Anda di halaman 1dari 11

NAMA : IHYA’ ULUMUDDIN

NIM : 6101420064
ROMBEL : PJKR B’20
ALAMAT EMAIL : ihyaulumuddin982@students.unnes.ac.id

ULANGAN AKHIR SEMESTER


JAWABAN
1. Evaluasi, tes, pengukuran dan penilaian
- Evaluasi adalah proses sistematis yang berkelanjutan atau terus menerus dan
menyeluruh dalam rangka pengendalian kualitas berbagai komponen dalam
pembelajaran peserta didik berdasarkan kroteria atau pengembangan tertentu dan
dalam melakukan evaluasi tidak hanya dilihat dari satu sisi saja melainkan dari
beberapa sisi seperti guru, siswa, metode, sumber belajar dan lain-lain.
Contoh : Evaluasi kinerja guru, evaluasi pembelajaran, evaluasi kurikulum baru,
evaluasi sumber belajar, dan evaluasi kebijakan dalam pendidikan yang lama
ataupun baru.
- Tes adalah cara yang dilakukan oleh guru berupa penilaian yang dirancang dan
dilaksanakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa pengetahuan,
keterampilan sesuai dengan tujuan materi yang diajarkan baik dilakukan diawal
atau diakhir pembelajaran.
Contoh :
1) Tes
 Tes pilihan ganda, esay untuk mengukur pengetahuan dn keterampilan
peserta didi serta terdapat nilai dan levelnya.
2) Non Tes
 Pengamatan/observasi, wawancara, asumsi peserta lain
Sedangkan ada beberapa jenis tes berdasarkan pada pelaksanaannya:
1) Diawal
a. Placement Testing, dalam placement testing terdapat readness pretest yang
ditujukan untuk mengetahui siswa telah menguasai prasyarat yang
dibutuhkan atau belum.
b. Placement Preetest, yaitu memberikan tes tentang materi yang telah
diajarkan agar dapat mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai
materi tersebut.
2) Formtif Testing, dilakukan pada saat pembelajaran sudah berlangsung.
3) Diagnostik, tes untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam pembelajaran.
4) Akhir, yaitu summative untuk mengetahui taraf penguasaan pemahaman dari
peserta didik setelah melakukan pembelajaran.
- Pengukuran adalah suatu proses pemberian angka atau numeric dari suatu tingkatan
apakah peserta didik tersebut telah mencapai karakteristik tertentu yang dituju atau
belum.
Contoh : Tugas rumah, Kuis, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS).
- Penilaian adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menginterpretasikan,
menganalisis data apakah siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan atau belum.
Contoh : penilaian kognitif, penilaian psikomotorik dan penilaian afektif.

2. Yang harus dilihat dan dievaluasi saat pembelajaran adalah siswa, berupa kemampuan
peserta didik sebelum dan sesudah diberikan materi pembelajaran. Akan tetapi tidak
hanya itu, dalam mengevaluasi pembelajaran tidak boleh hanya dilihat atau dievaluasi
satu sisi saja, tetapi juga harus dari aspek lain seperti bagaimana cara guru dalam
mengajar khususnya dalam menyampaikan materi, metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, sumber belajar, bahan ajar dan media belajar. Hal tersebut
dilakukan agar apa yang ditujukan dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik setelah mengikuti
pembelajaran.

3. Jenis-jenis tes keunggulan dan kelemahannya


1) Tes benar atau salah (True False)
Keunggulan :
a. Soalnya relatif mudah yaitu hanya ada dua alternative jawaban yaitu benar
atau salah.
b. Kurangnya ada tuntutan untuk siswa agar lebih dalam belajar karena soal
relatif mudah.
c. Banyak soal yang relatif dapat dijawab.
d. Penilaiannya mudah, objektif dan dapat dipercaya.

Kekurangan:
a. Tidak ada informasi diagnose dari jawaban yang salah.
b. Tidak dapat memebrikan bukti bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan yang
baik tentang materi yang diajarkan atau belum.
c. Soal tipe ini hanya dapat mendorong siswa untuk menerka-nerka jawaban.

2) Tes pilihan ganda (Multiple Choise)


Keunggulan:
a. Hasil belajar dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks dapat diukur.
b. Memiliki soal yang terstruktur dan jelas petunjuknya.
c. Jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostic.
d. Peserta didik tidak memungkinkan untuk menerka jawaban.
e. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
Kelemahan:
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Sulit untuk menentukan pilihan jawaban lain yang salah agar senada dengan
jawaban yang benar, untuk mengacau jawaban.
c. Kurang efektif dalam pengukuran kemampuan lain seperti pemecahan
masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide.
d. Nilai dapat dipengaruhi oleh seberapa banyak siswa tersebut membaca materi.

3) Tes Isian (Complete)


Keunggulan:
a. Penyususnan soal sangat mudah
b. Dapat memenuhi persyaratan komprehensif
c. Dapat mengukur berbagai taraf kemampuan peserta didik dan bukan hanya
dalam sekedar taraf hafalan saja.

Kekurangan:
a. Lebih cenderung hanya menghafal bukan memahami
b. Butir-butir item test kurang relevan untuk diajukan
c. Harus berhati-hati dalam menyususn kalimat soal agar soal mudah dipahami.

4) Tes jawaban singkat (Short Answer)


Keunggulan:
a. Soal mudah untuk dibuat
b. Kemungkinan siswa dalam menebak jawaban sangatlah sulit
c. Tipe ini cocok untuk soal penghitungan
d. Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara luas.

Keunggulan:
a. Sulit dalam menyusun kata-kata dan hanya ada satu jawaban
b. Penilaian membutuhkan waktu yang lama
c. Tidak cocok untuk mengukur soal yang kompleks.

5) Tes menjodohkan (Matching)


Keunggulan:
a. Soal mudah untuk dibuat
b. Penilaiannya mudah, objektif dan dapat dipercaya
c. Efisien karena dimana sekelompok respon dama menyesuaikan serangkaian
soal

Kelebihan:
a. Kurang cocok untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan
kemampuan membuat tafsiran
b. Sulit untuk menyusun soal dengan respon yang homogeny
c. Mudah terpengaruh pada peunjuk yang relevan.

6) Tes Esai
Keunggulan:
a. Siswa dapat menjawab soal dengan pendapatnya sendiri
b. Siswa tidak dapat menerka-nerka jawaban
c. Penguasaan materi ketepatan dan kebenaran siswa dalam menjawab dapat
dilihat dengan baik dan benar.

Kelemahan:
a. Sulit untuk dinilai secara tepat
b. Membutuhkan waktu lama dalam memeriksa hasilnya.
c. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga cenderung sulit untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum

7) Test Objektif
Keunggulan:
a. Tidak banyak memakan waktu
b. Validitas tes objektif lebih tinggi dari esai test, karena sampling lebih luas
c. Reliabilitas tinggi karena penilaiannya bersifat objektif.

Kelemahan:

a. Test sampling yang diajukan kepada siswa cukup banyak, dan hanya
membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk menjawabnya
b. Siswa sering menerka-nerka jawaban karena mereka belum mengetahui
tentang pembelajaran tersebut.
c. Tidak bisa mengajarkan untuk berfikir taraf tinggi

8) Tes dalam bentuk nontes (Pengamatan/observasi, wawancara, asumsi peserta lain)


Keunggulan:
a. Dapat mengamati dan melihat kemampuan peserta didik secara langsung
dilapangan
b. Mudah dalam melakukan penilaian
c. Tidak banyak memakan waktu
Kekurangan:
a. Penilaian hanya cenderung lebih efektif digunakan dalam menilai sikap
b. Penilaian antara guru dan peserta didik lain terkadang berbeda
c. Ketika anak mengetahui sedang dinilai maka anak akan cenderung
menunjukkan sikap lain yang berlawanan dengan dirinya dan dibuat seolah-
olah dia memiliki sikap yang baik
d. Terbatasi oleh lamanya waktu kejadian

4. Tes biasanya diberikan diawal, dipertengahan dan diakhir. Berikut adalah untuk
urutan prosesnya.
1) Diawal
a. Placement Testing, dalam placement testing terdapat readness pretest yang
ditujukan untuk mengetahui siswa telah menguasai prasyarat yang dibutuhkan
atau belum.
b. Placement Preetest, yaitu memberikan tes tentang materi yang telah diajarkan
agar dapat mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi tersebut.
2) Formtif Testing, dilakukan pada saat pembelajaran sudah berlangsung.
3) Diagnostik, tes untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam pembelajaran.
4) Akhir, yaitu summative untuk mengetahui taraf penguasaan pemahaman dari
peserta didik setelah melakukan pembelajaran.
Kompetensi dasar dan Indikator pencapaian kompetensi
Kompetensi dasar indikator
3.6 Memahami kombinasi keterampilan 3.6.1 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam hand stand
aktivitas spesifik senam lantai 3.6.2 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap hand stand
3.6.3 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
roll depan
3.6.4 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
roll depan
3.6.5 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
roll belakang
3.6.6 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap roll belakang
3.6.7 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
meroda
3.6.8 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap meroda
3.6.9 siswa dapat menjelaskan gerakan spesifik
sikap lilin
3.6.10 siswa dapat menjelaskan cara melakukan
sikap lilin

4.6 Mempraktikkan kombinasi keterampilan 4.6.1 siswa dapat mempraktikkan gerakan


berbentuk rangkaian gerak sederhana dalam spesifik berdiri
aktivitas spesifik senam lantai 3.6.2 siswa dapat melakukan cara melakukan
sikap berdiri
3.6.3 siswa dapat mempraktikkangerakan
spesifik roll depan
3.6.4 siswa dapat melakukan cara melakukan
roll depan
3.6.5 siswa dapat mempratikkan gerakan
spesifik roll belakang
3.6.6 siswa dapat melakukan cara melakukan
sikap roll belakang
3.6.7 siswa dapat mempratikkan gerakan
spesifik meroda
3.6.8 siswa dapat melakukan cara melakukan
sikap meroda
3.6.9 siswa dapat mempraktikkan gerakan
spesifik sikap lilin
3.6.10 siswa dapat melakukan cara melakukan
sikap lilin
Instrumen penilaian kognitif
1. Jelaskan apa itu apa gerakan spesifik hand stand?
2. Bagaimana cara melakukan sikap hand stand?
3. Jelaskan apa itu gerakan spesifik roll depan?
4. Bagaimana cara melakukan roll depan?
5. Jelaskan apa itu gerakans pesifik roll belakang?
6. Bagaimana cara melakukan sikap roll belakang?
7. Jelaskan apa itu gerakan spesifik meroda?
8. Bagaimana cara melakukan sikap meroda?
9. Jelaskan apa itu gerakan spesifik sikap lilin?
10. Bagaimana cara melakukan sikap lilin?
Jawaban
1. Berdiri dengan tangan atau disebut handstand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua
tangan atau tegak atas kedua tangan dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus keatas.
2.

 Posisikan tubuh dalam kondisi tegak.


 Arahkan salah satu kaki untuk dimajukan ke depan.
 Pastikan untuk arah pandangan fokus menghadap matras.
 Kemudian, posisi badan dibungkukkan dengan tangan diletakkan di matras.
 Selanjutnya posisi tungkai kaki depan dibengkokkan, sebaliknya, tungkai kaki belakang lurus. Lanjut
untuk mengayunkan Tungkai belakang ke atas bersamaan dengan mengencangkan otot perut.
 Kedua kaki diluruskan ke atas dan posisinya sejajar dengan tubuh.
 Kemudian posisi tangan direntangkan lurus ke bawah, sebagai tumpuan berat badan.

3. roll depan adalah melingkarkan tubuh menuju ke depan yang gerakannya berawal dari tenguk,
punggung, pinggang, hingga panggul bagian belakang.

4.

 Mula-mula posisikan tubuh dengan cara berjongkok. Kemudian kedua tangan menumpu pada matras
selebar bahu.
 Luruskan kedua kaki. Tekuk siku tangan. Kepala dilipat hingga dagu menyentuh dada.
 Guling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dulu. Kemudian kaki dilipat rapat pada dada.
 Kedua tangan dilepaskan tumpuan dari matras. Pegang mata kaki dan berusahalah bangun.
 Bangun dengan posisi jongkok dan kedua tangan ke depan.

5. roll belakang atau guling belakang adalah menggulingkan badan ke belakang dengan posisi badan
tetap harus membulat.

6.

 Berdiri tegap dengan kedua tangan diangkat lurus ke atas membentuk huruf “V”.
 Pandangan lurus ke depan.
 Ikuti dengan menekuk kedua lutut sampai agak jongkok atau setengah jongkok. Kemudian luruskan
tangan ke depan.
 Gulingkan badan ke belakang dengan tangan siap menyangga dan memberi dorongan agar gulingan
maksimal.
 Ketika berguling, kaki lurus dan ketika menjatuhkan badan, kaki dijatuhkan diatas kepala.
 Kembali ke posisi semula dengan berdiri tegak dan pandangan mata ke depan.
7. Gerakan Meroda adalah gerakan memutar tubuh dari arah samping

8.

1. Memulai dengan posisi menyerang. Untuk memulai menyerang, rentangkan kaki utama ke depan dan
tekuk sedikit. Kaki belakang harus lurus, lengan harus berada tepat di atas kepala dan dekat dengan
telinga.
2. Letakkan tangan di lantai. Letakkan tangan di lantai dan putar 90°.
3. Tendangan kaki di atas kepala. Tendangan satu kaki pada satu waktu di atas kepala. Kaki yang
menendang harus mendarat terlebih dahulu.
4. Mendarat seperti posisi awal. Ambil posisi menyerang dengan arah yang berlawanan dari tempat
memulai. Lengan harus berada di atas kepala dan dekat dengan telinga. Kaki depan harus sedikit
ditekuk dan kaki belakang harus lurus

9. sikap lilin adalah sikap meluruskan badan dengan sikap kedua kaki rapat ke atas

10.

1. Sikap awal gerakan sikap lilin adalah kedua tangan rapat diposisikan di samping badan, sementara kedua
tungkai diluruskan.
2. Angkatlah kedua tungkai lurus ke atas sampai ujung kaki.
3. Angkatlah pinggul ke atas, lalu tahanlah dengan kedua tangan.
4. Jagalah keseimbangan dengan cara punggung tetap menempel pada lantai

PENGHITUNGAN SKOR

Skor maksimal = 10
Instrumen penilaian psikomotor
.

KRITERIA PENILAIAN SCORE INDIKATOR


gerak spesifik meroda
1. Memulai dengan posisi menyerang. Untuk memulai
4 4
menyerang, rentangkan kaki utama ke depan dan tekuk
sedikit. Kaki belakang harus lurus, lengan harus berada
tepat di atas kepala dan dekat dengan telinga.
2. Letakkan tangan di lantai. Letakkan tangan di lantai dan
putar 90°.
3. Tendangan kaki di atas kepala. Tendangan satu kaki pada
satu waktu di atas kepala. Kaki yang menendang harus
mendarat terlebih dahulu.
4. Mendarat seperti posisi awal. Ambil posisi menyerang
dengan arah yang berlawanan dari tempat memulai.
Lengan harus berada di atas kepala dan dekat dengan
telinga. Kaki depan harus sedikit ditekuk dan kaki
belakang harus lurus

3 Satu teknik tidak dilakukan


2 Dua teknik tidak dilakukan

1 Tiga teknik tidak dilakukan

gerak spesifik roll depan


1. Mula-mula posisikan tubuh dengan cara berjongkok.
Score Maksimal 4 4
Kemudian kedua tangan menumpu pada matras selebar
bahu.
2. Luruskan kedua kaki. Tekuk siku tangan. Kepala dilipat
hingga dagu menyentuh dada.
3. Guling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih
dulu. Kemudian kaki dilipat rapat pada dada.
4. Kedua tangan dilepaskan tumpuan dari matras. Pegang
mata kaki dan berusahalah bangun.
5. Bangun dengan posisi jongkok dan kedua tangan ke
depan.

3 Satu teknik tidak dilakukan


2 Dua teknik tidak dilakukan

1 Tiga teknik tidak dilakukan

Gerak spesifik gerakan


roll belakang
1. Berdiri tegap dengan kedua tangan diangkat lurus ke atas
Score Maksimal 4 4
membentuk huruf “V”.
2. Pandangan lurus ke depan.
3. Ikuti dengan menekuk kedua lutut sampai agak jongkok
atau setengah jongkok. Kemudian luruskan tangan ke
depan.
4. Gulingkan badan ke belakang dengan tangan siap
menyangga dan memberi dorongan agar gulingan
maksimal.
5. Ketika berguling, kaki lurus dan ketika menjatuhkan
badan, kaki dijatuhkan diatas kepala.
6. Kembali ke posisi semula dengan berdiri tegak dan
pandangan mata ke depan.

3 Satu teknik tidak dilakukan


2 Dua teknik tidak dilakukan

1 Tiga teknik tidak dilakukan

Gerak spesifik gerakan


sikap lilin
1. Sikap awal gerakan sikap lilin adalah kedua tangan
Score Maksimal 4 4
rapat diposisikan di samping badan, sementara kedua
tungkai diluruskan.
2. Angkatlah kedua tungkai lurus ke atas sampai ujung
kaki.
3. Angkatlah pinggul ke atas, lalu tahanlah dengan kedua
tangan.
4. Jagalah keseimbangan dengan cara punggung tetap
menempel

3 Satu teknik tidak dilakukan

2 Dua teknik tidak dilakukan

1 Tiga teknik tidak dilakukan

Gerak spesifik gerakan


hand stand
1. Posisikan tubuh dalam kondisi tegak.
Score Maksimal 4 4
2. Arahkan salah satu kaki untuk dimajukan ke depan.
3. Pastikan untuk arah pandangan fokus menghadap
matras.
4. Kemudian, posisi badan dibungkukkan dengan tangan
diletakkan di matras.
5. Selanjutnya posisi tungkai kaki depan dibengkokkan,
sebaliknya, tungkai kaki belakang lurus. Lanjut untuk
mengayunkan Tungkai belakang ke atas bersamaan
dengan mengencangkan otot perut.
6. Kedua kaki diluruskan ke atas dan posisinya sejajar
dengan tubuh.
7. Kemudian posisi tangan direntangkan lurus ke bawah,
sebagai tumpuan berat badan.

3 Satu teknik tidak dilakukan

2 Dua teknik tidak dilakukan

1 Tiga teknik tidak dilakukan


Lembar koreksi keterampilan
No Nama Meroda Roll Roll Sikap Hand jumlah Keterangan
depan belakang lilin stand nilai
1 Abdul 4 4 4 3 3 18 A
2 Andika 2 3 2 3 3 13 B
3 Bagas 3 3 3 3 3 15 A
4 Cika 1 2 2 2 2 9 C
5 Cici 2 2 2 2 2 10 B
6 Didin 4 4 3 3 3 17 A
7 Eka 1 2 2 2 2 9 C
8 Fina 2 3 3 2 3 13 B
9 Gita 2 2 3 3 3 13 B
10 Haris 3 4 3 3 3 16 A

Penilaian Berdasarkan Skor

Sngat Baik A 15-20


Baik B 10-14
Kurang C 1-9

Anda mungkin juga menyukai