Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit
maupun tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.
Transaksi penjualan kredit dilakukan melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan
tunai, barang diserahkan oleh fungsi fungsi pengiriman kepada customer atu jasa baru diserahkan
jika fungsi penerimaan kas setelah menerima uang dari customer. Transaksi ini dilaksanakn
melalui sistem penjualan tunai.
Cadangan kerugian
piutang mencerminkan
estimasi ang masuk akal
beda antara jumlah
piutang bruto dengan nilai
piutang usaha bersih yang
dapat direalisasikan
Penyajian dan Rincian transaksi penjualan dan Piutang usaha
pengungkapan adjustment penjualan diidentifikasi dan
mendukung penyajian angka diklasifikasi dengan
penjualan dan piutang usaha semestinya dalam neraca.
dalam laporan keuangan, baik
klasifikasinya maupun Pengungkapan memadai
pengungkapannya telah dibuat berkaitan
dengan piutang usaha
yang digadaikan atau
dianjakkan
4.1.1 Tanggung jawab setiap fungsi terkait transaksi penjualan kredit sebagai berikut :
a. Fungsi penjualan
Berdasarsarkan salah saji yang di erkirakan dapat terjadi dalam transaksi penjualan kredit
sebagaimana dirini dalam gambar 13.4, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan
mendeteksi salah saji tersebut mencangkup:
7.4 Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi retur
penjualan
1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan retur penjualan.
Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan adanya pemisahan tiga fungsi
pokok yaitu, fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam
penanganan sistem retur penjualan serta setiap transaksi retur penjualan
dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan
intern dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut. Dalam pengamatan terhadap
pelaksanaan transaksi retur penjualan ini auditor melakukan pengamatan
terhadap :
a. Persetujuan memo kredit yang dilaksanakan oleh fungsi penjualan
b. Penerimaan barang yang dilaksanakan oleh fungsi penerimaan barang
2. Ambil sampel transaksi retur penjualan dari jurnal umum dan melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung .
Auditor mengabil sampel memo kredit dari arsip dokumen tersebut yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi umum. Aktifitas pengendalian yang
diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap memo kredit adalah :
a. Penggunaan formulir memo kredit yang bernomor urut tercetak
b. Adanya pertanggungjawaban penggunaan formulir memo kredit yang
bernomor urut tercetak tersebut
c. Tanda tangan otorisasi atas memo kredit dari yang berwenang
d. Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam memo kredit dengan informasi
yang tercantum dalam pendukungnya (misalnya informasi nama customer,
nama dan spesifikasi barang, kuantitas yang dikirimkan, dan satuan barang)
e. Kelengkapan dokumen pendukung memo kredit (laporan penerimaan barang)
f. Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam memo kredit ke dalam
buku pembantu piutang dan jurnal umum.
7.5 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Retur Penjualan
8. Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian pada Penghapusan
piutang
8.1 Fungsi yang terkait :
Fungsi pemberi otorisasi kredit, bertanggungjawab untuk membuat bukti memorial
atas dasar surat keputusan manajer yang berwenang untuk penghapusan piutang yang
sudah tidak dapat ditagih
Fungsi pencatat piutang , bertanggungjawab untuk mencatat berkurangnya piutang
karena transaksi penghapusan piutang yang tak tertagih.
Fungsi akuntansi umum, bertanggungjwab untuk mencatat transaksi penghapusan
piutang dlam jurnal umum.
8.2 Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penghapusan piutang adalah :
Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pencadangan kerugian piutang dapat dilihat
berikut ini:
1. Bukti memorial. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pencatat piutang sebagai dasar pencatatan
transaksi pencadangan kerugian piutang dalam jurnal umum.
2. Daftar umum piutang. Pencadangan kerugian piutang didasarkan atas analisis umur
piutang, sebagai dasar pembuatan bukti memorial untuk mencatat jumlah kerugian
piutang, daftar umum piutang dibuat oleh fungsi pencatat piutang.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pencadangan kerugian piutang adalah:
a.Jurnal umum. Dalam transaksi pencadangan kerugian piutang, catatan ini digunakan untuk
mencatat kerugian piutang yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu berdasarkan
dokumen bukti memorial.akun yang di debit dan di kredit dalam pencatatan transaksi
pencadangan kerugian piutang adalah:
b.Buku besar. Akun buku besar yang terkait dalam transaksi pencadangan kerugian piutang
adalah: biaya kerugian piutang dan cadangan kerugian piutang.
1.Penggunaan bukti moral yang diotorisasi untuk setiap pencadangan kerugian piutang.
Pencadangan kerugian piutang biasanya hanya dibuat sekali setahun, pada saat dilakukan
penyusunan laporan keuangan tahunan. Dengan demikian fungsi penjualan ini bertanggung
jawab atas perintah pencatatan biaya kerugian piutang dan cadangan kerugian piutang, aktivitas
pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keterjadian transaksi retur penjualan.
2.Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang
lengkap. Pencatatan pencadangan kerugian piutang melibatkan estimasi jumlah piutang yang
diperkirakan tidak dapat ditagih. Aktivitas pengendalian intern ini menjamin asersi keterjadian,
hak dan kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
4.Pertanggungjawaban semua bukti memorial secara periodic. Bukti memorial digunakan oleh
perusahaan sebagai dokumen sumber untuk mencatat berbagai transaksi intern yang bersifat
umum, seperti depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, pencadangan kerugian
piutang, penghapusan piutang, alokasi biaya, dan berbagai adjustment.
5.Panduan akun dan review pemberian kode. Keakuratan posting transaksi ke dalam buku
pembantu biaya dank le jurnal umum di tentukan oleh pemberian kode akun dalam pembuatan
dokumen sumber ( bukti memorial ).
a.Perhitungan umur piutang yang dipakai sebagai dasar penentuan jumlah kerugian piutang yang
dibebankan ke tahun yang diaudit.
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi penghapusan piutang yang berada ditangan unit
organisasi berikut ini:
a.Fungsi pemberi otorisasi kredit. Dalam transaksi penghapusan piutang, fungsi ini
bertanggungjawab untuk membuat bukti memorial atas dasar surat keputusan manajer yang
berwenang untuk penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.
b.Fungsi pencatat piutang. Dalam transaksi penghapusan piutang, fungsi ini bertanggungjawab
untuk mencatat berkurang nya piutang karena transaksi penghapusan piutang yang tidak tertagih.
c.Fungsi akuntansi umum. Dalam transaksi penghapusan piutang, fungsi ini bertanggungjawab
untuk mencatat tgransaksi penghapusan piutang dalam jurnal umum.
Berdasarkan salah saji yang di perkirakan dapat terjadi dalam transaksi penghapusan piutang
sebagaimana dirinci dalam gambar 13.13, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan
mendeteksi salah saji tersebut mencakup: