NIM : 6101420064
ROMBEL : PJKR B’20
ALAMAT EMAIL : ihyaulumuddin982@students.unnes.ac.id
2. Yang harus dilihat dan dievaluasi saat pembelajaran adalah siswa, berupa kemampuan
peserta didik sebelum dan sesudah diberikan materi pembelajaran. Akan tetapi tidak
hanya itu, dalam mengevaluasi pembelajaran tidak boleh hanya dilihat atau dievaluasi
satu sisi saja, tetapi juga harus dari aspek lain seperti bagaimana cara guru dalam
mengajar khususnya dalam menyampaikan materi, metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, sumber belajar, bahan ajar dan media belajar. Hal tersebut
dilakukan agar apa yang ditujukan dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik setelah mengikuti
pembelajaran.
Kekurangan:
a. Tidak ada informasi diagnose dari jawaban yang salah.
b. Tidak dapat memebrikan bukti bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan yang
baik tentang materi yang diajarkan atau belum.
c. Soal tipe ini hanya dapat mendorong siswa untuk menerka-nerka jawaban.
Kekurangan:
a. Lebih cenderung hanya menghafal bukan memahami
b. Butir-butir item test kurang relevan untuk diajukan
c. Harus berhati-hati dalam menyususn kalimat soal agar soal mudah dipahami.
Keunggulan:
a. Sulit dalam menyusun kata-kata dan hanya ada satu jawaban
b. Penilaian membutuhkan waktu yang lama
c. Tidak cocok untuk mengukur soal yang kompleks.
Kelebihan:
a. Kurang cocok untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan
kemampuan membuat tafsiran
b. Sulit untuk menyusun soal dengan respon yang homogeny
c. Mudah terpengaruh pada peunjuk yang relevan.
6) Tes Esai
Keunggulan:
a. Siswa dapat menjawab soal dengan pendapatnya sendiri
b. Siswa tidak dapat menerka-nerka jawaban
c. Penguasaan materi ketepatan dan kebenaran siswa dalam menjawab dapat
dilihat dengan baik dan benar.
Kelemahan:
a. Sulit untuk dinilai secara tepat
b. Membutuhkan waktu lama dalam memeriksa hasilnya.
c. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga cenderung sulit untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum
7) Test Objektif
Keunggulan:
a. Tidak banyak memakan waktu
b. Validitas tes objektif lebih tinggi dari esai test, karena sampling lebih luas
c. Reliabilitas tinggi karena penilaiannya bersifat objektif.
Kelemahan:
a. Test sampling yang diajukan kepada siswa cukup banyak, dan hanya
membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk menjawabnya
b. Siswa sering menerka-nerka jawaban karena mereka belum mengetahui
tentang pembelajaran tersebut.
c. Tidak bisa mengajarkan untuk berfikir taraf tinggi
4. Tes biasanya diberikan diawal, dipertengahan dan diakhir. Berikut adalah untuk
urutan prosesnya.
1) Diawal
a. Placement Testing, dalam placement testing terdapat readness pretest yang
ditujukan untuk mengetahui siswa telah menguasai prasyarat yang dibutuhkan
atau belum.
b. Placement Preetest, yaitu memberikan tes tentang materi yang telah diajarkan
agar dapat mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi tersebut.
2) Formtif Testing, dilakukan pada saat pembelajaran sudah berlangsung.
3) Diagnostik, tes untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam pembelajaran.
4) Akhir, yaitu summative untuk mengetahui taraf penguasaan pemahaman dari
peserta didik setelah melakukan pembelajaran.
Kompetensi dasar dan Indikator pencapaian kompetensi
Kompetensi dasar indikator
3.6 Memahami kombinasi keterampilan 3.6.1 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam hand stand
aktivitas spesifik senam lantai 3.6.2 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap hand stand
3.6.3 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
roll depan
3.6.4 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
roll depan
3.6.5 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
roll belakang
3.6.6 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap roll belakang
3.6.7 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
meroda
3.6.8 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap meroda
3.6.9 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
sikap lilin
3.6.10 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap lilin
3. roll depan adalah melingkarkan tubuh menuju ke depan yang gerakannya berawal dari tenguk,
punggung, pinggang, hingga panggul bagian belakang.
4.
Mula-mula posisikan tubuh dengan cara berjongkok. Kemudian kedua tangan menumpu pada matras
selebar bahu.
Luruskan kedua kaki. Tekuk siku tangan. Kepala dilipat hingga dagu menyentuh dada.
Guling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dulu. Kemudian kaki dilipat rapat pada dada.
Kedua tangan dilepaskan tumpuan dari matras. Pegang mata kaki dan berusahalah bangun.
Bangun dengan posisi jongkok dan kedua tangan ke depan.
5. roll belakang atau guling belakang adalah menggulingkan badan ke belakang dengan posisi badan
tetap harus membulat.
6.
Berdiri tegap dengan kedua tangan diangkat lurus ke atas membentuk huruf “V”.
Pandangan lurus ke depan.
Ikuti dengan menekuk kedua lutut sampai agak jongkok atau setengah jongkok. Kemudian luruskan
tangan ke depan.
Gulingkan badan ke belakang dengan tangan siap menyangga dan memberi dorongan agar gulingan
maksimal.
Ketika berguling, kaki lurus dan ketika menjatuhkan badan, kaki dijatuhkan diatas kepala.
Kembali ke posisi semula dengan berdiri tegak dan pandangan mata ke depan.
7. Gerakan Meroda adalah gerakan memutar tubuh dari arah samping
8.
1. Memulai dengan posisi menyerang. Untuk memulai menyerang, rentangkan kaki utama ke depan dan
tekuk sedikit. Kaki belakang harus lurus, lengan harus berada tepat di atas kepala dan dekat dengan
telinga.
2. Letakkan tangan di lantai. Letakkan tangan di lantai dan putar 90°.
3. Tendangan kaki di atas kepala. Tendangan satu kaki pada satu waktu di atas kepala. Kaki yang
menendang harus mendarat terlebih dahulu.
4. Mendarat seperti posisi awal. Ambil posisi menyerang dengan arah yang berlawanan dari tempat
memulai. Lengan harus berada di atas kepala dan dekat dengan telinga. Kaki depan harus sedikit
ditekuk dan kaki belakang harus lurus
9. sikap lilin adalah sikap meluruskan badan dengan sikap kedua kaki rapat ke atas
10.
1. Sikap awal gerakan sikap lilin adalah kedua tangan rapat diposisikan di samping badan, sementara kedua
tungkai diluruskan.
2. Angkatlah kedua tungkai lurus ke atas sampai ujung kaki.
3. Angkatlah pinggul ke atas, lalu tahanlah dengan kedua tangan.
4. Jagalah keseimbangan dengan cara punggung tetap menempel pada lantai
PENGHITUNGAN SKOR
Skor maksimal = 10
Instrumen penilaian psikomotor
.