Anda di halaman 1dari 33

Strategi Pembelajaran di

SD
Tutor : Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M.Pd.
Oleh : Kelompok 1

- Indah laila permatasari


- Ajeng Mega P
- Nurhijriyati
Modul 01

Hakikat Strategi
Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Modul 1
Konsep dan prinsip Faktor-faktor penentu
KB 1. belajar dan KB 3. dalam pemilihan strategi
pembelajaran dan pembelajaran

KB 2. Perbedaan pendekatan, KB 4. Berbagai jenis strategi


Strategi, Metode, dan pembelajaran
Teknik Pembelajaran
KB 1. Konsep dan Prinsip Belajar dan
Pembelajaran
A. Konsep Belajar
Menurut Gagne (1985) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Pengertian belajar terdapat tiga atribut
pokok (ciri utama) yaitu :

1. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan,
seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Yang dapat diamati guru
ialah manifestinya. Contohnya:

Guru mengamati kegiatan siswa di dalam kelas seperti ada siswa bertanya, siswa
menjawab pertanyaan, siswa menanggapi, siswa melakukan diskusi, siswa memecahkan
soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa membuat
rangkuman dan sebagainya.
2. Perubahan Perilaku
Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya baik yang berupa
pengetahuan keterampilan atau penguasaan nilai-nilai (sikap).

Menurut para ahli psikologi, tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam
hasil belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari
pengalaman (interaksi dengan lingkungan) tempat proses mental dan emosional terjadi.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah kawasan yaitu
1. Pengetahuan (kognitif)
2. Keterampilan (psikomotorik) dan
3. Penguasaan nilai-nilai atau sikap (afektif) a
3. Pengalaman
Belajar dapat melalui pengalaman langsung dan melalui pengalaman tidak langsung.
Belajar melalui pengalaman langsung, siswa belajar dengan melakukan sendiri atau
dengan mengalaminya sendiri. Sebagai contoh.

Bila siswa mengetahui bahwa berat jenis minyak kelapa lebih kecil daripada berat jenis air,
karena melakukan sendiri percobaan, maka belajar seperti itu disebut belajar melalui
pengalaman langsung.

Akan tetapi bila siswa mengetahuinya karena membaca buku atau mendengarkan
penjelasan guru maka belajar seperti itu disebut belajar melalui pengalaman tidak
langsung.
B. Prinsip Belajar
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar. sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat
menentukan proses dan hasil belajar.

1. Motivasi
Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang
sedang belajar itu sendiri. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan
yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan
muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut motivasi intrinsik atau motivasi
internal. Jadi munculnya motivasi intrinsik dalam belajar karena siswa ingin menguasai
kemampuan yang terkandung di dalam tujuan belajar.
2. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek.
Makin terpusat perhatian pada pelajaran proses belajar makin baik dan hasilnya akan makin
baik pula oleh karena itu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada
pelajaran.

3. Aktivitas
Belajar itu sendiri adalah aktivitas, yaitu aktivitas mental dan emosional. Pada hakikatnya
bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran siswa
tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media bervariasi dapat merangsang siswa
lebih aktif belajar.
4.Balikan
Balikan di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera mengetahui benar tidaknya
pekerjaan yang ia lakukan. balikan dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa
terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut

5. Perbedaan individual
Individu merupakan pribadi tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru
hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan karakteristik
mereka masing-masing berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa
sangat diperlukan.
KB 2. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan
Teknik pembelajaran

A. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Joni (1992\1993) pendekatan adalah secara umum dalam memandang
permasalahan atau objek kajian. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
pendekatan pembelajaran adalah cara memandang terhadap pembelajaran.

Killen (1998) mengemukakan dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan


yang berpusat pada aktivitas guru dan pendekatan yang berpusat pada aktivitas siswa.

B. Strategi Pembelajaran
Menurut Joni (1992\1993) strategi adalah ilmu atau kiat di dalam memanfaatkan segala
sumber yang dimiliki dan yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
C. Metode Pembelajaran
Dalam bahasa Inggris method berarti cara. apabila kita kaitkan dengan
pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan guru dalam
membelajarkan siswa karena metode lebih menekankan pada peran guru
istilah metode sering digandingkan dengan kata mengajar.

D. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai
dengan latar penerapan tertentu. teknik pembelajaran menggambarkan
langkah-langkah penggunaan metode mengajar, yang sifatnya
lebih operasional.
KB 3. Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Strategi
dan Pembelajaran

Pada Kegiatan Belajar 1 telah dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan


suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri atas komponen tujuan, bahan
pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Sebagai suatu sistem, komponen-
komponen tersebut berkaitan erat, saling mempengaruhi.
Oleh karena itu, dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran,
komponen tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru merupakan
faktor-faktor yang saling mempengaruhi.
Strategi pembelajaran yang efektif adalah strategi pembelajaran yang sesuai
dengan komponen pembelajaran lainnya.
A.Tujuan Pembelajaran
Komponen utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan
menggunakan strategi pembelajaran ialah tujuan, yang dalam Kurikulum 2004
dirumuskan dalam bentuk kompetensi, sebab semua komponen tersebut -
termasuk strategi pembelajaran - dipilih dan difungsikan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran menyangkut 3 kelompok perilaku ,yakni pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Berkaitan dengan kategori tujuan pembelajaran, Gagne, Briggs, & Wager
(1992) mengelompokkan kemampuan-kemampuan sebagai hasil belajar ke
dalam lima kelompok, yakni keterampilan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap. mari kita kaji satu per satu
kelima kategori tujuan pembelajaran tersebut.
1.Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual merupakan keterampilan pikiran, yang jika dihubungkan
dengan pendapat Bloom termasuk ranah kognitif. Keterampilan intelektual terbagi atas
beberapa tahapan berikut.
a. Diskriminasi-diskriminasi
b. Konsep-konsep konkret
c. Konsep terdefinisi
d. Aturan-aturan
e. Aturan aturan tingkat tinggi- pemecahan masalah

2. Strategi Kognitif
Strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang
digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian,
belajar, mengingat, dan berpikir (Gagne, Briggs, & Wager, 1992). Strategi kognitif sangat
mempengaruhi keterampilan intelektual seseorang.
3. Informasi Verbal
Yang termasuk informasi verbal ialah nama atau label, fakta, dan pengetahuan.
Seorang anak dianggap telah menguasai informasi verbal apabila anak tersebut telah
mampu mengingat objek yang dilihat atau didengarnya.

4.Keterampilan Motorik
Yang dimaksud keterampilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-
kegiatan fisik, tetapi juga digabung dengan keterampilan-keterampilan psikis.
Umpamanya pada saat siswa melakukan kegiatan olahraga, selain kegiatan fisik yang
terjadi, pikiran mereka juga jalan.

5. Sikap
Sikap (afektif) merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang
merupakan bagian dari tujuan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah
kognitif dan psikomotorik.
B.Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran atau materi ajaran merupakan salah satu bagian yang perlu
diperhatikan dalam strategi pembelajaran. Materi tersebut perlu dianalisis kembali
untuk menentukan strategi pembelajaran yang perlu dilakukan dalam pengajaran.

C. Siswa
Yang paling berkepentingan dalam proses pembelajaran ialah siswa, mengingat tujuan
yang harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan perilaku siswa. Oleh karena, di
dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, faktor siswa tidak boleh
diabaikan. Dalam mempertimbangkan strategi pembelajaran sebaiknya guru
mempertimbangkan berdasarkan kepribadian siswa yang berbeda-beda.

D. Guru
Guru termasuk salah satu faktor pertembingan dalam memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran, sebab setiap guru memiliki keterbatasan dan kelebihan baik
dalam pengajaran ataupun kondisi secara fisik.
E.Sarana (Alat dan Sumber), Waktu, dan Ruangan
Alat yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran ialah alat peraga, seperti peta, globe, gambar, foto,
chart, grafik, dan sebagainya; serta alat-alat pelajaran, seperti alat-alat untuk
praktik.

Jumlah dan karakteristik alat-alat tersebut dapat dijadikan bahan


pertimbangan kita di dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran.
KB 4. Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran

A. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Proses Pengolahan Pesan


Dilihat dari aspek proses pengolahan pesan, strategi pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu strategi pembelajaran deduktif dan
pembelajaran induktif.

1.Strategi Pembelajaran Deduktif


Dalam strategi pembelajaran deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai
dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan,
dilanjutkan ke hal yang khusus, yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-
atributnya (ciri cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh
strategi pembelajaran deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep "terdefinisi".
2.Strategi Pembelajaran Induktif
Dalam strategi pembelajaran induktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang
khusus, bagian atau atribut, menuju ke yang umum, yaitu generalisasi atau rumusan
konsep atau aturan. Gambaran konsep dan atribut dalam strategi pembelajaran induktif
dapat dilihat pada gambar berikut.

B.Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pihak Pengolahan Pesan


Atas dasar pihak pengolah pesan, strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu strategi pembelajaran ekspositori dan pembelajaran heuristik.
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Jika yang mengolah pesan atau materi pelajaran itu guru, maka strategi pembelajaran
yang digunakan ialah ekspositori.
2. Strategi Pembelajaran Heuristik
Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, yang mencari dan mengolah pesan
(materi pelajaran) ialah siswa.
C.Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pengaturan Guru
Dilihat dari sisi pengaturan guru, dikenal dua jenis strategi pembelajaran, yaitu strategi
pembelajaran seorang guru dan beregu (team teaching).

D.Strategi Pembelajaran Berdasarkan Jumlah Siswa


Dengan memperhatikan jumlah siswa, dikenal tiga strategi pembelajaran, yaitu strategi
pembelajaran klasikal, kelompok kecil, dan individual.

E.Strategi Pembelajaran Berdasarkan Interaksi Guru dengan Siswa


Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa ada dua strategi pembelajaran, yaitu
strategi pembelajaran tatap muka dan strategi pembelajaran melalui media. Strategi
pembelajaran tatap muka sudah biasa kita laksanakan setiap hari, baik dengan
menggunakan alat peraga maupun tidak.
Modul 2

Pembelajaran di
Sekolah Dasar
Kegiatan Belajar
Modul 2

KB 1. Pengertian belajar

KB 2. Karakteristik proses belajar dan tahapan


perkembangan siswa sekolah dasar

KB 3. Karakteristik pembelajaran di sekolah dasar


KB 1. Pengertian Belajar

A. Pengertian Belajar
Ernest R. Hilgard (1984) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku
yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari
lingkungan positif yang menyebabkan interaksi edukatif.

Definisi belajar secara umum adalah belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai
pengalaman individu itu sendiri dan berinteraksi dengan lingkungannya. Proses perubahan
tingkah laku merupakan gambaran terjadinya rangkaian perubahan dan kemampuan siswa.

Hal ini dapat dilihat dari perbandingan kemampuan sebelumnya dengan kemampuan setelah
mengikuti pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses yang terarah kepada pencapaian tujuan
dan kompetensi yang telah ditetapkan.
B. Hakikat Belajar
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi suatu proses
intelektual, fisik, mental, guna mengubah perilaku siswa. Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dalam
proses aktivitas melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak
dan sejenisnya. Terdapat 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu :
1. belajar untuk mengetahui
2. belajar untuk berbuat
3. belajar untuk hidup bersama
4. belajar untuk menjadi
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar :
Faktor dalam diri siswa yakni, kecapakan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan,
kesehatan fisik dan kebiasaan siswa tersebut.
Faktor dari luar siswa yakni, lingkungan fisik, lingkungan nonfisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan keluarga, program dan disiplin sekolah, program dan sikap guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah.
KB 2.
Karakteristik Proses Belajar di Sekolah Dasar
A. Teori Belajar
Beberapa teori belajar yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan proses belajar di Sekolah Dasar.
1. Teori belajar disiplin mental
Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti
daya mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya yang dapat dilatih dan disiplinkan.

2. Teori belajar asosiasi


Teori belajar ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru yang
diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas otomatis. Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan
stimulus-respons yang membentuk kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol. Hukuman dan
ganjaran merupakan penguatan yang dipakai dalam teori ini.

3. Teori insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila
siswa menggunakan lingkungan.
4. Teori belajar gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh, oleh karenanya belajar lebih
mengutamakan keseluruhan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematik atau
masalah aktual dan nyata. Siswa belajar melakukan pemecahan masalah, melakukan penyidikan,
penemuan dan juga kajian.

B.Tipe Belajar
Menurut Gagne ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa, yaitu :
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus-respons learning (belajar melalui rangsangan tindak balas)
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan)
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
C.Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi
akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan
tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa bersifat menetap, fungsional, positif dan
disadari.
Romizoswki (1982) menyebutkan skema kemampuan yang dapat menunjukkan hasil belajar yaitu :
1. Keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan memecahkan masalah
dan berpikir logis
2. Keterampilan psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik dan kegiatan perseptual
3. Keterampilan reaktif berkaitan dengan kemampuan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan
pengendalian diri
4. Keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan sosial dan kepemimpinan
Tahapan perkembangan siswa sekolah dasar
Perkembangan siswa sekolah dasar usia 6 – 12 tahun yang termasuk pada perkembangan masa
pertengahan (Middle Childhood) memiliki fase-fase yang unik dalam perkembangannya yang
menggambarkan peristiwa penting bagi siswa yang bersangkutan. Tahapan perkembangan siswa
dapat dilihat dari aspek perkembangan berikut.
1. perkembangan fisik
2. perkembangan sosial
3. perkembangan bahasa
4. perkembangan kognitif
5. perkembangan moral
6. perkembangan ekspresif
7. aspek-aspek intelegensi
8. aspek kebutuhan siswa
KB 3. Karakteristik Pembelajaran di Sekolah
Dasar

Secara umum karakteristik di pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :


1. Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta lebih
bersifat konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa.
Dalam kurikulum 2004 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh
dari fakta atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas
1 dan 2.
3. Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-
konsep atau prinsip-penerapannya.
A.Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Esensi proses pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa
yang berkenaan dengan fakta dan kejadian di sekitar lingkungan siswa.
Karakter lain yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas rendah yaitu proses belajar
harus dikembangkan secara interaktif. Dalam hal ini guru memegang peranan penting
dalam menciptakan stimulus-respons pembelajaran.
Dalam kurikulum SD tahun 2004 dianjurkan di kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar agar siswa
melakukan kegiatan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan strategi
pembelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa yang melibatkan
beberapa mata pelajaran.
B.Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan konsep dan generalisasi
hingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan,
memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, membagi)
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi Sekolah
Dasar, diantaranya: tanya-jawab, latihan, belajar kelompok, observasi, inkuiri, pemecahan
masalah, dan diskaveri.
Di kelas tinggi siswa dapat dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktivis,
artinya siswa dibimbing mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan,
mengkaji dan menyimpulkan sendiri atau berkelompok tentang substansi yang
dipelajarinya
Menurut piaget siswa kelas 6 yang mencapai usia 11 tahun, masuk dalam fase
perkembangan operasional formal, artinya suatu perkembangan kognitif yang
menunjukkan siswa sudah memiliki kemampuan berpikir tinggi atau berpikir ilmiah.
Dengan demikian pada kelas 6 bahkan mulai kelas 5 pembelajarannya harus
menggunakan beberapa pendekatan ilmiah.
Sekian Terimakasih!
"Hanya dia yang menyerah yang kalah. Tidak ada kesulitan yang
lebih kuat daripada kegigihan. Anda akan menang, asal hati anda
cukup besar untuk menjadi wadah bagi kegigihan itu."

— Mario Teguh

Anda mungkin juga menyukai