Anda di halaman 1dari 8

PATOFIOLOGI DALAM

KEGAWATDARURATAN IGD
KELOMPOK V

• Ketua : Fikar Marziah


• Seketaris : Mudiana
• Anggota : 1. Ota Lianda
2. Silvi Rahmadanni
3. Windi Abella Ningsih
4. Minatul Hijriah
PATOFIOLOGI DALAM
KEGAWATDARURATAN IGD

• Pengertian IGD
• Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan
tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan (Permenkes RI No . tahun 2018) Pelayanan
kegawat daruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh
pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan
nyawa danpencegahankecacatan (Permenkes RI No. 47 tahun
2018). Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat (Permenkes RI No. 47 tahun 2018).
• Secara garis besar kegiatan di IGD rumah sakit dan menjadi
tanggung jawab IGD secara umum terdiri dari:

• 1. Menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan yang bertujuan


menangani kondisi akut atau menyelamatkan nyawa dan/atau
kecacatan pasien.
• 2. Menerima pasien rujukan yang memerlukan penanganan
lanjutan/definitif dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
• 3. Merujuk kasus-kasus gawat darurat apabila rumah sakit tersebut
tidak mampu melakukan layanan lanjutan.
• . Faktor yang mempengaruhi kepadatan di IGD (Clark, 2009):

• 1). Kurang bed di IGD


• 2). Kompleksitas kasus IGD
• 3). Volume pasien meningkat
• 4). Kunjungan pasien tidak gawat
• 5). Kurangnya staf perawatan
• 6). Kurangnya spesialis sebagai konsulen
• 7). Kurangnya dukungan administratif
dalam buku Sheehy’s Emergency Nursing Sixth Edition (Emergency
Nurses Association, 2010) dijelaskan bahwa peran perawat gawat darurat
yaitu:
.

• Memberikan penilaian akurat terhadap masalah fisik, psikologis, dan sosial pada
pasien di ruang gawat darurat.
• Menganalisa data dan mengidentifikasi masalah pasien.
• Merumuskan rencana perawatan bagi pasien gawat darurat.
• Melakukan implementasi pada pasien gawat darurat sesuai dengan penilaian,
masalah, dan hasil yang diharapkan.
• Melakukan evaluasi dan mengubah rencana perawatan berdasarkan tanggapan pasien
dan pencapaian hasil yang diperoleh.
• Melakukan evaluasi terhadap kualitas dan efektivitas praktik perawatan gawat darurat.
• Memberikan pelayanan praktik perawatan gawat darurat sesuai standar yang
ditetapkan.
• Bertanggung jawab untuk memberikan praktik perawatan gawat darurat yang
optimal.
• Memberikan perawatan berdasarkan konsep filsafat dan etika.
• Menjalin komunikasi yang terbuka dan professional terhadap pasien.
• Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kegawat
Daruratan

• Anik dan Yulianingsih (2009) mengatakan ada beberapa faktor


yang mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu;
kondisi kegawatan sering kali tidak terprediksi baik kondisi klien
maupun jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat,
keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling
ketergantungan yang sangat tinggi di antara profesi kesehatan
yang bekerja di ruang gawat darurat, keperawatan di berikan
untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang sangat
mendasar,tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan
ketetapan yang tinggi.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH.

Anda mungkin juga menyukai