Anda di halaman 1dari 18

PANCASILA SEBAGAI

PARADIGMA DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI
KELOMPOK VI

Hj. Darmawati Latipah​ Lismalianur Sri mariati Yeni setyowati


Pengertian Paradigma
Adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang
umum (suatu sumber nilai). Sehingga merupakan suatu sumber
hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang
menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri.

Ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa :


• Bahasa inggris berarti keadaan lingkungan.
• Bahasa yunani : yakni ‘para’ yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal.
• Menurut kamus psikologi diartikan sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan
semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.
POLITIK

EKONOMI

PERAN PANCASILA
PEMBANGUNAN

SOSIAL POLITIK
Segala aspek pembangunan
berdasarkan nilai dari sila sila
pancasila

Berkaitan erat dengan kehidupan


ber masyarakat, berbangsa dan
bernegara
LANDASAN SISTEM
EKONOMI INDONESIA

Pancasila sebagai ideologi nasional membawa


keharusan untuk dija dikan dasar atau pedoman
dalam kehidup an berbangsa, dan bernegara.
Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi
Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
MAKSUD DARI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

⚬SETIAP PENGEMBANGAN EKONOMI NEGARA HARUS


MENDASARKAN PADA MORALITAS SILA-SILA PANCASILA,
DENGAN MENGEMBANGKAN EKONOMI KERAKYATAN YANG
HUMANISTIK DAN BERTUJUAN UNTUK KESEJAHTERAAN
SELURUH RAKYAT INDONESIA.

⚬BUKAN HANYA MENGEJAR PERTUMBUHAN SAJA, MELAINKAN


JUGA DEMI KEMANUSIAAN KESEJAHTERAAN SELURUH
BANGSA.
SISTEM EKONOMI INDONESIA ADALAH
SISTEM EKONOMI YANG BERORIENTASI KEPADA:

1. Ketuhanan YME, yaitu berlakunya etika dan moral agama, bukan


Materialism.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal pemerasan
atau eksploitasi,
3. Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan,
sosionalisme, dan sosio-demokrasi dalam ekonomi,
8

4. Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat


hidup orang banyak,
5. Keadilan sosial, yakni asas persamaan atau emansipasi.
Ekonomi Pancasila
Mengatur hubungan antara negara
dan warga negara
Bertujuan akhir memajukan
kemanusiaan, peradaban, serta
mengokohkan persatuan nasional
melalui proses usaha bersama (gotong
royong)
Proses distribusi akses ekonomi
secara adil bagi seluruh warga negara
yang dilandasi oleh nilai-nilai
pertanggungjawaban etik kepada Tuhan
yang Maha Esa
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA (SEP)

Ciri-Ciri SEP disebut pula Demokrasi Ekonomi:


1. Peranan negara penting tetapi tidak dominan. Dalam SEP usaha negara dan swasta tumbuh
berdamping an secara seimb ang.
2. Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi oleh buruh. Sistem
ekonomididasarkan atas azas kekeluarg aan menurut menurut keakra ban hub.
manusia.
3. Masyarakat memegang peranan penting. Artinya produksi dikerjakan oleh semua &
dibawah pimpinan/penga wasan anggota-anggota masyarakat.
4. Negara menguasai bumi, air, & kekayaan alam yg terkandung didalamnya.
EKONOMI PANCASILA SEBAGAI SISTEM EKONOMI YANG
BERPLATFORM (PROF. MUBYARTO: 1981):
 Moral agama : Artinya pembangunan ekonomi harus beriring an dengan
pembangunan moral atau karakter bangsa dan ditujukan untuk menjamin
keadilan antar sesama makhluk ciptaan Allah SWT, bukan hanya sekedar
pembangunan materil.
 Moral kemerataan sosial : kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan
kemerataan sosial, tid ak membiarkan ketimpangan ekonomi dan
kesenjang an sosial terja di dimana-mana.
 Moral nasionalisme ekonomi : Bahwa dalam era globalisasi makin jelas adanya
urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang tangguh, kuat dan mandiri.
 Moral kerakyatan : Bahwa seharusnya koperasi dan usaha-usaha kooperatif
menjiw ai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat.
 Moral keadilan sosial : Keseimbangan yang harmonis, efisien dan adil antara perencanaan
nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas dan bertanggung
jawab menuju perwujud an ke a dilan sosial b a gi seluruh rakyat Indonesia.
UNTUK MENSUKSESKAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DIATAS, DAPAT DILAKUKAN
BEBERAPA STRATEGI KEBIJAKAN SEBAGAI BERIKUT:

1. Ketetapan hati, yaitu menciptakan pembangunan dengan ketetapan hati bahwa pembangunan ini
dilakukan dari rakyat untuk rakyat sehingg a hasilnya harus dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat tanpa
terke cuali.

2.Penghentian Kemiskinan, yaitu kesadaran bahwa kemiskinan merup akan hal yang paling penting sebagai
masalah sosial ekonomi yang harus diselesaikan. Kemiskinan dapat menciptakan berbagai masalah baru dalam
masyarakat jika tidak diselesaikan dengan baik, seperti pengangguran dan kriminalitas. Sehingg a perlu diciptakan
strategi yang tepat dalam pembangunan untuk menghapus kemiskinan.

3.Menghapus Pengangguran. pengangguran terka dang jug a muncul sebagai akib at tidak teratasinya masalah
kemiskinan dengan baik. Sehingg a jumlah orang yang tid ak memiliki pekerjaan atau penggangguran terus bertamb
ah banyak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang padat
karya sehingg a mampu menyera b tenaga kerja. Selain itu, meningkatkan pendidikan masyarakat jug a dapat
memperkecil tingkat pengangguran karena sumber daya manusia Indonesia memiliki pendidikan yang lebih baik
sekaligus meningkatkan keterampilan.

4.Revitalisasi Perbankan. Masalah yang paling berat diha dapi Indonesia disaat krisi moneter tahun 1998 yang lalu
adalah masalah buruknya kinerja perbankan di Indonesia. Tidak sedikit jumlah Bank di Indonesia yang pailit dan
merugikan Negara dengan meningg alkan setumpuk hutang yang tentu saja nilainya tid ak sedikit. Buruknya kinerja
perbankan di Indonesia, selain akib at tid ak tersedianya sistem yang mampu mengawasi kedisiplinan para pelaku
perbankan, jug a diperparah dengan budaya korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) yang sud ah sangat sistemik.
LANJUTAN…

5.Kebijakan pertanian yang memihak petani. Globalisasi menja di salah satu tantang an terbesar yang diha
dapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Globalisasi merup akan proses yang tid ak mungkin dapat dihind ari,
tetapi wajib untuk diha dapi. Sektor pertanian merup akan sektor yang sangat rentan terha dap
gelombang globalisasi. Sehingg a sud ah menja di keharusan pemerintah mempersia pkan perangkat
kebijakan yang berpihak pada petani, tid ak justru kebalikannya berpihak kepada para pemilik modal yang
hanya mengejar keuntung an bagi kelompoknya saja.

6.Hubung an keuangan pusat dan daerah. Otonomi daerah dihara pkan menja di solusi untuk membuat
pembangunan Negara Indonesia menja di lebih merata. Sehingg a prinsip keadilan sosial semakin
terlaksana. Dengan otonomi daerah, hubung an keuangan pusat dan daerah juga menja di lebih
proporsional.

7. Pengelolaan perdagangan bebas. Perdagangan bebas, sebagai salah satu bentuk globalisasi ekonomi
semakin di depan mata. Yang harus dilakukan adalah mempersia pkan Sumber daya Manusia (SDM)
agar lebih mampu bersaing dengan SDM luar negeri. Peningkatan mutu produk lokal jug a harus dilakukan
untuk menangkal maraknya produk luar. Serta kebijakan-kebijakan yang mampu meminimalisir
kelemahan dari sistem ekonomi kita.
Di Indonesia saat ini mengalami perkembangan perekonomian
yang sangat pesat. Pada tahun triwulan tiga tahun 2022,
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat sebesar 5,72%
berdasarkan kementrian keuangan. Perkembangan
perekonomian ini di dukung dengan adanya pembangunan
infastruktur-infrastruktur yang ada.

Pembangunan infrastruktur memberikan peranan


yang sangat penting untuk memacu pertumbuhan
ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah,
serta mengurangi pengangguran, mengentaskan
kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Jembatan, jalan tol, bandara, stasiun, dan
pelabuhan untuk aksesibilitas suatu daerah
menjadi lebih mudah dijangkau

Infrastruktur yang menunjang


pembangunan ekonomi
Rumah sakit, perkantoran, sekolah, kampus,
pasar tradisional serta pasar modern bertujuan
untuk mensejahterakan masyarakat pada kini dan
masa yang akan datang.
UUD 1945 menyatakan: “Dalam Pasal 33
tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah
pimpinan atau pemilikan anggota-anggota
masyarakat.” Oleh sebab itu sistem
perekonomian negara harus mengutamakan
kesejahteraan rakyat.
Kesimpulan

⚬Pancasila sebagai paradigma kehidupan berbangsa dan


bernegara mengandung konsekuensi bahwa dalam segala aspek
berbangsa dan bernegara kita harus berpijak pada esensi nilai-
nilai dari sila-sila Pancasila.
⚬Sistem dan pembangunan ekonomi didasarkan pada nilai-nilai
moral Pancasila.
⚬Tujuan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia
agar manusia menjadi lebih sejahtera.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai