Anda di halaman 1dari 76

AUDIT SIKLUS

PENDAPATAN
Susi Astuti, S.E., M.Ak., Ak., CA
1
Siklus Pendapatan
(Revenue Cycle)
Aktivitas yang berkaitan dengan
Barang
pertukaran
Jasa

Penagihan dalam bentuk Kas


Kelompok Transaksi
Penjualan Kredit
 Utang
Penerimaan Kas
 Penagihan piutang
 Penjualan tunai
Penyesuaian Penjualan
 Potongan, retur, piutang tak tertagih
Transaksi Pendapatan Debet Kredit

Penjualan Kredit Piutang Usaha Penjualan


Harga Pokok Penj Persediaan

Penerimaan Kas Kas Piutang Usaha


Diskon Penjualan

Retur Penjualan dan Retur Penjualan dan Piutang Usaha


Pengurangan Harga Pengurangan Harga

Penyisihan untuk Piutang Tak Beban Piutang Tak Tertagih Penyisihan untuk Piutang Tak
Tertagih Tertagih

Penghapusan Piutang Tak Penyisihan untuk Piutang Tak Piutang Usaha


Tertagih Tertagih
Harga Pokok
Penjualan
Akun Pendapatan
Persediaan

Kas
Tujuan Audit
Perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang
asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut
saldo dan transaksi siklus pendapatan:
1. Penjualan
2. Piutang usaha
Asersi 1 :
Eksistensi atau Keterjadian
Kategori Asersi Transaksi/Saldo Tujuan Audit Spesifik

Catatan Transaksi
Penjualan : barang yang
dikirim atau jasa yang
diberikan selama periode
berjalan
Catatan Transaksi
Penerimaan Kas : Kas yang
Transaksi diterima selama periode
berjalan
Eksistensi atau Kejadian Catatan Transaksi
Penyesuaian Penjualan :
diskon yang telah diotorisasi,
retur dan pengurangan,
piutang tak tertagih

Piutang Usaha : jumlah


Saldo tagihan kepada pelanggan
pada tanggal Neraca
Asersi 2 :
Kelengkapan
Kategori Asersi Transaksi/Saldo Tujuan Audit Spesifik

Seluruh Penjualan,
penerimaan Kas, dan
Transaksi penyesuaian penjualan yang
dilakukan selama periode
berjalan telah dicatat
Kelengkapan

Piutang Usaha termasuk


seluruh klaim kepada
Saldo
pelanggan pada tanggal
Neraca
Asersi 3 :
Hak dan Kewajiban
Kategori Asersi Transaksi/Saldo Tujuan Audit Spesifik

Perusahaan mempunyai hak


atas Piutang dan Kas yang
dihasilkan dari transaksi
Transaksi siklus pendapatan yang
dicatat

Hak Dan Kewajiban


Piutang Usaha pada tanggal
Neraca : klaim resmi
Saldo
perusahaan kepada
pelanggan untuk membayar
Asersi 4 :
Penilaian atau Alokasi
Kategori Asersi Transaksi/Saldo Tujuan Audit Spesifik

Seluruh Penjualan dan


Penerimaan Kas serta
penyesuaian penjualan telah
Transaksi dinilai dengan menggunakan
GAAP dan dijurnal,
diikhtisarkan, serta diposting
secara tepat
Piutang Usaha : klaim kotor
perusahaan kepada
Penilaian atau Alokasi pelanggan pada tanggal
Neraca dan sesuai dengan
jumlah pada buku pembantu
Piutang Usaha
Saldo
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih : estimasi yang layak
atas perbedaan antara
Piutang Kotor dan Nilai
Bersih yang dapat
direalisasikan
Asersi 5 :
Penyajian dan Pengungkapan
Kategori Asersi Transaksi/Saldo Tujuan Audit Spesifik

Perincian Penjualan,
Penerimaan Kas, dan
penyesuaian penjualan
Transaksi mendukung penyajiannya
dalam laporan keuangan
termasuk klasifikasi serta
pengungkapan yang terkait
Penyajian dan
Pengungkapan Piutang Usaha telah
diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan
benar dalam laporan
Saldo keuangan
Pengungkapan yang tepat
telah dibuat atas piutang
usaha yang telah disetujui
atau digadaikan
2
Prosedur Penaksiran
Risiko
Pemahaman Bisnis dan
Industri Klien
Auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan resiko
salah saji yang material
 Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan
dengan memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan
klien
 Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor
dengan memahami pangsa pasar (market share) dan
keunggulan kompetitif (competitive advantage) klien di
pasar
 Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih
berdasarkan periode penagihan rata-rata untuk klien
dan industri
Auditor biasanya akan memperoleh pemahaman ini
melalui :
 Pengalaman sebelumnya dengan auditee
 Memperoleh informasi dari asosiasi perdagangan
 Membaca majalah bisnis dan surat kabar
 Publikasi informasi industri seperti Robert Morris
Associates atau Value Line
Materialitas
• Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas yang
sebenarnya bagi setiap perusahaan
• Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang
tinggi
• Total Pendapatan digunakan sebagai ukuran materialitas
secara keseluruhan
• Pendapatan menimbulkan Piutang Usaha dan Kas akhir
serta arus kas dari operasi
⦁ Piutang Usaha yang disebabkan oleh transaksi penjualan
kredit hampir selalu bersifat material terhadap Neraca
• Resiko salah saji dalam mengaudit Piutang Usaha adalah
tinggi
• Biaya prosedur yang digunakan dalam mengaudit Piutang
Usaha juga tinggi (misalnya pengiriman permintaan
konfirmasi ke pelanggan)
Risiko Inheren
Faktor-faktor yang mendorong manajemen membuat salah
saji asersi :
1. Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan
dalam rangka melaporkan pencapaian target pendapatan
atau profitabilitas yang ditetapkan, misalnya kondisi
ekonomi global, nasional, regional, perkembangan
teknologi
Salah saji yang dilakukan :
o Pencatatan penjualan yang fiktif
o Penyelenggaraan pembukuan terbuka untuk mencatat
penjualan periode berikutnya dalam periode berjalan (pisah
batas yang tidak tepat)
o Pengiriman barang yang tidak dipesan ke pelanggan
mendekati akhir tahun dan dicatat dalam penjualan tahun
berjalan kemudian dikembalikan lagi ke periode berikutnya
2. Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi Kas
dan Piutang Kotor atau menyatakan terlalu rendah
penyisihan Piutang Tak Tertagih (doubtful
accounts) dalam rangka melaporkan modal kerja
yang lebih tinggi untuk kebutuhan memenuhi akad
utang
Faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus
pendapatan :
o Volume penjualan, penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian
penjualan seringkali tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya
sejumlah kesalahan
o Penentuan waktu dan jumlah pendapatan yang akan diakui
bertentangan dengan faktor seperti standar akuntansi yang mendua,
kebutuhan untuk membuat estimasi, kompleksitas perhitungan, dan
hak pembeli untuk mengembalikan barang
o Kemungkinan kesalahan dalam mengklasifikasikan
piutang sebagai utang lancar atau tidak lancar akibat
kesulitan dalam mengestimasi kemungkinan
penagihannya di tahun mendatang
o Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva
likuid yang rentan terhadap misapropriasi
o Transaksi penyesuaian penjualan mungkin
digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas
yang diterima dari pelanggan dengan menetapkan
diskon yang terlalu tinggi, mencatat retur penjualan
fiktif, atau menghapus saldo pelanggan sebagai tak
tertagih
Risiko Prosedur Analitis
 Unsur resiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal
mendeteksi salah saji yang material
 Prosedur analitis merupakan cara yang efektif dari segi
biaya dan mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang
bisnis dan industri klien
 Tidak hanya efektif dalam mengidentifikasi salah saji yang
potensial atas laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam
mengidentifikasi masalah yang timbul
Auditor akan menyesuaikan prosedur analitis dengan
industri klien yang membandingkan pendapatan dengan
ukuran proses yang menghasilkan pendapatan dengan
melakukan evaluasi kecenderungan :
a. Pendapatan per jumlah jam tenaga kerja pabrik, bagi
perusahaan manufaktur padat karya (labor intensive)
b. Pendapatan dari aktiva pabrik dalam perusahaan yang
melakukan proses manufaktur padat modal (capital
intensive)
c. Pendapatan per persegi ruangan toko eceran bagi grosir
d. Pendapatan yang dibandingkan dengan tingkat hunian
untuk industri hotel atau penerbangan
e. Iuran per murid untuk sekolah
Prosedur Analitis lainnya yang dapat dinilai auditor dalam siklus
pendapatan :
 Perputaran penjualan, rasio penjualan terhadap rata-rata total
aktiva
 Kecenderungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan
kecenderungan dalam pangsa pasar
 Estimasi piutang usaha yang memberikan informasi tentang
volume penjualan, harga dan periode penagihan
 Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang
diestimasi dalam anggaran kas perusahaan
 Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit
bersih
 Beban piutang tak tertagih terhadap piutang tak
tertagih aktual
Risiko Prosedur Analitis dengan
Menggunakan Perhitungan
Rasio
Rasio Rumus Signifikansi Audit

Membantu menilai
Penjualan terhadap Penjualan Bersih : Ukuran
kelayakan total
Kapasitas Kapasitas Non Keuangan
pendapatan

Membantu menilai
kelayakan baik total
pendapatan maupun
Penjualan Bersih Klien +
Panga Pasar marjin kotor. Besarnya
Penjualan Bersih Industri
pangsa pasar seringkali
dikaitkan dengan
besarnya marjin kotor
Rasio Rumus Signifikansi Audit

Menjelaskan hubungan
Penjualan terhadap Total Penjualan + Rata-rata
antara aktiva dan
Aktiva Total Aktiva
pendapatan penjualan

Rasio > 1 menunjukkan


bahwa Piutang tumbuh
Pertumbuhan Piutang lebih cepat daripada
Piutang Usaha :
Usaha terhadap penjualan dan dapat
Penjualan
Pertumbuhan Penjualan mengindikasikan
kemungkinan masalah
penagihan
Rasio Rumus Signifikansi Audit

Bermanfaat dalam
membandingkan dengan
Hari Perputaran Piutang Rata-rata Piutang Usaha : rata-rata industri. Lamanya
Usaha Penjualan x 365 periode penagihan dapat
mengindikasikan masalah
penagihan

Bermanfaat dalam
mengevaluasi kelayakan
Beban Piutang Tak Tertagih Beban Piutang Tak beban piutang tak tertagih.
terhadap Penjualan Kredit Tertagih : Penjualan Rasio yang lebih kecil dapat
Bersih Bersih menunjukkan penyisihan
yang tidak memadai untuk
piutang tak tertagih
Rasio Rumus Signifikansi Audit
Beban Piutang Tak Tertagih Beban Piutang Tak Tertagih : Bermanfaat dalam
terhadap Penghapusan Penghapusan Piutang Usaha mengevaluasi kelayakan
Piutang Usaha Aktual beban piutang tak tertagih.
Rasio yang lebih kecil dapat
menunjukkan penyisihan yang
tidak memadai untuk piutang
tak tertagih

Pendapatan Produk Baru Pendapatan dari Produk Baru Perusahaan dengan proporsi
terhadap Total Pendapatan yang Diperkenalkan Selama pendapatan yang tinggi dari
Tahun Berjalan : Total produk baru dapat
Pendapatan menghasilkan premi marjin
kotor akibat kemampuannya
untuk melakukan inovasi
3

Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
 Adopsi manajemen serta ketaatan terhadap standar integritas dan
nilai etika yang tinggi
 Penghapusan insentif atas pelaporan yang tidak jujur seperti
penekanan pada pemenuhan penjualan atau target laba yang tidak
realistis
 Karakteristik filosofi manajemen dan gaya operasi yang dapat
dijelaskan sebagai sikap dan tindakan terhadap pelaporan keuangan,
meliputi pemilihan manajemen yang konservatif atau agresif dari
prinsip akuntansi alternatif
 Dapat diperbaiki apabila pemberian otoritas dan
tanggungjawab atas semua aktivitas dalam siklus
pendapatan telah dikomunikasikan dengan jelas
 Sejumlah kebijakan dan praktek SDM khusus seringkali
diberlakukan kepada karyawan yang menangani
penerimaan kas karena kerentanan kas
Penilaian Risiko
• Penilaian resiko manajemen untuk tujuan pelaporan
keuangan adalah sama dengan penilaian resiko inheren oleh
auditor eksternal
• Adanya komitmen manajemen untuk mengawali setiap
aktivitas pengendalian atas resiko dengan cara mengurangi
resiko salah saji
• Auditor terutama berkepentingan dengan bukti penilaian
manajemen dan tanggapan atas resiko yang muncul dari
perubahan situasi
Informasi dan Komunikasi
(Sistem Akuntansi)
Pemahaman terhadap sistem akuntansi :
a. Penjualan diawali
b. Barang dan jasa diberikan
c. Piutang dicatat
d. Kas diterima
e. Penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk metode
pemrosesan data
Sistem yang terkomputerisasi untuk melakukan proses
jenis transaksi siklus pendapatan secara spesifik terlihat
pada :
 Penjualan kredit
 Penagihan dari pelanggan
 Retur penjualan
 Penghapusan piutang tak tertagih
Pemantauan (Monitoring)
Mencakup informasi yang diterima dari :
a) Pelanggan yang mengalami kesalahan penagihan
b) Lembaga pengatur yang memperhatikan ketidaksesuaian
kebijakan pengakuan pendapatan terkait dengan
pengendalian internal
c) Auditor eksternal yang mempertimbangkan kondisi yang
dapat dilaporkan atau kelemahan material
Penilaian Awal Atas Resiko
Pengendalian Dan Strategi Audit
Pendahuluan
 Auditor dapat mengevaluasi resiko pengendalian berdasarkan bukti
yang diperoleh tentang efektivitas operasi pengendalian internal
yang berkaitan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman
 Prosedur tersebut mencakup pengajuan pertanyaan, observasi, dan
beberapa inspeksi atas bukti yang didokumentasikan
 Auditor harus mempunyai pengetahuan yang diperlukan untuk
mengidentifikasi jenis potensi salah saji yang akan terjadi
 Strategi audit tergantung pada sifat bisnis dan
industri klien
 Siklus pendapatan bersifat material dan pendapatan
didistribusikan diantara banyak pelanggan dan
transaksi
Aktivitas Pengendalian –
Penjualan Kredit
⦁ Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over the
counter, telepon, surat atau pertukaran data
elektronik
⦁ Transaksi dicatat dengan menggunakan sistem
komputer
⦁ Berbagai fungsi terlibat dalam transaksi ini
Terdapat dua jenis pengendalian dengan komputer :
o Pengendalian umum yang berhubungan dengan
lingkungan komputer dan mempunyai pengaruh
pervasif terhadap aplikasi komputer
o Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan
setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi
Dokumen dan Catatan Umum
 Pesanan pelanggan
 Pesanan penjualan
 Dokumen pengiriman
 Faktur penjualan
 Daftar harga yang diotorisasi
 File transaksi penjualan
 Jurnal penjualan
 File induk pelanggan
 File induk piutang usaha
 Laporan bulanan pelanggan
Fungsi-Fungsi
 Memprakarsai penjualan
 Pengiriman barang dan jasa
 Pencatatan penjualan
Aktivitas Pengendalian –
Penerimaan Kas
⦁ Hasil dari beberapa aktivitas
⦁ Transaksi pendapatan, pinjaman jangka pendek dan
jangka panjang, penerbitan modal saham, investasi,
dsb
⦁ Penjualan tunai
⦁ Penagihan dari pelanggan atas penjualan kredit
Dokumen dan Catatan Umum
 Bukti penerimaan uang
 Pradaftar
 Lembar perhitungan kas
 Ikhtisar kas harian
 Slip deposit yang disahkan
 File transaksi penerimaan kas
 Jurnal penerimaan kas
Fungsi-Fungsi
 Menerima penerimaan kas
 Menyetorkan kas ke bank
 Mencatat penerimaan kas
Aktivitas Pengendalian –
Penyesuaian Penjualan
 Pemberian potongan tunai
 Pembelian retur penjualan dan pengurangan harga
 Penentuan piutang tak tertagih
Aktivitas
• Dalam banyak perusahaan, jumlah dan nilai uang dari
transaksi ini tidaklah material
• Potensi salah saji yang diakibatkan oleh kesalahan dan
penyelewengan dalam pemrosesan transaksi ini perlu
dipertimbangkan
• Perhatian utama tertuju pada kemungkinan pencatatan
transaksi penyesuaian penjualan fiktif untuk
menyembunyikan penyelewengan dalam pemrosesan
penerimaan kas
4

Contoh Kasus
⦁ Pendapatan adalah pemicu yang penting bagi laba dan arus kas. Jika
perusahaan mencoba melaporkan gambaran yang baik, maka
perusahaan seringkali harus melaporkan pertumbuhan penjualan.
⦁ Kebanyakan perusahaan mempunyai integritas untuk menjamin bahwa
pendapatan yang dilaporkan secara material benar.
⦁ Namun apa yang terjadi apabila perusahaan tidak mencapai
pertumbuhan penjualan yang ditargetkan?
• Pendapatan yang disajikan terlalu tinggi dan merupakan bagian
penting dari skema untuk meningkatkan pendapatan dan laba.
• CEO perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam kecurangan,
telah dijatuhi hukuman atau mengaku bersalah atas
keterlibatannya dalam kecurangan akuntansi
Berikut ini adalah ikhtisar singkat dari perusahaan yang
memalsukan pembukuan (cooked books)
1. Underwriter Financial Group
 Melaporkan pendapatan yang tidak ada untuk
membuat perusahaan yang menghasilkan kerugian
terlihat menghasilkan laba
2. Donnkenny
 Membuat faktur dan pendapatan yang salah untuk
memenuhi tujuan laba
3. California Micro Devices
 Menyuruh staf untuk mencatat penjualan produk yang
tidak dikirimkan atau bahkan tidak diproduksi
4. Home Theater Products Int’l
 Mencantumkan pelanggan dan penjualan fiktif untuk
memperlihatkan laba
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai