PENDAHULUAN
Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali,
bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja
bangunan ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti
untuk keperluan air minum, pembangkit listrik atau untuk penggelontoran suatu
kota. Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung
sementara, bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri
dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai
sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk
meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air
dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier. Bendung sebagai salah satu
contoh bangunan air mencakup hampir keseluruhan aspek bidang ketekniksipilan,
yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan manajemen konstruksi didalam
perencanaan teknis strukturnya. Untuk mendapatkan struktur bendung yang tepat
perlu dilakukan analisis dan perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini
dikarenakan adanya hubungan saling ketergantungan dari banyak aspek dalam
pelaksanaannya.
1
Salah satu bendungan tersebut adalah bendungan serayu bogowonto yang
memiliki luas Wilayah kurang lebih 7.525 km2 yang terbagi dalam 15 (lima
belas) Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS yaitu DAS Serayu,
DAS Tipar, DAS Ijo, DAS Donan, DAS Telomoyo, DAS Luk Ulo, DAS Wawar,
DAS Cokroyasan, DAS Bogowonto, DAS Majingklak, DAS Watu Gumulung,
DAS Jemenar, DAS Jintung, DAS Mangli, dan DAS Suwuk. 2 WS Serayu
Bogowonto meliputi 8 (delapan) Kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo,
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten
Purbalingga, Kabupaten Banyumas, sebagian Kabupaten Cilacap dan sebagian
Kabupaten Kulon Progo. Seluruh potensi air yang ada di WS Serayu-Bogowonto
berasal dari beberapa sungai diantaranya Sungai Donan, Sungai Serayu, Sungai
Ijo, Sungai Tipar, Sungai Telomoyo, Sungai Lukulo, Sungai Wawar, Sungai
Cokroyasan dan Sungai Bogowonto. Sungai Serayu dan anak sungainya bermata
air di kaki Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Bismo, Gunung Slamet
dan kaki Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan. Sungai
Tipar, Sungai Ijo, Sungai Telomoyo, Sungai Majingklak, Sungai Watu Gumulung,
Sungai Jemenar, Sungai Jintung, Sungai Mangli, Sungai Suwuk, Sungai Luk Ulo,
Sungai Wawar, Sungai Cokroyasan dan Sungai Bogowonto bermata air di kaki
perbukitan Karangbolong, kaki Pegunungan Serayu Selatan, kaki Pegunungan
Menoreh, dan kaki Gunung Sumbing bagian barat daya.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Air
Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut
(air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan
aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
muara) menuju laut.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul
air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
3
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur
273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting,
yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam
molekul organik.
B. Karakteristik Air
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan
anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan
bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen
terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan
bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja
terjadi.
3. Warna
4
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-
bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa
organik serta tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat
meyebabkan
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi
sinar matahari kedalam air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air
seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam
kondisi anaerobic, dan oleh adanya senyawa tertentu.
5
BAB III
6
Dimaksudkan untuk Daerah Irigasi Boro seluas 5127Ha. Sungai Bogowonto
berhulu di Gunung Sumbing dan bermuara di Samudra Indonesia, merupakan
sungai yang cukup besar potensinya untuk membentuk kesatuan wilayah
sungai di Kedu Selatan.Daerah Pengaliran Sungai ( DPS )
Bogowontomerupakan DPS prioritas yang belum dimanfaatkan sumber
airnyasecara optimum, karena potensi ysng sudah dikembangkan belum dapat
memenuhi kebutuhan air. Irigasi seluruh lahan yang ada.Bendung lama
berupa bendung bronjong(masih bersifat sementara) terletak + 50 meter
dihilir bendung tetap yang sekarang.Sejak Zaman penjajahan bendung
bronjong telah dibangun silih berganti karena sering rusak dilanda banjir,
antara lain tahun 1982, 1983, 1987 dan 1988.
Air yang digunakan adalah air sungai yang diambil dari bendungan boro 2
mengggunakan pompa kemudian akan masuk ke intek melalui penyaring yang
telah dipasang sehingga sampah-sampah akan tersaring. Terdapat 4 pompa dengan
masing-masing 2 pompa perpengolahan. Air kemudian akan diteruskan menuju ke
dalam bak penampung, dan setelah tenang serta flok-floknya telah mengendap
akan di saring kembali dan diteruskan menuju bak koagulasi dengan saringan
yang berbentuk plat v (vinote). Vinote berfungsi untuk mengukur debit,
ketinggian air, separuh hanya untuk tau debit masuknya berapa.
3.4.1 Intake
7
Gambar 3.2 Intake
8
3.4.3 Koagulasi
3.4.4 Flokulasi
3.4.5 Sendimentasi
9
Gambar 3.4 Tanki sedimentasi
3.4.6 Filtrasi
10
3.4.7 Desinfektan
3.4.8 Reservoir
Air yang telah melalui proses filtrasi akan masuk ke tanki reservoir
sebelum didistribusikan ke konsumen.
11
3.5 Pengolahan Air Bentuk Persegi Panjang
Setelah masuk ke intake, air akan diberi koagulan berupa PAC agar
terjadi pembentukan mikroflok. Kemudian air disalurkan ke bak
flokulasi. Dalam flokulasi terdapat 6 bak yang bertujuan untuk
menyaring air supaya lebih bersih. Bak pertama air mempunyai
gelembung terbanyak dan di bak terakhir aliran air semakin tenang
(laminer) yang menandakan air lebih bersih.
3.5.2 Sendimentasi
12
mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan juga
berfungsi untuk mereduksi kandungan mikroorganisme pathogen
tertentu dalam air. Setelah itu, air akan di alirkan melalui jutter menuju
kolam filtrasi.
3.5.3 Filtrasi
13
Gambar 3.10 Proses filtrasi
3.5.4 Desinfektan
14
3.5.5 Reservoir
Kualitas air pada PDAM tergolong bagus karena telah diuji oleh
laboraturium. Hasil lab menunjukan mikroorganisme dalam air tersebut
sedikit dan layak untuk dijadikan air bersih. Bahan desinfektan yang berupa
kaporit juga tergolong rendah, hanya 0,2 ppm untuk didistribusikan dan 0,5
ppm untuk di reservoir.
15
BAB IV
A. KESIMPULAN
Pengoalahan air bersih menjadi sangat penting bagi manusia pada
saat ini. Hal ini karena telah banyak sumber air yang telah tercemar oleh
perbuatan manusia itu sendiri. Padahal air yang bersih sangat dibutuhkan
oleh tubuh manusia dan juga untuk menjalankan berbagai kegiatan. Oleh
karena itu, diperlukan upaya pengolahan air yang telah tercemar hingga
layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, upaya pengolahan
air bersih tersebut perlu disesuaikan dengan sumber air baku serta
teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam
masyarakat itu sendiri. Untuk itu terdapat berbagai macam solusi atau
metode pengolahan air agar menjadi air bersih dan siap pakai:
sederhana
B. SARAN
16
1. Untuk kedepannya perlu dilakukan upaya pemerintah dalam
memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya
air bersih serta bagaimana cara pengolahan air bersih tersebut.
2. Masyarakat perlu turut serta dalam pengolahan air bersih guna
meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat tersebut.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam upaya pengolahan air
bersih.
https://dokumen.tips/documents/makalah-pengolahan-air-bersih-5622a65a4d66d.html
17