Anda di halaman 1dari 9

TEORI

PENGUKURAN Kelompok 2
Ilma Shinta Andriani (031316003)
Nur Ikrimah (031315556)
Serli Maryani (031315491)
Solehudin Saputra (031315936)
KB II
KB I
Ukuran-ukuran Keluaran dan Tujuan
Aktiva dan Pengukurannya
Pengukuran

A. UKURAN-UKURAN
KELUARAN

B. PROSES PENGUKURAN 1. Nilai Realisasi Bersih

(3. Ukuran Masukan) 2. Setara Kas Masa Berjalan (Current

Cash Equivalent)

3. Nilai Likuidasi
KB I (Aktiva dan Pengukurannya)

B. PROSES PENGUKURAN
3. Ukuran Masukan
a. Biaya Masukan Historis (historical input cost) c. Biaya Masukan Masa Depan yang Didiskontokan
(Discounted Future Input Cost)
1. Biaya Bijaksana
2. Biaya Standar Konsep ini direkomendasikan untuk kasus dimana

3. Biaya Asal perusahaan mempunyai pilihan untuk membeli jasa jika


dibutuhkan saja dan bukan dalam satuan sekaligus (lump

b. Biaya Masukan Masa Berjalan (Current Input sum).


Cost) Selain itu, sekalipun biaya masa depan yang didiskontokan
1. Nilai Taksiran itu sama besar dengan nilai aktiva pada saat perolehan,
2. Nilai Wajar identitas masa depan yang diharapkan yang didiskontokan
3. Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value) untuk jasa yang sekarang dan nilai masa berjalan aktiva itu
Dikurangi Mark Up Normal
bagi perusahaan kemudian tidak akan bertahan dalam
periode-periode selanjutnya.
KB II (Ukuran-ukuran Keluaran dan Tujuan Pengukuran)

A. Ukuran – ukuran Keluaran


Nilai Realisasi Bersih
Didefinisikan sebagai keluaran harga keluaran masa berjalan dikurangi nilai masa berjalan semua perkiraan biaya dan
beban tembahan (tidak termasuk pengaruh pajak) yang berhubungan dengan penyelesaian, penjualan, dan penyerahan
barang.

Kesulitan dalam konsep Nilai Realisasi Bersih ini antara lain :


1. Biasanya biaya tambahan tunai yang diperlukan untuk menyelesaikan, menjual, dan menyerahkan produk, sukar
diestimasi.

Alternatif :
Marjin kotor yang normal dikurangkan dari harga jual untuk memastikan bahwa semua biaya tambahan yang mungkin
sudah diperhitungkan; tetapi cara ini akan mendekati nilai masukan jika biaya tambahan yang diharapkan itu tidak benar.

2. Laba bersih dari transaksi dilaporkan sebelum semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penjualan ini
diselesaikan.

Alternatif :
Mengurangkan dari nilai realisasi bersih dengan penghasilan operasi normal dari berbagai aktivitas.
Setara Kas Masa Berjalan (Current Cash
Equivalent)
Setara kas masa berjalan ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum yang dapat diperoleh
dengan menjual setiap aktiva menurut syarat-syarat likuidasi yang tertib, yang mungkin diukur dengan
harga pasar kutipan untuk barang dengan jenis dan kondisi yang sama.
Kesulitan utama :
Konsep ini ditafsirkan secara rumit. Konsep ini memberikan pembenaran untuk mengeluarkan dari laporan
posisi semua pos yang tidak mempunyai harga pasar kontemporer.
Kelemahan utama :
Konsep ini tidak memperhitungkan relevansi informasi dengan kebutuhan prediksi dan pengambilan
keputusan para pemakai laporan keuangan walaupun konsep ini memang memberi investor informasi
kontemporer tentang posisi keuangan perusahaan dan beberapa alternatif yang tersedia bagi perusahaan.
Nilai Likuidasi
Konsep nilai ini mengasumsikan suatu penjualan yang dipaksakan, entah kepada pelanggan regular
dengan harga sangat dikurangi atau kepada perusahaan atau dealer lain, biasanya dengan harga yang jauh
di bawah biaya.

Konsep ini harus digunakan hanya dalam dua keadaan utama, yaitu :

1. Bila barang dagangan atau aktiva lain kehilangan kegunaan normalnya menjadi usang atau kehilangan
pasar yang normal.

2. Bila perusahaan berharap tidak akan melanjutkan bisnis mereka dalam waktu dekat sehingga tidak
mampu menjual dalam pasar yang normal.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai