Anda di halaman 1dari 17

KONSEP GAYA

GAYA (Force)

Air bah mengalir karena gaya beratnya (gaya


gravitasi) binatang dan manusia bergerak
karena gaya kontraksi ototnya. Angin meniup
karena ada gaya dari aliran konversi di udara.
Arus air, kontraksi otot, dan arus angin,
semuanya adalah gaya. Gaya adalah padanan
dari force, dan force inilah yang menyebabkan
terjadinya perubahan dan terjadinya gerak.
Jadi, gaya adalah sesuatu yang menyebabkan
terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke
gerak, dari gerak ke diam, atau perubahan
panas, atau perubahan kecepatan).

Catatan:
Mendorong tembok tidak ada perubahan
gerak, tetapi ada perubahan kimia/panas.
Memukul lemari tak ada perubahan keadaan,
tetapi ada perubahan bentuk, lemari jebol,
atau kepalan tangan benjol.
Tiap-tiap perubahan keadaan atau perubahan
kecepatan pada gerak, haruslah ada gaya.
Banyak gaya yang memainkan peranan
disekitar kita, diantaranya:
 Gaya berat/gaya gravitasi
 Gaya magnet
 Gaya gesekan
 Gaya tahanan, dan yang paling utama adalah
 Gaya kontraksi otot atau kekuatan

(kekuatan adalah padanan dari strength)


Gaya
(force Gravitasi Arus
angin

Air
bah Kontraksi
otot Kekutan
(strength

Gambar:
Gaya/force dan kekuatan
Sifat-sifat pokok dari hukum Newton ke I
Sebab-Akibat (pengaruh)
Mula-mula Ada Pengaruh Sebab
Diam Menjadi bergerak Ada gaya
Bergerak Menjadi cepat Ada gaya
Menjadi lambat Ada gaya
Menjadi berhenti Ada gaya
Tak ada sesuatu yang diam atau bergerak dengan
sendirinya. Kalau kita diam kemudian hendak
bergerak, harus ada:
- pengaruh,
- sebab,
- gaya.
KEKUATAN (Strength)

Dalam disiplin ilmu Biomekanika, cukup


dikatakan:
Kekuatan adalah gaya yang ditimbulkan oleh
kontraksi otot.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa


“kekuatan ialah gaya yang dapat
menimbulkan gerak mekanis”.
Hukum Percepatan

Hukum percepatan/hukum akselerasi (hukum Newton


ke II),
Percepatan yang diterima oleh sebuah benda/badan
berbanding lurus dengan kekuatan yang
menyebabkannya.

Dengan kata lain:


“Kalau kita hendak memperbesar kecepatan, maka kita
harus mengerahkan kekuatan yang besarnya
sebanding dengan percepatannya”.
Rumus Hukum Percepatan

K = Kekuatan
K=mXa
m = Masa
a = Percepatan

Percepatan berbanding lurus dengan kekuatannya,


artinya;
makin besar a, makin besar pula K.
Makin kecil a, makin kecil pula K.

Ada a harus ada K


Perbesar V kerahkan K
ASAS-ASAS GAYA
Hukum Newton III
Jika sebuah benda mengadakan pengaruh (gaya) pada sebuah benda
lain maka benda yang lain itupun sebaliknya mengadakan pengaruh
juga kepada benda pertama tadi. Kedua pengaruh sama besar,
berlawanan arah, dan bekerja pada satu garis lurus.

1. Untuk menghasilkan reaksi yang besar, perlu tumpuan yang


kuat.
2. Tumpuan yang kuat terjadi bila gaya geseknya cukup besar.
3. Setiap aktivitas olahraga yang memerlukan gaya propulsive
yang besar, harus mempunyai tumpuan atau tahanan
(resistance) yang besar pula misalnya saat mengayuh air
pada berenang.
GAYA SENTRIFUGAL dan SENTRIPETAL

G1 = gaya yang menahan


benda untuk tetap pada
lingkarannya = gaya
sentripetal

G2 = gaya yang G2
cenderung bergerak ke G1
luar dari lingkaran = gaya
sentrifugal atau
tangential
1. Gerakan membusur atau melengkung
(orbital) terjadi karena adanya gaya
sentripetal (gaya yang menuju titik pusat)
yang mengubah gerak inertial (gerak
lurus).
2. Kalau gaya sentripetal terlalu kecil, benda
akan keluar dari lingkaran dan cenderung
bergerak lurus, sebaliknya kalau gaya
sentripetal terlalu besar, benda akan
bergerak dalam bentuk spiral.
3. Gerak melingkar (rotasi) atau membusur
(orbital) terjadi oleh karena adanya
keseimbangan antara gaya inertia dan
gaya sentripetal.
4. Kalau massa benda makin besar, diperlukan
gaya yang lebih besar untuk tetap bergerak
dalam lingkarannya.
5. Bila kecepatan rotasinya makin besar,
kemungkinan terlempar keluar atau selip juga
besar.
6. Gerak yang menikung, makin tajam
tikungannya atau makin kecil jari-jarinya,
diperlukan kecondongan ke dalam yang lebih
besar.
7. Ada hubungan antara gaya sentrifugal dan
gesekan (friction); makin besar gaya sentrifugal,
diperlukan gaya gesek yang lebih besar agar
tidak terjadi selip atau terlempar ke luar.
Efek Bernouille
Bola bergerak dari kanan ke kiri. Udara yang menerpa
bola merupakan tahanan/tekanan yang arahnya dari
kiri ke kanan. Tekanan ini disebut “tekanan dinamis”.
Pengaruh dari spin menyebabkan:

a. membangkitkan perbedaan tekanan udara


(tekanan statis)
b. perbedaan tekanan statis akan
menimbulkan gaya Magnus yang arahnya
dari yang lebih tinggi (positif) ke arah
yang lebih rendah (negatif)
c. gaya magnus akan menyebabkan
berubahnya lintasan gerak, disebut
sebagai efek “Bernouille”.
MOMEN GAYA
(TORQUE, PUNTIRAN)

Momen benda A = G x la
Momen benda B = G x lb
Karena Lb > La maka
momen B > momen A

Anda mungkin juga menyukai