& TELINGA
Kelompok 3
Nama Anggota
1. DANIEL DELBERT SAMOSIR
2. MAHESA WIJANARKO
3. M. RIZKI RITONGA
4. M. ROMY RAIHAN
5. MUTHIA HANIFAH
7. RAFIKA NAULITA
P e n g e r t i a n O t a k B e s a r ( Ce re b r u m )
Sesuai dengan namanya Otak besar (Cerebrum) adalah bagian terbesar dari otak. Beratnya sekitar 1 kg
pada orang dewasa dan merupakan 2/3 dari berat keseluruhan otak. Otak besar ini terdiri atas bagian kiri dan
kanan. Bagian kiri otak mengontrol fungsi bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan bagian kanan otak mengontrol
fungsi tubuh sebelah kiri. Karena merupakan struktur terbesar dari otak, cerebrum memiliki fungsi yang sangat
vital bagi tubuh kita. Sebagai bagian utama sistem saraf, otak besar mempunyai ratusan ribu neuron yang
mengirim informasi ke berbagai bagian tubuh lain.
F u n g s i O t a k B e s a r ( C e re b r u m )
Fungsi otak besar sangatlah banyak, mereka merupakan pengontrol pusat sebagian besar aktivitas yang
kita lakukan. Otak besar berperan dalam pengaturan gerak sadar (otot rangka/otot lurik), emosi, memori,
persepsi terhadap rangsangan, fungsi belajar, pengaturan alat indera, dan lain-lain. Mungkin fungsi utamanya
dapat dikatan adalah sebagai pusat pengatur kesadaran dan pusat memori. Mungkin akan lebih mudah
menjelaskan fungsi otak besar sesuai dengan bagian-bagiannya pada poin berikutnya.
STRUKTUR OTAK BESAR
STRUKTUR & BAGIAN- BAGIAN OTAK BESAR
Otak besar terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:
Bagian Penyusun Otak Besar Keterangan
Berdasarkan strukturnya
a. Korteks Cerebrum (Bagian luar) Korteks merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang memiliki
milyaran badan sel saraf. Korteks juga sering disebut area grey matter. Sel
saraf ini saling berhubungan satu sama lain membentuk seperti untaian
rantai sehingga informasi yang diterima oleh satu sel saraf dapat diteruskan
melalui komunikasinya dengan sel saraf lain. Korteks dibagi lagi menjadi 3
area utama, yaitu :
Berdasarkan lobusnya
a. Lobus Frontal Lobus frontalis merupakan bagian otak besar yang terletak di depan. Lobus
frontalis ini berfungsi untuk mengatur kegiatan motorik (gerakan) secara
sadar, kemampuan berbicara, kemampuan berpikir (Pemecahan masalah)
dan emosi.
b. Lobus Parietal Lobus parietal terletak di belakang lobus frontal di bagian atas otak besar.
Fungsi utama lobus parietal adalah sebagai pusat sensorik (penerimaan
rangsangan), contohnya sentuhan tekanan, suhu, rasa sakit, dll.
c. Lobus Temporal Lobus temporal merupakan bagian otak yang terletak di bawah lobus
parietak tepatnya bagian sisi otak besar. Fungsi utama lobus temporalis
adalah sebagai pusat pendengaran dan fungsi bahasa.
d. Lobus Oksipital Lobus oksipital merupakan bagian belakang otak besar. Fungsi utama
lobus oksipital adalah sebagai pusat penglihatan (visual).
GANGGUAN / PENYAKIT PADA OTAK BESAR
Ada beberapa jenis penyakit atau gangguan pada otak besar, di antaranya:
EPILEPSI
Pengertian Epilepsi
Penyakit epilepsi atau ayan merupakan kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Epilepsi bisa
menyerang seseorang ketika terjadinya kerusakan atau perubahan di dalam otak.
Di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Setiap sel saraf saling
berkomunikasi menggunakan impuls listrik. Pada kasus epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan,
sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.
PA R K I N S O N
Penyakit parkinson adalah penyakit yang sangat berbahaya yang dapat menyerang otak, penyakit ini merupakan penyakit
degenaratif saraf yang membuat pengidapnya mengalami kelumpuhan pada salah satu atau seluruh anggota tubuh. Penyebab dari penyakit
ini adalah virus, obat-obatan dan dapat juga disebabkan oleh sel saraf pembentuk dopamin berkurang.
ALZHEIMER
Orang yang mengalami alzheimer akan mengalami masalah pada ingatannya, karena penyakit ini menyerang sel syaraf
otak dan membuat sel syaraf otak mengalami kematian.
STRUKTUR TELINGA
Telinga bagian luar (outer Telinga bagian tengah (middle Telinga bagian dalam (inner
ear) ear) ear)
STRUKTUR TELINGA
Te l i n g a b a g i a n l u a r ( o u t e r e a r )
Telinga luar (outer ear) Struktur telinga ini terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal pendengaran eksternal
(liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk oleh tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini
berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Auricula membentuk cekungan yang disebut concha dan
bagian pinggirannya dinamakan heliks.
Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang temporal. Ukurannya sekitar 4 cm dari tragus ke
membran timpani (tympanic membrane) yang juga disebut sebagai gendang telinga dan melengkung membentuk huruf S.
Lengkungan tersebut berguna untuk mencegah benda asing mencapai membran timpani. Terdapat kondil
mandibula di struktur depan tulang liang telinga dan sel udara mastoid di bagian ujungnya. Ada beberapa saraf sensori di
bagian telinga luar, seperti saraf aurikular, saraf oksipital, saraf ariculotemporal, dan cabang aurikular saraf fagus (saraf
arnold).
STRUKTUR TELINGA
Te l i n g a b a g i a n t e n g a h ( m i d d l e e a r )
Bagian telinga ini memanjang dari rongga ke membran timpani, ke jendela oval yang terdiri dari tulang malleus,
incus, dan stapes dan banyak dinding yang rumit. Fungsi telinga bagian ini adalah menghantarkan suara yang telah
dikumpulkan auricula ke telinga dalam.
Anatomi telinga bagian tengah terdiri dari dua bagian, yaitu osikel dan saluran eustachius. Osikel merupakan
sekumpulan tulang yang berperan sebagai penyusun telinga bagian tengah. Ada tiga jenis tulang yang menjadi bagian
dalam osikel, yaitu:
• Tulang martil (malleus), yaitu tulang yang melekat di gendang telinga.
• Tulang landasan (incus), yaitu tulang yang berada di tengah rangkaian tulang pendengaran telinga.
• Tulang sanggurdi (stapes), yaitu tulang yang menjadi penghubung antara telinga tengah dan telinga dalam.
Selain ketiga tulang di atas, telinga bagian tengah juga dihubungkan dengan saluran eustachius yang terletak di
ujung tenggorokan. Saluran ini berfungsi untuk menyalurkan lendir dari telinga tengah dan menjaga tekanan udara di
telinga tengah.
STRUKTUR TELINGA
Te l i n g a b a g i a n d a l a m ( i n n e r e a r )
Struktur telinga ini disebut dengan rongga labirin. Rongga ini terbentuk dari labirin osseus, yaitu rangkaian tulang
temporal dan labirin membran (kantung dan saluran membran). yang berfungsi membantu keseimbangan dan
menyalurkan suara ke sistem saraf pusat.
FUNGSI BAGIAN TELINGA
Bagian Penyusun Telinga Fungsi
Bagian Luar
a.Daun telinga Mengumpulkan gelombang suara ke saluran telinga
b.Saluran telinga (menghasilkan Menangkap debu yang masuk ke saluran telinga
minyak serumen) Mencegah hewan berukuran kecil masuk kedalam
telinga
Bagian Tengah
a.Gendang telinga/membran timpani Menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi
getaran yang diteruskan ke tulang telinga
b.Tulang telinga (maleus/martil, Meneruskan getaran dari gendang telinga ke rumah siput
inkus/landasan, stapes/sanggurdi)
1. Otitis Eksterna
Otitis eksterna atau swimmer’s ear merupakan peradangan pada telinga luar. Gangguan ini bisa terjadi jika telinga Anda sering
kemasukan air, misalnya karena berenang.Telinga yang sering kemasukan air akan menjadi basah dan lembap, sehingga memudahkan
bakteri atau jamur untuk lebih mudah berkembang biak di liang telinga.
Selain karena liang telinga yang sering basah, otitis eksterna juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti terlalu sering atau
terlalu kuat membersihkan telinga, luka atau cedera, kemasukan benda asing, atau masalah pada kulit telinga, misalnya kulit kering
atau eksim.
2. Otitis Media
Otitis media merupakan gangguan pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Otitis media
lebih sering dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Gejala yang ditimbulkan oleh otitis media antara lain sakit telinga, gangguan pendengaran, demam, serta keluarnya cairan dari
telinga yang berwarna kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan, dan berbau busuk.Gangguan pada telinga ini pada umumnya dapat
sembuh dengan sendirian, namun untuk beberapa kasus dokter mungkin juga meresepkan antibiotik minum untuk pengobatannya.
GANGGUAN / PENYAKIT PADA TELINGA
3. Otitis Interna
Otitis interna adalah infeksi pada telinga dalam yang mengendalikan fungsi pendengaran dan menjaga keseimbangan tubuh.
Gangguan pada telinga ini dapat terjadi akibat otitis media yang tidak diobati dan infeksi virus atau bakteri di telinga.
Gejala infeksi telinga bagian dalam meliputi vertigo, pusing, sulit berdiri atau duduk, mual, muntah, telinga berdenging, sakit
telinga, dan kehilangan pendengaran.
4 . G e n d a n g Te l i n g a P e c a h
Gendang telinga atau membran timpani merupakan selaput tipis yang memisahkan saluran telinga dan telinga bagian tengah. Jika terjadi
gangguan pada telinga, gendang telinga bisa saja pecah.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gendang telinga pecah, di antaranya:
• Infeksi telinga tengah atau otitis media parah yang tidak diobati
• Telinga kemasukan benda asing
• Kebiasaan mengorek telinga terlalu dalam menggunakan benda tertentu, seperti cotton bud atau tusuk gigi
• Suara yang sangat keras, seperti ledakan
• Benturan atau cedera di bagian kepala atau telinga
• Barotrauma atau perubahan tekanan udara secara mendadak, misalnya saat di dalam pesawat atau menyelam
Gendang telinga pecah dapat menimbulkan gejala berupa sakit telinga, keluar cairan dari telinga, gangguan pendengaran, telinga
berdenging, dan vertigo atau pusing berputar.
GANGGUAN / PENYAKIT PADA TELINGA
5 . Te l i n g a B e r d e n g i n g
Telinga berdenging atau tinnitus ditandai dengan sensasi berdenging pada telinga yang dapat berlangsung dalam waktu singkat
atau lama.
Gangguan telinga ini bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain:
• Gangguan pada sel saraf di dalam telinga
• Penuaan
• Kebiasaan mendengar suara dengan volume kencang, baik dalam jangka waktu sebentar atau lama
• Penyumbatan kotoran telingaTulang telinga mengeras
6. Kolesteatoma
Gangguan pada telinga ini disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kulit yang tidak normal di dekat gendang telinga atau ruang telinga
bagian tengah. Pertumbuhan jaringan kulit ini dapat mengakibatkan jaringan dan tulang di sekitar telinga tengah mengalami kerusakan,
sehingga fungsi telinga terganggu.
Kolesteatoma dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti nyeri, telinga berbau busuk, keluar cairan dari telinga, telinga terasa penuh
atau tersumbat, gangguan pendengaran, serta melemahnya otot wajah di bagian sisi telinga yang terkena kolesteatoma.
7. Otosklerosis
Ketika telinga menangkap suara, gendang telinga dan tulang pendengaran di dalam telinga bagian tengah akan bergetar untuk
menciptakan impuls atau rangsang pendengaran agar dapat dikirim ke otak. Ketika rangsangan tersebut sampai ke otak, terjadilah
proses pendengaran.
GANGGUAN / PENYAKIT PADA TELINGA
Namun, pada kondisi otosklerosis, tulang-tulang pendengaran di dalam telinga tengah kaku dan tidak dapat bergerak dengan
baik. Gangguan pada telinga ini dapat membuat penderitanya sulit mendengar dan sering mengalami telinga berdenging.
8 . P e n u m p u k a n K o t o r a n Te l i n g a
Cairan telinga (earwax) atau juga biasa dikenal dengan serumen adalah komponen yang secara alami dihasilkan oleh kelenjar khusus
di bagian luar telinga. Earwax ini bertujuan untuk menjebak partikel debu atau partikel kecil lainnya yang masuk ke telinga agar tidak masuk
lebih dalam lagi sampai ke gendang telinga.
Normalnya, earwax akan menumpuk, mengering, dan keluar dengan sendirinya. Namun, bila menumpuk terlalu banyak dapat
menyebabkan gangguan pendengaran.Terlalu sering membersihkan telinga menggunakan cotton bud atau benda kecil lainnya menyebabkan
kotorannya terdorong ke dalam sehingga menyebabkan masalah ini.
9 . Te l i n g a K e m a s u k a n B e n d a A s i n g
Masalah telinga juga sering terjadi bila ia kemasukan benda asing, seperti serangga atau kerikil kecil. Gejalanya dapat berupa
pendengaran terganggu dan nyeri.
Sebaiknya Anda tidak melakukan sembarang cara untuk mengeluarkan benda asing dari telinga. Pasalnya, bisa jadi hal itu
malah justru semakin mendorongnya ke dalam. Selain itu, hindari memasukkan alat-alat tertentu ke dalam telinga karena bisa jadi akan
semakin melukainya.
Terima Kasih
Sudah
Menonton