Anda di halaman 1dari 26

MODUL

(PENGUJIAN PADA SIKLUS


PENJUALAN & PENAGIHAN
PIUTANG DAGANG)
1. PENGUJIAN PADA SIKLUS
PENJUALAN & PENAGIHAN
PIUTANG DAGANG
A. MENJELASKAN METODOLOGI DALAM MENDESAIN PENGUJIAN
PERINCIAN SALDO MENGGUNAKAN RISIKO AUDIT

B. MENDESAIN DAN MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS UNTUK


AKUN-AKUN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
(penjualan, piutang, BKP, CKP, retur penjulan, potongan penjualan)----
KONFIRMASI PIUTANG/CROSCEK ANTARA BUKU BANTU PIUTANG DG
BUKU BESAR PIUTANG

C. MENDESAIN DAN MELAKUKAN PENGUJIAN PERINCIAN SALDO


PIUTANG DAGANG (treaching dan voching)

D. MENDESAIN PROSEDUR AUDIT UNTUK AUDIT PIUTANG DAGANG,


MENGGUNAKAN KERTAS KERJA, PERENCANAAN BUKTI SEBAGAI
PANDUAN (KONFIRMASI PIUTANG)
A. MENJELASKAN METODOLOGI DALAM MENDESAIN
PENGUJIAN PERINCIAN SALDO MENGGUNAKAN
RISIKO AUDIT

 TAHAP I :
 1. MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG
 MEMPENGARUHI PIUTANG DAGANG
 2. MENETAPKAN SALAH SAJI YANG DAPAT DITERIMA
 DAN MENILAI RISIKO BAWAAN UNTUK PIUTANG
 DAGANG
 3. MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DALAM SIKLUS
 PENJUALAN DAN PENAGIHAN (fraud=kecurangan)
Contoh risiko dan materialitas :

 Penjulan barang dagang kredit 5.000.000.000


 Risikonya besar
 Materialitasnya relative kecil (1%) 50.000.000
 4.950.000.000

 Penjualan per buku 5.000.000.000 5.000.000.000


 Audited penjualan 4.955.000.000 4.930.000.000
 Selisih penjulan 45.000.000 70.000.000
Selisih 45 jt kurang dari tingkat materialitas = 50jt, maka kesalahan dapat
ditoleransi. Kesimpulannya penjulan audited = 5.000.000.000
Selisih 70 jt lebih dari tingkat materialitas = 50jt, maka kesalahan tdk dapat
ditoleransi. Kesimpulannya penjulan audited = 4.930.000.000. dilengkapi
dengan jurnal :
Penjualan (D) 70 jt
Piutang (K) 70 jt
TAHAP II :
 

MENDESAIAN DAN MELAKUKAN


(1) PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
(2) PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI
PADA SIKLUS PENJUALAN DAN
PENAGIHAN
 
(1)kerangka perencanaan program
pengujian kepatuhan terhadap
Siklus penjualan & penagihan Piutang
Unsur PI dlm siklus Uji
pendapatan Kuesioner PI
Kepatuhan

Sistem Akuntansi
Sistem penjualan
kredit
Sistem penjualan
tunai
Sistem retur
  
  
  
   

penjualan
  
     
  

Sistem
  
  
  
  

penghapusan
  

piutang
 
PENGUJIAN KEPATUHAN
THD. SIKLUS PENDAPATAN

 Siklus pendapatan : sistem penjualan krediit, sistem


penjualan tunai, sistem retur penjualan dan sistem
penghapusan piutang.
 Dokumen sumber : Faktur penjualan baik tunai
maupun kredit, memo kredit, bukti memorial, bukti
kas masuk
 Untuk melakukan studi terhadap pengendalian intern,
akuntan publik merancang kuesioner pengendalian
intern standar : Unsur-unsur pokok yakni
(1)organisasi, (2) sistem wewenang dan prosedur
pencatatan serta (3) praktik yang sehat.
Penjulan tunai : Kas (D)
piutang (K)--- bukti kas masuk
Penjualan kredit : Piutang (D)
Penjualan (K) --- bukti memorial
Retur penjualan : Retur penjulaan (D)
Piutang (K)--- memo kredit
 
PENGUJIAN KEPATUHAN
THD. SIKLUS PENDAPATAN lanjutan ………..

 Untuk membuktikan apakah unsur pengendalian


intern dalam siklus pendapatan efektif, akuntan
melakukan pengujian kepatuhan :

1. Pengujian untuk membuktikan adanya kepatuhan


terhadap PI = ada / tidak

2. Pengujian untuk membuktikan tingkat kepatuhan


terhadap PI = %
Contoh Kuesioner SPI
1)Organisani :

UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN


 1.Fungsi penjualan harus  1.Apakah fungsi penjualan
terpisah dari fungsi terpisah dari fungsi
penerimaan kas
Penerimaan kas
 2.Fungsi penerimaan kas  2.Apakah fungsi penerimaan
harus terpisah dari kas terpisah dari fungsi
fungsi akuntansi akuntansi
 3.Transaksi penjualan
tunai dilaksanakan oleh  3.Apakah transaksi penjualan
lebih dari satu fungsi tunai dilaksanakan oleh lebih
dari satu fungsi
  
(2) SISTEM OTORISASI & PROSEDUR
PENCATATAN

UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN


 Penerimaan order dari  Apakah penerimaan order
pembeli diotorisasi oleh dari pembeli diotorisasi oleh
fungsi penjualan dengan fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir faktur menggunakan formulir faktur
penjualan tunai penjualan tunai

 Penerimaan kas diotosirasi  Apakah penerimaan kas


oleh fungsi penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi
dengan cara membubuhkan penerimaan kas dengan cara
cap lunas pada faktur membubuhkan cap lunas
penjualan tunai dan pada faktur penjualan tunai
penempelan pita register kas dan penempelan pita register
pada faktur tersebut kas pada faktur tersebut
SISTEM OTORISASI & PROSEDUR
PENCATATAN lanjutan……..

UNSUR PENGENDALIAN INTERN


KUESIONER PENGENDALIAN INTEN
 Penyerahan barang diotorisasi  Apakah penerimaan order
oleh fungsi pengiriman barang dari pembeli diotorisasi oleh
dengan cara membubuhkan fungsi penjualan dengan
cap sudah diserahkan pada menggunakan formulir
faktur penjulan tunai
faktur penjualan tunai
 Pencatatan kedalam catatan  Apakah penerimaan kas
akuntansi harus didasarkan
diotorisasi oleh fungsi
atas dokumen sumber yang
dilampiri dengan dokumen penerimaan kas dengan cara
pendukung yang lengkap membubuhkan cap lunas
pada faktur penjualan tunai
 Pencatatan kedalam catatan dan penempelan pita
akuntansi harus dilakukan register kas pada faktur
oleh karyawan yang diberi
tersebut
wewenang untuk itu
(3)PRAKTEK YANG SEHAT

UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN


INTEN
Faktur penjualan tunai  Apakah faktur penjualan tunai
bernomor urut tercetak dan bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggung
pemakainnya dipertanggung jawabkan
jawabkan oleh fungsi
penjualan oleh fungsi penjualan
Jumlah kas yang diterima dari  Apakah jumlah kas yang diterima dari
penjualan tunai disetor
penjualan tunai disetor seluruhnya
seluruhnya dengan segera ke
bank dengan segera ke bank
Penghitungan saldo kas yang  Apakah diadakan penghitunagn saldo kas
ada ditangan, fungsi yang ada ditangan fungsi penerimaan
penerimaan kas secara
periodik dan secara mendadak
kas secara periodek dan secara
oleh fungsi pemeriksa intern mendadak oleh fungsi pemeriksaan
  
inten
PRAKTEK YANG SEHAT lanjutan …..

UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN


INTEN
Setiap hari diadakan  Apakah setiap hari diadakn
pembacaan pita register kas pembacaan pita register kas oleh
oleh fungsi pemeriksaan fungsi pemeriksa intern
intern dan diadakan pencocokan antara pita register
pencocokan antara pita kas terdebut dengan jumlah kas
register kas tersebut dangan
yang diterima dari penjualan tunai
jumlah kas yang diterima
dari penjualan tunai  Apakan secara periodik diadakan
Secara periodek diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang
rekonsiliasi bank oleh fungsi tidak menyelenggarakan catatan
yag tidak menyelenggarakan akuntansi ldan tidak menerima kas
catatan akuntansi dan yang
tidak menerima kas
  
(2) KERANGKA TUJUAN PEMERIKSAAN
DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF

Verifikasi verifikasi
Penyajian di Pengujian Verifikasi
Dalam laporan Penilaian Pisah batas Verifikasi
keuangan eksistensi &
 ownership Pemeriksaan Dimulai Dari Sini

Rekonsiliasi
 
  
  
  

`
 PER AUDIT PER BOOK

Saldo yang Catatan


Aktiva per audit/ disajikan dlm Akuntansi/
audited neraca n.saldo
  
  
  
  
  
Program pengujian substantif terhadap
piutang
 Rekonsiliasi
Indek KKP Tglpelaks Pelaksana
Prosedur Pemeriksaan
 1. Usut saldo piutang yang
tercantum dalam neraca ke
saldo rekeing piutang yang
bersangkutan dalam buku besar
 2. Hitung kembali saldo piutang
rekening piutna dalam buku
besar
 3. Usut posting pendebitan
rekening piutang dalam jurnal
ybs.
 4. Lakukan rekonsiliasi buku
pembantu piutang dengan
rekening kontrol piunta dalam
buku besar
Program pengujian substantif
terhadap piutang lanjutan…

Verifikasi eksistensi
 Kirimkan surat konfirmasi ke
debitur
 Periksa dokumen yang
mendukung timbulnya piutang
 Periksa dokumen yang
mendukung pencatatan
penerimaan kas dari debitur
yang terjadi setelah tanggal
neraca
Program pengujian substantif terhadap piutang lanjutan…..

Verifikasi pemilikan/Ownership

 Periksa dokumen pendukung


timbulnya piutang
 Periksa jawaban konfirmasi
piutang
 Mintalah surat representasi
piutang dari klien
Program pengujian substantif terhadap
piutang lanjutan…..
Verifikasi Cutoff
 Periksa dokumen yang
mendukung timbulnya piutang
dalam minggu terakhir tahun yang
Diperiksa (1-10 jan 2019)
dan minggu pertama
setelah tanggal neraca (1-10 jan 2020)
 Periksa dokumen yang
mendukung berkurangnya piutang
dalam minggu terakhir tahun
yang diperiksa dan minggu per
tama setelah tanggal neraca
Program pengujian substantif terhadap piutang
lanjutan…..

Verifikasi penilaian
 Hitung kembali CKP yang dibuat oleh
klien
 Periksa penentuan umur piutang yang
dibuat oleh klien
 Bandingkan CKP yang tercantum dalam
neraca tahun yang diperiksa dengan
tahun sebelumnya
 Periksa catatan kredit untuk debitur yang
utangnya telah kadaluwarsa
Program pengujian substantif terhadap piutang
lanjutan…..

Verifikasi penyajian piutang didalam neraca


 Periksa klasifikasi piutang
kedalam kelompok aktiva
lancar dan tak lancar
 Periksa jawaban konfirmasi
piutang
 Periksa klasifikasi piutang dalam
kelompok piutang
 Periksa surat representasi klien
mengenai piutang
TAHAP III :
1. MENDESAIN DAN MELAKUKAN PROSEDUR
ANALITIS UNTUK PIUTANG DAGANG
2. MENDESAIN UJI PERINCIAN
PIUTANG DAGANG UNTUK MEMENUHI
TUJUAN AUDIT TERKAIT SALDO :
A. PROSEDUR AUDIT
B. JUMLAH SAMPEL
C. SAMPEL YANG DIPILIH
D. PENETAPAN WAKTU
PENJELASAN TAHAP 1 :
1. MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG
MEMPENGARUHI PIUTANG DAGANG (tahap 1)
A. AUDITOR MEMAHAMI BISNIS & INDUSTRI
KLIEN, RISIKO YG TDK BISA DIHINDARI SPT
PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI DALAM
INDUSTRI
B. MENGEVALUASI TUJUAN MANAJEMEN &
PROSES BISNIS
C. AUDITOR MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS
AWAL UNTUK MENDETEKSI PENINGKATAN
RISIKO PIUTANG DAGANG
2. MENETAPKAN SALAH SAJI YANG DAPAT
DITERIMA DAN MENILAI RISIKO BAWAAN
UNTUK PIUTANG DAGANG (tahap 1)
 A. MENETAPKAN TINGKAT MATERIALITAS
 UNTUK SELURUH LAPORAN KEUANGAN
 B. DI ALOKASIKAN JUMLAH YANG DIANGGAP
 MATERIAL UNTUK SETIAP AKUN NERACA
 (PENENTUN SALAH SAJI YANG DAPAT
 DITERIMA)
Contoh menetapkan materialitas :
Seluruh laporan keuangan ditentukan 0.5%
Neraca/lap posisi keuangan 0.5%, Kas, piutang, persediaan, hutang dan modal
0.5%. Laporan Laba rugi 0.5%, pendapt, beban 0.5%
Contoh kasus tingkat materialitas 2%
saldo per 31 des 2019
Piutang per book 100.000.000 100.000.000
Peraudit (99.000.000) (95.000.000)
Selisih 1.000.000 5.000.000
1% < 2% 5%>2%
1% kurang 2%, maka selisih diabaikan, yang diakui dalam peraudit = perbook
5% lebih 2%, maka selisih harus dibuat jurnal penyesuaian, yang diakui adalah
saldo perudit
Jurnal penyesuaian :
Piutang dagang 5.000.000 500.000
Penjualan 5.000.000 500.000
3. MENILAI RISIKO PENGENDALIAN
DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN
PENAGIHAN (tahap 1)
 3 ASPEK PENGENDALIAN INTERNAL :
 1. PENGENDALIAN UNTUK MENGHINDARI ATAU
MENDETEKSI PENCURIAN
 2. PENGEDALIAN ATAS PENETAPAN PISAH BATAS
 3. PENGENDALIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
CADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Anda mungkin juga menyukai