Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 8

01 02
Patrisius lungun sinurat Richo caesariansyah putra
A1012221167 A1012221168

03 04
Grendy
maulana Dia sahara
A1012221166 A1012221169
Hukum Ekonomi
MATA KULIAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA
Dosen Pengampu Dina Karlina, SH. M.Hum/n
Hubungan Ekonomi dan Hukum
Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, secara naluriah manusia ingin mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya akan tetapi dalam mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya tersebut tidak menafikan hukum, melanggar hukum atau melakukan kegiatan
ekonomi secara illegal. Dalam konteks ini hubungan hukum dengan ekonomi bukan
hanya hubungan satu arah tetapi hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi(komplementer).

Kegiatan ekonomi yang tidak didukung oleh hukum akan mengakibatkan terjadinya
kekacauan serta menimbulkan kerugian pada salah satu pihak dalam melakukan kegiatan
ekonomi. Keberadaan hukum ditengah-tengah kehidupan manusia pada dasarnya sebagai
perangkat pengaturan atau sanksi-sanksi yang bertujuan untuk mengatur prilaku manusia
yang pada hakekatnya berkeinginan meningkatan kepuasan hidupnya.
Perkembangan Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi pada dasarnya adalah turunan dari hukum dagang, dan hukum dagang sendiri
merupakan bagian dari hukum perdata yang mengatur hal-hal khusus dibidang usaha. Sebagai
lanjutan dari kajian hukum dagang dan hukum perdata, hukum ekonomi merupakan satu kajian
baru dalam bidang hukum pada umumnya.

Perkembangan masyarakat yang sangat dinamis serta pegaruh kemajuan teknologi dibidang
informasi dan komunikasi juga berpengaruh terhadap kajian hukum yang sangat progressif dan
dinamis. Hukum yang mengatur ekonomi dan kegiatan ekonomi mengalami perkembangan
yang sangat pesat pula karena meningkatnya pasar internasional dan laju investasi di Negara-
negara berkembang telah menjadi faktor dominan dalam perubahan kajian hukum di Indonesia.
Hal ini juga membawa dampak dan pengaruh terhadap hukum dan perangkat hukum ekonomi di
Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dengan demikian hukum yang mengatur kegiatan
ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan mulai hukum perjanijian, hukum mengenai
hak-hak kebendaan, hukum perusahaan, hingga kepada hukum perbankan dan hukum di bidang
transportasi serta hukum hak atas kekayaan Intelektual.
Definisi Hukum Ekonomi
Pada dasarnya pengertian hukum ekonomi adalah seperangkat kaidah hukum yang mengatur
tentang atau yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi
termasuk juga oleh negara melalui badan usaha milik negara. Namun hukum ekonomi secara
eksplitis adalah hukum yang mengatur dalam hal ekonomi yang berkaitan dengankebijakan
administrasi negara diluar hukum perdata dan hukum dagang, sehingga dengan begitu kita dapat
menentukan ruang lingkup hukum ekonomi adalah regulasi hukum yang berkaitan dengan
administrasi negara perihal kebijakan ekonomi.

Menurut Sunaryati Hartono, hukum ekonomi adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-
putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan ekonomi Indonesia. Seperti
halnya dalam ekonomi yang membedakan antara ekonomi makro dan mikro. Hukum ekonomi
diartikan sebagai keseluruhan peraturan, putusan pengadilan dan hukum kebiasaan yang
menyangkut pengembangan kehidupan ekonomi secara makro.
Jenis Hukum Ekonomi Di Indonesia

Hukum ekonomi pembangunan Hukum ekonomi sosial


Hukum ekonomi pembangunan lebih Hukum ekonomi sosial, menyangkut
mengacu pada pengaturan dan pemikiran pengaturan pemikiran hukum mengenai
hukum mengenai cara-cara peningkatan cara-cara pembagian hasil pembangunan
dan pengembangan kehidupan ekonomi ekonomi nasional itu sendiri secara adil
Indonesia secara nasional. dan merata.
Tugas dan Fungsi Hukum Ekonomi
Tugas
• Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi kegiatan ekonomi
• Peningkatan pembangunan ekonomi
• Perlindungan kepentingan ekonomi bagi warga
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• Menyusun & menerapkan sanksi pelanggaran
• Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana dan pranata hukum.

Fungsi
• Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban
dan keamanan
• Sebagai saranan penegak keadilan
• Sebagai sarana pembangunan
• Sebagai saranan Pendidikan masyarakat
Asas Hukum Ekonomi

Asas Hukum Ekonomi


Berdasar UUD 1945

•Usaha Bersama Berdasar Asas


Kekeluargaan

•Demokrasi Dengan 7 Prinsip Dasar :


1. Kebersamaan 7. Kesatuan ekonomi nasional
2. Efisiensi Berkeadilan
3. Berkelanjutan (Konstitusi Ekonomi, ps. 33 UUD 1945
4. Berwawasan Lingkungan
5. Kemandirian
6. Menjaga Keseimbangan Kemajuan
Lanjutan

Asas-Asas Umum Hukum


Ekonomi

8. Asas Kesatuan Ekonomi Nasional


1. Asas Iman Takwa Kpda Tuhan YME 9. Asas Manfaat
2. Asas Kepastian Hukum 10. Asas Keseimbangan
3. Asas Transparansi/Keterbukaan 11. Asas Keadilan dan Pemerataan
4. Asas Akuntabilitas 12. Asas Demokrasi Ekonomi
5. Asas Kemandirian
6. Asas Pembangunan Berkelanjutan Kesemua asas-asas Hukum Ekonomi di
7. Asas Pembangunan Berwawasan atas t’masuk yg di UUD 45 harus tercermin
Lingkungan dalam pelaksanaan semua UU yg mengatur
Kegiatan ekonomi di Indonesia.
Lanjutan

Kesemua asas hukum ekonomi di atas 3. Dalam asas Manfaat didalamnya


terkait satu sama lain dan saling mengandung juga asas Keseimbangan.
mempengaruhi, serta tidak dapat dibahas
terpisah-pisah. Contoh: 4. Dalam asas Pembangunan Berkelanjutan
1.Dalam asas Kepastian Hukum didalamnya di dalamnya mengandung juga asas
mengandung juga asas Transparansi/ Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
Keterbukaan dan asas Akuntabilitas.
2.Dalam asas Demokrasi Ekonomi 5.Dalam asas Keadilan dan Pemerataan di
didalamnya mengandung juga asas dalamnya mengandung juga asas
Keadilan dan Pemerataan. Kesatuan Ekonomi Nasional
Lanjutan

Asas Iman Takwa Kpda


Asas Kepastian Hukum
Tuhan YME

Bahwa segala usaha dan kegiatan


Dalam penyelenggaraan pembangunan
pembangunan nasional dijiwai, digerakan,
ekonomi, setiap warga negara dan pelaku
dan dikendalikan oleh keimanan dan
ekonomi harus taat pada hukum yang
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
berintikan keadilan dan kebenaran, serta
sebagai nilai luhur yang menjadi landasan
negara diwajibkan untuk menegakkan dan
spiritual, moral, dan etika dalam rangka
menjamin kepastian hukum.
pembangunan nasional.
Lanjutan
Asas
Asas Akuntabilitas
Transparansi/Keterbukaan

Mengakui hak masyarakat/publik untuk Setiap kegiatan ekonomi yg berhubungan dg


memperoleh informasi yang benar, jujur, kepentingan rakyat beserta hasil akhirnya
dan tidak diskriminatif tentang suatu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
kegiatan ekonomi, baik yang dijalankan oleh masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
negara maupun oleh privat. kedaulatan tertinggi negara.
Lanjutan

Asas Pembangunan
Asas Kemandirian
Berkelanjutan

Pembangunan ekonomi dilandasi:


- Pada kepercayaan akan kemampuan dan Asas yang secara terencana mengupayakan
kekuatan sendiri. berjalannya proses pembangungan yang
- Tetap mengedepankan potensi, dilakukan secara berkesinambungan
kemampuan dan kemandirian bangsa dan sehingga terbentuk perekonomian yang
negara yg kita miliki. tangguh dan mandiri
- Pemberdayaan masyarakat Indonesia.
Lanjutan
Asas Pembangunan
Asas Kesatuan Ekonomi
Berwawasan
Nasional
Lingkungan

- Pembangunan ekonomi beserta hasilnya


Kegiatan ekonomi dilakukan dengan tetap dikelola secara merata untuk seluruh
memerhatikan dan mengutamakan lapisan masyarakat di wilayah NKRI.
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan - Pembangunan di suatu wilayah Indonesia
hidup. merupakan bagian dari pembangunan
kesatuan ekonomi secara nasional.
Lanjutan

Asas Manfaat Asas Keseimbangan


- Segala kegiatan pembangunan ekonomi beserta
- Sumber daya ekonomi dikelola secara seimbang
hasilnya harus memberikan manfaat yang
antara fungsi lingkungan, sosial, dan ekonomi.
sebesar-besarnya bagi kemanusiaan,
- Dalam pembangunan nasional harus ada
peningkatan kesejahteraan rakyat, serta
keseimbangan antara berbagai kepentingan,
mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur
yaitu kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan
budaya bangsa dan kelestarian fungsi
spiritual, jiwa dan raga, individu, masyarakat dan
lingkungan dalam rangka pembangunan yang
negara, pusat dan daerah serta antardaerah,
berkesinambungan dan berkelanjutan
kepentingan perikehidupan darat, laut, udara,
- Sumber daya ekonomi dikelola dan dijaga agar
dan dirgantara serta kepentingan nasional dan
dapat memberikan manfaat yg sebesar-besarnya
internasional.
bagi kesejahteraan rakyat
Lanjutan
Asas Keadilan dan
Asas Demokrasi Ekonomi
Pemerataan

Apa itu pengertian Demokrasi Ekonomi?


Sumber daya ekonomi dan kegiatan 1.Mengutamakan sebesar-besarnya
ekonomi diselenggarakan secara merata ke kemakmuran rakyat.
seluruh lapisan masyarakat di wilayah NKRI 2.Sistem ekonomi disususun sebagai usaha
sehingga setiap warga negara berhak bersama berdasarkan atas asas
memperoleh kesempatan yang sama untuk kekeluargaan.
berperan dan menikmati hasil-hasilnya 3.Demi tercapainya kemakmuran rakyat
secara adil sesuai dengan nilai-nilai banyak dan bukan kemakmuran orang
kemanusiaan dan sesuai usahanya. seorang.
4. Adanya campur tangan Negara.
Ruang Lingkup Ekonomi

Ruang lingkup ekonomi mencakup bidang yang di atur dalam hukum privat dan hukum
publik.Dengan demikian tidak hanya mencakup hukum perdata,dan hukum perdata
internasional namun juga mencakup hukum publik seperti hukum pidana ,hukum
internasional, hukum administrasi Negara, serta hukum tata Negara. Ruang lingkup
hukum ekonomi bersifat interdispliner, multidisipliner dan transnasional.
Interdisipliner

Interdisipliner (interdisciplinary) adalah interaksi intensif antarsatu atau


lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan maupun yang tidak, melalui
program-program penelitian, dengan tujuan melakukan integrasi konsep, metode,
dan analisis. Multidisipliner multidisciplinay) adalah penggabungan beberapa
disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah tertentu.
Multidisipliner

Multidisipliner adalah cara pandang yang melibatkan minimal dua disiplin


akademik untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu secara bersama-
sama, melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Transnasional

Transnasional adalah fenomena sosial dan agenda penelitian ilmiah


yang muncul karena manusia semakin saling terhubung dan
perbatasan ekonomi dan sosial antarnegara semakin kabur.
KAIDAH-KAIDAH HUKUM
EKONOMI
1. Kaidah hukum yang bersifat administratif
Kaidah hukum yang bersifat administratif berupa ketentuan- ketentuan hukum administrasi
negara mengenai aspek-aspek prosedural dari aktifitas transaksi ekonomi. Kaidah hukum
administrasi dibuat oleh aparatif administrasi negara atau pihak eksekutif dan mempunyai
kekuatan hukum memaksa. Oleh karena dibuat eksekutif, maka yang termasuk dalam
kategori ini adalah peraturan yang bentuk formalnya di bawah undang- undang, yaitu
peraturan pemerintah, keputusan presiden, intruksi presiden, surat keputusan menteri atau
pejabat lain setingkat menteri, surat keputusan dirjen dan sebagainya. Unsur paksaan dalam
pemberlakuan kaidah hukum ekonomi yang bersifat administrative ini dimaksudkan agar
ketentuan atau persyaratan yang diatur oleh ketentuan tersebut ditaati atau di patuhi oleh
publik, khususnya oleh para pelaku ekonomi. Akibat adanya unsur paksaan maka sanksi
apabila ketentuan tersebut dilanggar berupa sanksi administratif seperti pencabutan izin
usaha, pembatalan status hukum, penutupan usaha dan sebagainya
2.Kaidah yang bersifat substansif atau materiel
Kaidah yang bersifat subtansif dan materiel berupa ketentuan- ketentuan hukum yang dibuat
aparat legislatif, yudikatif dan eksekutif baik secara bersama-sama dan atau sendiri-sendiri
mengenai aspek-aspek material atau substansial dari aktifitas transaksi ekonomi. Kaidah hukum
substantif ini ada yang memepunyai kekuatan hukum memaksa, adapula yang hanya mengatur.
Ada dua macam kekuatan hukum dari kaidah substantif hukum eknomi ini, tidak lain di
sebabkan oleh berbedanya fungsi dan tujuan hendak dicapai oleh kaidah itu sendiri. Apabila
fungsinya hanya sekedar memberikan pengarahan atau pengaturan bagi para pelaku ekonomi,
maka kekuatan hukum, dari kaidah hukum hanyalah’mengatur’(Regelend Rech). Artinya
ketentuan-ketentuan dalam kaidah hukum tersebut dapat disimpangi oleh para pelaku ekonomi
sepanjang mereka sepakat untuk itu, dan kesepakatan tersebut tercermin dari transaksi antar
mereka. Peraturan jenis ini hanya berfungsi sebagai pedoman. Oleh karena itu tidak ada sanksi
hukumnya apabila pelaku hukum ekonomi tidak mentaatinya. Tujuan dari kaidah hukum ini
memberi rambu-rambu atau batasan- batasan yang mempertegas aturan main bagi para pelaku
ekonomi.
Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa hukum ekonomi merupakan cabang hukum yang berdiri
sendiri dan terdiri atas ketentuan yang mengatur hubungan antara negara dan pelaku-pelaku
ekonomi yang membuat, mendistribusikan, dan yang mengkonsumsi, serta memiliki tujuan
yaitu untuk mengatur dan membatasi segala aktivitas perekonomian agar pelaksanaan
kegiatan perekonomian dan pembangunan ekonomi senantiasan sesuai dan tidak
mengabaikan hak dan kepentingan masyarakat luas.
Sekian
Terima Kasih
Sesi Tanya
Jawab
Pertanyaan dari Feby Onisa Yatba (A1012221192)
.Kenapa surat kuasa di pasar modal dilarang walaupun si pembuat surat kuasa sudah memenuhi syarat yg
tercantum di kuh-per

Jawaban dari Patrisius Lungun Sinurat (A1012221167).


Dalam hal ini kita harus mengetahui dulu tujuan dari pembuat surat kuasanya apakah hal tersebut bertujuan
baik bagi masyarakat dan pemberintah dan tidak mengganggu atau merugikan masyarakat walaupun hal
tersebut sudah memnuhi syarat apabila tujuan atau dampaknya tidak baik maka hal tersebut dilarang.

Anda mungkin juga menyukai