Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH DISINTEGRASI

BANGSA:
PRRI/PERMESTA
PETA KONSEP
A Latar Belakang
.
B. Jalannya Pemberontakan

C Akhir Pemberontakan
.
A. Latar Belakang
1. Krisis Internal Militer Pusat & Daerah
 Pengurangan pasukan dari Divisi
IX Banteng pimpinan Ahmad
Husein
 Divisi IX Banteng menyusut
hingga menjadi Resimen Infanteri
4
A. Latar Belakang
1. Krisis Internal Militer Pusat & Daerah
 1952: rencana kabinet Wilopo
mengurangi jumlah pasukan dan
anggaran pertahanan
 Tuntutan militer daerah untuk
mereorganisasi kepemimpinan
tentara pusat dan kementrian
pertahanan
A. Latar Belakang
1. Krisis Internal Militer Pusat & Daerah
 Minimnya tingkat kesejahteraan
tentara daerah
 Terjalinnya relasi militer daerah dan
instansi sipil
 Rencana Nasution untuk
memobilisasi tentara daerah yang
berupaya dicegah oleh tentara
daerah
A. Latar Belakang
2. Sentralisasi Kekuasaan Pemerintah Indonesia
 Pembangunan yang terpusat di pulau Jawa

 Reuni Divisi IX Banteng menghasilkan Piagam


Banteng:
1. Perbaikan pemimpin sipil dan Angkatan Darat
2. Menghidupkan kembali divisi Banteng

3. Penghapusan sistem terpusat


B. Jalannya Pemberontakan
Perwira Daerah Mulai Bergerak

“Pengambilalihan pemerintahan
Sumatera Barat”
Ahmad Husein (Dewan Banteng)
B. Jalannya Pemberontakan
Perwira Daerah Mulai Bergerak

“Pengambilalihan pemerintahan
Sumatera Utara”
Maludin Simbolon (Dewan Gajah)
B. Jalannya Pemberontakan
Perwira Daerah Mulai Bergerak

“Pengambilalihan pemerintahan
Sumatera Selatan”
Barlian (Dewan Garuda)
B. Jalannya Pemberontakan
Perwira Daerah Mulai Bergerak

“Pengumuman keadaan darurat perang


di Indonesia Timur”
Sumual (Dewan Mangguni)
B. Jalannya Pemberontakan
Perwira Daerah Mulai Bergerak

“Proklamasi piagam Perjuangan Rakyat


Semesta (Permesta) ”
Sumual (Dewan Mangguni)
B. Jalannya Pemberontakan
Respon Pemerintah Pusat

“Diadakan Musyawarah Nasional


Indonesia (Munas)”
Perdana Menteri Djuanda
B. Jalannya Pemberontakan
Pertemuan Tokoh Sipil dan Militer Daerah

“Pembentukan Dewan Perjuangan


sebagai gerakan koreksi”
Ahmad Husein (Dewan Banteng)
B. Jalannya Pemberontakan
Pertemuan Tokoh Sipil dan Militer Daerah

 10 Febuari 1958: Ultimatum kepada


pemerintah pusat:
1. Djuanda menyerahkan
mandatnya dengan kurun
waktu 5x24 jam
2. Hatta dan Hamengkubuwono IX
membentuk kabinet baru
3. Soekarno kembali ke posisinya
sesuai konstitusi
B. Jalannya Pemberontakan
Pertemuan Tokoh Sipil dan Militer Daerah

15 Febuari 1958:
“Proklamasi Berdirinya Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI)”
C. Akhir Pemberontakan
Upaya Militer
 Pengiriman pasukan gabungan
APRI ke Sumatera
1. Operasi Tegas
2. Operasi 17 Agustus

3. Operasi Sadar
C. Akhir Pemberontakan
Upaya Militer
 Pengiriman pasukan
gabungan APRI ke Sulawesi
(Operasi Merdeka)
1. Operasi Sapta Marga
2. Operasi Mena
C. Akhir Pemberontakan
Upaya Diplomasi
 Operasi Pemanggilan Kembali

 Kepres No. 322 tahun 1961


(pemberian amnesti kepada
mantan PRRI/Permesta)
KESIMPULAN
A Latar Belakang
.
1. Krisis Internal Militer Pusat dan Daerah

2. Sentralisasi Kekuasaan Pemerintah Indonesia


KESIMPULAN

B. Jalannya Pemberontakan
1. Pengambilalihan pemerintahan daerah oleh
dewan militer
2. Proklamasi Permesta oleh Ventje Sumual

3. Gagalnya tuntutan otonomi dan proklamasi


berdirinya PRRI
KESIMPULAN
C Akhir Pemberontakan
.
1. Pelaksanaan Operasi militer

2. Upaya diplomatis dengan pemberian


amnesti
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai