai apnue berarti adanya rintangan dalam pengaliran udara di hidung dan mulut pada waktu tidur 6. Narkolepsi: tidur yang tidak dapat di kendalikan 7. Mengigau: gangguan tidur, jika terlalu sering dan di luar kebiasaan menyebabkan kualitas dan kebutuhan tidur berkurang 8. Gangguan pola tidur secara umum: satu keadaan ketika individu mengalami atau mempunyai resiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis