Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 6

Psikososial Dan Budaya Dalam


Keperawatan

Juan Syarif Ali


Indah Chairur Nisa
Sintia Hasan
Nurul Khairunnisa
Yuyun Elina Taharidji
Ayu Puspita Mobonggi
Sri Hapin Larote
Praditya Harun
APLIKASI TRANSCULTURAL DALAM BERBAGAI
MASALAH KESEHATAN PASIEN

Dosen Pengampu : Ns. Wirda Y. Dulahu, M.Kep


1. Aplikasi Transcultural Pada Masalah
Penyakit Kronik

Pengobatan terhadap penyakit kronik yang telah dilakukan


di masyarakat saat ini amat beragam. Tidak dapat dipungkiri
bahwa sistem pengobatan tradisional juga merupakan sub unsur kebudayaan
masyarakat sederhana yang telah dijadikan sebagai
salah satu cara pengobatan. Pengobatan inilah yang juga menjadi
aplikasi dari transkultural dalam mengobati suatu penyakit kronik. Pengobatan
tradisional ini dilakukan berdasarkan budaya yang
telah diwariskan turun-temurun.
2 Aplikasi Transcultural Pada Gangguan Nyeri

Aplikasi transkultural pada gangguan nyeri


baik yang dilakukan oleh pasien harus berdasarkan apa yang
dipercaya olehnya
atau yang dilakukan oleh perawat setelah
melakukan pengkajian tentang latar
belakang budaya pasien
3. Aplikasi Transcultural Pada Gangguan
Kesehatan Mental

Seseorang mungkin menjadi takut karena bertemu dengan


hantu, roh, setan, atau karena hal-hal yang sepele, seperti
jatuh di air sehingga takut akan mati tenggelam.
Apabila agen-nya berniat jahat, etiologinya sudah tentu
bersifat personalistik. Namun, kejadian-kejadian tersebut
sering merupakan suatu kebetulan atau kecelakaan belaka
bukan karena tindakan yang disengaja. Dalam ketakutan
akan kematian karena tenggelam, tidak terdapat
agen-agen apa pun.
Kepercayaan-kepercayaan yang sudah dijelaskan di atas menimbulkan
pemikiran-pemikiran untuk melakukan berbagai pengobatan jika sudah
terkena agen. Kebanyakan pengobatan yang dilakukan yaitu mendatangi
dukun-dukun atau tabib-tabib yang sudah dipercaya penuh. Terlebih lagi
untuk pengobatan gangguan mental, hampir seluruh masyarakat desa
mendatangi dukun-dukun karena mereka percaya bahwa masalah
gangguan jiwa/mental disebabkan oleh gangguan ruh jahat. Dukun-
dukun biasanya melakukan pengobatan dengan cara mengambil
dedaunan yang dianggap sakral, lalu menyapukannya ke seluruh tubuh
pasien. Ada juga yang melakukan pengobatan dengan cara menyuruh
pihak keluarga pasien untuk membawa sesajen seperti, berbagai macam
bunga atau binatang ternak.
Kasus Transcultural Terhadap Diabetes

1. Tinjauan Kasus
Nilai Gula Darah Normal
Kebanyakan manusia bervariasi sekitar 82-110 mg/dl
pada keadaan sebelum makan. Setelah makan akan naik
sekitar 140 mg/dl. The American Diabetes Association
merekomendasikan kadar glukosa pasca-makan <180
mg/dl dan pra-makan pada kadar 90-130 mg/ dl. Pada
laki-laki dewasa sehat denagn berat 75 kg dan volume 5
liter darah, glukosa levelnya 110 mg/dl.
Pada penderita diabetes, kadar glukosa saat puasa >126
mg/ dl dan saat normal >200 mg/ dl.
A. Masalah yang ditemukan pada kasus tersebut, diantaranya :
 Laki-laki usia 50 tahun,
 Pingsan saat rapat di kantornya,
 Kadar gula darahnya mencapai 450mg/dl,
 Dua tahun didiagnosis menderita Diabetes Mellitus tipe II,
 Kegemukan, dan
 Kesulitan mengatur makanannya karena kebiasaan
budaya Jawanya makan makanan yang manis.
B. Analisis kasus
Ditinjau dari keadaan fisik :
- Kegemukan
- Kadar gula darah di atas normal
Ditinjau dari pola hidup :
- Kurang aktivitas fisik
- Banyak mengkonsumsi makanan mengandung gula
C. Peran o Memberi interferensi berupa konsultasi, penyuluhan
komunitas dan pasien,bantuan dalam menjaga pola
perawat makan dan melakukan implementasi independent
dari dokter berupapemberian obat dan
aturan pemakaian.
o Memberikan pelayanan kesehatan selama medikasi
di rumah sakit dan menjaga kondisi kesehatan pasien
agar tidak menurun bahkan meningkatkan
kondisi kesehatannya.

D. Peran dari o Memberi pendidikan kesehatan komunitas menyangkut


deskripsi DM, diet dan bahayanya
segi transkultural o Mengkaji jenis makanan yang biasa dikonsumsi
komunitas tersebut
o Menghimbau pola makan yang sesuai untuk diet DM
dan juga dapat diterima pada budaya pasien→dapat berupa
mengganti gula yang ditolerir oleh penderita DM atau
mengurangi
konsumsi gula yang biasa digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Efy. Ringkasan Materi : Unit 2 Keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Diambil dari http://
repository...

Forero, Andres Otero. (2008). Pendekatan Transcultural Menghormati Pikiran & Tubuh. http://www...
Foster, G.M. & Anderson, B.G (2006). Antropologi Kesehatan. Terjemahan Priyanti PS & Meutia F.H.S.Jakarta:UI Press.

Harrison. (1999). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume I. Terjemahan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gejala dan Ciri Diabetes. Diambil dari http://www...

Giger, J. N. & Davidhizar. (1995). Transcultural Nursing: Assessment and Intervention. St. Louis: Mosby.
Informasi Diabetes. Diambil dari http://www...

Kadar Gula Darah Normal. Diambil dari http://www...

Kalbe Medical Portal : Details of Disease. Diambil dari http://www...

Kebiasaan Penyebab Diabetes. Diambil dari http://www...

Kozier, B., Erb, G., Berman, A. J., & Snyder. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 7th Ed. New Jersey:
Pearson Education, Inc.

Novieastari, Enie. Culture and Health Problems. Diambil dari http://www...

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Buku I hal.175-199. Terjemahan Penerbit Salemba Medika.

RN, Redinger. (2007). The Pathophysiology of Obesity and Its Clinical Manifestations. Gastroenterology & Hepatology.11 (3): 856-
863.
Suparjo. Definisi Nyeri. Diambil dari http://www...
Thank You
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai