KESALAHAN MORFOLOGI PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE
AGUSTUS TAHUN 2022
Ayu Risky 22/495892/PSA/20133
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Linguistik Umum Yogyakarta, 5 Desember 2022 Analisis Kesalahan Morfologis Dan Sintaksis Pada Pidato Presiden Joko Widodo Periode Januari 2015 oleh Ahmad Dedi Mutiadi & Indah Patimah (2016) DOI: 10.25134/fjpbsi.v8i1.1009 Tujuan Penelitian: Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk menganalisis kesalahan Morfologis dan Sintaksis dalam pidato Presiden Joko Widodo periode Januari 2015 Rumusan Masalah: 1) bagaimana kesalahan morfologis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015? 2) bagaimana kesalahan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015? Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif artinya data terurai dalam bentuk kata-kata, tidak mengutamakan angka dan digambarkan apa adanya. Hasil Penelitian: Kesalahan morfologis pada pidato Presiden Jokowi periode 2015 banyak terjadi karena menghilangkan imbuhan pada suatu kata, selain itu adanya penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n-, ny-, ng-, dan nge-. Dalam penggunaan bahasa, karena pengaruh bahasa daerah, morfem men-, meny-, meng-, dan menge- disingkat menjadi n-, ny-, ng-, dan nge- dalam pembentukan kata kerja. contohnya, pada kata seharusnya mengalami, seharusnya memberi, kata seharusnya menyenggol, seharusnya mengejek, seharusnya memakai, seharusnya menonton. Kesalahan sintaksis banyak terjadi karena kesalahan pada penyusunan struktur kalimat yang salah seperti pada kalimat adalah contoh penyusunan struktur yang salah, seharusnya kesalahan dalam bidang sintaksis juga terjadi karena adanya penggandaan subjek yaitu kata ‘Saya’ seperti pada kalimat < Saya kemarin saya lihat, peraturan ko seperti ini> seharusnya kalimat tersebut adalah Saya kemarin lihat peraturan ko seperti ini>. Selain itu adanya kesalahan sintaksis karena berstruktur dari bahasa daerah seperti pada kalimat Kata narkobanya merupakan kesalahan sintaksis yang terpengaruh oleh struktur bahasa daerah yaitu menggunakan akhiran-nya, contoh lain seperti dalam kalimat ‘bukunya sudah di ke kantorkan’. Kritik terhadap artikel: Saya kurang setuju dengan pernyataan penulis yang menyebutkan bahwa presiden Joko Widodo dikatakan belum bisa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan transkrip pidato seorang presiden pasti dibuat oleh tim khusus secretariat negara. Penulis juga tidak mengemukakan factor mengapa kesalahan berbahasa ini bisa terjadi. Penulis juga tidak menyebutkan berapa banyak pidato yang sudah dia analisis sehingga bisa menyimpulkan demikian. Kesalahan Siswa Dalam Berpidato Bahasa Inggris Oleh Neni Desi Fajarwati (2017) Website: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ijalr/article/download/16035/8923/ Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam kesalahan- kesalahan berpidato bahasa Inggris siswa pada kegiatan public speaking: 1. Jenis kesalahan berbahasa siswa saat berpidato bahasa Inggris. 2. Faktor penyebab kesalahan berbahasa siswa saat berpidato bahasa Inggris. 3. Dampak kesalahan berbahasa terhadap isi pidato yang disampaikan siswa pada pidato bahasa Inggris Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Modern Usuluddin Lampung Selatan dimulai bulan September 2015 sampai Oktober 2015. Kesalahan fonologi dianalisis menggunakan surface structure taxonomy yang terdiri dari penghilangan (omission), penambahan (addition), dan penggantian (substitution). Kesalahan morfologi dan sintaksis dianalisis menggunakanlinguistic category classification dan surface structure taxonomy yang terdiri dari penghilangan (omission), penambahan (addition), salah bentuk (misformation/misselectin), salah susun(misordering). Kesalahan fonologi, morfologi sintaksis juga di analisis berdasarkan sebab kesalahan dan dampak kesalahan. Hasil Penelitian: Bentuk kesalahan fonologi yang terbanyak adalah kesalahan penggantian (substitution) yaitu 156 kesalahan, posisi tertinggi diduduki kesalahan penggantian vokal (vowel) 102.Bentuk kesalahan morfologi dan sintaksis yang dianalisis menggunakan klasifikasi taksonomi linguistik ditemukan kesalahannya sebanyak 169 dan posisi tertinggi diduduki kesalahan pilihan kata (diction) 50.Bentuk kesalahan morfologi dan sintaksis yang dianalisis menggunakan taksonomi siasat permukaan (the surface structure taxonomy) yang paling banyak terjadi pada tataran salah bentuk misformation/miselection) 83 Penyebab kesalahan fonologi adalah intrabahasa (intralingual) 280 dan posisi tertinggi diduduki oleh kesalahan vokal 139. Penyebab kesalahan morfologi dan sintaksis adalahintrabahasa (intralingual) 117 dan posisi tertinggi diduduki oleh kesalahan pilihan kata 38. Dampak kesalahan fonologi adalah dampak global 219. Dampak kesalahan morfologi dan sintaksis adalah dampak lokal 103 Kritik Terhadap artikel: Penelitian ini sangat menarik karena menjawab penyebab kesalahan berbahasa siswa saat berpidato Bahasa inggris beserta dengan dampaknya kedepan. Namun disini penulis tidak terbuka dalam kriteria penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, karena menurut saya penelitian ini menarik, peneliti bisa menambahkan saran untuk peneliti yang ingin melanjutkan pengkajian penelitian ini. Analisis kesalahan berbahasa pidato mahasiswa mpb-ums yang memerankan diri menjadi calon kepala daerah kabupaten blora oleh Tri Santoso dan Atiqa Sabardila (2018) Website: https://journals.ums.ac.id/index.php/humaniora/article/download/6043/4105 Tujuan Penelitian: Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang terdapat dalam pidato bakal calon kepala daerah Kabupaten Blora yang diperankan oleh mahasiswa. Kesalahan-kesalahan tersebut digolongkan dalam berbagai bidang. Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam pidato mahasiswa Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta (MPB-UMS) yang memerankan diri sebagai calon kepala daerah Kabupaten Blora. Sumber data penelitian ini ialah pidato mahasiswa MPB-UMS. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik-teknik dalam metode padan (Sudaryanto, 2015:25). Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Adapun teknik yang digunakan dalam metode agih berupa berupa teknik perluasan. Teknik baca markah diterapkan dengan melihat langsung pemarkah yang terdapat dalam data. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi teori. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa mahasiswa MPB-UMS yang berperan menjadi calon kepala daerah Kabupaten Blora ditemukan lima bidang kesalahan, yakni (1) bidang kesalahan fonologi yang meliputi kesalahan perubahan fonem, pembentukan fonem, dan kesalahan pelafalan, (2) bidang kesalahan morfologi meliputi penulisan kata depan, penulisan kata ulang, bentuk pleonasme, dan penulisan gabungan prefiks 26 meN- dengan –kan, (3) kesalahan bidang sintaksis meliputi kalimat ambigu, kata mubazir, jenis kalimat yang tidak jelas, dan penggunaan diksi yang tidak tepat, (4) kesalahan bidang sosiolinguistik yang meliputi kesalahan penggunaan campur kode bahasa dalam satu kalimat, dan (5) kesalahan bidang ejaan berupa penggunaan huruf kapital, dan tanda baca. Kesalahan berbahasa tersebut diakibatkan ketidakmantapan penutur mengenai kaidah atau aturan penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu berarti bahwa belajar bahasa perlu terus-menerus dipraktikan agar kompetensinya semakin baik. Kritik terhadap artikel: Dalam penelitian ini, penulis tidak menyebutkan permasalahan apa yang menjadi dasar penelitian ini. Selanjutnya, peneliti juga bisa menambahkan factor penyebab bagaimana kesalahan berbahasa ini bisa terjadi pada orang yang diteliti disertai dengan pendapat ilmiah yang bisa menguatkan factor kesalahan berbahasa tersebut. Language Error Analysis in MPBI-UMS Students Speech Who Roled as Police Officers oleh Anam Purwanto, dan Markhamah (2019) DOI: : doi.org/10.21009/AKSIS.030112 Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh polisi Klaten pada saat berpidato. Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik-teknik dalam metode padan. Metode padan yang digunakan padan fonetis artikulatoris dan padan referensial. Selain itu, metode agih digunakan untuk menemukan kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hal yang dipakai analisis dalam teknik PUP ini ialah padan referensial. Adapun teknik yang digunakan dalam metode agih berupa teknik perluasan. Selan itu, digunakan tekni analisis yang lain berupa teknik baca markah. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teori. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada pidato polisi di Klaten ditemukan beberapa kesalahan berbahasa, di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, kesalahan bidang fonologi. Dalam kesalahan bidang fonologi ditemukan lima bentuk kesalahan. Kedua, kesalahan di bidang ejaan. Dalam bidang ejaan, ditemukan satu kesalahan. Ketiga, kesalahan bidang morfologi ditemukan 10 data kesalahan berbahasa yang meliputi satu pleonasme dan sembilan kesalahan penggunaan kata depan. Keempat, kesalahan pada bidang sintaksis ditemukan 13 data yang meliputi lima penggunaan kata yang mubazir, enam penggunaan repetisi, dan satu ketidakefektifan kalimat. Kelima, kesalahan di bidang sosiolinguistik. Dalam kesalahan bidang sosiolinguistik ditemukan tiga data yang di antaranya merupakan tiga kesalahan alih kode. Kritik Terhadap Artikel: Dalam Penelitian ini juga tidak terdapat permasalahan penelitian yang menjadi dasar mengapa diperlukan penelitian ini. Selanjutnya peneliti juga tidak terbuka dalam penyebutan jumlah sampel dan data apa yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga akan menarik jika peneliti menyebutkan factor yang melatarbelakangi penyebab terjadinya kesalahan berbahasa yang diteliti. Analisis kesalahan morfologi pada pidato presiden joko widodo dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 oleh Kurnia saputri (2019) Website: https://journal.upy.ac.id/index.php/skripta/article/download/402/427 Tujuan Penelitian: Pidato yang sering menjadi sorotan seluruh rakyat Indonesia adalah pidato resmi presiden Joko Widodo. Kesalahan sedikit saja ketika berpidato bisa menjadi bahan perdebatan banyak orang. Oleh karena itu, seorang presiden ketika berpidato harus memperhatikan setiap kata yang diucapkan serta cara berpidato yang baik dan benar. Hasil Penelitian: Ada beberapa kesalahan pengucapan dalam pidato presiden Jokowi seperti penghilangan prefiks se-, penghilangan prefiks ber-, penentuan kata tidak tepat, penghilangan sufiks -an, kalimat tidak efektif, dan penggunaan kata tidak baku. Penghilangan prefiks se- pada kata harus dalam kalimat Harusnya, inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya. Kata yang benar adalah seharusnya. Kalimat tersebut juga tidak efektif karena konjungsi bukan hanya seharusnya berpasangan dengan kata melainkan. Konjungsi bukan hanya...melainkan merupakan salah satu konjungsi korelatif. Menurut (Pesik, 2016), konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat setara atau lebih menjadi satu kalimat utuh. Penghilangan prefiks ber- pada kata bisik-bisik dalam kalimat “Langsung saya bisik-bisik” seharusnya yang benar adalah berbisik-bisik. Prefiks ber- untuk menyatakan melakukan sesuatu. Penghilangan sufiks -an pada kata jawabnya dalam kalimat Kalau ditanya, jawabnya “Programnya sudah terlaksana, Pak.” seharusnya yang benar adalah jawabannya. Kalimat tidak efektif seperti preposisi di awal kalimat Para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang saya banggakan. Kata hadirin sudah berarti jamak sehingga tidak perlu ditambahkan kata para. Kata tidak baku seperti kata tapi dalam kalimat Tapi akan menjadi kesempatan besar, peluang besar, jika kita mampu membangun SDM yang unggul. Menurut (KBBI, 2016) kata tapi merupakan bentuk tidak baku tetapi, namun untuk acara formal lebih baik memakai kata tetapi. Penentuan kalimat tidak tepat dalam kalimat apa enggak kebanyakan? Padahal ada bentuk yang lebih tepat yaitu apa tidak terlalu banyak. Kritik Terhadap Artikel: Dalam penelitian ini, peneliti tidak menyebutkan permasalahn apa yang mendasari penelitian ini dilakukan secara langsung. Peneliti juga tidak menyebutkan bagaimana data yang diperoleh dianalisis dan penggunaan teori yang dipakai untuk penelitian ini. Peneliti hanya menyebutkan kata “banyak” pada kesalahan yang terjadi di pidato yang seharusnya disebutkan jumlah kesalahannya sehingga pembaca paham kata “banyak” ini ada berapa. Analisis kesalahan bahasa pada teks ceramah siswa sekolah menengah kejuruan oleh Arinta Ayu Stevania, Nugraheni Eko Wardani dan Andayani (2020) Website: https://jurnal.uns.ac.id/Basastra/article/view/41940 Tujuan Penelitian: (1) ragam kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah siswa, (2) faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah, dan (3) upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta tahun ajaran 2018/2019. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) bagaima-nakah ragam kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta? (2) bagaimanakah faktor yang menye-babkan teradinya kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah siswa? (3) bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah siswa? Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah peristiwa, dokumen, dan informan. Teknik pengambilan sampel dengan purpo-sive sampling untuk dokumen dan in-dept interview bersama guru bahasa Indonesia kelas XI SMK Murni 1 Surakarta. Peneliti menggunakan teknik analisis interaktif, dengan sumber data utama teks ceramah siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta. Digunakan teknik triangulasi teori sebagai uji validitas data Hasil Penelitian: Pertama, kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam teks ceramah siswa kelas XI dapat dibagi menjadi empat, yaitu kesalahan mor-fologi sebesar 4,58%, semantik sebesar 5,15%, sintaksis sebesar 6,10% dan ejaan sebesar 84,35%. Kedua, kesalahan berbahasa siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: (a) kekurang pahaman dan ketidak telitian siswa dalam menulis suatu teks, (b) terbatasnya sumber belajar siswa, dan (c) kurangnya kepekaan siswa terhadap perkembangan bahasa. Dapat diketahui faktor yang paling memengaruhi kesalahan siswa adalah faktor internal dari siswa itu sendiri. Ketiga, upaya untuk meminimalisir kesalahan berbahasa yang dapat dilakukan, diantaranya: (a) evaluasi hasil tulisan siswa, (b) menambah sumber belajar, dan (c) literasi dan latihan menulis untuk siswa. Kritik Terhadap Artikel: Dalam penelitian ini juga peniliti tidak terbuka dalam meneyebutkan jumlah sampel teks ceramah yang digunakan. Peneliti menyebutkan menggunakan purposive sampling namun kriteria apa yang dijadikan sebagai bahan penelitian juga tidak disebutkan. Analysis of language errors in the video of president joko widodo’s official speech on youtube in 2019 oleh Sonia Senjaya, Indrya Mulyaningsih dan Emah Khuzaemah (2021) DOI: https://doi.org/10.26499/bahasa.v3i1.64 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa, yakni pada kesalahan pelafalan dan diksi. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu simak engan teknik lanjutan bebas libat cakap dan catat. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kartu data, dokumentasi, dan angket. Data dalam penelitian ini berupa kata dari pelafalan Presiden Joko Widodo dan sumber data penelitian ini dari video pidato Presiden Joko Widodo di Youtube. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan teori. Data dipastikan sama meskipun dengan menggunakan metode yang berbeda. Selain itu, data dicek berdasarkan teori fonologi. Data dianalisis menggunakan metode agih, dengan alat penentu dari bahasa bersangkutan yang menjadi objek sasaran dari penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh ketika menganalisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Hasil penelitian ini yaitu: Berdasarkan temuan penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai analisis kesalahan berbahasa pada video pidato resmi Presiden Joko Widodo di Youtube tahun 2019, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, bentuk kesalahan berbahasa tataran pelafalan ditemukan sebanyak 167 data, meliputi kesalahan pelafalan karena perubahan fonem vokal dan fonem konsonan; kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem vokal, fonem konsonan, dan fonem glotal; serta kesalahan pelafalan karena penambahan fonem vokal dan fonem konsonan. Kedua, bentuk kesalahan berbahasa tataran diksi ditemukan sebanyak 7 data meliputi kesalahan dalam pemilihan kata atau penggunaan kata yang tidak tepat. Bentuk kesalahan berbahasa yang paling dominan pada video pidato resmi Presiden Joko Widodo tersebut terletak pada kesalahan pelafalan karena adanya perubahan fonem. Kritik Terhadap Artikel: Dalam penelitian ini peneliti tidak mengungkapkan permasalahannya secara gambling namun pernyataan “masih jarang yang membahas tentang pidato presiden” mungkin bisa dijadikan sebagai suatu permasalahan. Peneliti bisa saja menambahkan factor apa saja yang menyebabkan kesalahan berbahasa ini bisa terjadi pada pidato presiden. Kesalahan Morfologis pada Teks Ceramah Peserta Didik Kelas XI SMA oleh Metriana Putri, Ika Septiana,dan R. Yusuf Sidiq Budiawan (2021) DOI: https://journal.kualitama.com/index.php/jkp/article/view/54 Tujuan Penelitian: (1) Mendeskripsikan kesalahan morfologis pada teks ceramah oleh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021. (2) Mendeskripsikan penyebab terjadinyakesalahan morfologis pada teks ceramah oleh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021. Permasalahan Penelitian: (1) Bagaimana kesalahan morfologis pada teks ceramah oleh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021? (2) Bagaimana penyebab terjadinya kesalahan morfologis pada teks ceramah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Pelajaran 2020/2021? Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran atau mixed methods. Penelitian ini mendeskripsikan fakta-fakta berupa bentuk kesalahan morfologis serta menjelaskan penyebab terjadinya kesalahan berbahasa jenis morfologis pada teks ceramah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021. Data dalam penelitian ini berupa kesalahan bahasa yang termasuk jenis kesalahan morfologis dan hasil wawancara peserta didik dan pendidik untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan berbahasa. Hasil Penelitian: Pertama, ditemukan kesalahan berbahasa jenis morfologis pada teks ceramah peserta didik, yang terdiri dari kesalahan penurunan verba transitif dengan prefiks meng-, prefiks di-, sufiks –kan, sufiks –i, kesalahan afiksasi verba taktransitif dengan prefiks ber-, prefiks meng-, prefiks ter, dan kesalahan verba majemuk. Kedua, ditemukan faktor penyebab terjadinya kesalahan morfologis pada teks ceramah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen, yaitu kurang memahami struktur dan kaidah penulisan yang baik dan benar, kesulitan dalam memilih kata yang tepat, kurang memahami kata berimbuhan maupun kata majemuk, serta terpengaruh bahasa pertama atau bahasa ibu. Berdasarkan pembahasan di atas, penyebab terjadinya kesalahan morfologis yang paling sering terjadi yaitu peserta didik kurang memahami kata berimbuhan atau bentuk morfologis pada hasil tulisan mereka. Kritik Terhadap Penelitian: Penelitian ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, peneliti bisa saja menambahkan saran apa yang bisa dilakukan untuk peneliti selanjutnya. Dalam penelitian ini, peneliti juga bisa menguatkan argumen penyebab terjadinya kesalahan berbahasa dengan pendapat dari penelitian terdahulu. Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Pidato Mahasiswa Mpbi-Ums oleh Wara Angreni dan Atiqa Sabardila (2021) DOI: https://doi.org/10.26499/ttbng.v9i1.303 Tujuan Penelitian: Penelitian mendeskripsikan kesalahan-kesalahan berbahasa dalam teks pidato calon bupati Kabupaten Kulon Progo sebagai gambaran dan pembelajaran kesalahan berbahasa yang sering dilakukan oleh bakal calon kepala daerah. Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam transkrip pidato LD mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta (MPBI-UMS) yang memerankan diri sebagai calon kepala daerah Kabupaten Kulon Progo. peneliti menggunakan teknik studi pustaka dengan membaca dan mengidentifikasi pidato LD mahasiswa MPBI-UMS sebagai sumber data, kemudian peneliti mencatat bagian- bagian dari sumber data yang sesuai dengan permasalahan mengenai kalimat efektif di dalam pidato LD mahasiswa MPBI-UMS. Hasil Penelitian: kesalahan berbahasa dalam pidato Ludiani Dazharah mahasiswa MPBI- UMS yakni a. Kesalahan bidang fonologi yang meliputi kesalahan penyimpangaan pemenggalan kata. Adanya kesalahan pengucapan fonem /e/ diucapkan menjadi /a/, kesalahan pengucapan fonem /z/ diucapkan menjadi /j/, kesalahan pengucapan fonem /sy/ diucapkan menjadi /s/, kesalahan pengucapan fonem /u/ dituliskan menjadi /w/. b. Kesalahan bidang morfologi penulisan kata dengan menambahkan konfiks mengkan. Adanya kesalahan pada penulisan kata depan, Adanya kesalahan pada refiks ter- . c. Kesalahan bidang sintaksis adanya pembentukkan kalimat tidak baku berupa kalimat tidak efektif pada. Pembentukkan kalimat yang tidak baku berupa kalimat rancu. Adanya kalimat tidak baku yang terpengaruh struktur bahasa asing. d. Kesalahan bidang campur dengan mencampurkan kode bahasa Inggris ke dalam kalimat yang didominasi bahasa Indonesia. Kesalahan campur kode terjadi karena karena tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai penutur. e. Kesalahan bidang ejaan. Kritik Terhadap Artikel: Dalam Penelitian ini tidak terdapat permasalahan penelitian yang menjadi dasar mengapa diperlukan penelitian ini. Penelitian ini juga akan menarik jika peneliti menyebutkan factor yang melatarbelakangi penyebab terjadinya kesalahan berbahasa yang diteliti. Analisis kesalahan berbahasa pidato mahasiswa mpbums yang berperan menjadi calon kepala daerah kabupaten pati oleh Agustin Eka Prasetyawati dan Atiqa Sabardila (2022) Website: http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi/article/download/627/480/ Tujuan Penelitian: Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang terdapat dalam pidato bakal calon kepala daerah Kabupaten Pati yang diperankan oleh mahasiswa. Kesalahan-kesalahan tersebut digolongkan dalam berbagai bidang. Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan pidato mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta. Adapun data yang digunakan adalah tuturan yang mengandung kesalahan berbahasa. Data disajikan dengan menggunakan kode data yaitu (LN, tanggal). LN yaitu orang yang berperan sebagai calon kepala daerah dan tanggal merupakan waktu pidato atau tuturan berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Adapun teknik analisis data menggunakan metode agih. Metode agih yaitu cara analisis data yang bersangkutan dengan bahasa itu sendiri yang kemudian dilanjutkan dengan teknik perluasan. Teknik ini dilakukan dengan memperluas satuan lingual. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi teori. Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan yakni terjadi kesalahan berbahasa mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UMS yang berperan menjadi calon kepala daerah Kabupaten Pati. Ada empat bidang kesalahan berbahasa , yaitu (1) kesalahan sintaksis mencakup kalimat ambigu, kata mubazir, berstruktur tidak baku (2) bidang fonologi yang mencakup penambahan fonem, perubahan fonem, huruf kapital, penghilangan fonem, pembentukan fonem, dan penggunaan unsur serapan (3) bidang kesalahan morfologi meliputi penulisan prefik (4) kesalahan bidang sosiolinguistik yang meliputi kesalahan penggunaan campur kode bahasa dalam satu kalimat. Penyebab kesalahan dalam berbahasa terjadi karena ketidakmantapan pembicara dalam berpidato dan kurang memperhatikan aturan penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu pentingnya belajar tentang bahasa secara rutin agar tingkat kemampuannya semakin meningkat. Kritik Terhadap Artikel: Dalam Penelitian ini juga tidak terdapat permasalahan penelitian yang menjadi dasar mengapa diperlukan penelitian ini. Selanjutnya peneliti juga tidak terbuka dalam penyebutan jumlah sampel dan data apa yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga akan menarik jika peneliti menyebutkan factor yang melatarbelakangi penyebab terjadinya kesalahan berbahasa yang diteliti.