Anda di halaman 1dari 11

KESALAHAN MORFOLOGI PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE

AGUSTUS TAHUN 2022

Ayu Risky
22/495892/PSA/20133

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Linguistik Umum
Yogyakarta, 5 Desember 2022
Analisis Kesalahan Morfologis Dan Sintaksis Pada Pidato Presiden Joko Widodo
Periode Januari 2015 oleh Ahmad Dedi Mutiadi & Indah Patimah (2016)
DOI: 10.25134/fjpbsi.v8i1.1009
Tujuan Penelitian: Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk menganalisis kesalahan
Morfologis dan Sintaksis dalam pidato Presiden Joko Widodo periode Januari 2015
Rumusan Masalah:
1) bagaimana kesalahan morfologis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015?
2) bagaimana kesalahan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015?
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif artinya data terurai dalam bentuk
kata-kata, tidak mengutamakan angka dan digambarkan apa adanya.
Hasil Penelitian: Kesalahan morfologis pada pidato Presiden Jokowi periode 2015 banyak
terjadi karena menghilangkan imbuhan pada suatu kata, selain itu adanya penyingkatan
morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n-, ny-, ng-, dan nge-. Dalam penggunaan
bahasa, karena pengaruh bahasa daerah, morfem men-, meny-, meng-, dan menge- disingkat
menjadi n-, ny-, ng-, dan nge- dalam pembentukan kata kerja. contohnya, pada kata seharusnya
mengalami, seharusnya memberi, kata seharusnya menyenggol, seharusnya mengejek,
seharusnya memakai, seharusnya menonton. Kesalahan sintaksis banyak terjadi karena
kesalahan pada penyusunan struktur kalimat yang salah seperti pada kalimat adalah contoh
penyusunan struktur yang salah, seharusnya kesalahan dalam bidang sintaksis juga terjadi
karena adanya penggandaan subjek yaitu kata ‘Saya’ seperti pada kalimat < Saya kemarin saya
lihat, peraturan ko seperti ini> seharusnya kalimat tersebut adalah Saya kemarin lihat peraturan
ko seperti ini>. Selain itu adanya kesalahan sintaksis karena berstruktur dari bahasa daerah
seperti pada kalimat Kata narkobanya merupakan kesalahan sintaksis yang terpengaruh oleh
struktur bahasa daerah yaitu menggunakan akhiran-nya, contoh lain seperti dalam kalimat
‘bukunya sudah di ke kantorkan’.
Kritik terhadap artikel: Saya kurang setuju dengan pernyataan penulis yang menyebutkan
bahwa presiden Joko Widodo dikatakan belum bisa menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dikarenakan transkrip pidato seorang presiden pasti dibuat oleh tim khusus
secretariat negara. Penulis juga tidak mengemukakan factor mengapa kesalahan berbahasa ini
bisa terjadi. Penulis juga tidak menyebutkan berapa banyak pidato yang sudah dia analisis
sehingga bisa menyimpulkan demikian.
Kesalahan Siswa Dalam Berpidato Bahasa Inggris Oleh Neni Desi Fajarwati (2017)
Website: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ijalr/article/download/16035/8923/
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam kesalahan-
kesalahan berpidato bahasa Inggris siswa pada kegiatan public speaking:
1. Jenis kesalahan berbahasa siswa saat berpidato bahasa Inggris.
2. Faktor penyebab kesalahan berbahasa siswa saat berpidato bahasa Inggris.
3. Dampak kesalahan berbahasa terhadap isi pidato yang disampaikan siswa pada pidato bahasa
Inggris
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif
dengan metode analisis isi. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Modern Usuluddin
Lampung Selatan dimulai bulan September 2015 sampai Oktober 2015. Kesalahan fonologi
dianalisis menggunakan surface structure taxonomy yang terdiri dari penghilangan (omission),
penambahan (addition), dan penggantian (substitution). Kesalahan morfologi dan sintaksis
dianalisis menggunakanlinguistic category classification dan surface structure taxonomy yang
terdiri dari penghilangan (omission), penambahan (addition), salah bentuk
(misformation/misselectin), salah susun(misordering). Kesalahan fonologi, morfologi sintaksis
juga di analisis berdasarkan sebab kesalahan dan dampak kesalahan.
Hasil Penelitian: Bentuk kesalahan fonologi yang terbanyak adalah kesalahan penggantian
(substitution) yaitu 156 kesalahan, posisi tertinggi diduduki kesalahan penggantian vokal
(vowel) 102.Bentuk kesalahan morfologi dan sintaksis yang dianalisis menggunakan
klasifikasi taksonomi linguistik ditemukan kesalahannya sebanyak 169 dan posisi tertinggi
diduduki kesalahan pilihan kata (diction) 50.Bentuk kesalahan morfologi dan sintaksis yang
dianalisis menggunakan taksonomi siasat permukaan (the surface structure taxonomy) yang
paling banyak terjadi pada tataran salah bentuk misformation/miselection) 83 Penyebab
kesalahan fonologi adalah intrabahasa (intralingual) 280 dan posisi tertinggi diduduki oleh
kesalahan vokal 139. Penyebab kesalahan morfologi dan sintaksis adalahintrabahasa
(intralingual) 117 dan posisi tertinggi diduduki oleh kesalahan pilihan kata 38. Dampak
kesalahan fonologi adalah dampak global 219. Dampak kesalahan morfologi dan sintaksis
adalah dampak lokal 103
Kritik Terhadap artikel: Penelitian ini sangat menarik karena menjawab penyebab kesalahan
berbahasa siswa saat berpidato Bahasa inggris beserta dengan dampaknya kedepan. Namun
disini penulis tidak terbuka dalam kriteria penentuan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian. Selanjutnya, karena menurut saya penelitian ini menarik, peneliti bisa
menambahkan saran untuk peneliti yang ingin melanjutkan pengkajian penelitian ini.
Analisis kesalahan berbahasa pidato mahasiswa mpb-ums yang memerankan diri
menjadi calon kepala daerah kabupaten blora oleh Tri Santoso dan Atiqa Sabardila
(2018)
Website: https://journals.ums.ac.id/index.php/humaniora/article/download/6043/4105
Tujuan Penelitian: Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang terdapat
dalam pidato bakal calon kepala daerah Kabupaten Blora yang diperankan oleh mahasiswa.
Kesalahan-kesalahan tersebut digolongkan dalam berbagai bidang.
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif.
Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam pidato
mahasiswa Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta (MPB-UMS)
yang memerankan diri sebagai calon kepala daerah Kabupaten Blora. Sumber data penelitian
ini ialah pidato mahasiswa MPB-UMS. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak
dan catat. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik-teknik dalam metode padan
(Sudaryanto, 2015:25). Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dasar
yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Adapun teknik yang digunakan dalam metode agih
berupa berupa teknik perluasan. Teknik baca markah diterapkan dengan melihat langsung
pemarkah yang terdapat dalam data. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan
trianggulasi teori.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, disimpulkan bahwa kesalahan
berbahasa mahasiswa MPB-UMS yang berperan menjadi calon kepala daerah Kabupaten Blora
ditemukan lima bidang kesalahan, yakni (1) bidang kesalahan fonologi yang meliputi
kesalahan perubahan fonem, pembentukan fonem, dan kesalahan pelafalan, (2) bidang
kesalahan morfologi meliputi penulisan kata depan, penulisan kata ulang, bentuk pleonasme,
dan penulisan gabungan prefiks 26 meN- dengan –kan, (3) kesalahan bidang sintaksis meliputi
kalimat ambigu, kata mubazir, jenis kalimat yang tidak jelas, dan penggunaan diksi yang tidak
tepat, (4) kesalahan bidang sosiolinguistik yang meliputi kesalahan penggunaan campur kode
bahasa dalam satu kalimat, dan (5) kesalahan bidang ejaan berupa penggunaan huruf kapital,
dan tanda baca. Kesalahan berbahasa tersebut diakibatkan ketidakmantapan penutur mengenai
kaidah atau aturan penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu berarti bahwa belajar bahasa perlu
terus-menerus dipraktikan agar kompetensinya semakin baik.
Kritik terhadap artikel: Dalam penelitian ini, penulis tidak menyebutkan permasalahan apa
yang menjadi dasar penelitian ini. Selanjutnya, peneliti juga bisa menambahkan factor
penyebab bagaimana kesalahan berbahasa ini bisa terjadi pada orang yang diteliti disertai
dengan pendapat ilmiah yang bisa menguatkan factor kesalahan berbahasa tersebut.
Language Error Analysis in MPBI-UMS Students Speech Who Roled as Police Officers
oleh Anam Purwanto, dan Markhamah (2019)
DOI: : doi.org/10.21009/AKSIS.030112
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang
dilakukan oleh polisi Klaten pada saat berpidato.
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik-teknik dalam metode padan. Metode padan
yang digunakan padan fonetis artikulatoris dan padan referensial. Selain itu, metode agih
digunakan untuk menemukan kalimat yang mengandung kesalahan berbahasa. Metode padan
yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu
(PUP). Hal yang dipakai analisis dalam teknik PUP ini ialah padan referensial. Adapun teknik
yang digunakan dalam metode agih berupa teknik perluasan. Selan itu, digunakan tekni analisis
yang lain berupa teknik baca markah. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi teori.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada pidato polisi di
Klaten ditemukan beberapa kesalahan berbahasa, di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama,
kesalahan bidang fonologi. Dalam kesalahan bidang fonologi ditemukan lima bentuk
kesalahan. Kedua, kesalahan di bidang ejaan. Dalam bidang ejaan, ditemukan satu kesalahan.
Ketiga, kesalahan bidang morfologi ditemukan 10 data kesalahan berbahasa yang meliputi satu
pleonasme dan sembilan kesalahan penggunaan kata depan. Keempat, kesalahan pada bidang
sintaksis ditemukan 13 data yang meliputi lima penggunaan kata yang mubazir, enam
penggunaan repetisi, dan satu ketidakefektifan kalimat. Kelima, kesalahan di bidang
sosiolinguistik. Dalam kesalahan bidang sosiolinguistik ditemukan tiga data yang di antaranya
merupakan tiga kesalahan alih kode.
Kritik Terhadap Artikel: Dalam Penelitian ini juga tidak terdapat permasalahan penelitian
yang menjadi dasar mengapa diperlukan penelitian ini. Selanjutnya peneliti juga tidak terbuka
dalam penyebutan jumlah sampel dan data apa yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian
ini juga akan menarik jika peneliti menyebutkan factor yang melatarbelakangi penyebab
terjadinya kesalahan berbahasa yang diteliti.
Analisis kesalahan morfologi pada pidato presiden joko widodo dalam rangka
pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 oleh Kurnia saputri
(2019)
Website: https://journal.upy.ac.id/index.php/skripta/article/download/402/427
Tujuan Penelitian: Pidato yang sering menjadi sorotan seluruh rakyat Indonesia adalah pidato
resmi presiden Joko Widodo. Kesalahan sedikit saja ketika berpidato bisa menjadi bahan
perdebatan banyak orang. Oleh karena itu, seorang presiden ketika berpidato harus
memperhatikan setiap kata yang diucapkan serta cara berpidato yang baik dan benar.
Hasil Penelitian: Ada beberapa kesalahan pengucapan dalam pidato presiden Jokowi seperti
penghilangan prefiks se-, penghilangan prefiks ber-, penentuan kata tidak tepat, penghilangan
sufiks -an, kalimat tidak efektif, dan penggunaan kata tidak baku. Penghilangan prefiks se-
pada kata harus dalam kalimat Harusnya, inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah
budaya. Kata yang benar adalah seharusnya. Kalimat tersebut juga tidak efektif karena
konjungsi bukan hanya seharusnya berpasangan dengan kata melainkan. Konjungsi bukan
hanya...melainkan merupakan salah satu konjungsi korelatif. Menurut (Pesik, 2016), konjungsi
korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat setara atau lebih menjadi
satu kalimat utuh. Penghilangan prefiks ber- pada kata bisik-bisik dalam kalimat “Langsung
saya bisik-bisik” seharusnya yang benar adalah berbisik-bisik. Prefiks ber- untuk menyatakan
melakukan sesuatu. Penghilangan sufiks -an pada kata jawabnya dalam kalimat Kalau ditanya,
jawabnya “Programnya sudah terlaksana, Pak.” seharusnya yang benar adalah jawabannya.
Kalimat tidak efektif seperti preposisi di awal kalimat Para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia
yang saya banggakan. Kata hadirin sudah berarti jamak sehingga tidak perlu ditambahkan kata
para. Kata tidak baku seperti kata tapi dalam kalimat Tapi akan menjadi kesempatan besar,
peluang besar, jika kita mampu membangun SDM yang unggul. Menurut (KBBI, 2016) kata
tapi merupakan bentuk tidak baku tetapi, namun untuk acara formal lebih baik memakai kata
tetapi. Penentuan kalimat tidak tepat dalam kalimat apa enggak kebanyakan? Padahal ada
bentuk yang lebih tepat yaitu apa tidak terlalu banyak.
Kritik Terhadap Artikel: Dalam penelitian ini, peneliti tidak menyebutkan permasalahn apa
yang mendasari penelitian ini dilakukan secara langsung. Peneliti juga tidak menyebutkan
bagaimana data yang diperoleh dianalisis dan penggunaan teori yang dipakai untuk penelitian
ini. Peneliti hanya menyebutkan kata “banyak” pada kesalahan yang terjadi di pidato yang
seharusnya disebutkan jumlah kesalahannya sehingga pembaca paham kata “banyak” ini ada
berapa.
Analisis kesalahan bahasa pada teks ceramah siswa sekolah menengah kejuruan oleh
Arinta Ayu Stevania, Nugraheni Eko Wardani dan Andayani (2020)
Website: https://jurnal.uns.ac.id/Basastra/article/view/41940
Tujuan Penelitian: (1) ragam kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah siswa, (2)
faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah, dan (3) upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah
siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta tahun ajaran 2018/2019.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) bagaima-nakah ragam kesalahan berbahasa
Indonesia dalam teks ceramah siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta? (2) bagaimanakah
faktor yang menye-babkan teradinya kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks ceramah
siswa? (3) bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan berbahasa Indonesia
dalam teks ceramah siswa?
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang
digunakan adalah peristiwa, dokumen, dan informan. Teknik pengambilan sampel dengan
purpo-sive sampling untuk dokumen dan in-dept interview bersama guru bahasa Indonesia
kelas XI SMK Murni 1 Surakarta. Peneliti menggunakan teknik analisis interaktif, dengan
sumber data utama teks ceramah siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta. Digunakan teknik
triangulasi teori sebagai uji validitas data
Hasil Penelitian: Pertama, kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam teks ceramah siswa
kelas XI dapat dibagi menjadi empat, yaitu kesalahan mor-fologi sebesar 4,58%, semantik
sebesar 5,15%, sintaksis sebesar 6,10% dan ejaan sebesar 84,35%. Kedua, kesalahan berbahasa
siswa kelas XI SMK Murni 1 Surakarta disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: (a)
kekurang pahaman dan ketidak telitian siswa dalam menulis suatu teks, (b) terbatasnya sumber
belajar siswa, dan (c) kurangnya kepekaan siswa terhadap perkembangan bahasa. Dapat
diketahui faktor yang paling memengaruhi kesalahan siswa adalah faktor internal dari siswa
itu sendiri. Ketiga, upaya untuk meminimalisir kesalahan berbahasa yang dapat dilakukan,
diantaranya: (a) evaluasi hasil tulisan siswa, (b) menambah sumber belajar, dan (c) literasi dan
latihan menulis untuk siswa.
Kritik Terhadap Artikel: Dalam penelitian ini juga peniliti tidak terbuka dalam
meneyebutkan jumlah sampel teks ceramah yang digunakan. Peneliti menyebutkan
menggunakan purposive sampling namun kriteria apa yang dijadikan sebagai bahan penelitian
juga tidak disebutkan.
Analysis of language errors in the video of president joko widodo’s official speech on
youtube in 2019 oleh Sonia Senjaya, Indrya Mulyaningsih dan Emah Khuzaemah
(2021)
DOI: https://doi.org/10.26499/bahasa.v3i1.64
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa, yakni pada
kesalahan pelafalan dan diksi.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu simak engan teknik
lanjutan bebas libat cakap dan catat. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dengan
menggunakan kartu data, dokumentasi, dan angket. Data dalam penelitian ini berupa kata dari
pelafalan Presiden Joko Widodo dan sumber data penelitian ini dari video pidato Presiden Joko
Widodo di Youtube. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan teori. Data
dipastikan sama meskipun dengan menggunakan metode yang berbeda. Selain itu, data dicek
berdasarkan teori fonologi. Data dianalisis menggunakan metode agih, dengan alat penentu
dari bahasa bersangkutan yang menjadi objek sasaran dari penelitian. Langkah-langkah yang
ditempuh ketika menganalisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
simpulan.
Hasil penelitian ini yaitu: Berdasarkan temuan penelitian, analisis data, dan pembahasan
mengenai analisis kesalahan berbahasa pada video pidato resmi Presiden Joko Widodo di
Youtube tahun 2019, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, bentuk kesalahan
berbahasa tataran pelafalan ditemukan sebanyak 167 data, meliputi kesalahan pelafalan karena
perubahan fonem vokal dan fonem konsonan; kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem
vokal, fonem konsonan, dan fonem glotal; serta kesalahan pelafalan karena penambahan fonem
vokal dan fonem konsonan. Kedua, bentuk kesalahan berbahasa tataran diksi ditemukan
sebanyak 7 data meliputi kesalahan dalam pemilihan kata atau penggunaan kata yang tidak
tepat. Bentuk kesalahan berbahasa yang paling dominan pada video pidato resmi Presiden Joko
Widodo tersebut terletak pada kesalahan pelafalan karena adanya perubahan fonem.
Kritik Terhadap Artikel: Dalam penelitian ini peneliti tidak mengungkapkan
permasalahannya secara gambling namun pernyataan “masih jarang yang membahas tentang
pidato presiden” mungkin bisa dijadikan sebagai suatu permasalahan. Peneliti bisa saja
menambahkan factor apa saja yang menyebabkan kesalahan berbahasa ini bisa terjadi pada
pidato presiden.
Kesalahan Morfologis pada Teks Ceramah Peserta Didik Kelas XI SMA oleh Metriana
Putri, Ika Septiana,dan R. Yusuf Sidiq Budiawan (2021)
DOI: https://journal.kualitama.com/index.php/jkp/article/view/54
Tujuan Penelitian: (1) Mendeskripsikan kesalahan morfologis pada teks ceramah oleh peserta
didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021.
(2) Mendeskripsikan penyebab terjadinyakesalahan morfologis pada teks ceramah oleh peserta
didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021.
Permasalahan Penelitian: (1) Bagaimana kesalahan morfologis pada teks ceramah oleh
peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran 2020/2021?
(2) Bagaimana penyebab terjadinya kesalahan morfologis pada teks ceramah peserta didik
kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen Tahun Pelajaran 2020/2021?
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode campuran atau mixed methods. Penelitian ini mendeskripsikan fakta-fakta berupa
bentuk kesalahan morfologis serta menjelaskan penyebab terjadinya kesalahan berbahasa jenis
morfologis pada teks ceramah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Mranggen tahun pelajaran
2020/2021. Data dalam penelitian ini berupa kesalahan bahasa yang termasuk jenis kesalahan
morfologis dan hasil wawancara peserta didik dan pendidik untuk mengetahui penyebab
terjadinya kesalahan berbahasa.
Hasil Penelitian: Pertama, ditemukan kesalahan berbahasa jenis morfologis pada teks ceramah
peserta didik, yang terdiri dari kesalahan penurunan verba transitif dengan prefiks meng-,
prefiks di-, sufiks –kan, sufiks –i, kesalahan afiksasi verba taktransitif dengan prefiks ber-,
prefiks meng-, prefiks ter, dan kesalahan verba majemuk. Kedua, ditemukan faktor penyebab
terjadinya kesalahan morfologis pada teks ceramah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1
Mranggen, yaitu kurang memahami struktur dan kaidah penulisan yang baik dan benar,
kesulitan dalam memilih kata yang tepat, kurang memahami kata berimbuhan maupun kata
majemuk, serta terpengaruh bahasa pertama atau bahasa ibu. Berdasarkan pembahasan di atas,
penyebab terjadinya kesalahan morfologis yang paling sering terjadi yaitu peserta didik kurang
memahami kata berimbuhan atau bentuk morfologis pada hasil tulisan mereka.
Kritik Terhadap Penelitian: Penelitian ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, peneliti bisa
saja menambahkan saran apa yang bisa dilakukan untuk peneliti selanjutnya. Dalam penelitian
ini, peneliti juga bisa menguatkan argumen penyebab terjadinya kesalahan berbahasa dengan
pendapat dari penelitian terdahulu.
Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Pidato Mahasiswa Mpbi-Ums oleh Wara Angreni
dan Atiqa Sabardila (2021)
DOI: https://doi.org/10.26499/ttbng.v9i1.303
Tujuan Penelitian: Penelitian mendeskripsikan kesalahan-kesalahan berbahasa dalam teks
pidato calon bupati Kabupaten Kulon Progo sebagai gambaran dan pembelajaran kesalahan
berbahasa yang sering dilakukan oleh bakal calon kepala daerah.
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif.
Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam transkrip
pidato LD mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah
Surakarta (MPBI-UMS) yang memerankan diri sebagai calon kepala daerah Kabupaten Kulon
Progo. peneliti menggunakan teknik studi pustaka dengan membaca dan mengidentifikasi
pidato LD mahasiswa MPBI-UMS sebagai sumber data, kemudian peneliti mencatat bagian-
bagian dari sumber data yang sesuai dengan permasalahan mengenai kalimat efektif di dalam
pidato LD mahasiswa MPBI-UMS.
Hasil Penelitian: kesalahan berbahasa dalam pidato Ludiani Dazharah mahasiswa MPBI-
UMS yakni a. Kesalahan bidang fonologi yang meliputi kesalahan penyimpangaan
pemenggalan kata. Adanya kesalahan pengucapan fonem /e/ diucapkan menjadi /a/, kesalahan
pengucapan fonem /z/ diucapkan menjadi /j/, kesalahan pengucapan fonem /sy/ diucapkan
menjadi /s/, kesalahan pengucapan fonem /u/ dituliskan menjadi /w/. b. Kesalahan bidang
morfologi penulisan kata dengan menambahkan konfiks mengkan. Adanya kesalahan pada
penulisan kata depan, Adanya kesalahan pada refiks ter- . c. Kesalahan bidang sintaksis adanya
pembentukkan kalimat tidak baku berupa kalimat tidak efektif pada. Pembentukkan kalimat
yang tidak baku berupa kalimat rancu. Adanya kalimat tidak baku yang terpengaruh struktur
bahasa asing. d. Kesalahan bidang campur dengan mencampurkan kode bahasa Inggris ke
dalam kalimat yang didominasi bahasa Indonesia. Kesalahan campur kode terjadi karena
karena tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai penutur. e. Kesalahan
bidang ejaan.
Kritik Terhadap Artikel: Dalam Penelitian ini tidak terdapat permasalahan penelitian yang
menjadi dasar mengapa diperlukan penelitian ini. Penelitian ini juga akan menarik jika peneliti
menyebutkan factor yang melatarbelakangi penyebab terjadinya kesalahan berbahasa yang
diteliti.
Analisis kesalahan berbahasa pidato mahasiswa mpbums yang berperan menjadi calon
kepala daerah kabupaten pati oleh Agustin Eka Prasetyawati dan Atiqa Sabardila
(2022)
Website: http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi/article/download/627/480/
Tujuan Penelitian: Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa yang terdapat
dalam pidato bakal calon kepala daerah Kabupaten Pati yang diperankan oleh mahasiswa.
Kesalahan-kesalahan tersebut digolongkan dalam berbagai bidang.
Kerangka Teori dan Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan pidato
mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Adapun data yang digunakan adalah tuturan yang mengandung kesalahan berbahasa. Data
disajikan dengan menggunakan kode data yaitu (LN, tanggal). LN yaitu orang yang berperan
sebagai calon kepala daerah dan tanggal merupakan waktu pidato atau tuturan berlangsung.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Adapun teknik analisis data
menggunakan metode agih. Metode agih yaitu cara analisis data yang bersangkutan dengan
bahasa itu sendiri yang kemudian dilanjutkan dengan teknik perluasan. Teknik ini dilakukan
dengan memperluas satuan lingual. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan
trianggulasi teori.
Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan yakni terjadi kesalahan
berbahasa mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UMS yang berperan menjadi
calon kepala daerah Kabupaten Pati. Ada empat bidang kesalahan berbahasa , yaitu (1)
kesalahan sintaksis mencakup kalimat ambigu, kata mubazir, berstruktur tidak baku (2) bidang
fonologi yang mencakup penambahan fonem, perubahan fonem, huruf kapital, penghilangan
fonem, pembentukan fonem, dan penggunaan unsur serapan (3) bidang kesalahan morfologi
meliputi penulisan prefik (4) kesalahan bidang sosiolinguistik yang meliputi kesalahan
penggunaan campur kode bahasa dalam satu kalimat. Penyebab kesalahan dalam berbahasa
terjadi karena ketidakmantapan pembicara dalam berpidato dan kurang memperhatikan aturan
penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu pentingnya belajar tentang bahasa secara rutin
agar tingkat kemampuannya semakin meningkat.
Kritik Terhadap Artikel: Dalam Penelitian ini juga tidak terdapat permasalahan penelitian
yang menjadi dasar mengapa diperlukan penelitian ini. Selanjutnya peneliti juga tidak terbuka
dalam penyebutan jumlah sampel dan data apa yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian
ini juga akan menarik jika peneliti menyebutkan factor yang melatarbelakangi penyebab
terjadinya kesalahan berbahasa yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai