B5 S2L2 0212 Natasha Lee
B5 S2L2 0212 Natasha Lee
“KAIDAH DASAR
BIOETIK JUSTICE DAN
AUTONOMY”
N ATA S H A L E E
( 11 0 2 0 2 0 2 1 2 )
KAIDAH DASAR
BIOETIK
KEDOKTERAN
KADIAH DASAR AUTONOMY
• Otonomi (Autonomy) berasal dari bahasa • ada beberapa cara menerapkan prinsip otonomi,
Yunani ”autos” yang berarti sendiri dan khususnya dalam praktek kedokteran. Cara-cara
”nomos” yang berarti peraturan atau tersebut antara lain:
pemerintahan atau hukum. 1. Menyampaikan kebenaran atau berita yang
• ada suatu kondisi individu yang maknanya sesungguhnya (tell the truth)
bermacam-macam seperti memerintah 2. Menghormati hak pribadi orang lain (respect the
sendiri, hak untuk bebas, pilihan pribadi, privacy of others)
kebebasan berkeinginan dan menjadi diri 3. Melindungi informasi yang bersifat rahasia (protect
sendiri. confidential information)
4. Mendapat persetujuan untuk melakukan tindakan
terhadap pasien (obtain consent for interventions
with patients)
5. Membantu orang lain membuat keputusan yang
penting (when ask, help others make important
decision)
KADIAH DASAR JUSTICE
• Prinsip Justice adalah menegakan keadilan atau • Terdapat beberapa kriteria dalam penerapan prinsip
kesamaan hak kepada setiap orang (pasien). justice, antara lain:
• Definisi lainnya adalah memperlakukan orang 1. Untuk setiap orang ada pembagian yang merata (equal
lain secara adil, layak dan tepat sesuai dengan share)
haknya. 2. Untuk setiap orang berdasarkan kebutuhan (need)
• Situasi yang tidak adil adalah tindakan yang 3. Untuk setiap orang berdasarkan usahanya (effort)
salah atau lalai berupa meniadakan manfaat
4. Untuk setiap orang berdasarkan kontribusinya
kepada seseorang yang memiliki hak atau
(contribution)
pembagian beban yang tidak sama.
5. Untuk setiap orang berdasarkan manfaat atau
kegunaannya (merit)
6. Untuk setiap orang berdasarkan pertukaran pasar bebas
(free-market exchange)
PELANGGARAN PASAL 3 KODEKI
DOKTER OTORITER
JENIS HUBUNGAN
2. GUIDANCE COOPERATION DOKTER DENGAN
PA S I E N
semata-mata menjalankan
kekuasaan mengarapkan kerja sama
- KERJA SAMA
JENIS HUBUNGAN
3. MUTUAL PARTICIPATION DOKTER DENGAN
PA S I E N
• Hak atas informasi medis UU NO. 44 TAHUN 2009 : UU TENTANG RUMAH SAKIT PASAL
31 DAN 32
• Hak memberikan persetujuan TM
- Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas
• Hak memilih dokter dan RS pelayanan yang diterimanya.
• Hak atas rahasia kedokteran
- Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan
• Hak menolak pengobatan / TM
Peraturan Menteri.
• Hak memutus HDP UU NO. 29 TAHUN 2004 : UU TENTANG PRAKTIK
• Hak atas second opinion KEDOKTERAN PASAL 50 DAN 51
• Hak menuntut ganti rugi Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran,
• Hak atas bantuan yuridis mempunyai kewajiban :
• Hak mengetahui isi rekammedis
- Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
- Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
- Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan;
- Memberikan imbalan atas pelayanan yang diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK), Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 2004. Kode Etik
Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Jakarta: MKEK Pusat &
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Menkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 69/MENKES/PER/III/2014 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.