Anda di halaman 1dari 14

Journal reading

Akut Skrotum pada Anak : Manifestasi Klinis dan


Tatalaksana di Rumah Sakit Royal Medical Service

Oleh :

dr. Jennifer MRJ

Pembimbing :
Dr. dr. Akhmad Makhmudi, Sp. B, Sp. BA (K)
Pendahuluan
Akut skrotum merupakan kondisi yang menyebabkan
nyeri akut dan pembengkakan lokal skrotum beserta
seluruh konten di dalamnya

Etiologi akut skrotum :

a. Torsio testis (paling banyak dan gejala yang


berat)
b. Epididimioorchitis
c. Torsio appendix

Torsio testis -> paling butuh diagnosis dan


penanganan segera (<6 jam) -> menghindari Akan semakin menurun hingga 20% jika
kerusakan testis lebih lanjut (jika >24 jam) penanganan >12 jam sejak timbul gejala
Pendahuluan
Pada anak -> etiologi epididimoorchitis paling tidak
umum dan cenderung berkaitan dengan Tata laksana pembedahan :
abnormalitas struktur traktus urinarius a. Eksplorasi skrotum
b. Orchidectomy pada skrotum non viable
c. Prosedur detorsion
Gejala dan tanda akut skrotum -> nyeri skrotal, d. Orchidopexy tetstis viabel
edema dan kemerahan hemiskrotum (sering
tumpang tindih dengan kondisi lain)

Diagnosa :
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan penunjang USG color doppler (spada
beberapa kasus ering mendapat hasil negatif)
Metode
Dilaksanakan di RS Queen Rania, Jordania Prosedur :
Januari 2016-April 2020 a. OP dengan general anestesi
b. 30 menit sebelumnya -> antibiotik IV
cephalosporin gen 2
c. Tekhnik : insisi mid raphe -> eksplorasi
sisi sakit dan yang tidak sakit
107 pasien :
a. Eksklusi : anak usia >14 tahun, sedang
mendapatkan perawatan medis (ex : antibiotik
IV) Seluruh pasien dipulangkan rata-rata pada
b. Penegakkan dx menggunakan USG doppler dan di 1-3 hari pasca operasi
konfirmasi dengan eksplorasi skrotum
Pasien di haruskan kontrol 2 minggu
setelah kepulangan dari RS
Hasil
Hasil
Diskusi
Torsio testis merupakan etioloi akut skrotum yang paling banyak terjadi
pada anak (12-15%) dan membutuhkan penanganan segera untuk
meminimalisir kerusakan testis

USG Color Doppler :


1. Bertujuan menilai tidak adanya aliran darah pada Pada kondisi USG color doppler normal
testis yang sakit -> (hiperemia testis, tngkat
echogenitas yang beragam (biasanya meningkat) MAKA
2. kondisi korda spermatika normal dan tidak ada nodul
avaskular -> dapat eksklusi torsio testis Lebih baik tetap dilakukan eksplorasi
3. Epididimoorchitis -> penurunan index resistif (0,5) skrotal (apabila gejala klinis khas)
4. Variasi sensitifitas 63%-100%
5. Variasi spesifisitas 97%-100%
6. Kelemahan : tergantung kompetensi dan keahlian
operator
Diskusi

Pada penelitian lain:

1. Nason et al : etiologi paling banyak ->


Pada penelitian ini :
torsio korda spermatika
2. Makela et al dan Alsbou et al -> torsio
Etiologi paling banyak adalah
appendix
3. Wael et al : etiologi terbanyak ->
a. Torsio testis (35,5%)
epididimoorchitis torsio testis, torsio
b. Epididimoorchitis (20,5%)
appendix
4. Makela et al dan Nason et al -> etiologi
terbanyak torsio testis (90%),
epididimoorchitis (81%), torsio
appendix (92%)
Diskusi

Pada penelitian ini : Pada penelitian lain:

Gejala paling banyak adalah 1. Wael et al : gejala paling banyak ->


nyeri dan bengkak (90%)
a. Nyeri tekan (86%) 2. Ibrahime et al dan tabari et al -> gejala
b. Eritema (77,5%) paling banyak -> nyeri (78,5%) dan
c. Edema (71,9%) bengkak (62%)
3. Kondisi nyeri mendadak terjadi pada ->
torsio testis (76,3%), torsio appendix
(84,6%), torsio appendix (87,5%)
Pemeriksaan fisik tambahan: tidak adanya
Gejala tambahan torsio testis: mual,
reflek cremaster dan nyeri tekan tidak
muntah, demam ringan
membaik dengan elevasi skrotum
Diskusi

Pada penelitian ini :

Prognosis dan Outcome perbaikan pasien


torsio testis Pada penelitian lain:

a. Dilakukan prosedur pembedahan 8-12 Prognosis dan Outcome perbaikan pasien


jam -> 65,8% torsio testis
b. Dilakukan prosedur pembedahan 12-24
jam -> 21,1% a. < 6 jam -> 100%
c. Dilakukan prosedur pembedahan 24-48 b. 6-12 jam -> 70%
jam -> 7,9% c. 12-24 jam -> 20%
d. Dilakukan prosedur pada >48 jam -> 0
%
Kesimpulan

Torsio testis penyebab Gejala akut skrotum paling


terbanyak akut skrotum, pada sering, pada studi ini
studi ini
1. Nyeri tekan -> 86%
1. Torsio testis -> 35,5% 2. Eritema -> 77,6%
2. Epididimoorchitis -> 20,5% 3. Edema -> 71,9%
3. Torsio hidatic morgagni ->
28,9% Diagnosa akut skrotum
4. Hematoma -> 4% 1. Anamnesis
5. Abses skrotal -> 1,8% 2. Pemeriksaa fisik
6. Tumor -> 0,9% 3. USG color Doppler
4. Eksplorasi skrotal (apabila hasil USG
normal/negatif namun gejala klinis
khas)
Daftar Pustaka
• 1. Lyronis, I. D., Ploumis, N., Vlahakis, I., & Charissis, G. (2009). Acute scrotum-etiology,
clinical presentation and seasonal variation. The Indian Journal of Pediatrics, 76(4), 407-410.
• 2. Günther, P., & Rübben, I. (2012). The acute scrotum in childhood and adolescence.
Deutsches Ärzteblatt International, 109(25), 449-458.
• 3. Nason, G. J., Tareen, F., McLoughlin, D., McDowell, D., Cianci, F., & Mortell, A. (2013).
Scrotal exploration for acute scrotal pain: a 10-year experience in two tertiary referral
paediatric units. Scandinavian journal of urology, 47(5), 418-422.
• 4. KIMS, S. (2014). A Case of Torsion Testis Salvage by Detorsion. Journal of Chalmeda Anand
Rao Institute of Medical Sciences Vol, 7(1), 51-53.
• 5. Pogorelić, Z., Mustapić, K., Jukić, M., Todorić, J., Mrklić, I., Mešštrović, J., ... & Furlan, D.
(2016). Management of acute scrotum in children: a 25-year single center experience on
558 pediatric patients. Can J Urol, 23(6), 8594-601.
Terima Kasih
Mohon Asupannya

Anda mungkin juga menyukai