0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kesalahan morfologi dalam pidato Presiden Joko Widodo tahun 2022. Analisis menemukan 106 kesalahan yang sebagian besar terjadi pada bentuk kata (69%) seperti penghilangan awalan dan akhiran. Kesalahan lainnya termasuk penggunaan kata ulang dan pembentukan kata majemuk. Studi ini menunjukkan bahwa Presiden belum sepenuhnya fasih dalam bahasa Indonesia walaupun
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kesalahan morfologi dalam pidato Presiden Joko Widodo tahun 2022. Analisis menemukan 106 kesalahan yang sebagian besar terjadi pada bentuk kata (69%) seperti penghilangan awalan dan akhiran. Kesalahan lainnya termasuk penggunaan kata ulang dan pembentukan kata majemuk. Studi ini menunjukkan bahwa Presiden belum sepenuhnya fasih dalam bahasa Indonesia walaupun
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis kesalahan morfologi dalam pidato Presiden Joko Widodo tahun 2022. Analisis menemukan 106 kesalahan yang sebagian besar terjadi pada bentuk kata (69%) seperti penghilangan awalan dan akhiran. Kesalahan lainnya termasuk penggunaan kata ulang dan pembentukan kata majemuk. Studi ini menunjukkan bahwa Presiden belum sepenuhnya fasih dalam bahasa Indonesia walaupun
AYU RISKY 22/495892/PSA/20133 Latar Belakang • Bahasa merupakan alat atau sarana komunikasi yang digunakan antarmanusia. Bahasa dapat mengekspresikan maksud dan tujuan seseorang. Melalui bahasa pula kita dapat memahami serta berkomunikasi dengan baik antara sesama manusia. • Pidato bisa dikatakan sebagai alat penyalur aspirasi penutur kepada pendengar yang disusun menggunakan kaidah bahasa yang disesuaikan dengan konteks dan situasinya. • Kesalahan linguistik bisa terjadi pada siapa saja termasuk Presiden yang merupakan sosok panutan, baik sikap, perbuatan ataupun bahasanya, oleh karena itu sebagai sosok panutan seharusnya bisa dijadikan contoh dari sikap, perbuatan ataupun bahasa yang digunakan. Kajian Pustaka
• ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKSIS PADA PIDATO
PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE JANUARI 2015 oleh ahmad dedi mutiadi & indah patimah tahun 2015 • ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI PADA PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM RANGKA PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH PERIODE 2019-2024 oleh kurnia saputri tahun 2019 • ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PIDATO MAHASISWA MPBI-UMS oleh wara angreni & atiqa sabardila pada tahun 2021 Kajian Teori • Tarigan (1988) menjelaskan bahwa kesalahan morfologi adalah kesalahan yang disebabkan salah memilih afiks, salah menggunakan kata ulang, salah menyusun kalimat majemuk dan salah memilih bentuk kata METODE PENELITIAN • Dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif kualitatif. • Data dalam penelitian ini berupa transkrip pidato Presiden Joko Widodo pada bulan agustus 2022 sebanyak 13 pidato. • Penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, yaitu teknik pemerolehan data melalui sumber tertulis. • Teknik analisis data yang digunakan adalah membaca, mengidentifikasi unsur-unsur kesalahan morfologi, pembetulan atau pengoreksian dan membuat kesimpulan. Hasil Analisis Data
Bentuk Kesalahan Jumlah Persentase (%)
Kesalahan Afiksasi 12 11% Kesalahan penggunaan kata ulang 13 12% Kesalahan bentuk kata 72 69% Kesalahan menyusun kata 9 8% majemuk
Total 106 100
Pembahasan • Ada beberapa kesalahan pengucapan dalam pidato presiden Joko Widodo seperti penghilangan prefiks me-, penghilangan prefiks pe-, Kalimat tidak efektif, penggunaan kata tidak baku dan kesalahan dalam membentuk kata majemuk. • Penghilangan prefix me- pada kata ngitung, ngecek dan nyicil. Kata yang benar adalah menghitung, mengecek dan menyicil. • Penghilangan prefix pe- pada kata ngurus yang seharusnya menjadi pengurusan. • Kalimat tidak efektif pada kalimat “Bapak-Ibu sekalian seluruh pelaku UMKM yang saya hormati.” Hal ini dikarenakan terdapat dua kata yang memiliki makna sama • Kata tidak baku seperti enggak, ndak dan penggunaan Bahasa asing. Glossing Berkat Kerja Keras Bapak-Ibu dan Berkat Ikhtiar kita Gotong- Bersama- sekalian royong sama DEF V:PRS ADV 3: EXTL Prep DEF V: PRS 1: INTL FOBJ: NOM Together Thanks to your hard work and thanks to our effort for work together
Jangan Sampai Keliru Menghitung Karena itu Bukan duit Bapak-ibu
sekalian NEG CONJ Adj Calculate-PTCP Prep det NEG FOBJ: NOM 3:EXTL Don’t make a mistake in calculating because it’s not your money
Tidak bisa Kita Biarkan Rakyat tidak dilayani mengurus sertifikat
NEG_can(Adj) 1: INCL CAUS 3: EXTL NEG Served-PST Adv FOBJ: NOM We can’t let the people not be served taking care of the certificate
Bukan Yang Besar-besar
NEG Prep Adj Not the Biggest Kesimpulan • Dari penelitian yang sudah dilakukan terlihat bahwa presiden joko Widodo belum bisa dikatakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam situasi formal yakni berpidato. Hal itu bisa terlihat dari kesalahan morfologis yang masih terdapat dalam pidato Joko Widodo tersebut. • Meskipun begitu, pidato beliau sudah cukup bagus. Kesalahan dalam berbahasa bisa terjadi kepada siapa saja tidak terkecuali seorang presiden sekalipun. REFERENSI • Angreni, Wara & Atiqa Sabardila. (2021). Analisis kesalahan berbahasa dalam pidato mahasiswa mpbi-ums. TOTOBUANG. • Kemendikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa • Mutiadi, A.D. & Indah Patimah. (2015). Analisis Kesalahan Morfologis dan Sintaksis Pada Pidato Presiden Joko Widodo Periode Januari 2015. Ilmiah. • Santoso, Tri dan Atiqa Sabardila. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Pidato Mahasiswa MPB-UMS yang Memerankan Diri Menjadi Calon Kepala Daerah Kabupaten Blora. Jurnal Penelitian Humaniora. • Saputri, Kartika.2019. Analisis kesalahan morfologi pada pidato presiden joko widodo dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024. JURNAL SKRIPTA. • Tarrigan. (1988). Analisis Kesalahan berbahasa. Makassar: Badan Penerbit UNM