K o m i t e m e d i k / e ti k d a n h u k u m
Jl. Raya Teuku Umar No. 202, Wanasari, Kec. Cibitung, Bekasi, Jawa Barat
Daftar Isi:
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau
janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara
independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan
untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan
terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih
sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk
insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik
maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi
sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk
pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau
penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat
bekerja dengan baik.
Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.
DASAR BIOETIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
Otonomi secara literatur adalah aturan yang mengatur diri sendiri secara
(30)
tenang dan tidak tergesa-gesa. Pada keputusan di bidang medis,
(31)
keputusan dan melawan kebebasan akan pengambilan keputusannya.
Dasar ini menentukan kita untuk tidak melakukan sesuatu secara sengaja
(31)
atau kelalaian kita. Tujuan prinsip ini adalah juga untuk melindungi
orang yang tidak mampu (cacat) atau orang yang non-otonomi. Prinsip
ini mengemukakan bahwa keharusan untuk tidak melukai orang lain
(30)
lebih kuat dibandingkan keharusan untuk berbuat baik.
langkah yang positif untuk mencegah atau menjauhkan hal buruk dari
pasien. Tugas ini dilihat secara rasional dan terbukti dengan sendirinya
dan diterima oleh masyarakat luas sebagai inti dari tujuan di bidang
(31)
medis.
kepada masyarakay dan perlu ditinjaunya hal ini berdasarkan apa yang
(29)
demikian:
free-market exchange)
POLA PIKIR DOKTER RSUD KABUPATEN BEKASI
Pola pikir adalah koleksi pemikiran dan kepercayaan yang membentuk sikap
dirinya dalam hal itu. Pola pikir adalahsesuatu yang penting karena dapat membantu
Pola pikir dan Sikap sangat berhubungan erat. Sikap adalah proses
pembelajaran untuk mengevaluasi hal-hal dalam perspektif tertentu, bisa positif dan
bisa negatif. Menurut ahli-ahli, ada tiga komponen untuk membentuk suatu sikap dan
tentang suatu hal. Pola iker orang itu akan membentuk sikap tersebut dan sikap itu
Sikap dapat diartikan sebagai suatu syarat untuk munculnya suatu tindakan.
Menurut Karlinger, sikap adalah kecenderungan yang tertata untuk berfikir, merasa,
atau perilaku.
yang diwakili oleh para ahli psikolog seperti Louis Thurstone, Renis Likert, dan
Charles Osngood menyatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi
atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak
memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu
objek psikologis.
Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh para ahli seperti Chave,
Bogardus, La Pierre, Mead, dan Gordon Allport (tokoh terkenal dibidang Psikologi
kelompok pemikiran ini, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap
suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang
apabila individu dihadapkan pada suatu stimilus yang menghendaki adanya respon.
La Pierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tedensi, atau kesiapan
antisipatis, presi posisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada
skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap
Secord dan Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal
Dari paparan di atas dapat diraih kesimpulan bahwa sikap merupakan suatu
Sikap termasuk kedalam aspek pikir yang akan membentuk pola pikir setiap
individu pada topik-topik tertentu. Pola pikir ini kemudian akan mempengaruhi sikap
yang akan dilakukan manusia dalam rangka merespon peristiwa atau insiden yang
tingdakan selanjutnya. Menurut Baron dan Byrne, sikap mengandung tiga komponen
Sikap merupakan hal yang penting dalam psikologi khususnya psikologi sosial.
Psikologi sosial menempatkan sikap sebagai hal yang sentral. Pendapat tersebut
kiranya beralasan jika dilihat pentingnya sikap dalam tingkah laku dan perbuatan
manusia sehari-hari. Sikap seseorang akan mempengaruhi tingkah laku orang tersebut
dalam menanggapi sesuatu. Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
3. Orang lain yang dianggap penting. Orang lain di sekitar kita merupakan
salah satu di antara komponen sosial yang ikut memepengaruhi sikap kita.
Seseorang akan meniru dan bersikap sama seperti orang lain jika orang
4. Media Massa. Pengaruh media massa tidaklah terlalu besar dalam interaksi
dan konsep moral dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran agama
BEKASI
1. Profesionalisme. Sikap profesional akan memberikan rasa puas bagi orang lain, dan
tercermin dalam perilaku yang cepat dan tepat waktu dalam memberi respon, akurat,
dapat bekerjasama, ahli dan kompeten, memberi pelayanan yang terbaik, dapat
dipikirkan dengan yang dikatakan dan yang dilakukan, dengan selalu menjunjung
3. Rendah hati. Sikap rendah hati akan memberikan rasa senang (comfort) bagi orang
lain, dan tercermin dalam perilaku yang ramah, baik, murah senyum, sabar, siap
4. Berbagi dan peduli. Sikap berbagi dan peduli dapat dirasakan orang lain dalam bentuk
empati, dan tercermin dalam perilaku yang bersedia untuk mendengar, menghargai
orang lain, penuh pengertian, murah hati, bersedia memberikan waktu dan perhatian,
5. Disiplin. Sikap disiplin akan membangun konsistensi, dan tercermin dalam perilaku
kerja yang tepat waktu, taat pada peraturan (compliance), dan konsisten.
6. Belajar dan mendidik. Sikap belajar dan mendidik yang berorientasi pada pelayanan
tercermin dalam perilaku yang dapat dipercaya, transparan, adil, taat pada peraturan,
membutuhkan, dan saling mempercayai dalam membangun hubungan kerja sama yang
sinergis dan berperasangka positif (baik) serta menunjukan sikap tulus dalam
2. Cekatan: merupakan wujud dari nilai professional dan disiplin yang terkandung
didalamnya terdapat sikap selalu siap untuk bertindak, tidak menunggu instruksi,
berinisiatif untuk mencari peluang perbaikan dan terobosan terobosan untuk mencapai
3. Teliti: merupakan wujud dari nilai profesionalisme dan integritas, kompeten dan
dengan teliti, seksama dan sungguh sungguh dalam mengoptimalkan sumber daya
4. Luhur: merupakan wujud dari nilai belajar dan mendidik, mengandung pengertian
mulia, unggul/ bermutu tinggi yang melandasi perilaku perilaku utama jujur, dapat
dipercaya, kreatif, inovatif, santun dan tanggap serta terbuka pada perkembangan ilmu
Kabupaten Bekasi “ …”