Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1 TEKNIK SUNGAI

IDENTIFIKASI SUNGAI

Disusun Oleh: KELOMPOK 8


1.Muhammad Andhika AF (F1A018142)
2. Silvia Zuana (F1A018158)
3. Baiq Gita Aulia (F1A019030)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2021

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………...

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………...

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN……………………………………….

2.1 Waktu dan Lokasi Obyek Studi ……………………………

2.2 Teknik Pengambilan Data……………………………………

2.3 Proses Pengambilan Data Primer………………………..


BAB III HASIL IDENTIFIKASI …………………………………….

3.1 Kondisi Secara Umum Daerah Aliran Sungai Dodokan…..


3.1.1 Kondisi Kualitas Perairan Sungai Dodokan…

3.2 Prasarana bangunan sumber daya air………………………

3.3. Topografi & Kemiringan Lereng……………………………


3.4. Karakteristik Sungai………………………………………...
3.4.1. Pola aliran sungai……………………………..

3.4.2. Morfologi sungai……………………………………..

3.4.3. Geometri Alur Sungai ………………………………

3.4.4 Hidrolika Sungai Dodokan……………………..……

3.4.5 Foto dokumentasi sungai Dodokan………………….

BAB IV PERMASALAHAN SUNGAI ………………………………

BAB V PENUTUP ……………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


BAB I

PENDAHULUAN

Sungai adalah aliran air pada suatu alur yang panjang di atas
permukaan bumi yang berasal dari hujan. Apabila sungai mempunyai
lebih dari dua cabang, maka sungai yang paling penting yakni sungai
yang daerah pengalirannya, panjangnya dan volume airnya paling
besar disebut sungai utama (main river), sedangkan cabang-cabang
lainnya disebut anak sungai (tributary). Percabangan di anak-anak
sungai yang ada ditandai dengan anak sungai orde 1, orde 2, dan
seterusnya.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air
dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun,
mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga
berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen
dan polutan.

Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian,


bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air
limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.

Salah satu contoh sungai yang kami teliti yaitu Sungai dodokan.
Hulu Sungai berada di desa pelambik ,praya barat, Lombok tengah
,sedangkan bagian tengah sungai berada di desa tempos Kabupaten
Lombok Barat ,Dan Hilir Sungai dodokan terletak di Gerung.

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

2.1 Waktu dan Lokasi Obyek Studi

Pelaksanaan survei pengamatan dilakukan pada Hari Sabtu tanggal


30 Oktober 2021, dengan jadwal pelaksanaan dimulai pukul 09.00 – 18.00
WIB di Sungai Dodokan. Pemilihan objek studi didasarkan pada tujuan
studi.

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


2.2 Teknik Pengambilan Data

Skema identifikasi sungai dodokan


Sumber: Google earth

Data dalam studi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
dikumpulkan dengan menggunakan dua kombinasi teknik pengumpulan
data, yaitu (1) observasi langsung dan (2) pengumpulan dan telaah
dokumen-dokumen kesejarahan. Adapun data yang dikumpulkan meliputi;
ukuran sungai serta bangunan bangunan yang terdapat di sungai dodokan

Data sekunder dikumpulkan dari instansi pemerintah dan non


pemerintah yang terkait dengan topik penelitian ini. Data sekunder
dikumpulkan dengan metode studi dokumen, literatur, dan publikasi.

2.3 Proses Pengambilan Data Primer

Pengambilan data yang dilakukan dengan menyurvei lokasi secara


langsung serta pengambilan gambar gambar dokumentasi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Bendungan Pengga

Gambar 2.1 Kunjungan ke Bagian Hulu Sungai Dodokan, Desa


pelambik,Praya barat

Sumber : Dokumen Pribadi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Gambar 2.2 Kunjungan ke Bagian Tengah Sungai
dodokan , Desa Tempos

Sumber : Dokumen Pribadi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Gambar 2.3 Kunjungan ke Bagian Hilir Sungai Dodokan, Gerung
Sumber : Dokumen Pribadi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


BAB III
Hasil identifikasi

3.1 Kondisi Sungai Dodokan


Sungai Dodokan berada dalam DAS Dodokan secara astronomis
Sungai Dodokan terletak di antara -80 33' 57.26" LS sampai dengan -80
52' 51.22" LS dan 1160 3' 38.47" BT sampai dengan 1160 22' 11.33"
BT. Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS)
Dodokan seluas 273.657 km2 dan memiliki sub DAS Dodokan seluas
36.288 km2 . Sungai Dodokan merupakan daerah aliran sungai terbesar
pada WS. Lombok. Topografi Sungai Dodokan merupakan sungai
dengan kemiringan kecil hingga sedang, ruas sungai ini dipengaruhi oleh
adanya pasokan sedimen dari hulu serta anak-anak sungainya. Kondisi
ini menyebabkan air hujan untuk sementara waktu tinggal di permukaan
tanah dan meresap ke dalam tanah secara lambat, kandungan air optimal
bagi pertumbuhan tanaman, lereng melandai, dan peresapan tanah baik.
Sungai Dodokan ini melewati dua Kabupaten yaitu Kabupaten Lombok
Tengah dan Kabupaten Lombok Barat, pada Sungai Dodokan ini
terdapat dua Bendungan di sungai yaitu Bendungan Batujai dan
Bendungan Pengga, muara dari Sungai Dodokan ini adalah Selat
Lombok.

Sungai Dodokan memiliki panjang ±16 km, mengalir dari hulu


sungai adalah Bendungan Pengga sampai Muara Meninting. Kemiringan
sungai sepanjang Sungai Dodokan bervariasi, wilayah hulu memiliki
kemiringan dasar yang cukup curam, yaitu ±0.004 sedangkan wilayah
hilir memiliki slope dasar saluran yang relatif lebih landai ±0.0005.
Wilayah hulu terletak antara Bendungan Pengga sampai Ds. Tempos dan
wilayah hilir terletak antara Ds.Tempos sampai muara.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan didapati rata” lebar sungai


dari bagian hulu sampai hilir yaitu:

Hulu : 42 m

Tengah : 25 m

Hilir : 60 m

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


3.1.1 Kondisi Kualitas Perairan Sungai dodokan

Sungai Dodokan dimanfaatkan oleh penduduk setempat


untuk kebutuhan konsumsi domestik, irigasi dan rekreasi. Tetapi
penduduk setempat juga menggunakan Sungai Dodokan sebagai
tempat pembuangan sampah dan limbah domestik. Kebiasaan
penduduk setempat membuang sampah serta limbah domestik ke
Sungai Dodokan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu
akhirnya menyebabkan timbulnya pencemaran terhadap aliran
Sungai Dodokan dan hal ini juga mempengaruhi kualitas air
sungai.

3.2 Prasarana bangunan sumber daya air

A. Bendungan

Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan


laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan
juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik
Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu
air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau
berkelanjutan.

Pada aliran Sungai Dodokan terdapat 2 bendungan yaitu


Bendungan Batujai dan Bendungan pengga:

 Bendungan Batujai

Secara administrasi Bendungan Batujai terletak di Desa Batujai,


Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Pembangunan Bendungan Batujai berlangsung
antara tahun 1977 sampai 1982.
Adapun Data Teknik Bendungan Batujai adalah sebagai berikut:
-Daerah aliran sungai (DAS) : 169 km
-Luas genangan : 890 ha
-Volume : 18.200.000 m3
-Lebar Spillway : 44 m

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


-Jumlah Pintu : 4
-Kapasitas : 764 m3/det
Manfaat :
-Mengairi irigasi seluas 3,139.58 ha
-Pengendalian banjir 568 m3/det
-Perikanan darat dan air baku 60 - 90 lt/dt
-PLTMH sebesar 130 KVA, dan
-Pariwisata
 Bendungan Pengga
Bendungan Pengga di bangun pada sungai Penujak 10 km
di bagian downstream dan secara administrasi terletak di Desa
Plambik,, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sungai utama dari waduk Pengga adalah sungai Penujak, yang
merupakan limpasan dari Waduk Batujai (sistem interkoneksi di
Pulau Lombok), Sungai Penujak ini mengalir dari kaki gunung
Kendo kearah selatan menuju kota Praya dan bermuara di Waduk
Batujai, selanjutnya limpasan Waduk ini menelusuri alur sungai
penujak yang akhirnya bermuara di Waduk Pengga.
B. Pelindung Tebing

Pelindung tebing adalah bangunan yang ditempatkan pada


permukaan lereng tebing guna melindungi suatu tebing alur sungai atau
permukaan lereng tanggul secara langsung yang terkena benturan arus
aliran dan berperan juga untuk meningkatkan stabilitas alur sungai atau
tubuh tanggul. Berdasarkan survey yang dilakukan pelindung tebing pada
sungai dodokan terdapatdi bagian hilir sungai, tepatnya di sungai dodokan
,Gerung,Lombok Barat.

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Pelindung tebing

Lokasi :Sungai Dodokan ,Gerung


Sumber: dokumen pribadi

C. Jembatan

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk


menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai

Lokasi :Jembatan Penujak ,desa penujak,Praya barat


Sumber: dokumen pribadi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Lokasi :Jembatan Tempos ,desa tempos
Sumber: dokumen pribadi

Lokasi :Jembatan Gerung ,gerung,Lombok barat

Sumber: dokumen pribadi

3.3. Topografi & Kemiringan Lereng


Das Dodokan merupakan daerah aliran sungai terbesar pada WS.
Lombok. KOndisi tofografi Das Dodokan dapat diekolompokkan

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


kepada jenis morfologi dataran dengan ketinggian antara ±0 s/d
±712,50 m
Topografi Das Dodokan merupakan daerah datar di bagian hilir,
tanah bergelombang dibagian tengah dengan variasi kontur yang
landau serta perbukitan miring hingga curam pada bagian hulunya
dengan kontur cenderung rapat.
Sungai Dodokan merupakan sungai dengan kemiringan kecil
hingga sedang, ruas sungai dodokan ini dipengaruhi oleh adanya
pasokan sedimen dari hulu serta anak-anak sungainya. Kondisi ini
menyebabkan air hujan untuk sementara waktu tinggal di permukaan
tanah dan meresap kedalam tanah secera lambat, kandungan air
optimal bagi pertumbuhan tanaman, lereng melandai, dan peresapan
tanah baik.

Sumber : katalog sungai dodokan

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Sumber : katalog sungai dodokan
3.4. Karakteristik Sungai
3.4.1. Pola Aliran
Arah aliran sungai Dodokan dari Timur ke Barat. Dimana
hulu sungai ini di Gunung Rinjani hilirya adalah di Selat
Lombok. Panjang Sungai di DAS Dodokan mencapai 1297,4 km
dengan panjang Sungai Utama Dodokan +23,3 km (orde 8 :
muara-Bendungan Pengga) sedangkan anak-anak sungainya
yang diklasifikasikan secara sistematis berdasarkan metode
stahler (hulu = orde 1) antara lain sebagai berikut : orde 7199,9
km; orde 6 = 250 km; orde 5 = 240 km; orde 4 = 275 km; orde
3= 195 orde 2= 41,3 km dan orde 1 (paling hulu)= 72,2 km)
Nisbah_percabangan sungai di DAS Dodokan hampir
semuanya mendekati nilai 3(tiga) yang berarti bahwa alur sungai
akan mempunyai kenaikan muka air banjir dengan cepat,
sedangkan penurunannya berjalan lambat. Jika terjadi hujan
dengan intensitas yang tinggi terdapat kemungkinan bahwa —
alur-alur sungai dibawah tidak dapat menampung air yang
berasal dari alur-alur sungai diatasnya,sehingga dapat
mengakibatkan luapan air sungai dan penggenangan.

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Kerapatan aliran diperoleh dari jumlah panjang sungai
termasuk panjang anak-anak sungai dibagi dengan luas DAS.
Berdasarkan perhitungan diperoleh_kerapatan aliran DAS
Dodokan +2,07 Km/Km? termasuk dalam kriteria_kerapatan
sedang. Menurut Lynsley (1949) dan Anonimous (2003), jika
nilai kerapatan aliran sungai lebih kecil dari 1 mile/mile? (0,62
km/km2) maka DAS akan mengalami penggenangan, sedangkan
jika nilai kerapatan aliran sungai lebih besar dari 5
mile/mile? (3,10 km/km?), maka DAS akan sering
mengalami_kekeringan.
Pola aliran (drainage pattern) berpengaruh pada fisiensi sistem
drainase dan karakteristik hidrografis. Dari hasil identifikasi
DAS Dodokan memiliki pola aliran dendritik dan dentritik
rektangular. Pola tersebut umumnya_ terdapat di daerah dengan
batuan sejenis dan penyebarannya luas, misalnya suatu daerah
ditutupi oleh endapan sedimen yang luas dan terletak pada suatu.
bidang horizontal didaerah dataran rendah.
Berdasarkan kontinuitas aliran sungai maka Sungai Dodokan
ini merupakan jenis sungai permanen relatif tersedia sepanjang
tahun
3.4.2. Geometri Alur Sungai
3.4.2.1 Potongan Melintang sungai Dodokan

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Sumber: Katalog sungai dodokan
3.4.2.2 Potongan Memanjang Sungai Dodokan

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


3.4.3 Hidrolika Sungai Dodokan
Tabel. Rekapitulasi Analisis hidrolika Sungai Dodokan dengan
Perangkat Lunak HEC-RAS

Sumber: katalog Sungai Dodokan

Sumber: katalog Sungai Dodokan

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


3.2.5 Foto dokumentasi sungai Dodokan
 Bagian Hulu Sungai Dodokan

Lokasi :Spillway Bendungan Pengga,desa Pelambik ,Praya


Barat
Sumber: dokumen pribadi
 Bagian Tengah Sungai Dodokan

Lokasi :Sungai dodokan,di desa Tempos


Sumber: dokumen pribadi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


 Bagian Hilir Sungai Dodokan

Lokasi :Sungai Dodokan, di Gerung


Sumber: dokumen pribadi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


BAB IV

PERMASALAHAN SUNGAI

Selama ini, permasalahan tentang sungai belum dianggap hal yang


penting. Keberadaan sungai masih dianggap sebagai sebuah kontur alam.
Sungai hanya dianggap sebagai tempat air untuk mengalir menuju tempat
yang rendah. Padahal sungai memiliki peran yang sangat vital dalam
menjaga keseimbangan lingkungan khususnya terhadap pengolahan air.

Sungai berperan mengaliri air dari satu tempat ke tempat lain dan
juga menjaga pola air agar selalu tetap pada jalurnya. Dengan demikian, air
tidak mengalir ke sembarang tempat yang pada akhirnya bisa menyebabkan
permasalahan bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.

Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir


meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan
melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di
daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke
anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk
sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan
dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana
sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Permasalahan yang terdapat di Sungai Dodokan antara lain :
1. Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan
oleh limbah industri, limbah penduduk,dan unsur hara yang terdapat dalam
air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan
manusia. Di Sungai Dodokan pencemaran sungai sebagian besar
disebabkan oleh limbah penduduk.
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat
meracuni air minum, meracuni makanan hewan, dan menjadi penyebab
ketidakseimbangan ekosistem sungai.

2. Erosi

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang
disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme
hidup. Angin yang berhembus kencang terus-menerus dapat mengikis
batuan di dinding-dinding lembah. Erosi merupakan proses alam yang
terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin diperparah oleh ulah
manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi merupakan
karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan
tanah. Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur
tanahnya merupakan sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak
curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Selain faktor curah hujan,
tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga mempengaruhi tingkat
erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan
terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut . Di
sepanjang aliran Sungai Jangkok terjadi erosi yang bervariasi dari erosi
yang sangat ringan hingga erosi yang berat.
3. Pendangkalan (Sedimentasi)
Secara umum, pendangkalan sungai dapat terjadi karena adanya
pengendapan partikel padatan yang terbawa oleh arus sungai, seperti di
kelokan sungai (meander), waduk atau dam, ataupun muara sungai. Partikel
ini bisa berupa padatan besar, seperti sampah, ranting, dan lainnya. Namun,
sumber utama partikel ini biasanya berupa partikel tanah sebagai akibat dari
erosi yang berlebihan di daerah hulu sungai. Air hujan akan membawa dan
menggerus tanah subur di permukaan dan melarutkannya yang kemudian
akan terbawa ke sungai. Proses transportasi partikel semacam ini disebut
sebagai suspensi. Hasil partikel yang terbawa ini biasanya akan berupa
lumpur tanah dan kemudian tersedimentasi di dasar sungai.
4. Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar
dari batasan alaminya, begitu pula seperti yang terjadi di Sungai Dodokan

5. Menurunnya kuantitas dan kualitas Air

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


Akibat dari pencemaran, baik itu pencemaran organik dan non
organik, DAS tidak berfungsi untuk memenuhi aktifitas manusia.

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan yang didapat dari hasil survei yang dilakukan adalah


sungai Dodokan yaitu :
a. Lebar Sungai Pada Bagian Hulu, Tengah, dan Hilir
 Bagian Hulu Sungai : 42 m
 Bagian Tengah Sungai : 25 m
 Bagian Hilir Sungai : 60 m
b. Prasarana Bangunan yang ada di Sungai Dodokan
 Bendungan
 Pelindung Tebing
 Jembatan
 Bendung

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia (2021, 8 November) Sungai Dodokan. Didapat dari :

https://en.wikipedia.org/wiki/Dodokan_River

"Katalog Sungai Dodokan". sda.pu.go.id. Dirjen SDA, Kementerian Pekerjaan


Umum. Diakses tanggal 8 November 2021.

Studi Identifikasi Pengelolaan Sungai Dodokan

Anda mungkin juga menyukai