Anda di halaman 1dari 10

Assalamualaikum Wr.

Wb

Kelompok satu
Adi Widodo B.231.20.0161
Ahmad Arjuna Kurniawan B.231.20.0136
Aisyah Putri Rachmawati B.231.20.0125
Alya Putri Nur Roufiah B.231.20.0114
Andhika Cahya Utama B.231.20.0157
Sistem Ekonomi Pancasila dalam Mengatasi
Krisis Global
 Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem pengatur hubungan antar
negara dan warga negara yang ditunjukan untuk kemanusiaan dan peradaban,
memperkuat persatuan nasional melalui proses usaha bersama/gotong royong,
dengan melakukan distribusi akses ekonomi yang adil bagi seluruh
warganegara yang dilandasi oleh nilai-nilai etik pertanggung jawaban kepada
Tuhan yang Maha Esa.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

Ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila yang seperti terdapat pada UUD 1945 sebagai
berikut :
1.Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan disusun sebagai usaha bersama.
2.Sumber daya meliputi bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang terkandung
didalamnya, dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
3.Negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang
banyak.
4.Perekonomian nasional diselenggarakan dengan prinsip ekonomi kebersamaan atas
dasar demokrasi ekonomi, efisien, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
5.Ketentuan peraturan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini diatur oleh undang-
undang.
Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila

1. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


2. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari adanya tindakan ekonomi dalam
berbisnis.
3. Kesetabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.
4. Adanya pemerataan pendapatan dan persamaan antar berbagai golongan dan
lapisan masyarakat
5. Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam
kegiatan ekonomi dimasyarakat.
6. Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap proses produksi,
konsumsi, dan investasi.
7. Adanya pertimbangan yang wajar antara kepentingan sekarang dan
kepentingan masa depan ( kongkrit antara konsumsi tabungan dan
investasi).
8. Adanya perimbangan yang wajar antara barang untuk kepentingan
perorangan (sektor swasta) dan kepentingan umum (sektor public).
9. Adanya perimbangan yang wajar antara kekuasaan dan pengaruh antar atas
dan bawah
10. Diindahkannya nilai yang melekat pada manusia seperti Hak Asasi
Manusia (HAM), kebebasan, keadilan social, kesamaan hak milik dan
solidaritas.
Krisis Global

 Pengertian Krisis Global


adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi dipasar dunia
mengalami keruntuhan (keadaan gawat) dan mempengaruhi keadaan sektor
lainnya di seluruh dunia.
Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam
Mengatasi Krisis Global

1. Membentuk Koperasi yaitu bentuk usaha kolektif yang memiliki asas kekeluargaan, seluruh
bentuk pengelolan dan distribusi kekayaan didalamnya dikendalikan oleh seluruh anggota
sehingga bisa menghindari kesenjangan ekonomi antar individu.
2. BUMN, dengan adanya Badan Usaha Milik Negara menunjukan peran negara dalam
mengelola perekonomian dalam berbagai bidang untuk keperluan umum.
3. Serikat Buruh adalah suatu bentuk gerakan kolektif yang dilakukan oleh pekerja. Adanya
serikat buruh yang kuat memiliki posisi tawar yang kuat pula dimata para investor sehingga
relasi antar pekerja dan investor yang rentan eksplotasi bisa ditekan atau diminimalisir
lewat Serikat Buruh.
Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila

• Penerapan Sila Ke-1 Sistem pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah
terjadinya kemungkinan kerugian dan mencegah peluang adanya
penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertolak belakang dengan nilai
agama atau Ketuhanan yang Maha Esa.
• Penerapan Sila Ke-2 Memberikan upah dan fasilitas pegawai sesuai dengan
tingkat performa, tanggung jawab, serta risiko yang diberikan pada
perusahaan pun merupakan bentuk penerapan dari nilai kemanusiaan yang adil
dan beradab.
• Penerapan Sila Ke-3 Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak
bertentangan dengan berbagai nilai serta norma masyrakat serta memiliki
manfaat yang baik untuk seluruh rakyat Indoneisa merupakan suatu bentuk
dari sila ke-3. Dengan memproduksi barang yang baik dan bermanfaat untuk
banyak orang, maka kita memiliki harapan bahwa produk tersebut mampu
digunakan dan tidak menyebabkan masalah ketika memanfaatkannya.
• Penerapan Sila Ke-4 Dengan adanya sistem kebersamaan dan juga
musyawarah perusahaan dalam hal memutuskan segala bentuk masalah yang
berkaitan dengan usaha merupakan bentuk dari sila ke-4 yang lebih
mengutamakan adanya permusyawaratan.
• Penerapan Sila Ke-5 Terjadinya proses yang baik dan produk yang mampu
digunakan oleh banyak pihak akan menimbulkan pemerataan pemasaran atas
barang hasil usaha merupakan penerapan dari sila keadilan bagi seluruh
raktyat Indonesia.
• SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai