Anda di halaman 1dari 51

“We Care and serve better”

KATA PENGANTAR SAMBUTAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenannya telah Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
diterbitkan "Buku Saku" Rumah Sakit Citra Sari Husada (RSCSH). dan karunianya “Buku Saku” Rumah Sakit Citra Sari Husada dapat
diterbitkan sesuai dengan kebutuhan bagi paa dokter, perawat/bidan serta
Buku ini memuat informasi tentang RS Citra Sari Husada serta berbagai seluruh karyawan/karyawati yang dapat menjadi petunjuk dalam
ketentuan dan standar pelayanan yang akan menjadi acuan bagi para memberikan informasi dan pelayanan kesehatan kepada pasien maupun
dokter, perawat/bidan serta seluruh karyawan/karyawati RSCSH dalam masyarakat.
memberi pelayanan kesehatan kepada pasien/masyarakat.
Sesuai dengan Moto Rumah Sakit Citra Sari Husada “We Care with Honor”,
Atas tersusunnya "Buku Saku" ini, kami ucapkan terima kasih kepada kami ingin menjadikan buku ini agar dapat digunakan sebagai panduan dan
Direksi dan para kontributor lainnya yang telah mendukung sepenuhnya memberi kemudahan bagi semua pemamgku kepentingan dalam
kehadiran buku ini dan dengan gigih mencari bahan referensi serta menyampaikan informasi tentang pelayanan kesehatan yang ada di Rumah
membuat buku ini menjadi berwujud. Demikian juga kepada Tim Akreditasi Sakit Citra Sari Husada.
RSCSH yang telah mengedit buku saku ini sehingga menjadi lebih lengkap.
Terima kasih atas dedikasi anda semua. Kami harapkan buku ini akan terus diperbaharui dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit Citra Sari Husada di masa akan
Selanjutnya kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan buku datang. Semoga buku ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh
ini tetap kami harapkan. Semoga buku ini dapat membantu pemahaman staf Rumah Sakit Citra Sari Husada dalam meningkatkan mutu pelayanan
semua petugas kesehatan RSCSH dalam meningkatkan/ mutu pelayanan yang terbaik untuk pasien dan masyarakat.
kesehatan kepada pasien dan masyarakat.

Tim Penyusun

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 1 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 1
“We Care and serve better”
BAB I  Motto
INFORMASI TENTANG RUMAH SAKIT CITRA SARI HUSADA “We Care and Serve better”

RS Citra Sari Husada yang bernaung di bawah PT Novialiano Husada  Nilai


merupakan anak perusahaan dari PT.Novialiano Husada Group yang telah KPK Singkatan dari :
berdiri pada tanggal 19 januari 2009 . RS Citra Sari Husada terletak di 1. Kekeluargaan
Jl.Raya. Kosambi-Telagasari Km 3 Klari - Karawang (41371). Tipe RS Citra 2. Proffessional
Sari Husada adalah tipe C dengan kapasitas 194 tempat tidur. 3. Komprehensif

A. FASILITAS
Jenis pelayanan yang ada di RS Citra Sari Husada meliputi ICU, IGD 24
1. Rawat Jalan
jam, Poliklinik Rawat Jalan, Rawat Inap, Radiologi, Farmasi, Laboratorium
1.1 Poliklinik Umum
24 jam, Kamar Jenazah dan Ambulance serta fasilitas umum yang terdapat
1.2 Poliklinik Spesialis
di RS Citra Sari Husada: Mushola, ATM Center, Kantin, area parkir mobil
 Kebidanan dan Kandungan
dan motor.
 Anak
RS Citra Sari Husada hadir untuk mengukir citra, memberikan jawaban  Bedah Umum
pasti atas keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan bermutu  Bedah Tulang
yang terbaik di bidang kesehatan, dengan memberikan pelayanan prima  Penyakit Dalam
melalui sentuhan pribadi dari para dokter, perawat, bidan dan seluruh staf  Saraf
Rumah Sakit.  Mata
 Gigi Umum
Visi, Misi, Motto dan Nilai 1.3 Medical Check Up
2. Rawat Inap
 Visi 2.1 Intensive Care Unit (ICU)
“Menjadi pusat pelayanan kesehatan keluarga yang komprehensif 2.2 Kamar Bersalin
dengan mengutamakan profesionalisme”. 2.3 Kamar Bayi
 Misi 2.4 Kamar Perawatan Umum
1. Memberi pelayanan yang bermutu dan terjangkau dengan  Kelas VVIP
mengutamakan keselamatan pasien.  Kelas VIP
2. Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
 Kelas I Utama
teknologi.
 Kelas I
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana
 Kelas II
secara terus menerus.
 Kelas III
4. Mewujudkan teamwork yang profesional.
3. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 2 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 2
“We Care and serve better”
4. Penunjang Medis 1.6 Mengikuti pelatihan/ Training wajib bagi karyawan, meliputi :
3.1 Laboratorium 24 Jam 1.6.1 Program orientasi umum
3.2 Farmasi 24 Jam 1.6.2 CSH Service Excellence
3.3 Radiologi 1.6.3 Patient Safety (Keselamatan Pasien RS)
 USG 2D dan 4D 1.6.4 Pencegahan & Pengendalian Infeksi
 Konvensional 1.6.5 Bantuan hidup dasar (2 tahun sekali)
3.4 Fisioterapi 1.6.6 Fire & safety (1 tahun sekali)
3.5 EKG 1.6.7 K3
5. Penunjang Umum 1.6.8 Berpatisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
5.1 Logistik Umum diadakan oleh rumah sakit.
5.2 Maintenance 2. PERSYARATAN YANG HARUS DIMILIKI SEBAGAI DOKTER,
5.3 Gizi Rumah Sakit PERAWAT & TENAGA KESEHATAN
5.4 Laundry 2.1 Memiliki "Surat Ijin Profesi" yang disyaratkan
5.5 House Keeping 2.2 Melakukan pekerjaan sesuai dengan kebijakan standar
5.6 Security pelayanan profesi yang ditetapkan.
5.7 Transportasi 2.3 Memahami standar prosedur operasional yang berkaitan
6. Perkantoran dengan pekerjaannya.
6.1 Marketing 3. PRIVASI & KERAHASIAAN
6.2 Purchasing 3.1 Kerahasiaan adalah hak pasien.
6.3 Keuangan dan Akutansi 3.2 Semua informasi medis adalah rahasia.
6.4 Sistem Informasi Rumah Sakit 3.3 Semua dokter dan karyawan harus menjaga kerahasiaan
6.5 Pengembangan SDM medis setiap pasien
4. STANDAR GREETING
B. PERAN & TANGGUNG JAWAB KARYAWAN RUMAH SAKIT CITRA 4.1 Lakukan greeting sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
SARI HUSADA 4.2 Pastikan Anda melakukan greeting seperti yang tercantum
1. KEWAJIBAN KARYAWAN pada "Lampiran 1"
1.1 Mengetahui peran sebagai karyawan atau dokter. 5. HARUS DILAKUKAN (Do's)
1.2 Mengetahui tugas dan tanggung jawab karyawan atau 5.1 Mematikan komputer, lampu, Air Conditioner (AC) setelah
selesai digunakan dan/ atau ketika meninggalkan tempat
dokter.
kerja.
1.3 Berorientasi kepada Visi dan Misi rumah sakit.
5.2 Menutup pintu dan/ atau tirai selama dilakukan tindakan
1.4 Memahami struktur organisasi rumah sakit. atau pemeriksaan pada pasien.
1.5 Mengikuti pelatihan dan pendidikan diselenggarakan oleh 5.3 Melindungi pasien dengan baik pada waktu dilakukan
rumah sakit dalam meningkatkan pengetahuan dan tindakan pemindahan pasien.
kemampuan. 5.4 Menjaga ketenangan atau volume suara anda di area
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 3 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 3
“We Care and serve better”
perawatan pasien dan counter perawatan (nurse station) mengukur pencapaian dan cara penerapan standar pelayanan.
5.5 Memelihara sopan santun dan respek dalam berkomunikasi
6. JANGAN DILAKUKAN (Dont's) Jadi akreditasi merupakan suatu proses pengakuan yang diberikan
6.1 Memberitahukan password anda kepada orang lain. kepada rumah sakit dalam rangka peningkatan nilai mutu dengan
6.2 Mendiskusikan informasi medis pasien di tempat umum, keberhasilan suatu rumah sakit dalam memenuhi standar pelayanan
seperti di kantin, lift, koridor dan lain-lain. rumah sakit.
6.3 Menulis informasi medis pasien pada tempat terbuka yang
dapat terlihat oleh public. 2. Dasar Hukum
6.4 Meninggalkan berkas rekam medis/ atau status pasien di 2.1 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
area umum. 2.2 UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
6.5 Menggunakan handphone di depan pasien, keluarga pasien 2.3 Permenkes 1144/ Menkes/ Per/ Vill/ 2010 Tentang Organisasi dan
dan area pelayanan kecuali berkaitan dengan tugas. Tata Kerja Kementrian Kesehatan

BAB II 3. Tujuan Akreditasi


INFORMASI TENTANG AKREDITASI 3.1 Tujuan umum
Terintegrasi dan di budayakan mutu kedalam sistem pelayanan di
1. Pengertian Akreditasi rumah sakit
1.1 Pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga 3.2 Tujuan Khusus
independen yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa a. Memberikan jaminan mutu, kepuasan, dan perlindungan
rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang kepada masyarakat
berlaku. b. Memberikan pengakuan terhadap rumah sakit yang telah
1.2 Suatu proses dimana suatu lembaga independen baik dari menerapkan standar pelayanan rumah sakit.
dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan c. Menciptakan lingkungan internal rumah sakit yang kondusif
assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi untuk penyembuhan dan pengobatan termasuk peningkatan
yang berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan dan pencegahan sesuai standar struktur proses, dan hasil.
mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah
memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan. 4. Manfaat Akreditasi
1.3 Menurut Pasal 40 ayat (3) UU No. 44 Tahun 2009 tentang 4.1 Bagi Pasien dan Masyarakat :
Rumah Sakit, Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar yang terukur.
rumah sakit yang dliberikan oleh lembaga independen yang 4.2 Bagi Petugas Kesehatan di Rumah Sakit :
ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu Memberikan rasa aman dalam melaksanakan tugas karena rumah
memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku. sakit telah mempunyai sarana, prasarana, dan peralatan yang
Akreditasi juga merupakan penilaian yang dilakukan oleh telah memenuhi standar prosedur.
lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit untuk 4.3 Bagi Pemilik Rumah Sakit
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 4 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 4
“We Care and serve better”
a. Sebagai bahan negosiasi untuk kerjasama dengan pihak
asuransi, maupun perusahaan - perusahaan lainnya.
b. Sebagai alat perigukur pengelolaan rumah sakit
4.4 Bagi Pihak Asuransi dan Perusahaan Lain
Sebagai acuan untuk mengadakan kerjasama.

5. Prinsip Akreditasi
Persatuan Komisi Colleges menyatakan bahwa prinsip akreditasi
antara lain sebagai berikut :
5.1 Dalam proses akreditasi partisipasinya bersifat sukarela dan
terdapat proses akreditasi status lama dan terbarukan.
5.2 Anggota lembaga mengembangkan, mengubah, dan menyetujui
persyaratan akreditasi.
5.3 Proses akreditasi merupakan perwakilan, responsif, dan sesuai
dengan jenis lembaga terakreditasi.
5.4 Akreditasi adalah pengaturan diri.
5.5 Akreditasi membutuhkan komitmen kelembagaan dan
keterlibatan.
5.6 Akreditasi didasarkan pada setiap proses penilaian,
5.7 Akreditasi membutuhkan komitmen kelembagaan untuk
pembelajaran dan prestasif.
5.8 Akreditasi mengakui hak prerogatif institusi mengartikulasikan
misinya dalam konteks yang pendidikan tinggi dan tanggung jawab
untuk menunjukan bahwa itu adalah pelaksanaan misinya.
5.9 Akreditasi mengharapkan institusi untuk mengembangkan dan
mengatur struktur kelembagaan dirancang untuk mempromosikan
otonomi dan fleksibilitasi operasi.
5.10 Akreditasi mengharapkan institusi untuk memastikan Program
perusahaan dilengkapi dengan dukungan dan sumber daya yang
memungkinkan untuk pertumbuhan total dan pembangunan dari
sumber daya manusianya.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 5 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 5
“We Care and serve better”
BAB III pelamar. Terutama sekali penting secara seksama mereview /
INFORMASI TENTANG BERBAGAI KETENTUAN DALAM melakukan proses kredensial dari staf medis dan perawat, sebab
PELAYANAN PASIEN & MASYARAKAT mereka terlibat proses asuhan klinis dan bekerja langsung
dengan pasien.
1. Membangun Sistem Pelayanan Rumah Sakit Yang Berkualitas
Rumah sakit harus memberikan kesempatan bagi staf untuk
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang belajar dan mengembangkan kepribadian dan
dilakukan adalah dengan membangun sistem dan budaya mutu yang profesionalitasnya. Karenanya, pendidikan in-service dan
bertujuan untuk membangun sistem pelayanan rumah sakit. kesempatan pembelajaran lain harus ditawarkan staf.
Diharapkan ada perbaikan sistem di rumah sakit meliputi input,
proses, output dan out come. Dalam hal ini rumah sakit perlu 1.3 Fasilitas Rumah Sakit
memperhatikan hal hal sebagai berikut, Fasilitas Rumah Sakit mengikuti standar Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan Pasien (MFK) yaitu rumah sakit dalam
1.1 Pengorganisasian Rumah Sakit kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan
Untuk mencapai pelayanan Rumah Sakit yang berkualitas supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Untuk
diperlukan suatu struktur organisasi dan tata kelola manajemen mencapai tujuan ini, fasilitas fisik, medis dan peralatan lainnya
yang baik serta pengolahan asuhan dan pelayanan yang dan orang-orang harus dikelola secara efektif. Secara khusus,
berfokus pada pasien (Patient Centre Care), yang manajemen harus berusaha keras untuk :
1. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risik;
mengutamakan Keselamatan, Hak pasien dan Keluarga. Selain
itu, perlu dilakukan evaluasi secara berkala & melakukan 2. Mencegah kecelakaan dan cidera
perbaikan/peningkatan secara terus menerus agar mutu 3. Memelihara kondisi aman.
pelayanan tetap terpelihara.
Manajemen yang efektif meliputi perencanaan pendidikan dan
pemantauan yang multi disiplin:
1.2 Sumber Daya Manusia
1. Pimpinan merencanakan ruang, peralatan dan sumber
Sumber Daya Manusia di rumah sakit mengikuti standar daya yang dibutuhkan agar aman dan efektif untuk
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS), dimana sakit menunjang pelayanan klinis yang diberikan.
membutuhkan cukup banyak orang dengan ber ketrampilan, dan
2. Seluruh staf dididik tentang fasilitas, cara mengurangi
orang yang kompeten melaksanakan misi rumah sakit dan
memenuhi kebu pasien. Pimpinan rumah sakit bekerja sama risiko, dan bagaimana memonitor dan melaporkan situasi
mengetahui jumlah dan jenis staf yang berdasarkan yang menimbulkan risiko
rekomendasi dari unit kerja dan pelayanan. 3. Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem
yang penting dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang
Rekruitmen, evaluasi dan penugasan staf dapat dilakukan diperlukan.
sebaik-baiknya melalui proses yang terkoordinasi, dan seragam.
Juga penting untuk mendokumentasikan ketrampilan, Perencanaan tertulis dibuat dan mencakup enam bidang berikut,
pengetahuan, pendidikan, dan pengalaman sebelumnya dari sesuai dengan fasilitas dan kegiatan rumah sakit :

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 6 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 6
“We Care and serve better”
1. Keselamatan dan Keamanan Pertama-tama rumah sakit harus mematuhi peraturan
a. Keselamatan => Suatu tingkatan keadaan dimana perundangan. Kemudian, rumah sakit harus lebih memamahami
gedung, hal am an/ ground dan peral rumahsakit tidak tentang detail fasilitas fisik yang mereka tempati. Mereka mulai
menimbulkan bahaya risiko bagi pasien, staf dan secara proaktif mengumpulkan data dan menggunakannya dalam
pengunjung strategi mengurangi risiko dan meningkatkan keamanan
b. Keamanan => Proteksi dari kehilangan, pengrusakan lingkungan asuhan pasien.
dan kerusakan, atau akses penggunaan oleh mereka
yang tidak berwenang 2. Patient Centre Care
2. Bahan berbahaya => penanganan, penyimpanan dan Paradigma lama “Dokter Centre” berubah menjadi “Patient Centre”
penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya semua profesi kesehatan bekerjasama secara sinergie dalam tim
harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang untuk memberikan pelayanan dan asuhan yang berkualitas.
secara aman.
3. Manajemen emergensi => tanggapan terhadap wabah SKEMA PATIENT CENTRE CARE
bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif
4. Pengamanan kebakaran => Properti dan penghuninya
dilindungi dari kebakaran dan asap. Dokter
5. Peralatan medis => peralatan dipilih, dipelihara dan
digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi resiko. Perawat AGRS
6. Sistem utilitas => listrik, air dan sistem pendukung lainnya
dipelihara untuk meminimalkan kegagalan pengoperasian.

Rumah sakit memperhatikan unit non hospital yang ada di dalam


Rumah
fasilitas pelayanan pasien, rumah sakit memiliki kewajiban untuk Laborator Sakit :
memastikan bahwa unit independen mematuhi rencana ium Pasien Cust. Care
manajemen dan keselamatan fasilitas, sebagai berikut : Operator
1. Rencana keselamatan dan keamanan
2. Rencana penanganan bahan berbahaya
3. Rencana manajemen emergensi
4. Rencana pengamanan/penanggulangan kebakaran Rehab.
Radiologi
Medik
Seluruh rumah sakit, tanpa memperdulikan ukuran dan sumber
daya yang dimiliki, harus mematuhi ketentuan yang berlaku Farmasi
sebagai bagian dari tanggung jawab mereka terhadap pasien,
keluarga, staf dan para pengunjung.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 7 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 7
“We Care and serve better”
3. Pelayanan yang kontinuitas dan terintegrasi BAB IV
Pelayanan yang diberikan kepada pasien harus terintegrasi, STANDAR PELAYANAN PASIEN MENURUT STANDAR
berkesinambungan dan sama/seragam di semua unit/ pelayanan, AKREDITASI VERSI SNARS ed I
sehingga pasien dan keluarga merasa terlayani dengan baik.
A. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
1. AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN
(ARK)
1.1 Ada prosedur skrining di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
a. Skrining dilakukan pada kontak pertama di dalam atau di
luar rumah sakit untuk menetapkan apakah pasien dapat
di layani oleh rumah sakit.
b. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau
pengamataan, pemeriksaan fisik, laboratorium klinik
atau diagnostik imaging sebelumnya
c. Pelayanan Pasien Kedaruratan (Emergency)
1.2 Kedaruratan & Bencana (Emergency & Disaster)
Keadaan yang mengancam nyawa indivdu atau kelompok di
lingkungan RS sehingga menyebabkan ketidakberdayaan
yang melakukan respon intervensi sesegera mungkin untuk
menghindari kematian dan atau kecelakaan.

Laporkan semua kejadian termasuk yang nyaris terjadi sesegera


mungkin agar anda tidak lupa.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 8 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 8
“We Care and serve better”
a. KODE DARURAT (EMERGENCY CODES) dalam populasinya, rumah sakit harus memilih
Salah sau sistem peringatan dini (Early Warning System) dalam prosedur penanganan bagi mereka dengan
rangka penanggulangan kedaruratan/bencana di RS. keterbatasan fisik.
f. Posedur Transfer pasien di rumah sakit :
COLOR KODE EMERGENCY
KRITERIA TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
KODE BIRU Gawat Darurat - Ext (EKSTERNAL RSCSH)

KODE MERAH Kebakaran – Ext PETUGAS KETERAMPILAN YANG PERALATAN


PASIEN
PENDAMPING DIBUTUHKAN UTAMA
KODE KUNING Kecelakaan Masal Derajar 0 Pekarya/Petugas Bantuan Hidup Dasar (BHD) Kendaraan jenis
Keamanan High Depedency
KODE ABU-ABU Penutupan Akses Keluar Service (HDS)/
Ambulance
KODE HITAM Ancaman Personal Derajat 0,5 Pekarya/Petugas Bantuan Hidup Dasar (BHD) Kendaraan jenis
(Orang Keamanan High Depedency
KODE UNGU Evakuasi tua/Delirium/ Service (HDS)/
bingung) Ambulance
Derajat 1 Petugas  Bantuan Hidup Dasar  Kendaraan HDS/
b. BLUE TEAM Ambulance dan (BHD) Ambulance
1. Tim khusus yang bertugas untuk memberi pertolongan perawat  Pemberian oksigen  Oksigen
pasien atau pengunjung yang mengalami kegawatan  Pemberian obat-obatan  Suction
medis.pelajari prosedur "KODE BIRU", sehingga anda  Kenal akan tanda  Tiang infus
dapat membantu BLUE TEAM apabila terdapat kejadian. deteriorasi portable
2. Bila terjadi kejadian kagawatan medis pada pengujung,  Keterampilan  Infus pump
maka petugas dapat menghubungi petugas operator untuk keperawatan  Oksimetry
trachseostomy
memberikan “KODE BIRU” melalui paging :
Derajat 2 Dokter, Perawat,  Semua keterampilan di  Kendaraan HDS/
a. Ada prosedur penerimaan rawat inap dan rawat jalan. & Petugas Ambulance
atas, ditambah :
b. Rumah sakit melaksanakan triase berbasis bukti untuk Ambulance  Penggunaan alat  Semua peralatan
memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya pernapasan atas ditambah
menggunakan ATS (Australia Triage Scale)  Bantuan Hidup Dasar  Monitor EKG &
c. Rumah Sakit mengidentifikasi hambatan dan populasi (BHD) Tekanan Darah
dalam memberikan pelayanan  Penggunaan kantong  Defribiliator jika
d. Rumah Sakit mengidentifikasi hambatan di pernapasan (bag-valve diperlukan
mask)
populasinya dengan membuat kajian data cakupan
 Penggunaan defribilator
antara lain etnis dan agama. Selain itu juga dikaji faktor
 Penggunaan monitor
biologis dan psikososialnya. intensif
e. Untuk mengatasi hambatan/kendala keterbatasan fisik Derajat 3 Dokter, Perawat Dokter :  Ambulance EMS/

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 9 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 9
“We Care and serve better”
& Petugas 1. Minimal 6 bulan AGD 118 kebutuhan  Pemberian obat-obatan  Infus pump
Ambulance pengalaman di ruang  Semua peralatan pasien)  Kenal akan tanda  Oksimetry
IGD, Intensif. diatas ditambah : deteriorasi
2. Keterampilan Bantuan  Ventilator dan  Keterampilan melakukan
Hidup Dasar (BHD) peralatan yang suction, tracheastomy
dan lanjutan memenuhi
3. Keterampilan standar minimal Derajat 2 Perawat, &  Semua keterampilan di  Semua peralatan
menangani Petugas atas, ditambah : atas ditambah
permasalahan jalan keamanan  2 tahun berpengalaman  Monitor EKG &
napas dan pernapasan di ruang intensif Tekanan Darah
4. Harus mengikuti  Memiliki ketrampilan  Defribiliator jika
pelatihan untuk pada pelaksanaan diperlukan
transfer pasien dengan Oksigenisasi, Oksigen
sakit berat/kritis.
Sungkup/Mask, Monitor
EKG dan Defribilator
Perawat :
1. Minimal 2 tahun Derajat 3 Dokter, Perawat Standar kompetensi dokter  Semua peralatan
bekerja IGD dan ICU & Petugas & perawat harus diatas diatas ditambah :
2. Keterampilan Bantuan keamanan standar minimal :  Monitor EKG
Hidup Dasar (BHD) Dokter : portable lengkap
3. Harus mengikuti 1. Minimal 6 bulan  Ventilator
pelatihan untuk pengalaman mengenai portable
transfer pasien dengan perawatan pasien  Peralatan
sakit berat dan kritis intensif transfer yang
2. Keterampilan Bantuan memenuhi
Hidup Dasar (BHD) standar minimal
KRITERIA TRANSFER PASIEN DI RUMAH SAKIT CITRA SARI dan ACLS
3. Keterampilan
HUSADA
menangani
(INTERNAL RSCSH) permasalahan jalan
napas dan pernapasan
PASIEN PETUGAS KETERAMPILAN YANG PERALATAN 4. Harus mengikuti
PENDAMPING DIBUTUHKAN UTAMA pelatihan untuk
Derajar 0 Petugas Bantuan Hidup Dasar (BHD) transfer pasien dengan
Ambulance sakit berat/kritis.
Derajat 0,5 Petugas Bantuan Hidup Dasar (BHD)
(Orang Ambulance & Perawat :
tua/Delirium/ Paramedis 1. Minimal 2 tahun
bingung) bekerja di RS
Derajat 1 Perawat/  Bantuan Hidup Dasar  Oksigen 2. Keterampilan Bantuan
Petugas yang (BHD)  Suction Hidup Dasar (BHD) &
berpengalaman  Pelatihan pemberian  Tiang infus ACLS
(sesuai dengan oksigen portable 3. Harus mengikuti

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 10 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 10
“We Care and serve better”
pelatihan untuk a. Penyakit yang dideritanya
transfer pasien dengan
b. Tindakan medik yang hendak dilakukan
sakit berat dan kritis
c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan
 Detoriorasi : Tanda-tanda penurunan kondisi pasien
tersebut dan tindakan lanjutan untuk mengatasinya
Perencanaan pemulangan pasien dibuat 1 x 24 jam setelah pasien d. Alternatif terapi lainnya.
diterima sebagai pasien rawat inap e. Prognosinya
f. Perkiraan biaya pengobatan
2. HAK PASIEN & KELUARGA (HPK) 12) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
a. HAK PASIEN yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan penyakit yang dideritanya.
peraturan yang berada di RS. 13) Mengakhiri pengobatan serta perawatan atau tanggung
2) Memperoleh informasi mengenai hak dan kewajiban jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas
pasien. tentang penyakitnya.
3) Mendapatkan pelayanan medis yang manusiawi dan 14) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan
jujur. kritis.
4) Mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai 15) Pasien berhak menjalankan ibadah menurut agama dan
dengan standar profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan kepercayaannya selama tidak mengganggu ketertiban
tanpa diskriminasi. dan ketenangan umum pasien lainnya.
5) Memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan 16) Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan
standar profesi keperawatan. rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
6) Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien kepercayaan yang dianutnya.
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. 17) Hak atas kandungan isi rekam medis miliknya.
7) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan 18) Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai
keinginannya dan sesuai ketentuan yang berlaku. dengan standar pelayanan melalui media cetak dan
8) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-
menentukan pendapat klinis dan pendapat etis tanpa undangan
campur tangan dari pihak luar.
9) Meminta konsultasi/ second opinion kepada dokter lain
yang terdaftar rumah sakit tentang penyakit yang
dideritanya dengan sepengetahuan dokter yang b. KEWAJIBAN PASIEN
merawat. 1) Memberikan informasi yang lengkap, jelas, benar dan
10) Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter
yang diderita termasuk data -data medisnya. yang merawat.
11) Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi :
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 11 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 11
“We Care and serve better”
2) Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak termasuk terjadinya kejadian yang diharapkan dan tidak
dimengerti. diharapkan dan mencatat dalam berkas rekam medis /
3) Memberitahukan kepada petugas jika mempunyai status pasien.
keluhan atau komplain. 2) DPJP Utama Wajib melakukan koordinasi dan
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan. komunikasi secara regular dengan DPJP lain pada
5) Mematuhi nasehat dan petunjuk Dokter, Dokter gigi, pasien rawat bersama.
Perawat dan staf. 3) Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit dalam
6) Mematuhi, menghormati ketentuan atau peraturan dan pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
7) Mematuhi jadwal konsultasi paska perawatan yang Dalam melaksanakan tindakan kedokteran berisiko wajib di buat Surat
telah diatur atau menginformasikan pembatalan jadwal Persetujuan Tindakan Medis (Informed Concent).
konsultasi sehari sebelumnya. Ada 2 (dua) jenis surat persetujuan yang harus dilengkapi bila pasien akan
8) Membawa semua obat-obatan yang diminum pada saat dilakukan tindakan, dengan ketentuan sebagai berikut :
kunjungan paska perawatan. 1) Surat persetujuan tindakan anastesia diisi pada saat dokter
9) Bertanggung jawab atas barang-barang miliknya yang anastesi melakukan pre-operasi visit.
dibawa ke rumah sakit dan tidak meninggalkan anak 2) Surat persetujuan tindakan medis diisi pada saat pasien
dibawah usia 12 (dua belas) tahun tanpa pengawasan direncanakan untuk tindakan dan dapat dibuat di rawat jalan atau
di ruang tunggu. setelah pasien masuk ruang rawat.
10) Bertanggung jawab atas tindakannya jika menolak
Kedua formulir tersebut harus sudah diisi lengkap sebelum pasien diantar
pengobatan atau tidak mengikuti instruksi Dokter atau
ke kamar bedah. Dalam formulir ini mencakup nama pasien/ penanggung
perawat.
jawab pasien, umur, jenis kelamin, alamat, serta nomor rekam medis yang
11) Menghargai hak-hak pasien disekitarnya dan membantu
harus diisi dan juga dengan saksi-saksi.
menjaga ketenangan dan jumlah pengunjung.
12) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian
Informasi dalam pelayanan pasien perlu adekuat, termasuk dalam surat
yang telah dibuatnya dan berkewajiban
persetujuan; pasien dan keluarga perlu mendapat informasi dan
menginformasikan jika ada perubahan dalam nama,
memahami:
alamat, nomor telepon dan penanggung jawab.
1) Kondisi pasien
13) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang
2) Rencana pengobatan atau tindakan
diterima.
3) Potensi keuntungan dan kerugian
c. KEWAJIBAN DOKTER
4) Altematif medis lain yang mungkin
1) Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) wajib
5) Informasi yang berhubungan dengan pemulihan
memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada
6) Masalah yang mungkin terjadi bila tidak diobati
pasien dan keluarganya mengenai rencana
7) Biaya pengobatan/ tindakan
pengobatan dan tindakan serta hasil pelayanan
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 12 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 12
“We Care and serve better”
Tindakan Kedokteran Yang Memerlukan Informed Consent a) Telinga
Semua tindakan yang disebut dibawah ini beserta tindakan penyertanya - Pemasangan pipa Gromet
memerlukan Informed Consent - Miringioplasty
1. Diagnostik - Tympanoplasty
a) Endoskopi - Mastoidectomy
Gastro-Duodenoskopi, Koloskopi, Rektosigmoindoskopi, Push - Eksterpasi Tumor Jinak di liang Telinga
Enteroskopi, ERCP, Capsul, Endoskopi, Endosonografi. b) Hidung
b) USG - Reposisi Fraktur Nasalis
Pemandu tindakan diagnostik dan terapi. - Koreksi Septum/Septoplasty
c) Paru - Turbinectomy
Spirometri, Bronkoskopi, Punksi Pleura, Pemasangan WSD. - Polipectomy
d) Neurologi - FESS
EEG, EMG, Punksi Lumbal. - Pengangkatan Kista Sinus Maxila
e) THT c) Tenggorokan
Audiometri, ENG. - Tracheostomy
f) Kardiologi - Tonsiloadenoidectomy
Treadmill test, Holter EKG, Echokardiografi, Katheterisasi Jantung, - Eksterpasi Polip Papiloma Larynx
EECP temporary/ Permanent Pacemaker. - Pengangkatan Kista Ductus Tyroglossus
g) BMP - Biopsi Nasopharinx
h) Radiologi - Neck Disectie
Semua pemeriksaan yang memakai bahan kontras. 7.2 Bedah Umum
2. Hemodialisa a) Appendectomy (Open/Laparascopy)
3. Exchange Transfusion b) Herniotomy
4. Transfusi Darah c) Haemorhoidectomy
5. Kebidanan d) Mastectomy
a) Hidrotubasi e) Iliostomy
b) Inseminasi f) Jejenostomy
c) Pemasangan IUD g) Gastrostomy
6. Anastesi h) Fistula Ani/Perianal Abces
a) Kanulasi Vena i) Cholecystectomy (Open/Laparascopy)
b) Kanulasi Arteri j) Sirkumsisi
c) Intubasi Endotrakeal Tubbe untuk RJP k) Debridement
7. Tindakan Pernbedahan l) Orchidopeksi
7.1 Bedah THT m) Eksterpasi/Eksisi Tumor
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 13 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 13
“We Care and serve better”
n) Vulnus Laceratum 7.5 Bedah Orthopedic
o) Spelenctomy a) ORIF
p) Cystectomy b) Total Knee Replacement
q) Particle pancreatomy c) Total Hip Replacement
r) Orchidectomy d) Crush Injury (Transplantasi)
e) Tension Band Wiring
7.3 Obgyn f) Hemiarthroplasty
a) Curretage g) Arthroscopy
b) Laparascopy/Open Hysterektomy h) Repair Tendon
c) Sectio Caesaria i) Angkat Plate/Screw
d) Sterilisasi j) Debridement
e) Myomectomy (Open) k) Close Reduction
f) Operasi kebidanan (KET, Myoma Uteri, Kista Ovarii, l) Spondylolisthesis
Histerektomi)
g) Laparascopy LAVH
7.6 Bedah Mata
h) Vasectomy
a) Eviserasi
i) Vaginoplasti
b) Stabismus : Muscula Resecty
j) Ovariectomy
c) Enukleasi/Enucleatiobilbi + protesa
k) lncisi (kelenjar bartholin)
d) Eviscenasiobilbi + Protesa
l) MOP (Metode Ops Pria - Vasektomi)
e) Pterigium
m) MOW (Metode Ops Wanita - Steril)
f) Catarac EC - IOL
g) Catarac dengan Phaco IOL
7.4 Bedah Saraf
h) Catarac Conginetal : Decisi evakuasi IOP irnplantasi
a) SDH / EDH
i) Rekonstruksi Palpebra/Trauma pada bola mata
b) Brain Tumor
j) Ocuplasty :
c) AVM
- Koreksi Ectropion/entropion
d) Aneurisma
- Bleparoplasty
e) VP Shunt
k) Combine Operation: Catarac + Glaucoa IOL
f) HNP
l) Glaucoma Trabeculectomy dan Iridectomy
g) External Drainage
m) Paracenthesis
h) Transphenoidectomy
n) Ptegygram teknik lain
i) Repair Durameter
o) Allopant insersi sub sclera untuk retinitis Pigmentosa
j) Spine Osteosynthesis
p) Refill Allopant Powder untuk Retinitis Pigrnentosa

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 14 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 14
“We Care and serve better”
q) Congeital/ Amnion transparant untuk ulkus cornea chronis d) Poli Syndactili
r) Danctocrysto Rhinostomy e) Skin Grafting
s) Operasi kecil pada mata f) Lippo Suction/Abdominal Plasti
- Ptegygram Bare Sclerae g) Silicon Hidung
- Chalazion
- Extraci Corpus Alineum, lithiosis 7.10 Bedah Mulut
- Trauma ringan a) Ontodentik
- Insisi Plug untuk puretum lacrinula b) Wisdontooth Lower Jaw
- Tarsoraphie c) Extraction gigi
- Probing, Inigasi (Annel)
7.11 Anastesi
7.7 Bedah Urologi a) Anestesi Umum (General)
a) Cystocopy b) Anestesi regional/Lokal
b) Trans Ureter Resection/BNI/SACHSE c) Semua tindakan yang memerlukan anestesi
c) URS
d) Neferctomy Note :
e) Nepro/Uretro Lithiasis Tindakan yang belum tertera dalam daftar tindakan operasi ini atau
f) Sectio Alta merupakan kasus invasif harus menggunakan Informed Consent.

7.8 Bedah Jantung


a) VSD/ASD/TF
b) Thoracostomy/Tumor Paru
c) Thoracoscopy
d) Chest Tube Insertion
e) CABG
f) Cimino
g) VALVE
h) Varices
i) Tumor Mediastinum

7.9 Bedah Plastik


a) Labio Palatoplasty
b) Mamma Augmentasi
c) Haemangioma Facelift
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 15 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 15
“We Care and serve better”
d. KEWAJIBAN PERAWAT 12) Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK
Seluruh perawat harus memahami kewajiban yang telah keperawatan secara terus menerus.
ditentukan, kewajiban tersebut meliputi : 13) Perawat wajib melakukan pertolongan darurat sebagai
1) Perawat wajib mematuhi semua peraturan rumah sakit tugas kemanusiaan sesuai batas kewenangannya.
dengan hubungan hukum antara perawat dengan pihak 14) Perawat wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya
rumah sakit. tentang klien / pasien bahkan setelah klien / pasien
2) Perawat wajib mengadakan perjanjian secara tertulis meninggal kecuali jika diminta keterangannya oleh yang
dengan pihak rumah sakit. berwenang.
3) Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/
perjanjian yang telah dibuatnya. e. KEWAJIBAN BIDAN
4) Perawat wajib memberikan pelayanan/ asuhan a. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai
keperawatan sesuai standar profesi dan dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan
kewenangannya/ otonomi profesi. rumah bersalin dan sarana pelayanan dimana ia
5) Perawat wajib menghormati hak-hak pasien. bekerja.
6) Perawat wajib merujuk klien/pasien kepada perawat b. Bldan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan
lain/tenaga kesehatan lain yang mempunyai sesuai dengan standar profesi dengan menghormati
keahlian/kemampuan yang lebih baik. hak-hak pasien.
7) Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien/ c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada
pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian
keluarganya dan dapat menjalankan ibadah dengan sesuai dengan kebutuhan pasien.
agama/keyakinannya sepanjang tidak bertentangan d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
dengan ketentuan pelayanan kesehatan. didampingi oleh suami atau keluarga.
8) Perawat wajib bekerjasama dengan tenaga medis/ e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien
tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan.
pelayanan kesehatan kepada klien/pasien. f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang
9) Perawat wajib memberikan informasi yang adekuat diketahui tentang seorang pasien.
tentang tindakan keperawatan kepada klien/pasien dan g. Bidan wajib memberi informasi yang akurat tentang
atau keluarganya seseuai batas kewenangan. tindakan yang akan dilakukan serta resiko yang
10) Perawat wajib mendokumentasikan asuhan mungkin dapat timbul.
keperawatan secara adekuat dan berkesinambungan. h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atas tindakan
11) Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan yang akan dilakukan.
keperawatan sesuai standar profesi keperawatan dan i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan
kepuasan klien/pasien. yang diberikan.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 16 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 16
“We Care and serve better”
j. Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan Lima langkah MUST adalah sebagai berikut
dan teknologi serta menambah ilmu pengetahuan Langkah 1 : hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dengan
melalui pendidikan formal atau non formal. menggunakan kurva di bawah ini dan diberikan skor.
k. Bidan wajib bekerja sarna dengan profesi lain dan pihak
yang terkait secara timbal balik dalam memberi asuhan
kebidanan.

3. ASESMEN PASIEN (AP)


1) PROSEDUR PENGKAJIAN AWAL PADA PASIEN
a. Pengkajian Awal adalah suatu analisa dan evaluasi
kondisi pasien pada saat pasien akan diputuskan
tentang pengobatannya:
- Rawat jalan,
- Rawat inap, dan
- Rujuk
b. Pengkajian awal meliputi :
- Pengkajian Medis
- Pengkajian Keperawatan
- Pengkajian Gizi
- Pengkajian Khusus seperti psikologis dan lain-lain
c. Pengkajian dapat didukung oleh pemeriksaan
penunjang medis, laboratorium, radiologi, EKG dan
lain-lain
d. Pengkajian harus didokumentasikan dalam berkas
rekam medis oleh dokter, perawat dan staff disiplin
klinis lainnya.
e. Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST
(Malnuration Universal Tool) untuk mengidentifikasi dan
menatalaksanakan pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi
atau obesitas.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 17 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 17
“We Care and serve better”
Langkah 2 : nilai presentase kehilangan berat badan yang tak Langkah 3 : nilai adanya efek/pengaruh akut dari penyakit yang diderita
direncanakan menggunakan table di bawah ini, dan berikanlah. pasien, dan berikan skor (rentang antara 0-2). Sebagai contoh, jika pasien
SCORE 0 SCORE 1 SCORE 2 sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit/tidak terdapat
Wt Loss < 5% Wt Loss 5-10% Wt Loss > 10% asupan makanan > 5 hari diberikan skor 2.
34 kg < 1.70 1.70 – 3.40 > 3.40
36 kg < 1.80 1.80 – 3.60 > 3.60
38 kg < 1.90 1.90 – 3.80 > 3.80
Langkah 4 : tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2 dan 3
40 kg < 2.00 2.00 – 4.00 > 4.00
42 kg < 2.10 2.10 – 4.20 > 4.20 untuk menilai adanya risiko malnutrisi
44 kg < 2.20 2.20 – 4.40 > 4.40
Skor 0 : risiko rendah
Berat badan semula (sebelum terjadi penurunan berat badan tak terencana)

46 kg < 2.30 2.30 – 4.60 > 4.60


48 kg < 2.40 2.40 – 4.80 > 4.80 Skor 1 : risiko ringan
50 kg < 2.50 2.50 – 5.00 > 5.00
52 kg < 2.60 2.60 – 5.20 > 5.20 Skor 2 : risiko sedang
54 kg < 2.70 2.70 – 5.40 > 5.40
Skor 3 : risiko berat
56 kg < 2.80 2.80 – 5.60 > 5.60
58 kg < 2.90 2.90 – 5.80 > 5.80
60 kg < 3.00 3.00 – 6.00 > 6.00
62 kg < 3.10 3.10 – 6.20 > 6.20
Langkah 5 : gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi
64 kg < 3.20 3.20 – 6.40 > 6.40 keperawatan berikut ini
66 kg < 3.30 3.30 – 6.60 > 6.60 a) Risiko rendah dan ringan
68 kg < 3.40 3.40 – 6.80 > 6.80
70 kg < 3.50 3.50 – 7.00 > 7.00 1. Dilakukan skrining awal
72 kg < 3.60 3.60 – 7.20 > 7.20
74 kg < 3.70 3.70 – 7.40 > 7.40
2. Perawatan rutin: ulangi skrining pada pasien di rumah sakit (tiap
76 kg < 3.80 3.80 – 7.60 > 7.60 minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum
78 kg < 3.90 3.90 – 7.80 > 7.80 dengan usia > 75 tahun (tiap tahun).
80 kg < 4.00 4.00 – 8.00 > 8.00
82 kg < 4.10 4.10 – 8.20 > 8.20 b) Risiko sedang
84 kg < 4.20 4.20 – 8.40 > 8.40 Observasi :
86 kg < 4.30 4.30 – 8.60 > 8.60
88 kg < 4.40 4.40 – 8.80 > 8.80 1. Catatan asupan makanan selama 3 hari.
90 kg < 4.50 4.50 – 9.00 > 8.00
92 kg < 4.60 4.60 – 9.20 > 9.20
2. Jika asupan adekuat, ulangi skrining : pasien rumah sakit (tiap
94 kg < 4.70 4.70 – 9.40 > 9.40 minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum
96 kg < 4.80 4.80 – 9.60 > 9.60
98 kg < 4.90 4.90 – 9.80 > 9.80
(tiap 2-3 bulan)
100 kg < 5.00 5.00 – 10.00 > 10.00 3. Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan
102 kg < 5.10 5.10 – 10.20 > 10.20
104 kg < 5.20 5.20 – 10.40 > 10.40
peningkatan asupan nutris, pantau dan kaji ulang program pemberian
106 kg < 5.30 5.30 – 10.60 > 10.60 nutrisi secara teratur.
108 kg < 5.40 5.40 – 10.80 > 10.80
c) Risiko tinggi
110 kg < 5.50 5.50 – 11.00 > 11.00
112 kg < 5.60 5.60 – 11.20 > 11.20 Tatalaksana:
114 kg < 5.70 5.70 – 11.40 > 11.40
116 kg < 5.80 5.80 – 11.60 > 11.60 1. Rujuk ke ahli gizi
118 kg < 5.90 5.90 – 11.80 > 11.80 2. Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi
120 kg < 6.00 6.00 – 12.00 > 12.00
122 kg < 6.10 6.10 – 12.20 > 12.20 3. Pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi : pada pasien di
124 kg < 6.20 6.20 – 12.40 > 12.40 rumah sakit (setiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan)
126 kg < 6.30 6.30 – 12.60 > 12.60
masyarakat umum (tiap bulan)
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 18 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 18
“We Care and serve better”
Untuk semua kategori Pada bayi premature, ditambahkan dua parameter lagi yaitu heart rate dan saturasi
oksigen.
a. Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam
pemilihan jenis makanan 10 % dari baseline 0
b. Catat kategori risiko malnutrisi Heart Rate 11-20 % dari baseline 1
c. Catat kebutuhan akan diet khusus dan ikuti kebijakan setempat >20 % dari baseline 2
Tidak diperlukan oksigen tambahan 0
Saturasi oksigen
Penambahan oksigen diperlukan 1
2) MANAJEMEN NYERI
Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants Pain Scale SKOR 0 : Tidak nyeri 1-2 : Nyeri ringan 3-4 : Nyeri sedang >4 : Nyeri hebat
(NIPS) untuk usia < 1 tahun, FACCS untuk usia 1-3 tahun, Wong
Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale
2. FLACSS
untuk dewasa. Comfort Scale digunakan pada pasien bayi, anak,
dewasa di ruang intensif/kamar operasi/ruang rawat inap yang tidak
PARAMETER
dapat dinilai menggunakan Numeric Rating Scale Wong-Baker FACES KATEGORI
0 1 2
Pain Scale. Tidak ada ekspresi Sesekali meringis Sering untuk
WAJAH
tertentu atau senyum atau mengerutkan cemberut konstan,
1. NEONATAL INFANTS PAIN SCALE (NIPS) kening rahang, ditarik, tidak
tertarik bergetar
PARAMETER FINDING POINTS dagu
KAKI Normal posisi atau Tidak nyaman, Menendang atau
Ekspresi Wajah Santai 0
santai gelisah, tegang kaki disusun
Meringis 1 Berbaring dengan Menggeliat, Melengkung, kaku
AKTIVITAS
Tidak menangis 0 tenang, posisi normal, menggeser maju
Menangis Merengek 1 bergerak dengan mundur, tegang
Menangis kuat 2 mudah
Santai 0 MENANGIS Tidak ada teriakan Erangan atau
Menangis terus,
Pola bernapas (terjaga atau tertidur) rengekan, keluhan
teriakan atau isak
Perubahan pola bernapas 1
sesekali tangis, sering
Lengan Santai 0 keluhan
Fleksi / extensi 1
CONSOLABILITAS Konten, santai Diyakinkan oleh Sulit untuk konsul
Kaki Santai 0 menyentuh sesekali, atau kenyamanan
Fleksi / extensi 1 memeluk atau sedang
Tertidur / bangun 0 berbicara,
Keadaan rangsangan distractable
Rewel 1
SKOR 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-10 : Nyeri hebat

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 19 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 19
“We Care and serve better”
3. WONG BAKER FACES RATING SCALE & NUMERIC SCALE 4. COMFORT SCALE
KATEGORI SKOR

1-tidur pulas/ nyenyak


2-tidur kurang nyenyak
KEWASPADAAN 3-gelisah
4-sadar sepenuhnya dan waspada
5-hiper alert
1-tenang
2-agak cemas
KETENANGAN 3-cemas
4-sangat cemas
5-panik
1-tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk
2-respirasi spontan dengan sedikit / tidak ada respons terhadap
ventilasi
DISTRESS
3-kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan terhadap ventilasi
PERNAPASAN
4-sering batuk, terhadap tahanan / perlawanan terhadap ventilator
5-melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk terus-menerus /
tersedak
1-bernapas dengan tenang, tidak menangis
2-terisak-isak
MENANGIS 3-meraung
4-menangis
5-berteriak
1-tidak ada pergerakan
2-kadang-kadang bergerak perlahan
PERGERAKAN 3-sering bergerak perlahan
4-pergerakan aktif / gelisah
5-pergerakan aktif termasuk badan dan kepala
1-otot relaks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2-penurunan tonus otot
TONUS OTOT 3-tonus otot normal
4-peningkatan tonus otot dan fleksi jari tangan dan kaki
5-kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari tangan dan kaki

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 20 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 20
“We Care and serve better”

1-otot wajah relaks sepenuhnya penyakitnya.


2-tonus otot wajah normal, tidak terlihat tegangan otot wajah yang nyata b) Kebutuhan pasien pada waktu pulang harus dikaji dan
TEGANGAN
3- tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata didokumentasikan secara baik, yaitu mencakup:
WAJAH
4-tegangan hamper di seluruh otot wajah - Aktifitas sehari -hari
5-seluruh otot wajah tegang, menangis - Kebutuhan dan kebersihan diri (personal hygiene)
1-tekanan darah di bawah batas normal - Diet/nutrisi
2-tekanan darah berada di batas normal secara konsisten - Penatalaksanaan nyeri
3-peningkatan tekanan darah sesekali >15% di atas batas normal (1-3 - Perawatan luka
TEKANAN
kali dalam observasi selama 2 menit) - Pengobatan
DARAH BASAL
4-seringnya peningkatan tekanan darah >15% di atas batas normal (>3 - Kebutuhan khusus lain bila ada.
kali dalam observasi selama 2 menit)
5-peningkatan tekanan darah terus-menerus >15% 4. PELAYANAN ASUHAN PASIEN (PAP)
1-tekanan darah di bawah batas normal 1) Pelayanan harus direncanakan, dikoordinasikan dan diberikan
2-tekanan darah berada di batas normal secara konsisten kepada setiap pasien berdasarkan kebutuhannya.
DENYUT 3-peningkatan tekanan darah sesekali >15% di atas batas normal (1-3 2) Pasien harus mendapatkan informasi dari dokter mengenai
JANTUNG kali dalam observasi selama 2 menit) kondisi, rencana pemeriksaan/ pengobatan/ tindakan,
BASAL 4-seringnya peningkatan tekanan darah >15% di atas batas normal (>3
alternative terapi atau prognosis.
kali dalam observasi selama 2 menit)
3) Jika pasien menolak dilakukan pemeriksaan/ tindakan medis,
5-peningkatan tekanan darah terus-menerus >15%
dan setelah diberitahukan mengenai konsekuensi medisnya
TOTAL SKOR
oleh dokter, maka pasien atau keluarganya harus
1) Asesmen medis dan keperawatan awal diselesaikan dalam waktu menandatangani “surat pernyataan”.
1 x 24 jam setelah pasien masuk sebagai pasien rawat inap. 4) Jika pasien menginginkan pulang atas keinginan sendiri dan
2) Asesmen medis awal yang dilakukan sebelum pasien masuk setelah diberitahukan mengenai konsekuensi medisnya oleh
sebagai pasien rawat inap atau sebelum prosedur rawat jalan di dokter, maka pasien atau keluarganya harus menandatangani
rumah sakit tidak berlangsung lebih dari 30 hari atau riwayat “surat pernyataan”.
kesehatan telah diperbarui dan pemeriksaan fisik diulang. 5) Pelayanan kepada pasien dan pelayanan berisiko tinggi,
3) Untuk asesemen yang berusia kurang dari 30 hari, perubahan-
a. Pasien keadaan darurat
perubahan signifikan dalam kondisi pasien semenjak
asesmen dicatat dalam rekam medis pada saat penerimaan b. Pasien menggunakan layanan resusitasi
pasien sebagai pasien rawat inap. c. Pasien dengan pemberian darah dan produk darah
4) Perencanaan kepulangan pasien : d. Pasien yang menggunakan alat bantu kehidupan
a) Semua pasien yang masuk Rumah Sakit harus dilakukan e. Pasien yang menderita penyakit menular dan penurunan
perencanaan kepulangan sejak awal pasien masuk kekebalan tubuh (immune-suppresed)
sehingga pasien mempunyai gambaran mengenai
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 21 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 21
“We Care and serve better”
f. Pasien yang menjalani dialisis c. Anastesia kombinasi merupakan kombinasi antara anastesia
g. Pasien yang menggunakan alat pengengkang (restraint) umum dan regional.
h. Pasien lanjut usia, orang dengan keterbatasan, anak-anak, d. Prosedur sedasi atau monitoring anesthesia care adalah
pemberian obat anesthesia untuk mengurangi kecemasan
dan populasi yang berisiko diperlakukan tak senonoh.
pada saat dilakukannya pemeriksaan atau tindakan, seperti:
6) Penyimpanan, penyajian dan pendistribusian rnakanan kepada
e. Tindakan Bedah Minor
pasien,
f. Pemeriksaan Penunjang
a. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi g. Tabel :
risiko kontaminasi dan pembusukan. Sedasi Sedasi sedang Sedasi berat / Anastesi
b. Makanan disitribusikan tepat waktu dan memenuhi ringan/minimal (pasien sadar) dalam umum
(anxiolysis)
permintaan Merespons Tidak sadar,
7) Penanganan pasien - pasien dalam tahap terminal Merespon setelah meskipun
Respons normal
a. Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada terhadap diberikan dengan
terhadap
Respons stimulus stimulus rangsangan
akhir kehidupan dengan menyediakan ruangan khusus bagi stimulus verbal
sentuhan berulang/stimulu nyeri
pasien tahap terminal. s nyeri
8) Penanganan pasien restraint, Sering
Tidak Tidak perlu Mungkin perlu memerlukan
a. Restraint adalah suatu metode "cara pembatasan” restriksi Jalan napas terpengaruh intervensi intervensi intervensi
yang disengaja terhadap seseorang.
b. Pembatasan fisik Sering tidak
Tidak Dapat tidak
Ventilasi Adekuar adekuat
c. Pembatasan Mekanis terpengaruh adekuat
spontan
d. Surveilands Teknologi
Biasanya dapat Biasanya dapat Dapat
e. Pembatasan kimia Fungsi Tidak
dipertahankan dipertahankan terganggu
kardiovaskul terpengaruh
dengan baik dengan baik
ar
5. PELAYANANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
1) Tindakan Anastesi 1. Penjadwalan Operasi (Booking)
a. Anastesia umum : 1) Saat pasien direncanakan untuk operasi, Perawat IGD,
1. Dengan alat bantu jalan nafas. perawat poliklinik atau perawat ruangan memberitahukan
2. Tanpa alat bantu jalan nafas. perawat kamar bedah mengenai data pasien seperti:
b. Anastesia regional : nama pasien, jenis tindakan, lama operasi, serta nama
1. Blok spinal, termasuk Intratecal Labour Analgesia (ILA) dokter yang akan melakukan operasi.
2. Blok Epidural, termasuk painless labour. 2) Pada pasien rawat jalan, perawat poli klinik mengantar
3. Blok Perifer. pasien ke kamar bedah dan perawat kamar operasi mengisi

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 22 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 22
“We Care and serve better”
buku penjadwalan operasi kamar bedah. Yang terdiri dari: 7) Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen
hari, tanggal, jam operasi, nama pasien, umur, diagnosa, berwarna hitam dan jika memungkinkan harus terlihat
tindakan, petugas kamar operasi yang menerima dan sampai pasien disiapkan dan diselimuti.
petugas poli klinik yang mendaftarkan, serta dokter 8) Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan,
operator. tusukan perkutan, atau penyisipan instrumen harus
3) Pada pasien rawat inap, perawat ruangan menghubungi ditandai.
kamar bedah, dan perawat kamar bedah mengisi buku 9) Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat
penjadwalan operasi kamar bedah. Yang terdiri dari: hari, pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya
tanggal, jam operasi, nama pasien, umur, diagnose, sinar-X, Scan, pencitraan elektronik atau hasil test lainnya
tindakan, petugas, kamar operasi yang menerima dan dan pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang
perawat ruangan yang mendaftarkan, serta dokter identitas pasien.
operator, lantai perawatan. 10) Lokasi operasi pada semua kasus termasuk sisi (laterality),
4) Dijelaskan kepada pasien tentang prosedur persiapan struktur multiple (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multiple
operasi, mulai dengan puasa, jam kedatangan, dan level (tulang belakang)
persiapan lainnya (pemeriksaan laboratorium pre operasi, 11) Beberapa prosedur tambahan :
konsul dokter anestesi dan konsul ke dokter lain bila a. Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi
diperlukan). caesar).
b. Kasus intervensi seperti kateter jantung
2. Wrong site, Wrong Procedure, Wrong Person Surgery c. Kasus yang melibatkan gigi
1) Tiga komponen penting dalam prosedur pre operatif d. Prosedur yang melibatkan bayi premature di mana
2) Proses verifikasi penandaan akan menyebabkan tato permanen
a. Menandai lokasi yang akan dioperasi 12) Dalam kasus kasus di mana tidak dilakukan penandaan,
b. Time out alasan harus dapat dijelaskan
3) Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda (site a. Pasien dcngan wama kulit gelap tidak boleh digunakan
marking) pada pasien adalah dokter Bedah/Operator yang warna hitam atau biru gelap (biru tua) agar penandaan
akaan melakukan tindakan. jelas terlihat, misalnya gunakan warna merah.
4) Dokter bedah/ Operator yang membuat tanda itu harus b. Pada kasus operasi spinal, dapat dilakukan proses dua
hadir pada operasi tersebut tahap yang meliputi penandaan preoperatif per level
5) Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum spinal (yang akan di operasi) dan interspace spesifik
pasien dipidahkan ke ruang di mana operasi akan intra operatif menggunakan radiographic marking
dilakukan. Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar, 13) Proses time out merupakan standar operasi yang meliputi
sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre pembacaan dan pengisian formulir sign in yang dilakukan
medikasi. sebelum pasien anestesi di holding area
6) Tanda berupa "X" di titik yang akan dioperasi.
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 23 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 23
“We Care and serve better”
14) Time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum d. Pada label, tuliskan nama obat, jumlah, pengenceran dan
incisi pasien operasi dan sign out setelah operasi selesai volume, tanggal persiapan, tanggal kadaluarsa dan batas
(dapat dilakukan direcovery room). penggunaan
15) Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh e. Semua obat atau larutan diverfikasi oleh 2 orang secara
perawat sirkuler dan diikuti operator, dokter anestesi, verbal dan visual jika orang yang menyiapkan obat bukan
perawat. yang memberikannya ke pasien
f. Pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah obat
6. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT disiapkan
(PKPO) g. Jangan memberi label pada syringe atau tempat kosong
Dalam pemberian obat kepada pasien, semua Perawat harus sebelum obat disiapkan / diisi
h. Buang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada
mernenuhi prinsip - prinsip 7 benar :
1) Benar Pasien labelnya
a. Gunakan minimal 2 identitas pasien 1. Benar tidak kadaluwarsa
b. Cocokan obat yang akan diberikan dengan instruksi tertulis Cocokkan keterangan obat dengan waktu kadaluarsa
c. Anamnesis riwayat alergi sehingga tidak digunakan pada waktu pemberian obat
d. Anamnesis kehamilan/menyusui 2. Benar Dosis
e. Anamnesis lengkap riwayat obat/penggunaan obat saat ini 1) Dosis / volume terutama yang memerlukan
dan buat daftar obat tersebut kewaspadaan tinggi, dihitung dan dicek oleh 2 orang
f. Bandingkan obat dengan pemberian obat saat ini dengan yang kompeten
daftar obat yang digunakan pasien dirumah 2) Jika ragu, konsultasi kepada dokter yang menulis
g. Identifikasi pasien yang akan mendapat obat dengan resep
kewaspadaan tinggi dilakukan oleh 2 orang yang kompeten 3) Berkonsentrasi penuh saat menyiapkan obat dan
double check hindari gangguan
2) Benar Obat 3. Benar waktu pemberian
a. Beri label semua obat dan tempat obat (syringe, cangkir 1) Sesuai waktu yang ditentukan: sebelum makan,
obat, tempat obat dan larutan) setelah makan, saat makan
b. Obat dan larutan lain di lokasi perioperatif atau ruangan 2) Perhatikan waktu pemberian
prosedur yang tidak akan segera dipakai juga harus diberi 3) 3 x sehari tiap 8 jam
label 4) 3 x sehari tiap 12 jam
c. Pemberian label di lokasi perioperatif atau ruang prosedur 5) Sehari sekali tiap 24 jam
dilakukan setiap kali obat atau larutan diambil dari kemasan 4. Benar cara pemberian
asli ke tempat lainnya 1) Cara pemberian obat harus sesuai dengan bentuk /
jenis sediaan obat .
2) Slow - Release tidak boleh digerus
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 24 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 24
“We Care and serve better”
3) Enteric coated tidak boleh digerus tanda khusus.
4) Obat-obat yang diberikan per NGT sebaiknya adalah 2. Tempat penyimpanan untuk obat yang bentuk, kemasan dan warnanya
obat cair/sirup hampir sarna harus disimpan dalam tempat terpisah.
5) Pemberian antar obat sedapat mungkin berjarak 3. Tempat penyimpanan untuk obat yang berisiko tinggi harus disimpan
6) Jadwal pemberian obat dan nutrisi juga berjarak dalam tempat terpisah
5. Benar dokumentasi 4. Obat-obat narkotika dan psikotropika harus ditangani dan
1) Setiap perubahan yang terjadi pada pasien setelah didokumentasikan sesuai dengan Undang-undang Narkotika.
mendapat obat harus didokumentasikan. 5. Semua kejadian medication error baik yang "telah terjadi atau hampir
2) Setiap dokumen klinik harus ada bukti nama dan terjadi" harus dilaporkan sesuai dengan prosedur
tanda tangan/paraf yang melakukan.
3) Setelah memberikan obat langsung diparaf dan 7. MANAJEMEN KOMUNIKASI & EDUKASI (MKE)
diberi nama siapa yang memberikan obat tersebut Peran kita dalam pendidikan pasien dan keluarga
4) Setiap perubahan jenis/ dosis/ jadwal/ cara 1) Setiap petugas memiliki peran yang sangat penting dalam
pemberian obat harus diberi nama dan paraf yang pendidikan kepada pasien dan keluarga.
mengubahnya 2) Pendidikan kepada pasien dan keluarganya dengan cara
5) Jika ada coretan yang harus dilakukan: buat hanya memberi kesempatan kepada pasien dan keluarganya untuk
satu garis dan diparaf diujungnya. menimbang dan mengambil keputusan yang terbaik.
3) Dibutuhkan peran aktif dari pasien dan keluarganya dalam
Benar di atas dilakukan untuk memenuhi 'Keselamatan Pasien' yang memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
dirawat. 4) Sebelum melakukan pendidikan kepada pasien dan
1. Hal-hal yang harus diperhatikan : keluarganya harus disiapkan hal-hal sebagai berikut:
Tempat penyimpanan obat harus selalu dalam keadaan terkunci, a. Membina hubungan saling percaya antar petugas, pasien
dengan ketentuan sebagai berikut: dan keluarganya.
1) Untuk penyimpanan obat narkotik dan psikotropika harus dalam b. Bahasa yang akan digunakan harus baik dan santun
keadaan terkunci c. Kesiapan pasien dan keluarganya dalam menerima
2) Untuk penyimpanan obat di kulkas dan diruangan harus dalam pendidikan kesehatan
tempat tertutup. Khusus untuk penyimpanan obat di ruang d. Pemilihan topik yang akan didiskusikan
tindakan VK hams dalam keadaan terkunci, terkecuali untuk obat e. Hambatan dalam penerimaan
emergency. f. Dipikirkan akan kemungkinan timbul kendala dalam
3) Untuk penyimpanan obat farmasi tidak dalam keadaan terkunci proses pendidikan kesehatan tersebut, termasuk faktor
(selain petugas dilarang masuk). budaya atau agama
4) Untuk obat yang masuk kategori High risk, seperti: insulin, 5) Petugas dapat memberikan pendidikan pada pasien dan
psikotropika & narkotika, elektrolit pekat, antikoagulan dan keluarganya dalam hal:
kemoterapi harus berada dalam tempat khusus dengan diberi a. Keamanan dalam penggunaan obat
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 25 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 25
“We Care and serve better”
b. Penatalaksanaan nyeri aset rumah sakit, karena proses tersebut telah disela
c. Penatalaksanaan asuhan keperawatan sesuai kasus atau dibatalkan.
penyakit b. Apabila terjadi suatu KTD atau KNC, maka petugas
d. Diet dan nutrisi diwajibkan segera menindaklanjuti untuk mengurangi
e. Keamanan penggunaan alat-alat medis dampak/akibat yang tidak diharapkan.
f. Tehnik rehabilitasi
g. Penanganan kebutuhan pribadi dan pemenuhan Jika terjadi KTD atau KNC, maka petugas harus melaporkan ke
kebersihan diri (personal hygiene) koordinasi
h. Perawatan dirumah Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dimana kemudian akan
6) Pada saat kita memberikan pendidikan, pasien dan keluarganya dilakukan tindak lanjut sebagai berikut:
diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbicara
1. Bila mengenal ‘pasien’, maka akan dilakukan pembahasan oleh Tim
sebagai partisipasi aktif.
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS).
2. Bila mengenal 'karyawan', pengunjung atau asset Rumah Sakit, rnaka
B. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
akan dilaporkan kepada Panitia Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
1. PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
Kewaspadaan Bencana (K3) atau Occupational Health Safety (OHS).
(PMKP)
1) Laporan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau
PROSEDUR PELAPORAN INSIDEN
Adverse Event (AE):
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mempunyai Pelapor
potensi timbulnya cedera, kerusakan atau kerugian pada
pasien, karyawan, pengunjung dengan/tanpa melibatkan
Lapor atasan langsung (AssMan/Karu/Manajer)
asset rumah sakit (peralatan medis maupun non medis,
bangunan maupun lingkungan), seperti:
a. Pasien meninggal mendadak Lakukan investigasi sederhana
b. Pasien jatuh dengan patah tulang
c. Reaksi alergi akibat transfuse atau obat-obatan Lapor panitia PMKP
d. Kesalahan pemberian obat
e. Kerusakan alat medis pada saat dilakukan tindakan
medis, dll. Lakukan RCA & rekomendasi

2) Kejadian Nyaris Cedera (KNC) atau Near Miss Lapor Direktur


a. Suatu kejadian yang mempunyai potensi bahaya namun
akhirnya tidak terjadi cedera, kerusakan ataupun 2. PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
kerugian pada pasien, karyawan, pengunjung, dan atau 1) Pemilahan sampah medis dan non medis/benda tajam/ cair,
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 26 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 26
“We Care and serve better”
a. Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah 6) Khususnya, integrase dari semua kegiatan manajemen mutu
Sakit telah menetapkan pemisahan sampah medis dan dan peningkatan di seluruh rumah sakit sehingga
non medis memberikan hasil (outcome) yang lebih baik bagi pasien.
b. Sampah non medis dibuang di tempat sampah non medis
berkantong plastik hitam 4. MANAJEMEN FASILITAS KESELAMATAN PASIEN (MFK)
c. Sampah benda tajam dan jarum di buang di tempat 1. Bencana (Disaster)
sampah khusus yang tidak dapat tembus (puncture proff) Suatu rangkaian peristiwa yang terjadi secara mendadak
dan tidak direuse yaitu safety box akibat fenomena alam atau akibat ulah manusia yang
d. Limbah cair dibuang di wastafel dan kloset menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal
2) Menerapkan pemisahan pasien infeksius dan non infeksius beserta lingkungan, sehingga di perlukan tindakan darurat
a. Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah dan luar biasa untuk menyelamatkan korban.
Sakit telah menetapkan pemisahan pasien infeksius dan 1) Jenis bencana di Rumah Sakit ada 2 yaitu :
non infeksius a. Bencana Internal (Internal Disaster) : Kebakaran,
b. Pasien di tempatkan sesuai dengan sumber infeksi, ledakan gas, kontaminasi air bersih, kontaminasi
apakah lewat kontak, airborne dan droplet makanan dsb.
b. Bencana alam (External Disaster) : Gempa bumi,
3. TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) banjir, tsunami dan lain-lain
1) Memberikan pelayanan prima kepada pasien menuntut c. Musibah masalh (kerusuhan, kecelakaan masal,
kepemimpinan yang efektif. korban bom, keracunan masal, wabah penyakit/
2) Rumah sakit harus mengidentifikasi sumber daya dan pandemic)
melibatkan mereka dalam memastikan bahwa rumah sakit 2) Tim penanggulangan bencana
merupakan sumber daya yang efektif dan efisien bagi Tim yang bertugas untuk melakukan penilaian cepat
masyarakat dan pasiennya. dan melaporkan kepada ketua Tim Penanggulangan
3) Menggunakan sumber daya yang ada secara lebih efisien, Bencana tentang suatu kejadian bencana yang terjadi
bahkan bila sumber daya ini langka. di RS, menunjuk Prosedur Penanggulangan Bencana/
4) Pemimpin rumah sakit harus bekerja sama dengan baik untuk Musibah masal di RS.
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kegiatan 3) Evakuasi
rumah sakit, termasuk kegiatan yang dirancang untuk Prosedur untuk memindahkan seluruh penghuni RS ke
meningkatkan asuhan pasien dan pelayanan klinis. tempat aman dalam rangka menghindari benyak
5) Dari waktu ke waktu, kepemimpinan yang efektif membantu korban akibat bencana. (merujuk SPO ketentuan
mengatasi hambatan yang dirasakan dan masalah evakuasi).
komunikasi antara unit kerja serta pelayanan di rumah sakit 4) Prosedur Evakuasi
dan rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif. Pelayanan a. Tetap tenang, jangan panic, jangan berlari, ikuti
menjadi semakin terpadu. petunjuk arah evakuasi atau dari petugas evakuasi
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 27 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 27
“We Care and serve better”
b. Jangan mencoba mengambil barang yang Pada saat terjadi keadaan darurat gunakanlah
tertinggal pintu darurat yang paling mudah dijangkau.
c. Lepaskan sepatu hak tinggi b. Lantai 3 : Pintu darurat di lantai 3 terdiri dari 2 buah
d. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur yaitu pintu darurat 1 (EXIT 1) yang ada di pojok
evakuasi ruangan office, pintu darurat 2 (EXIT 2) yang ada
e. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm di depan lift lantai 3. Pada saat terjadi keadaan
berbunyi darurat gunakanlah pintu darurat yang paling
f. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila mudah dijangkau.
lorong dipenuhi asap c. Lantai 2: Pintu darurat di lantai 2 terdiri dari 2 buah
g. Tutup hidung dan mulut dengan saputangan tissue yaitu pintu darurat 1 (EXIT 1) yang ada di pojok
yang telah dibasahi air guna menghindari dari poliklinik lantai 2, pintu darurat 2 (EXIT 2) yang ada
kemungkinan menghirup zat-zat beracun di depan lift lantai 2. Pada saat terjadi keadaan
5) Jalur Evakuasi darurat gunakanlah pintu darurat yang paling
mudah dijangkau.
d. Lantai 1: Pintu yang dapat digunakan pada saat
keadaan darurat di lantai 1 terdiri dari 3 buah yaitu
pintu lobby utama, pintu IGD, dan pintu darurat
yang ada di depan pintu IGD (EXIT 1). Pada saat
keadaan darurat gunakanlah pintu yang paling
mudah dijangkau.
e. Lantai Basement: Pada saat kondisi darurat,
seluruh karyawan yang berada pada lantai
basement dapat melakukan evakuasi melalui pintu
darurat (EXIT) dan jalur keluar kendaraan parkir
basement untuk kemudian menuju titik kumpul
dengan menggunakan ramping kendaraan.
6) Tata Laksana
a. Setiap staf yang melihat/ mendengar/ menerima/
ancaman adanya kejadian emergency atau
a. Lantai 5 : Pintu darurat di lantai 5 terdiri dari 2 bencana segera melapor ke Penanggung jawab
buah yaitu pintu darurat 1 (EXIT 1) yang ada di (PJ) Shif atau langsung ke Pos Komando
ujung koridor kamar perawatan pasien, pintu (POSKO) di pesawat 555 dengan menyebutkan :
darurat 2 (EXIT 2) yang ada di depan lift lantai 5. Nama------------------------------
Bagian-----------------------------
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 28 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 28
“We Care and serve better”
Lokasi----------------------------- berwenang, yaitu Komandan Regu atau Supervisor
Jumlah korban (bila ada)--------------------- Keamanan.
b. Dilakukan tindakan sesuai Prosedur Kejadian b. Evakuasi dilakukan dengan merujuk pada Prosedur K3
Darurat/Bencana yang terjadi "Penanggulangan dan Evakuasi Kebakaran” dan
c. Kode Ungu menunggu perintah dari bagian "Evakuasi (kode oranye)".
Operator melalui paging system. c. Kumpul dan laporkan diri anda (beserta pasien dan
2. Bila Terjadi Kebakaran pengujung) di lokasi assembly point yang sudah di
Setiap karyawan mempunyai tanggung atas kesehatan dan tentukan.
keselamatan dirinya sendiri, orang-orang sekitarnya serta 6. Emergency Exit & Assembling Point
atas keselamatan lingkungan kerjanya Ketahui posisi APAR (dimana terdapat “fire alarm”) terdekat
3. FIRE SAFETY dengan lokasi anda berada
Ketika menemukan api, segera lakukan RACE 7. Jangan Lakukan (Dont"s) :
a. R - Remove : Pindahkan pasien atau korban berada a. Jangan menutup/menghalangi jalan keluar/ emergency
langsung dalam bahaya exit dan APAR dengan barang-barang dan kotoran
b. A – Alarm : Panggilan bantuan dengan memanggil b. Jangan menggunakan peralatan yang telah rusak/ kabel
teman di lokasi terdekat atau hidupkan fire alarm atau yang terkelupas
hubungi nomor pesawat emergency untuk menyatakan c. Jangan meninggalkan peralatan yang tidak dipakai lagi
"kode merah”. seperti komputer, lampu, AC, dan lain-lain dalam
c. C - Close : Tutup pintu untuk mencegah api menjalar kondisi menyala/hidup jika sudah selesai di pergunakan
d. E - Extiguisher : Padamkan api dengan menggunakan atau ketika hendak meninggalkan tempat kerja
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jika arnan untuk 8. Mengatasi Resiko atau Bahaya
melakukannya.
a. Mengetahui bagaimana caranya dalam menangani dan
4. Prosedur Penggunaan APAR
mengatasi bahaya
a. Prosedur Penggunaan APAR
b. Melaporkan segera kepada atasan/pihak yang
b. Tarik keluar segel pengaman handle picu
berwenang tentang jenis bahaya dan lokasinya
c. Angkat nozel ke area bebas
c. Mengatasi bahaya dengan cara yang tepat
d. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 atau powder
d. Jika terpapar/terkena bahan kimia atau terjadi
keluar
tumpahan bahan kimia :
e. Bawa APAR ke titik api
e. Lihat Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan kimia
f. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu
tersebut mengenai cara penanganan terhadap paparan
5. Evakuasi
bahan kimia tersebut
a. Jika membutuhkan evakuasi, bantuan pasien dan
f. Lindungi diri anda dengan APD yang benar
pengunjung untuk keluar melalui exit terdekat atau
g. Buat laporan kejadian dengan menggunakan formulir
alternative lainnya sesuai intruksi dari petugas
laporan kejadian.
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 29 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 29
“We Care and serve better”
9. Keamanan (Security) nyala api dan keselamatan pasien dengan APAR
a. Semua Petugas, Dokter dan tamu harus memakai tanda Siaga 1 : bau benda - Hubungi prosedur PASS:
pengenal pada saat berada di lingkungan Rumah Sakit Lagu Jali – terbakar Security/ P - Pin pengaman
Citra Sari Husada Jali Koordinator di cabut
Keadaan Darurat A - Arahkan ke titik
b. Laporkan pada security jika melihat orang yang
Siaga II : (KKD) api
mencurigakan atau barang-barang yang mencurigakan Lagu Kicir – - Sebutkan nama, S - Semprotkan
10. Listrik Kicir lokasi dan kondisi dengan menekan
Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 7 (tujuh) detik api handle
(jeda waktu) terhitung sejak waktu pemadam listrik, genset Siaga III : P : Pemadaman S - Sapukan
akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. Untuk Lagu Ampar - Jika sudah kekanan dan kekiri
beberapa lokasi seperti ICU, kamar Operasi, Laboratorium Ampar terlatih gunakan api atau TATS :
(alat-alat laboratorium) bila terjadi gangguan aliran listrik Pisang APAR T – Tarik ikatan
maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terjadi - Pastikan jalur pada pegangan
jeda waktu. keluar bebas dari alat
hambatan A – Arahkan pipa
11. Air
E : Evakuasi ke datangnya api
Bila air terganggu maka cadangan air bak penampungan T – Tekan
- Segera keluar
akan dapat memenuhi bak penampung tersebut maka pegangan alat
menuju
kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan. pemadam
titik kumpul
12. Kode Darurat kebakaran
SIAGA I
S – Semprotkan ke
Staf/petugas rumah
KONDISI DARURAT DAN RESPON DASAR segala arah
sakit
YANG DILAKUKAN PEGAWAI RSCSH
menginformasikan
kepada
RESPON RESPON
CODE KETERANGAN pasien/keluarga
SEKUNDER PREMIER
pasien/pengunjung
Code Blue Situasi yang Hubungi : Ext. Jagalah agar
bahwa pada saat
Gawat berpotensi 888 untuk pasien tetap
ini
Darurat mengancam mengaktifkan tenang
sedang terjadi
nyawa dan code blue dan periksa nadi dan
kebakaran
memerlukan beritahukan tim pernapasan
respon dari tim respon SIAGA II
mulai RJP oleh
dokter khusus staf berkompeten Staf/petugas rumah
bila diperlukan sakit
menginformasikan
Code Red : Ditemukan I : Informasikan Saat berusaha
Kebakaran kepada
asap, atau - Utamakan memadamkan api

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 30 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 30
“We Care and serve better”
pasien/keluarga mobil tetapi jangan
pasien/ hentikan mobil di
pengunjung untuk basement
mempersiapkan Code Grey : Situasi verbal / Lindungi/ Berusaha untuk
penyelamatan diri Gangguan fisik yang pertahankan diri mengurangi tingkat
SIAGA III keamanan semakin sendiri dan hubungi risiko/ bahaya
Staf/petugas rumah berisiko serta pusat komando secara verbal
sakit berbahaya untuk mengaktifkan
Menginformasikan kode grey
kepada pasien/ Code Black : Adanya Melaporkan kepada Melaporkan ke
pengunjung bahwa Ancaman informasi pos komando Koordinator
saat ini sedang personal ancaman bom keamanan ext 777. Keadaan Darurat
terjadi kebakaran dan benda- Untuk menghidupkan gedung dan
Code Yellow Terjadi bencana Rumah sakit Petugas medis benda yang code black jangan keamanan serta
: Kecelakaan di luar rumah menyiapkan tempat- melakukan dicurigai dan disentuh serta isolasi konsultasi dengan
Massal sakit dengan tempat triage dan tindakan triage dan tidak dikenal area atau benda kepolisian RI,
jumlah korban pengobatan di menangani yang dicurigai mempertimbangkan
yang dikirim ke lanjutkan dengan penderita/ pasien untuk
rumah sakit memanggil karyawan yang sudah datang mengevakuasi
lain yang sedang penghuni gedung,
berada di lura rumah jika menerima
sakit telepon ancaman
Code Green Peristiwa Menuju tempat yang Berada didalam lift; atau peringatan;
: Bila terjadi adanya gerakan aman, jongkok, tekan tombol lift bertanya kepada
gempa bumi yang berlindung dan terdekat atau penelpon informasi
mengakibatkan berpegangan jangan semua tombol dan sebanyak mungkin
adanya berlari berada dalam jika pintu sudah Code Purple Tetap tinggal Evakuasi area Lihat rencana
guncangan oleh gedung ; Menuju terbuka. Berada : pada lokasi secara horizontal evakuasi masing
factor alam tempat yang aman diluar gedung; Evakuasi dapat Evakuasi mulai dari masing gedung
yang dapat sesuai dengan peta segera mencari membahayakan yang dapat berjalan,
mengakibatkan aman pada tiap tempat yang aman nyawa, dengan kursi roda,
timbulnya lantai, bagi pasien dari reruntuhan, kesehatan atau lalu dengan ranjang
korban jiwa, yang berada didalam mobil keamanan
kerusakan serta ditempat tidur tetap segera keluar dari Code Pink : Anak / bayi Lakukan Bantu keamanan
dampak berada ditempat tidur mobil, sedang Penculikan hilang atau pemeriksaan public bila diminta,
psikologis masing-masing. mengendarai mobil anak diculik akuntabilitas dari jika sasaran terlihat
segera hentikan anak/ dewasa jangan dihentikan

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 31 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 31
“We Care and serve better”
Monitor seluruh pintu sendiri, hubungi kepada pasien tersebut.
keluar terhadap pusat komando
seluruh orang yang security dan C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
akan meninggalkan laporkan lokasi Ada 6 (enam) Sasaran Keselamatan Pasien
rumah sakit dengan temuan
1. SASARAN 1 : Ketepatan Identifikasi Pasien
anak/ bayi
Pasien diidentifikasi menggunakan 2 ( dua ) identitas pasien
seperti nama pasien dan rekam medis pasien.
5. KOMPETENSI & KEWENANGAN STAF (KKS)
1) Pasien di identifikasi sebelum melakukan pemberian obat,
1) Uraian jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk
transfusi darah/produk darah lainnya.
memperoleh data jabatan yang diolah menjadi
2) Pasien di identifikasi sebelum mengambil darah dan
informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program
specimen lain untuk keperluan pemeriksaan
pegawai serta memberikan umpan balik bagi organisasi dan 3) Pasien di identifikasi sebelum memberikan perawatan atau
tatalaksana. prosedur pelayanan.
2) Urian jabatan bersifat personal tergantung pada jabatan 4) Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan
yang dimiliki. tanggal lahir sebelum melakukan prosedur dengan
3) Secara umurn uraian jabatan tersebut terdiri dari nama,
pertanyaan terbuka, contoh "Nama lbu siapa ? Tolong
jabatan, misi organisasi, misi jabatan, hasil kerja, bahan sebutkan tanggal lahir Ibu ? ".
kerja, perangkat kerja, sifat jabatan, pelaksanaan tugas
5) Jika pasien telah memakai gelang identifikasi tetap
(uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang), nama dikonfirmasi secara verbal sebelum melakukan prosedur,
jabatan bawahan langsung, korelasi jabatan, kondisi memberikan obat obatan, tranfusi darah atau mengambil
peIaksanaan kerja, persyaratan jabatan, kondisi fisik, darah.
butiran informasi lain dan surat tugas
6) Bila pasien tidak menyebutkan nama, identitas pasien
4) Urian jabatan disimpan oleh bagian administrasi di masing- dapat ditanyakan kepada penunggu pasien
masing departemen/divisi/unit tempat bertugas dan 7) Bila pasien tidakL dapat menyebutkan nama, gelang
salinannya harus dimiliki oleh staf medis yang bersangkutan identifikasi harus diperiksa kecocokannya dengan rekam
medis dengan 2 orang staf.
6. MANAJEMEN INFORMASI & REKAM MEDIS (MIRM)
8) Gelang Identitas pasien terdiri atas
1) Rumah sakit menggunakan standarisasi singkatan dan
9) Identifikasi pasien secara benar penting untuk memberikan
simbol ditentukan yang digunakan di dalam pelayanan pelayanan tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dengan
2) Rumah sakit harus melindungi berkas rekam medis pasien memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
dari kehilangan I kerusakan/penyalahgunaan. a. Merah Muda : Identitas pasien perempuan dewasa atau
3) Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang anak.
diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis b. Biru Muda : Identitas pasien laki-laki dewasa atau
pasien adalah praktisi kesehatan memberikan layanan
anak
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 32 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 32
“We Care and serve better”
c. Merah : Identitas pasien yang mempunyai riwayat alphabet sebagai berikut,
alergi.
d. Kuning : Identitas pasien resiko jatuh. ALPHABET
e. Ungu : Don’t resuscitation
CHARA MORSE CHARA MORSE
PENYEBUTAN PENYEBUTAN
CTER CODE CTER CODE
2. SASARAN 2 : Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
A .- Alfa 1 .---- Satu
Setiap komunikasi medis yang bersifat lisan (komunikasi
langsung atau melalui telepon) dan melibatkan pemberi layanan
B -… Bravo 2 ..--- Dua
di RSCSH harus memenuhi kriteria berikut ini, C -.-. Charlie 3 …-- Tiga
1) Pesan secara lisan diberikan dengan jelas dengan bahasa D -.. Delta 4 ....- Empat
yang langsung (tidak berputar-putar) E . Echo 5 ….. Lima
2) Penyampaian pesan menggunakan mekanisme SBAR F ..-. Foxtrot 6 -…. Enam
(Situation – Background – Assesment – G -. Golf 7 --… Tujuh
Recommendation) H …. Hotel 8 ---.. Delapan
Situation : I .. India 9 ----. Sembilan
Pemberi pesan menceritakan secara singkat dan padat J .--- Juliet 0 ----- Nol
kondisi kesehatan atau situasi pasien saat ini (Current K -.- Kilo
Situation). L .-.. Lima
Background : M -- Mike
Pemberi pesan menggambarkan latar belakang yang N -. November
mungkin menyebabkan kondisi atau situasi tersebut terjadi. O --- Oscar
Assessment :
P .--. Papa
Pemberi pesan melaporkan hal-hal / tanda-tanda penting
Q --.- Quebec
yang dijumpai atau hasil pemeriksaan yang berkaitan dengan
R .-. Romeo
kondisi / situasi tersebut. S … Sierra
Recommendation : T - Tango
Pemberi pesan menyampaikan hal-hal atau tindakan- U ..- Uniform
tindakan yang telah dilakukan dalam rangka mengatasi V …- Victor
sementara kondisi / situasi tersebut sekaligus mengkosulkan W .-- Whiskey
tindakan lanjutan yang harus dilakukan guna menyelesaikan X -..- Xray
/ mengatasi kondisi / situasi tersebut. Y -.-- Yankee
3) Jika isi pesan berupa identitas pasien, hasil-hasil Z --.. Zulu
pemeriksaan yang kritis dan obat-obatan yang digunakan,
harus dieja (dijabarkan hurufnya satu persatu) menggunakan
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 33 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 33
“We Care and serve better”
3. SASARAN 3 : Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu a. Epinefrin
Diwaspadai b. Norepinefrin
Meningkatkan keselamatan penggunaan obat obatan yang perlu 8) Anastetik Umum
kewaspadaan tinggi . 9) Kemoterapi
1. Elektrolit pekat tidak disirnpan dalam unit keperawatan 10) Obat Kontras
kecuali dibutuhkan secara kIiniks dan tindakan dilakukan 11) Pelemas Otot
untuk mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada 12) Sound alike look alike
area yang diizinkan sesuai kebijakan. 13) Obat golongan aminophylin
2. Elektrolit yang pekat pada unit perawatan pasien memiliki 4. Pemberian elektrolit pelekat hams dengan pengenceran
label yang jelas dan disimpan ditempat-tempat pada akses menggunakan label khusus.
terbatas. 5. Pastikan pengenceran obat dilakukan oleh petugas
3. Obat-obatan yang memerlukan tingkat kewaspadaan tinggi kompeten
: 6. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan
1) Elektrolit pekat kategori LASA (Look Alike Sound Alike).
a. KCL 7,4% 7. Tidak menyimpan obat dengan kategori kewaspadaan
b. Meylon 8,4% tinggi di meja dekat pasien tanpa pengawasan
c. MgSO4 50% 8. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori nama
d. NaCI > 0,9% LASA, saat memberi atau menerima instruksi (dengan
2) Golongan Opioid ejaan Intemasional).
a. Fentanil 9. Tempat penyimpanan obat harus dalam keadaan terkunci
b. Kodein HCI
c. Morfin HCI ELEKTROLIT KONSENTRAT
d. Morfin Sulfat 1. Kalium/potassium klorida => 2 mEq/ml
e. Petidin Hcl 2. Kalium/potassium fosfat> 3 mmol/ml
f. Sufentanil 3. Natrium/sodium klorida > 0,9%
3) Antikoagulan 4. Magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat
a. Heparin natrium
b. Enoksaparin
c. Natrium ELEKTROLIT KONSENTRATE
4) Trombolitik  Cairan ini bias mengakibatkan KTD/sentinel event bila tak disiapkan
a. Streptokinase dan dikelola dengan baik
5) Anti Aritnia  Terpenting : 5. Persiapan
a. Lidokain IV 1. Ketersediaan 6. Distribusi
b. Ammiodaron 2. Akses 7. Label
6) Obat Hipoglikemik oral 3. Resep 8. Verifikasi
7) Obat Agonis Adrenergik 4. Pemesanan 9. Administrasi dan pemantauan
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 34 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 34
“We Care and serve better”
4. SASARAN 4 : Operasi Aman "Kepastian Tepat-Lokasi, a. Jarum suntik dan benda tajam lain bekas pakai harus
Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi" dibuang segera dalam infectious waste box
1) Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi b. Semua sampah tanpa noda darah dan cairan tubuh non
lokasi operasi dan mengikutsertakan pasien dalam proses infeksius dimasukan ke dalam tempat sampah
penandaan. berwarna hitam
2) Menggunakan checklist atau proses lain untuk varifikasi c. Semua sampah yang ada noda darah dan cairan tubuh
lokasi yang tepat, prosedur yang tepat sebelum operasi dan infeksius dimasukan kedalam tempat sampah berwarna
3) seluruh dokumen serta peralatan yang dibutuhkan, benar kuning
dan berfungsi. 6) Memastikan area kerja dalam keadaan bersih, rapih dan
4) Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan bebas debu
prosedur time out sesaat sebelum prosedur operasi dimulai. 7) Melaporkan segera bila terjadi kejadian tertusuk jarum
8) Tidak menggunakan perhiasan di tangan yang berlebihan
5. SASARAN 5 : Pencegahan Infeksi “Pengurangan Risiko untuk mencegah tejadinya infeksi silang
Infeksi Pelayanan Kesehatan” 9) Menjaga kualitas linen yang akan digunakan untuk pasien
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan 10) Melakukan kalibrasi peralatan medis secara teratur dan
tanggung jawab seluruh petugas kesehatan. Adapun standar terencana serta dipelihara kebersihannya
yang dilakukan : 11) Proses pemeliharaan dan kebersihan alat
1) Menjaga kebersihan tangan dengan melakukan “5 momen didokumentasikan di ruangan masing-masing
melakukan cuci tangan” yaitu : 12) Memperhatikan "Etika Batuk" yaitu menutup hidung atau
a. Sebelum kontak dengan pasien menggunakan tissue / masker saat batuk
b. Sebelum melakukan prosedur invasive
c. Setelah kontak dengan darah dan cairan tubuh pasien ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
d. Setelah kontak dengan pasien (harus selalu tersedia di area kerja dan dapat digunakan setiap saat)
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
2) Menggunakan alkohol handrub atau gel bila tangan  Sarung Tangan  Gaun / Apron Plastik
Nampak kotor  Google / Kacamata  Tutup Kepala
3) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)  Masker  Sepatu Bot
4) Menggunakan syringe single use setiap penyuntikan
5) Menangani limbah dan benda tajam dengan baik :

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 35 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 35
“We Care and serve better”
Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar 5 SAAT MELAKUKAN PRAKTEK MEMBERSIHKAN TANGAN

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 36 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 36
“We Care and serve better”
PENGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-
WASH/RUB

LAMA CUCI TANGAN :


HAND RUB : 20 – 30 DETIK
HAND WASH : 40 – 60 DETIK

TELAPAK TANGAN
PUNGGUNG TANGAN
SELA-SELA JARI
PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN KUNCI)
SEKELILING IBU JARI (PUTAR-PUTAR)
KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-PUTAR)

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 37 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 37
“We Care and serve better”
tinggi.
6. SASARAN 6 : Pencegahan Pasien Jatuh c. Lakukan pemasangan gelang identitas pasien risiko jatuh
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk berwarna kuning.
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh. d. Lakukan pemasangan pengaman tempat tidur.
1) Semua pasien baru dinilai resiko jatuhnya dan penilaian e. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur
diulang jika diindikasikan oleh perubahan kondisi atau sebaiknya < 63,5 cm) dan pastikan roda terkunci.
pengobatan pasien f. Evaluasi efektivitas obat-obatan yang meningkatkan
2) Hasil pengukuran dimonitor dan ditindaklanjuti sesuai derajat predisposisi jatuh (sedasi, antihipertensi, benzodiazepine
resiko jatuh pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat dan sebagainya).
tak terduga lainnya g. Lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse
3) Seluruh pasien rawat inap dinilai resiko jatuhnya dengan station).
menggunakan checklist penilaian resiko jatuh h. Kunjungi pasien setiap 2 jam oleh petugas medis lakukan
4) Pasien dewasa memakai formulir skala jatuh morse (Morse pengawasan ketat. .
Falls Scale / MFS ) i. Anjurkan untuk memanggil perawat bila memerlukan
5) Prosedur pencegahan pasien jatuh untuk semua pasien / bantuan.
resiko rendah j. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari.
a. Lakukan orientasi terhadap kamar tempat rawat inap k. Batasi aktifitas pasien dan libatkan keluarga dalam
kepada pasien tindakan pencegahan jatuh pada pasien
b. Posisikan bel panggilan, pispot dan pegangan tempat tidur l. Dampingi pasien pada saat mobilisasi.
berada dalam jangkuan m. Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
c. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas hambatan dan n. Pastikan perangkat keselamatan pasien digunakan dan
tidak licin berfungsi dengan baik.
d. Menggunakan anti licin o. Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam.
e. Pastikan pencahayaan adekuat
f. Benda-benda pribadi dalam jangkuan
g. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penompang), sesuai KEAMANAN & KESELAMATAN PASIEN
kebutuhan
1. Pastikan pasien memakai gelang sebagai Identitas.
h. Untuk anak pengaman tempat tidur/box anak terpasang
2. Pastikan pagar tempat tidur terpasang dengan baik dan aman.
dan dalam keadaan terkunci
3. PastIkan bel panggil dapat digunakan untuk memanggil Perawat.
6) Gunakan baju dengan ukuran sesuai untuk mencegah jatuh
4. Gunakan alat pelindung, seperti: sarung tangan, masker dan
akibat terperangkap oleh baju
kacamata pelindung (google).
a. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh
5. Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur Pencegahan dan
kepada pasien dan keluarganya. .
Pengendalian Infeksi.
b. Prosedur pencegahan jatuh pada pasien risiko sedang dan
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 38 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 38
“We Care and serve better”
Untuk petunjuk Iebih Ianjut - bacalah prosedur kemampuan
diri
pemakaian gelang identitas agar tidak terjadi
Riwayat
kesalahan dalam memberikan pelayanan. jatuh dari
tempat tidur 4
PEMANTAUAN RISIKO JATUH PASIEN BAYI DAN ANAK saat bayi-
anak
BERDASARKAN PENILAIAN Humpty Dumpty Scale
Pasien
menggunaka
FAKTOR
PARAMETE KRITERIA SKO SKORIN SKORIN SKORIN SKORIN n alat bantu 3
LINGKUNGAN
R R G1 G 2 TGL G 3 TGL G 4 TGL atau box
SAAT : : : atau mebel
MASUK Pasien
<3 tahun 4 berada di 2
3-7 tahun 3 tempat tidur
UMUR
7-13 tahun 2 Di luar ruang
1
>13 tahun 1 rawat
JENIS Laki-laki 2 Dalam waktu
KELAMIN Perempuan 1 3
RESPON 24 jam
Kelainan TERHADAP
4 Dalam waktu
Neurologi OPERASI /
OBAT / 48 jam
Perubahan 2
PENENANG Riwayat
dalam
/ EFEK jatuh
oksigenasi
(Masalah ANESTESI
>48 jam 1
Saluran
Nafas, 3
Dehidrasi,
DIAGNOSA
Anemia,
Anoreksia,
Sinkop/ sakit
kepala, dll)
Kelainan
Psikis/ 2
Perilaku
Diagnosis
1
lain
GANGGUA Tidak sadar
N KOGNITIF terhadap 3
keterbatasan
Lupa
2
keterbatasan
Mengetahui 1

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 39 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 39
“We Care and serve better”
Bermacam- 6. Akses untuk menghubungi petugas kesehatan mudah dijangkau.
macam obat Terangkan kepada pasien mengenai fungsi alat tersebut.
yang
digunakan : 7. Lingkungan harus bebas dari peralatan yang mengandung risiko.
obat sedatif 8. Lampu penerangan harus cukup
(kecuali 9. Leaflet Penatalaksanaan Jatuh untuk pasien dan keluarga harus
pasien ICU
yang tersedia.
menggunaka 10. Dokumen pemantauan pencegahan pasien jatuh harus ada di status
n sedasi dan 3
pasien.
paralisis),
PENGGUNAAN Hipnotik, Standar Risiko Tinggi (Skor > 12) :
OBAT Barbiturat,
Fenotiazin, 1. Ada tanda peringatan pasien risiko jatuh (di tempat tidur, brankar, kursi
Antidepresan roda).
, Laksans / 2. Penjelasan pada pasien atau orang tuanya tentang protocol
Diuretika,
Narkotik pencegahan pasien jatuh.
Salah satu 3. Cek pasien minimal setiap satujam.
dari 4. Temani pasien pada saat mobilisasi.
2
pengobatan 5. Tempat tidur pasien harus disesuaikan dengan perkembangan tubuh
di atas
pasien.
Pengobatan
1 6. Pertimbangkan penempatan pasien yang perlu perhatian diletakkan
lain
TOTAL SKOR dekat nurse station.
PARAF & NAMA PETUGAS 7. Perbandingan pasien dengan perawat 1:3, apabila belum terpenuhi
YANG MENILAI
libatkan keluarga pasien.
8. Evaluasi terapi yang sesuai. Pindahkan semua peralatan yang tidak
PROTOKOL PENCEGAHAN JATUH PASIEN BAYI DAN ANAK dibutuhkan keluar ruangan.
9. Pencegahan jatuh dengan pengaman yang cukup, naikkan hand rail,
Standar Risiko Rendah (Skor 7 - 11) batasi gerakan pasien di tempat tidur.
1. Orientasi ruangan 10. Biarkan pintu terbuka setiap saat kecuali pada pasien yang
2. Posisi tempat tidur rendah dan ada remnya. membutuhkan ruang isolasi.
3. Ada pengaman samping tempat tidur dengan 2 atau 4 sisi pengaman. 11. Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang rendah kecuali pada
Mempunyai luas tempat tidur yang cukup untuk mencegah tangan dan pasien yang ditunggu keluarga.
kaki atau bagian tubuh lain terjepit. 12. Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus didokumentasikan.
4. Menggunakan alas kaki yang tidak licin unruk pasien yang berjalan.
5. Nilai kebutuhan untuk ke kamar mandi dan bantu pasien bila
dibutuhkan.
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 40 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 40
“We Care and serve better”
D. PROGRAM NASIONAL (PRONAS) 1. Meningkatkan fungsi pelayanan VCT (Voluntary Counseling and
Testing);
Rumah sakit melaksanakan Program Nasional dengan target : 2. Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antiretrovira Therapy);
I. Sasaran I : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency 3. Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention Mother to
Komprehensif (PONEK) Child Transmision);
1. Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan 4. Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO);
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) untuk 5. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor
menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan risiko IDU; dan
ibu. 6. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi:
2. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan
perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripuma. pelaporan.
1) Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan
standar. III. Sasaran III : TB DOTS
2) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi Rurnah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dongan
termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi. pedoman strategi DOTS.
3) Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan 1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan DOTS TB
pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 Jam). 2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan
4) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan proses/mekanisme dalam program pelayanan DOTS TB
pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan pemberian termasuk pelaporannya
ASI Eksklusif. 3. Ada kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen
5) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan dalam pelayanan DOTS TB sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan 4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah Sakit
kesehatan lainnya. 5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
6) Meningkatkan fungsi Rurnah Sakit dalam Perawatan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
Metode Kangguru (PMK) pada BBLR. 6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah sakit
7) Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi sesuai dengan kebijakan yang berlaku
pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan IV. GERIATRI
peningkatan kesehatan ibu.

II. Sasaran II : HIV / AIDS


Rurnah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan standar pelayanan bagi rujukan ODHA dan
satelitnya dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut :
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 41 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 41
“We Care and serve better”
BAB V
KEBERSIHAN & KERAPIHAN

JAGALAH KEBERSIHAN & KERAPIHAN


1) Singkirkan barang-barang yang tidak diperIukan dan dari area kerja
anda.
2) Simpanlah barang-barang ditempat yang telah ditentukan, agar
mudah dalam mengambilnya kembali
3) Bersihkan area kerja anda dan peralatan yang telah selesai
digunakan.
4) Pertahankan standar yang tinggi dalam kebersihan.
5) Jaga kebersihan area kerja dan loker anda.
6) Buanglah sampah pada tempatnya.

 Pastikan semua area kerja anda dalam keadaan bersih sesuai


dengan standar
 Pastikan semua petugas cleaning service mengerti mengenal
prosedur kerjanya untuk menjaga keamanan diri dan lingkungannya
 Semua barang dan peralatan disimpan di tempat yang seharusnya,
jangan menyimpan barang-barang terlalu tinggi atau menutupi
sprinkler di langit-langit,

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 42 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 42
“We Care and serve better”
BAB VI BAB VII
PERALATAN MEDIS DOKUMENTASI

1. Peralatan medis selain harus diperiksa secara regular dan harus 1. Karyawan dan dokter harus memahami dokumen-dokumen yang
dikalibrasi kepihak yang berwenang dengan bukti yang tercatat pada dimiliki RS.
kartu identifikasi alat dan label kalibrasi. 2. Pastikan setiap dokumen terisi dengan lengkap sesuai dengan
2. Peralatan yang rusak harus diberi label dan disimpan pada tempat ketentuan yang ada (nama, tanda tangan, tanggal, waktu dan lain-
tersendiri. lain)
3. Dokumentasi pasien rawat jalan diisi berdasarkan SOAP (Subjective,
Objective, Assesment, Planning).
4. Pengkajian awal pasien untuk rnasuk rawat inap harus dilakukan
menyeluruh dan awal pasien sudah terisi serta terdokumentasi
lengkap dalam waktu selambat-Iambatnya 24 jam.
5. Dalam menjaga kerahasiaan pasien, Doktor dan perawat/ bidan tidak
boleh menulis alergi obat dan penulisan apapun di cover berkas rekam
medis/status pasien.
6. Resume medis sudah harus diisi pada saat pasien sudah diizinkan
pulang oleh Dokter yang merawat (DPJP Utama) dan berikan saat
pasien pulang.
7. Medical Assesment atau Pengkajian Awal menyeluruh diisi dan
dilengkapi dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap oleh
Dokter yang merawat atau Dokter jaga yang dinas pada waktu pasien
masuk rurnah sakit.
8. Hasil Diagnostik lanjut, seperti Patologi Anatomi (PA) dan Kultur dapat
di catat pada resume medis pasien dan/atau dicatat formulir rawat
jalan, setelah pasien mengambil hasil tersebut pada saat pasien
control di Poliklinik.
9. Jangan melakukan penghapusan dengan menggunakan cairan
penghapus (correction pen) atau peralatan lain. Kesalahan diperbaiki
dengan cara mencoret dan memberikan paraf disampingnya.
10. Dokter, perawat, dan karyawan tidak boleh menggunakan singkatan
sendiri. Pemakaian singkatan harus mengacu kepada daftar pedoman
singkatan, symbol diagnose penyakit yang digunakan telah ditetapkan.
11. Dokumentasi semua informasi yang didapat agar mudah dalam
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 43 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 43
“We Care and serve better”
menelusuri kasus di kemudian hari. BAB VIII
12. Pastikan semua informasi pasien dijaga kerahasiaannya. TIPS UMUM SAAT AUDIT

1. HARUS DILAKUKAN (Do's) :


1) Selalu siap untuk disurveyatau dilakukan penilaian
apapun.
2) Sambutlah surveyor dengan ramah dan senyum.
3) Percaya diri dan tenang.
4) Tetap konsisten.
5) Jawablah hanya apa yang ditanya dan apa yang anda
ketahui, Anda tidak harus tahu segalanya.
6) Cari konfirmasi kepada orang yang tepat jika anda tidak
tahu.
7) Jika anda tidak yakin dalam memberikan jawaban, Anda
dapat membuka catatan, dokumen, file atau tanyakan
kepada atasan Anda (Supervisor/ penanggung-jawab) atau
mencari sumber-sumber informasi rumah sakit.
8) Ketika memberikan laporan kepada Surveyor, pastikan
laporan atau dokumentasi tersebut benar dan memadai
9) Ingat bahwa Surveyor itu ada disini untuk membantu kita
dengan cara:
a. Menerima opini secara aktif
b. Kita boleh melaksanakan semua saran mereka, boleh
juga tidak (yang penting kita tetap berwawasan) terbuka

2. JANGAN DILAKUKAN (Don’t’s)


1) Menghindari Surveyor datang di area tempar kerja Anda
2) Menjawab pertanyaan jika Anda tidak tahu pasti
jawabannya. Untuk itu tanyakan pada rekan kerja yang
lebih mengetahui
3) Melakukan perdebatan atau argumentasi dengan rekan
sejawat dihadapan Surveyor, jangan menyertakan
pendapat pribadi.
4)
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 44 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 44
“We Care and serve better”
3. HAK SURVEYOR SELAMA SURVEYBERLANGSUNG NOTE
1) Berbicara dengan sernua karyawan dan Dokter.
2) Mendiskusikan tentang kebijakan, dan atau permasalahan
pasien.
3) Melakukan observasi pelaksanaan prosedur dan
memastikan bagaimana karyawan peduli dan
berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya.
4) Meninjau pasien dari dekat.
5) Bertanya kepada karyawan bagaimana mereka
berkerjasama menangani pasien.
6) Menemui pasien yang diijinkan untuk diwawancarai.
7) Mereka mungkin akan bertanya tentang bagaimana
tindakan yang dilakukan dan pelayananya.

SEMUA KARYAWAN & DOKTER HARUS


BERPARTISIPASI PADA SAAT AUDIT:
1. Surveyor selalu didampingi oleh pihak Manajemen RS saat ke
lapangan.
2. Bantu rekan kerja anda, berdirilah dekat teman anda yang
ditanya jika anda tahu jawaban yang benar.
3. Tunjukan bahwa anda ramah, gemar menolong dan bersedia
berpartisipasi dalam proses audit.
4. Penerjemahan akan menerjemahkan pertanyaan dan jawaban
disetiap waktu.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 45 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 45
“We Care and serve better”
STANDARISASI GREETING
Selamat Pagi : (00.00 – 11.00)
Selamat Siang : (11.00 – 15.00)
Selamat Sore : (15.00 – 18.00)
Selamat Malam : (18.00 – 00.00)

A. OPERATOR
1. Customer external :
“Rumah Sakit Citra Sari Husada” (Selamat pagi)
“Dengan…(sebutkan nama)”
“Ada yang bias dibantu…?”
LAMPIRAN “…Mohon tunggu sebentar, akan kami hubungkan ke Unit atau
bagian…”
2. Customer internal dan antar unit/bagian :
“(Sebutkan unit atau bagian…), Dengan…
(Sebutkan nama), Ada yang bisa dibantu ?

B. PENDAFTARAN RAWAT JALAN


1. Pendaftaran langsung (Walk-in) :
“Selamat pagi/siang/sore/malam…bapak/ibu…Berobat ke Dokter
siapa ?”
“(Tanyakan identitas pasien / mintakan KTP untuk pasien dewasa
atau nomot rekam medis jika sudah punya),”
“Mohon ditunggu”
“Sebelum memberikan informasi mengenai : Ruang praktek
Dokter, Estimasi jam Dokter datang dan pasien dipanggil, petugas
melakukan konfirmasi ulang dengan Customer mengenai : nama
pasien dan Dokter yang dituju.”
“Terima kasih bapak/ibu…”
2. Pembayaran
“Selamat pagi/siang/sore/malam, bapak…/ibu…”
“Mohon ditunggu”
“Terima kasih pak/ibu…(sebutkan nama)”

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 46 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 46
“We Care and serve better”
C. PERAWAT POLIKLINIK 3. Penyerahan Hasil :
1. Pemanggilan : “Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, bapak…/ibu…”(Sebutkan
"………………………"(memanggil nama pasien) pagi/ siang/ nama pasien)
sore/ malam, bapak. ..ibu… “Ada yang bisa dibantu ?”
"silakan masuk" “saya samakan dahulu data Bapak /Ibu tanyakan (nama lengkap,
2. Menyerahkan struk pembayaran : tanggal lahir, jenis pemeriksaan dan Dokter yang order).”
"silakan kebagian kasir untuk pembayaran" “Mohon ditunggu…”
"terima kasih bapak/ibu ... " “Terima kasih pak/bu…”

D. FARMASI F. RADIOLOGI
1. Farmasi (penerimaan resep) : 1. Penerimaan pasien :
"Selamat pagi/siang/sore/malam, bapak…/ibu… " "Selamat pagi/ siang/ sore/ malam bapak/ibu. "
“…..”(Informasikan tempat pengambilan obat dan perkiraan lama Pada saat menerima formulir Radiologi : "silahkan Bapak/ibu,
menunggu obat). mohon ditunggu nanti akan kami panggil”
"Terima kasih bapak/ibu” 2. Pemanggilan dan pengambilan foto :
2. Farmasi (penyerahan Obat) : "Bapak/ibu silahkan masuk ruangan ... "
"….."(Jelaskan nama obat, kegunaan, dosis)….."terima kasih "Saya samakan dahulu data Bapak/ibu tanyakan (nama lengkap
bapak/ibu…” dan tanggal lahir). "
"Saya akan melakukan pemeriksaan ... "
E. LABORATORIUM "Apakah ibu dalam keadaan hamil…?(Jika pasien wanita usia 15-
1. Pembayaran: 50 tahun). "
“Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, bapak…/ibu ..”(Sebutkan "Mohon tanda tangan dan nama jelas di bawah ini. “
nama pasien) "Bapak/ibu silahkan mengganti pakaian dengan baju ini, belahan
“Ada pengantar dari Dokter .... ? " di depan dan ikatan tali samping kanan (untuk jenis pemeriksaan
'Mohon ditunggu bapak.../ibu… (sebutkan nama pasien) tertentu).
“Terims kasih bapak/ibu ... " 3. Selesai pengambilan foto :
2. Pengambilan Darah: "Bapak/ibu mohon ditunggu +5 menit Saya akan check dahulu
“Selamat pagi/siang/sore/malam, bapak .../ibu .. "(Sebutkan nama hasil fotonya, jika kurang baik kami akan foto kembali.”
pasien) “Bapak / ibu fotonya sudah bagus, jika hasil mau ditunggu +30
“saya....(perkenalkan nama), akan mengambil darah menit (Untuk pemeriksaan Rontgen Konvensional), atau diambil
bapak…/ibu…” saat kembali kontrol ke dokter.“
“saya samakan dahulu data Bapak /Ibu tanyakan (nama lengkap, 4. Pengambilan Hasil :
tanggal lahir, jenis pemeriksaan dan Dokter yang order).” Pasien menyerahkan copy struk pembayaran kalau dari
“Terima kasih bapak/ibu…” perusahaan sebutkan nama.
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 47 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 47
“We Care and serve better”
"Sebentar ya Pak/Ibu saya ambilkan fotonya” serahkan foto pasien, posisi tubuh harus berdiri.
"Terima kasih Pak/Ibu. ". Saat menyapa pasien wajah harus senyum
"Tolong Bapak/Ibu paraf tanda bukti bapak/ibu sudah terima Sebutkan nama pasien / customer bila sudah
fotonya. mengetahuinya.
"Terima kasih Pak/Ibu.

G. REHABILITASI MEDIS :
1. Penerimaan Pasien :
" Selamat pagi/siang/sore/malam Bapak/Ibu. "
Pada saat menerima slip pendaftaran : "silahkan Pak/lbu , mohon
ditunggu nanti akan kami panggil.
2. Pemanggilan dan Pelatihan :
"…………" (memanggil nama pasien) "pagi/ siang/ sore/ malam,
Pak/Ibu ... " untuk masuk ke ruang dokter.
Dokter akan memberi penjelasan mengenai jenis pelatihan dan
alat - alat peraga serta akan memperkenalkan perawat yang
mendampingi proses pelatihan.

H. PERAWAT RAWAT INAP


1. Pasien baru :
“Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, Bapak/ibu,”
"Saya, perawat….(sebutkan nama perawat), siapa nama
bapak/ibu ?”
“Saya akan melakukan pengkajian terhadap bapak/ibu…”
2. Bila akan melakukan suatu tindakan :
"Selamat pagi/siang/sore/malam , Bapak/ibu .... "
"Saya akan melakukan … “ (sebutkan tindakan yang akan
dilakukan) terhadap Bapak/ibu …”
3. Bila akan melakukan interaksi dengan pasien :
"Terima kasih kerjasamanya Bapak../lbu....,bila Bapak… /Ibu…
memerlukan bantuan silahkan tekan belnya ...kami akan segera
datang”(sambil tersenyum, kemudian meninggalkan pasien).
Gesture :
Saat menekan tombol pemanggilan / memanggil nama
© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 48 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 48
“We Care and serve better”
ALUR KERJA PENANGGULANGAN BENCANA
ETIKA DALAM MENJAWAB TELEPON RS CITRA SARI HUSADA

INFORMASI BENCANA
1. UCAPKAN SALAM Pasien, rumah sakit lain, AGD 118 dll
menyampaikan informasi adanya bencana
Seperti : “Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, Rumah Sakit Citra
Sari Husada dengan…………., ada yang bisa dibantu ?”

2. TAWARKAN BANTUAN & UTARAKAN DENGAN BAIK DAN DOKTER JAGA IGD
Menentukan tingkat siaga
JELAS berdasarkan jumlah korban
a. Jika penelpon ingin berbicara dengan seseorang
Maka tanyakan terlebih dahulu data si penelpon dan catat di
buku (nama, dari perusahaan apa, dan apa keperluannya) Lalu SIAGA 1 SIAGA 2 SIAGA 3
katakana : “Baik bpk/ibu dimohon agar ditunggu sebentar, saya Korban > 25 orang Korban 16-25 orang Korban 10-15 orang
akan sambungkan kepada bapak/ibu…………….”

b. Jika orang yang dikehendaki tidak berada ditempat


Opt. Telpon Opt. Telpon Opt. Telpon
Maka katakan: “Maaf bpk/ibu. Bpk/ibu………….(Sebutkan Paging System Paging System Paging System
nama bpk/ibu yang dikehendaki si penelpon) sedang tidak
berada ditempat. Apakah bpk/ibu ada pesan yang bisa
ditinggalkan ?” - Konsulen dr. Jaga
Prioritas 1 - Dokter jaga
(Jika ada pesan dari si penelpon makan catat secara rinci, - Konsulen lain
DOKTER SPESIALIS - Perawat ruang
benar dan lengkap). - Ka. Unit IGD
- Unit terkait
- Manajer Marketing
- Direksi
c. Tanyakan apakah ada lagi yang bias dibantu - Ka. Unit Farmasi Prioritas 2
Jika si penelpon sudah meninggalkan pesan kepada si - Ka. Unit Gizi Marketing
penerima telepon/operator, maka tanyakan kembali “Ada lagi - Manajer Gizi
Keperawatan IGD
yang bisa saya bantu ?” - Ka. Unit Keamanan Medik

3. UCAPKAN SALAM PENUTUP


Ucapkan salam penutup dengan mengucapkan : “Selamatpagi/
Prioritas 3
siang/ sore/ malam dan terimakasih bpk/ibu telah menghubungi Keperawatan
RS Citra Sari Husada”. Keamanan
Farmasi

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 49 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 49
“We Care and serve better”
Tim Disaster Response : ALUR KERJA PENANGANAN KEBAKARAN & TIM
EVAKUASI BENCANA RS CITRA SARI HUSADA
Tergantung jenis Bencana atau ancaman yang terjadi, Bertugas melakukan
penilaian cepat jenis bencana dan keparahan peristiwa personel terdiri dari PADAMKAN DENGAN SELESAI
API Kecil
: staff bagian, security, tim K3 (jam kerja) atau SOD (luar jam kerja). APAR PASS Buat berita acara untuk
tim K3
Besar

Ketua Satuan Pemadam TIM SATPEKA


Posko Keamanan Kebakaran RS Citra Sari Petugas Lt 3 dan 5
888 / 555 Husada Melakukan pemadaman
Mobilisasi tim SATPEKA

API GAGAL DIPADAMKAN


EVAKASI
KEPALA RUANG
- Berkoordinasi dgn manajemen RS utk penghentian operasi
- Menyampaikan rencana evakuasi kpd pasien/keluarga/pengunjung
- Melakukan triase untuk menentukan pasien yang akan dievakuasi
- Memobilisasi tenaga bantuan (security, cleaner, teknisi)

PJ. SHIFT
- Menjadi petugas tangga darurat
- Mengarahkan untuk keluar melalui tangga darurat
- Mengkoordinir tenaga bantuan (security, cleaner, teknisi)

SECURITY LANTAI
- Membuka seluruh pintu koridor
- Berkoordinasi dengan kepala regu untuk meminta bantuan personil
- Melakukan penyisiran untuk memastikan seluruh orang sudah keluar

Koor. Unit Keamanan dan Transportasi


- Menyiapkan tenaga bantuan
- Mengatur arus keluar masuk kendaraan darurat
- Memastikan jalur evakuasi siap digunakan
- Memastikan titik kumpul aman digunakan

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 50 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 50
“We Care and serve better”
Singkatan yang tidak dipergunakan :
“TRIAGE”
SINGKATAN/ (Proses Pemilahan Pasien Berdasarkan tingkat kegawat daruratan)
SALAH KOREKSI
NO. DOSIS ARTI
INTERPRETASI
EKSPRESI Pasien yang membutuhkan stabilisasi serta
Gunakan pengawasan khusus
1 mg Microgam Salah interpretasi “mcg” Misalnya : SYOK oleh berbagai kausa se p e rt i :
TRIAGE
MERAH Gangguan pernapasan, trauma kepala dengan pupil
Untuk
anisokor, perdarahan ekstemal massif, gangguan
Salah baca decimal,
Angka nol jantung yang mengancam, luka bakar > 50% atau luka
menjadi 10 mg jangan
2 setelah titik 1 mg bakar di daerah dada
jika tanda titik digunakan
decimal (1.0) Pasien memerlukan pengawasan ketat tetapi
tidak terbaca angka nol.
perawatan dapat ditunda sementara, misalnya :
Disalahartikan Pasien dengan resiko SYOK (gangguan jantung,
TRIAGE
Sebaiknya trauma abdomen berat), multipel f r aktur, fraktur
Cubic dengan u (units) KUNING
3 Cc gunakan ml. pelvis/femur, luka bakar luas, gangguan
centimeter jika tulisan tidak
jelas kesadaran/trauma kepala, pasien dengan status yang
tidak jelas.
Pasien yang tidak memerlukan pengobatan atau
pemberian pengobatan dapat ditunda baik medicak
TRIAGE ataupun surgical,
HIJAU Misalnya : fraktur minor, luka kecil, luka bakar kecil
kurang dari 9%, tanpa luka Demam, Batuk, Pilek, Mual
muntah tanpa Dehidrasi, Diare tanpa Dehidrasi.

TRIAGE Pasien dengan kondisi yang sudah meninggal


HITAM dunia.

© RS Citra Sari Husada 2018. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh © RS Citra Sari Husada 2015. Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh
dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 51 dokumen ini tanpa seizin RS Citra Sari Husada 51

Anda mungkin juga menyukai