Anda di halaman 1dari 15

Asidimetri

&
Alkalimetri
Kelompok 5

01 Nurul Sakinah Faiqah

03 Salasia

02 Nurhalisa
01
Definisi
Asidimetri

Asidimetri berasal dari kata acid, yang berarti


asam.

Asidimetri merupakan titrasi larutan yang


bersifat basa dengan larutan standar asam
Alkalimetri

Alkalimetri berasal dari kata alkali yang


berarti basa.

Alkalimetri merupakan titrasi larutan yang


bersifat asam dengan larutan standar basa
02
Bentuk Titrasi
Bentuk Titrasi Asidimetri

Titrasi Langsung Titrasi Tidak Langsung


Titrasi langsung menjadi titrasi yang Dalam jenis titrasi ini, kita tidak secara
paling mudah dan sederhana untuk langsung menitrasi larutan analit atau tidak
dilakukan karena dalam titrasi ini secara langsung meneteskan titran ke dalam
kita hanya perlu meneteskan titran larutan analit. Namun kita gunakan suatu
ke dalam larutan analit sehingga reagen lain yang memiliki reaktivitas lebih
reaksi akan terjadi secara langsung tinggi terhadap larutan analit.
dan kita juga akan mendapatkan
titik akhir titrasi secara langsung.
Bentuk Titrasi Alkalimetri

Titrasi Langsung Titrasi Tidak Langsung


Pada titrasi ini penentuan kadar tidak secara
Bentuk titrasi ini memungkinkan reaksi langsung dengan meneteskan titran pada
antara basa sebagai titran dan asam larutan analit. Melainkan kita lakukan reaksi
dalam analit secara langsung. Larutan antara larutan analit dengan reagen secara
asam akan dititrasi secara langsung oleh berlebih, sehingga sisa dari reagen yang
basa sehingga dalam hal ini indikator tidak bereaksi dengan larutan analit akan
juga akan diikut sertakan dalam sistem ditentukan dengan titrasi alkalimetri.
analit.
03
Tahapan
Tahapan Titrasi Asidimetri & Alkalimetri

Pembuatan larutan Standarisasi larutan Penentuan Indikator


baku
Pembuatan larutan baku

Larutan baku merupakan larutan yang kita ketahui konsentrasinya secara pasti.
Dalam titrasi kita mengenal dua jenis larutan baku yakni larutan baku primer dan
larutan baku sekunder. Larutan baku primer merupakan larutan yang telah
diketahui secara pasti konsentrasinya melalui perhitungan penimbangan dan
gravimetri. Sedangkan larutan baku sekunder merupakan larutan baku yang
konsentrasinya kita tentukan berdasarkan titrimetri dengan larutan baku primer
Standarisasi Larutan

Sebelum melakukan titrasi, kita harus melakukan standarisasi


terhadap titran yang akan kita gunakan. Tujuan dilakukannya
standarisasi adalah untuk mengetahui konsentrasi dari titran
dan mencegah kesalahan pengujian dikarenakan titran yang
rusak.

Maka dari itu standarisasi sebaiknya dilakukan secara berkala


sebelum titrasi sehingga hal itu akan mengantisipasi ketika
terjadi kerusakan pada titran yang menyebabkan perubahan
konsentrasi.
Penentuan Indikator

Indikator memiliki peran yang sangat penting dalam hasil yang akan didapatkan
pada titrasi. Hal itu karena indikator akan sangat menentukan bagaimana titik
akhir titrasi terjadi dan dimana kita akan menghentikan proses titrasi.

Dalam titrasi, indikator akan bekerja ketika proses titrasi telah mencapai titik
ekivalen sehingga penambahan titran selanjutnya tidak akan bereaksi dengan
larutan analit melainkan akan bereaksi dengan indikator untuk menghasilkan
perubahan warna.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai