Anda di halaman 1dari 13

Universitas Pamulang S1 Akuntansi

PERTEMUAN 4:
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN
(PENGUJIAN PENGENDALIAN)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu :
1.1 Memahami perancangan program audit siklus pendapatan

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:

Memahami perancangan program audit siklus pendapatan

1. DESKRIPSI SIKLUS PENDAPATAN

Pada pembahasan siklus pendapatan ini mencakup transaksi


penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai, retur
penjualan, pencadangan kerugian piutang dan penghapusan piutang.
Pada transaksi penjualan kredit, jika order dari pihak customer telah
dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, dalam jangka
waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada customernya.
Transaksi penjualan kredit dilakukan melalui sistem penjualan kredit.
Pada transaksi penjualan tunai, barang akan diserahkan dari fungsi
pengiriman kepada customer atau jasa baru diserahkan jika fungsi
penerimaan kas setelah menerima uang dari customer. Transaksi ini
dilaksanakan dengan sistem penjualan tunai.
Pendapatan perusahaan akan berkurang karena barang yang
dijual dikembalikan oleh customer ke penjual dan pencadangan kerugian
akibat tidak tertagihnya piutang usaha. Transaksi penerimaan kembali
barang yang telah dijual dilaksanakan melalui sistem retur penjualan dan
transaksi pencadangan kerugian piutang usaha dilaksanakan melalui
sistem pencadangan kerugian piutang usaha.
a. Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi,
yaitu :
1) Sistem penjualan kredit (prosedur order penjualan, prosedur
persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang, prosedur
penagihan, prosedur pencatatan piutang, prosedur pencatatan
penjualan kredit, prosedur kos produk yang dijual),
2) Sistem penjualan tunai (prosedur order penjualan, prosedur
penerimaan kas, prosedur pengiriman barang, prosedur
pencatatan penerimaan kas, prosedur pendapatan penjualan
tunai, prosedur pencatatan kos barang yang dijual),

Auditing II 1
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

3) Sistem retur penjualan (prosedur penerimaan barang,


prosedur pencatatan piutang usaha, prosedur pencatatan
piutang usaha, prosedur pencatatan retur penjualan),
4) Sistem pencadangan kerugian piutang (prosedur pembuatan
bukti memorial, prosedur pencatatan cadangan kerugian
piutang),
5) Sistem penghapusan piutang (prosedur pembuatan bukti
memorial, prosedur pencatatan penghapusan piutang).

2. TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

Dalam pembahasan materi ini di jelaskan mengenai tujuan audit


siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang
mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan
menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.

Auditing II 2
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

3. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi


untuk menyelenggarakan berbagai transaksi yang berkaitan dengan
pendapatan entitas, pembahasan perancangan program audit untuk
pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan ini dibagi menjadi
lima kelompok transaksi berikut ini:
a) Penjualan kredit
b) Penjualan tunai
c) Retur penjualan
d) Pencadangan kerugian piutang
e) Penghapusan piutang

Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian


berbagai sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan
dilaksanakan melalui 5 tahap berikut ini:
Pemahaman sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi:
Penjualan kredit, penjualan tunai, retur penjualan, penghapusan piutang
usaha.
a) Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan
transaksi: penjualan kredit, penjualan tunai, retur penjualan,
penghapusan piutang usaha.
b) Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk dan
mencegah salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
penjualan kredit, penjualan tunai, retur penjualan, penghapusan
piutang usaha.
c) Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas
pengendalian.

Auditing II 3
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

d) Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap


transaksi.

4. PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

Fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan dari transaksi


penjualan kredit terdiri dari 9 fungsi yang masing-masing memiliki
tanggung jawab berbeda, fungsi tersebut adalah :

5. DOKUMEN

Dalam hal ini dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan


kredit dibagi menjadi dua golongan,:
a) Dokumen sumber yang berupa faktur penjualan,
b) Dokumen pendukung yang berupa surat order pengiriman, dan surat
muat (bill of lading).

Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung

Penjualan kredit Faktur penjualan Surat order pengiriman


surat muat ( bill of lading )

Faktur penjualan merupakan dokumen yang di pakai sebagai dasar untuk


mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusan faktur penjualan terdiri dari:

a) Faktur penjualan
b) Tembusan piutang
c) Tembusan jurnal penjualan
d) Tembusan analisa
e) Tembusan wiraniaga

Auditing II 4
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses


penjualan kredit kepada customer. Berbagai tembusan surat order
pengiriman terdiri dari :
a) Surat order pengiriman
b) Tembusan kredit
c) Surat pengakuan
d) Surat muat
e) Slip pembungkus
f) Tembusan gudang
g) Arsip pengawasan pengiriman
h) Arsip indeks silang

6. CATATAN AKUNTANSI

Untuk catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan


kredit adalah: jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang,
buku pembantu sediaan, dan buku besar.
Fungsi setiap catatan akuntansi tersebut dalam transaksi penjualan
kredit diuraikan berikut ini:
Jurnal penjualan, dalam transaksi penjualan kredit catatan ini berfungsi
untuk mencatat transaksi penjualan kredit berdasarkan dokumen sumber
faktur penjualan. Akun yang didebit dan dikredit dalam pencatatan
transaksi penjualan kredit adalah:
Piutang usaha xx
Pendapatan penjualan xx
Catatan akuntansi lainnya adalah jurnal umum, buku pembantu piutang,
buku pembantu sediaan dan buku besar.

7. BAGAN ALIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN


KREDIT

Sebagai dasar perancangan program audit untuk pengujian


pengendalian dan perancangan program audit untuk pengujian substantif
terdiri dari bagian order penjualan, bagian pengiriman, bagian penagihan,
bagian piutang, bagian akuntansi biaya dan bagian akuntansi umum.

Auditing II 5
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

Gambar bagan alir penjualan kredit

Auditing II 6
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

Gambar bagan alir penjualan kredit (lanjutan)

Auditing II 7
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

8. SALAH SAJI POTENSIAL DARI AKTIVITAS PENJUALAN


KREDIT

Auditing II 8
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

9. AKTIVITAS PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

Salah saji yang diperkirakan dapat terjadi dalam transaksi penjualan


kredit, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi
salah saji tersebut melingkup beberapa hal berikut ini:
a) Penggunaan surat order penjualan yang diotorisasi untuk
setiap penjualan.
Transaksi penjualan kredit dimulai dengan diterimanya
order dari customer. Sebagai awal kegiatan penjualan, fungsi
penjualan mengisi formulir surat order pengiriman untuk
memungkinkan berbagai melaksanakan pemenuhan order yang
diterima dari customer. Persetujuan dimulainya kegiatan penjualan
diwujudkan dalam bentuk tanda tangan otorisasi dari fungsi
penjualan pada formulir surat order pengiriman. Dengan demikian
fungsi penjualan ini bertanggung jawab atas perintah pengiriman
yang ditujukan kepada fungsi pengiriman barang dalam
pemenuhan order yang diterimanya dari customer. Aktivitas
pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keterjadian
transaksi penjualan kredit.
b) Fungsi pemberi otorisasi kredit mengecek semus customer.
Untuk mengurangi resiko tidak tertagihnya piutang,
transaksi penjualan kredit harus mendapatkan otorisasi dari fungsi
pemberi otorisasi kredit sebelum barang dikirimkan kepada
customer. Otorisasi ini berupa tanda tangan kepala fungsi pemberi
otorisasi kredit dalam dokumen credit copy, yang merupakan
tembusan surat order pengiriman.
c) Penentuan bahwa customer berada dalam daftar customer
yang telah disetujui.
Penjualan kredit mengandung resiko tidak tertagihnya
piutang. Oleh karena itu, kebijakan yang dapat dibuat oleh
perusahaan untuk mengurangi resiko tersebut adalah hanya dapat
melaksanakan transaksi penjualan kredit kepada customer yang
namanya telah tercantum didaftar yang layak untuk di beri kredit.
d) Pengecekan batas kredit sebelum penjualan kredit
dilaksanakan.
Bagi customer lama, untuk mengurangi resiko tidak
tertagihnya piutang, penjualan kredit hanya dilaksanakan jika
fungsi pemberi otorisasi kredit telah melakukan pengecekan
apakah batas kredit maksimum untuk customer tertentu telah
dilampaui.

Auditing II 9
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

e) Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order


pengiriman yang telah diotorisasi.
Fungsi penyimpanan barang bertugas untuk menjaga
sediaan yang disimpan di gudang. Fungsi ini hanya dapat
melakukan pengeluaran barang jika mendapat perintah dari fungsi
penjualan dalam surat order pengiriman barang yang di otorisasi
oleh fungsi penjualan tersebut.
f) Pengecekan barang yang dikirim dengan surat order
pengiriman.
Kecermatan jenis, spesifikasi, kualitas, dan kuantitas
barang yang dikirim kepada customer dapat dijamin dengan
melakukan kegiatan pengecekan barang yang dikirim dengan
informasi mengenai jenis, spesifikasi, kualitas dan kuantitas
barang sebagaimana yang tercantum dalam surat order
pengiriman. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin
asersi keterjadian dan kelengkapan.
g) Pemisahan fungsi pengiriman barang dari fungsi penjualan.
Pemisahan kedua fungsi ini dimaksudkan untuk
menciptakan pengecekan intern terhadap transaksi penjualan
kredit.
h) Pembuatan dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman
barang.
Pengiriman barang kepada customer di otorisasi oleh
fungsi pengiriman barang dengan cara menandatangani dan
membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order
pengiriman. Sebagai bukti telah dilaksanakannya pengiriman
barang.
i) Setiap faktur penjualan dilampiri dengan dokumen
pengiriman.
Faktur penjualan merupakan dokumen sumber sebagai
dasar pencatatan transaksi penjualan kredit ke dalam buku
pembantu piutang dan jurnal penjualan.
j) Pencocokan faktur penjualan dengan dokumen pengiriman.
Untuk menjamin kelengkapan informasi yang dicantumkan
dalam faktur penjualan, perlu ada aktivitas pencocokan informasi
yang dicantumkan dalam faktur penjualan dengan informasi yang
tercantum didalam copy surat order pengiriman.
k) Pertanggung jawaban secara periodik dokumen pengiriman.
Untuk menjamin bahwa semua barang yang telah dikirim
ke customer telah dibuatkan penagihan melalui pembuatan dan
pengiriman faktur penjualan, secara periodik perlu diadakan
pertanggungjawaban dokumen pengiriman.

Auditing II 10
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

l) Pengecekan independen terhadap pemberian harga dalam


faktur penjualan.
Kebenaran jumlah piutang yang ditagihkan kepada
customer ditentukan oleh pencantuman kuantitas barang yang
dikirmkan kepada customer dan harga persatuan yang resmi
berlaku.
m) Setiap pencatatan harus dilandasi dokumen sumber faktur
penjualan dan dokumen pendukung yang lengkap.
Catatan akuntansi yang andal harus didukung oleh
dokumen sumber yang telah diotorisasi oleh yang berwenang dan
dokumen sumber tersebut didukung oleh dokumen pendukung
yang lengkap dan diotorisasi oleh yang berwenang.
n) Pengecekan secara independen posting ke dalam buku
pembantu piutang dengan akun control piutang dalam buku
besar.
Rekonsiliasi merupakan cara pencocokan dua data yang
dicatat dalam catatan akuntansi yang berbeda namun berasal dari
sumber yang sama.
o) Pertanggungjawaban semua faktur penjualan secara periodik.
Untuk menjamin bahwa semua faktur penjualan yang
dibuat selama periode akuntansi tertentu telah di catat ke dalam
jurnal penjualan dan buku pembantu piutang.
p) Panduan akun review terhadap pemberian kode akun.
Keakuratan posting transaksi ke dalam buku pembantu
piutang dank e jurnal penjualan ditentukan oleh pemberian kode
akun dalam pembuatan dokumen sumber (faktur penjualan).
q) Pengiriman pernyataan piutang bulanan kepada debitur.
Secara periodik fungsi pencatat piutang mengirim
pernyataan piutang kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian
pencatatan piutang yang diselengggarakan oleh fungsi tersebut.

Auditing II 11
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

10. PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN


TERHADAP TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT.

Prosedur Audit
Keberadaan atau keterjadian
1. Lakukan pengamatan terhadap (termasuk pengamatan terhadap pemisahan
fungsi):
a. Persetujuan surat order pengiriman
b. Pengiriman barang
c. Penagihan customer
d. Pengiriman pernyataan piutang bulanan dan penindaklanjutan keluhan dari
customer.
2. Ambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan lakukan verifikasi
terhadap tanggal, nama customer. Lakukan pula pemeriksaan terhadap
dokumen pendukung berikut ini:
a. Faktur penjualan
b. Laporan pengiriman barang
c. Surat pengiriman barang yang telah diotorisasi
Kelengkapan
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut (surat order pengiriman,
laporan pengiriman barang, faktur penjualan). Periksa secara selintas nomor urut
faktur penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan.
4. Ambil sampel surat order pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan
ke dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
a. Laporan pengiriman barang
b. Faktur penjualan
c. Pencatatan ke dalam jurnal penjualan
Penilaian atau alokasi
5. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 diatas, periksa bukti adanya:
a. Persetujuan kredit semestinya untuk setiap transaksi penjualan kredit.
b. Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam faktur
penjualan
c. Pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam faktur
penjualan.
6. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu
dan jurnal untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting
jumlah atau akun.

Aktivitas pengendalian yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap


faktur penjualan tersebut adalah:
a. Penggunaan formulir faktur penjualan yang bernomor urut tercetak
b. Adanya pertanggungjawaban penggunaan formulir
c. Tanda tangan otorisasi atas faktur penjualan dari yang berwenang
d. Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam faktur penjualan dengan
informasi yang tercantum dalam dokumen pendukungnya.

Auditing II 12
Universitas Pamulang S1 Akuntansi

e. Kelengkapan dokumen pendukung faktur penjualan (surat order pengiriman


dan surat muat)
f. Tanda tangan otorisasi atas dokumen pendukung dari yang berwenang.
g. Kesesuaian harga jual, syarat penjualan dan potongan yang tercantum dalam
faktur penjualan dengan peraturan yang berlaku mengenai hal tersebut.
h. Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam faktur ke dalam buku
pembantu piutang dan jurnal penjualan.

C. LATIHAN/TUGAS
Dibawah ini adalah contoh kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi
terkait penjualan :

Sebagai auditor, anda diminta untuk:


Buatlah pengendalian internal yang jika dirancang dan diimplementasikan
dengan layak, kemungkinan besar akan efektif dalam mencegah atau
mendeteksi kesalahan dan kecurangan tersebut.

D. DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. (2014). Auditing Buku 2. Jakarta.
Penerbit Salemba Empat.

Auditing II 13

Anda mungkin juga menyukai