Anda di halaman 1dari 73

TEORI POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK


UNIVERSITAS AL GHIFARI
PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL
PRODI ADMINISTRASI NEGARA
KAITAN ANTARA POLITIK,
PEMERINTAHAN DAN NEGARA

1. Politik sebagai seni


memerintah
2. Politik sebagai
urusan kemasyarakatan
(public affairs)
3. Politik sebagai pergulatan
kekuasaan dan sumberdaya.
POLITIK SEBAGAI SENI MEMERINTAH

Asal mula kata politik: “polis” (Yunani kuno),


artinya: negara-kota.

Bernard Crick (In Defence of Politics, 2000):


“politics is the solution to the problem of order
which chooses conciliation rather than violence and
coercion”. (Politik adalah Solusi untuk masalah
ketertiban yang memilih konsialisasi daripada
kekerasan dan paksaan)
Otto von Bismarck
1871-1890

“Politics is not
science…
but an art”
David Easton (1917- )
deaston@uci.edu

David Easton (1981): “politics is


authoritative allocation of values”.
(Politik adalah alokasi nilai yang
otoritatif)

 maka politik dikaitkan dengan kebijakan


(policy), keputusan formal yang menetapkan
sebuah rencana tindak bagi masyarakat.
Niccolo Macchiavelli (1469 - 1527)
“Il Principle”:
untuk tetap memegang kekuasaan,
pemimpin harus mampu bertindak
dengan cerdik, kalau perlu dengan
muslihat, kekerasan dan tipu-daya.
Lord Acton (1834 -1902)

“power tends to corrupt,


and absolute power
corrupts
absolutely”( Kekuasaan
Cenderung Korup dan
kekuasaan mutlak
korup)
POLITIK SEBAGAI
URUSAN KEMASYARAKATAN
(PUBLIC AFFAIRS)
Aristoteles (384 – 322 SM)

Aristoteles:
“secara alamiah,
manusia adalah
binatang politik
(political animal)”
• Menurut pandangan public affairs, politik
adalah sebuah kegiatan etis yg bertujuan
untuk menciptakan sebuah “masyarakat
yg adil”.

• Politik berlangsung dalam lembaga-


lembaga publik, partai politik, serikat
pekerja, kelompok kemasyarakatan, dsb,
tetapi tidak terdapat dalam domain “privat”
seperti di dalam kehidupan keluarga atau
hubungan pribadi.
Michael Oakeshott
(1901 – 1990)

“Politik diperlukan untuk


memelihara tertib
masyarakat, tetapi
fungsinya harus dibatasi:
untuk mengatur
kehidupan masyarakat”.
(the regulation of public life)
Hannah Arendt
(1906 – 1975)
The Human Condition (1958):
Politik adalah kegiatan terpenting
manusia karena menyangkut
interaksi antara warga secara
bebas dan setara. “Demokrasi
partisipatif” menggambarkan
politik sebagai sebuah aktivitas
yang bermoral, sehat, dan mulia.
Jean-Jacques Rousseau
(1712 – 1778)

Partisipasi politik adalah


tentang kebebasan itu sendiri.
Hanya melalui partisipasi
semua warga yang langsung
dan berterusan, negara dapat
menjamin kebaikan bersama
(general will).
John Stuart Mill
(1806 – 1873)

Partisipasi politik penting


untuk mendidik
masyarakat ttg “urusan
kemasyarakatan” karena
akan meningkatkan
pengembangan pribadi,
moral, dan intelektual dari
setiap individu.
Georg Hegel
(1770 – 1831)
Philosophy of Right (1821):
Bahwa negara merupakan gagasan
yang etis dan secara moral lebih tinggi
jika dibanding masyarakat madani (civil
society).
Dari ketiga “momen” penting eksistensi
sosial (keluarga, masyarakat madani,
negara), negara mengandung
“altruisme universal” yang merupakan
gambaran tertinggi dari kebebasan
manusia.
POLITIK SEBAGAI PERGULATAN
KEKUASAAN DAN SUMBERDAYA
Definisi radikal memandang politik sebagai
bentuk khas kegiatan sosial yang menyangkut
setiap sudut eksistensi manusia.

Adrian Leftwich (What is politics?, 1984);


“politics is at the heart of all collective
social activity, formal and informal, public
and private, and all human groups,
institutions and societies”. (Politik adalah
jantung dari semua kegiatan social dan
kolektif , formal dan informal, public dan
swasta serta semua lembaga kelompok Adrian Leftwich (1957 - )
manusia dan masyarakat)
Karl Marx
(1818 – 1883)
Communist Manifesto (1848):
Political power is “merely the
organised power of one class
for oppressing another”.
(Kekuasaan polititik hanyalah
kekuasaan terorganisir dari
satu kelas untuk menindas
kelas yang lainnya
Vladimir Lenin
(1870 – 1924)

Kekuasaan politik
berakar pada sistem
kelas,
“Politics is the most
concentrated
expression of
economics” (Politik
adalah ekspresi
ekonomi yang paling
terkonsentrasi)
Carl von Clausewitz
(1780 – 1831)

“War is nothing more


than the continuation of
politics by other means”.
( Perang tidak lebih dari
kelanjutan Politik
dengan cara lain)
Harold D. Lasswell
(1902 – 1978)
Politics: Who Gets
What, When, How?
(1936):
“Politics is power, the ability to
achieve a desired outcome,
through whatever means”.
(Politik adalah kekuasaan
kemampuan untuk mencapai
hasil yang di inginkan melalui
cara apapun)
Kate Millett (1934 - )

Sexual Politics (1970):


Politics is “power-structured relationships,
arrangements whereby one group of persons
is controlled by another”.(Politik adalah
pengaturan hubungan terstruktur , kekuasaan
dimana satu kelompok orang dikendalikan oleh
yang lain)
BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN

Bentuk negara bentuk organisasi negara itu secara keseluruhan Bentuk


pemerintahan bentuk penyelenggaraan pemerintahan (Jimly Asshiddiqie)
BN NEGARA DARI LUAR, BP MELIHAT DARI DALAM

Bentuk Negara

Tripartit Clasification Bipartit clasification

PLATO POLYBIOS
MACHIAVELLI LEON DUGUIT
ARISTOTELES
JELLINEK
TRIPARTIT
Kriteria Plato & Aristoteles
 Kuantitatif  jumlah yang memerintah
 Kualitatif  Tujuan yang hendak dicapai

GOVERN- PLATO ARISTOTELES


MENT BY
GOOD BAD GOOD BAD

ONE Monarkhi Tirani Monarkhi Tirani


FEW Aristokrasi Oligarkhi Aristokrasi Oligarkhi
MANY Demokrasi Mobokrasi Polity Demokrasi
Mobok Mon

Siklus
Demok Polybios
Tirani

Oligarkhi Arist
PLATO

1.Latar Belakang Pemikirannya  di Yunani pada masa muda Pato sedang


terjadi kecurangan, kedzoliman, korupsi, dan kemewahan. OKI, Plato
menjauhkan diri dari kegiatan politik dan kenyataan hidup  menghayal.

2. Hasil Karya  a. Politeia ( the Republic)  mengenai negara


b. Politicos ( the Stateman)  Ahli Negara
c. Nomoi ( the Law)  Undang-Undang
3. Ajaran  ideenler (ajaran cita): ideenwereld (D. cita) & Natuurwereld
(D.alam)
 Ideale State (negara sempurna)
4. Bentuk Negara : The Ideal Form (bentuk cita)  Mon, Arist, demokrasi
The Coruption foerm (the generate form)  Tyrani, Olig, Mobokrasi
ARISTOTELES

1. Ajarannya  Realisme. Filsapatnya Prima Philosophia


mencari makna keadilan.
2. Bentuk Negara ( dalam Politics):
Ideal  Kuantitatif (jumlah orang yang memerintah)  M,
A, Politeia
Pemerosotan  Kualititatif (Tujuan yang hendak dicapai):
– Untuk satu orang  Tyrani / despotic
– Untuk beberapa orang  Oligrakhi (clique form)
– Bukan utk rakyat sluruhnya tapi atas nama rakyat 
Demokrasi.
BIPARTIT CLASIFICASION

MACHIAVELLI  Monarkhi dan Republik

• 1. LB  di Floren sedang kacau


• 2. Hasil Karya  Discorsi memaparkan negara Republik
• Il Principe  memaparkan negara monarkhi
• 3. Ajarannya: Staatraison (kepentingan Negara)  Kep.Neg. dijadikan
ukuran tertinggi perbuatan manusia. :
– Kebutuhan WN dapat dipenuhi sejauh tidak merugikan negara (negara prioritas
utama).
– Penguasa boleh licik dan tidak tepat janji demi negara
– Penguasa siap memberi penghargaan kpd WN yg memakmurkan Negara
– Aktivitas pol dan diplomatik harus bermuara pada negara.
• 4. Bentuk Negara : Republik dan Monarkhi
• 5. Hukum  negara harus memiliki dua landasan utama yaitu Hukum dan
militer
Bentuk Negara & Pemerintahan paham modern

Bentuk Negara :
1.Negara kesatuan (unitaris)
2. Negara Serikat (federasi)
Ada juga Serikat negara

Bentuk Pemerintahan:
1. Monarkhi
2. Republik
Kriteria membedakan Republik dan Monarkhi

• Jellinek  dilihat dari cara terjadinya pembentukan


kemauan Negara.
 Secara Psikologis  Monarki
 Secara Yuridis  Republik

Leon Duguit  Penunjukkan kepala negara


 Herediter  monarkhi
 Pemilihan  Republik
PAHAM MODERN NEGARA
KESATUAN

BENTUK BENTUK
NEGARA PEMERINTAHAN SENTRALISASI DESENTRALISASI

KESATUAN SERIKAT
MONARKHI REPUBLIK OTONOMI
(UNITARIS) (FEDERASI) TERPUSAT
DAERAH

28
Bentuk Pemerintahan RI

Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara


Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik”.
Republik  bentuk pemerintahan
Kesatuan  bentuk Negara
Selain merujuk pada ketentuan yuridis, dapat
pula dilihat dari kenyataan bahwa kepala
negara kita dijabat oleh seorang Presiden
(bukan Raja/Ratu), masa jabatan Presiden
ditentukan (selama 5 tahun), dan Presiden/
Wakil Presiden diangkat melalui pemilihan
(bukan pewarisan seperti di Monarkhi)
Monarkhi- Republik
Monarkhi terbagi atas: monarkhi
absolut, monarkhi konsti-tusional, dan
monarkhi parlementer.

Republik dapat dibedakan atas tiga


macam:Republik Mutlak (otoriter),
Republik Terbatas, dan Republik
Parlementer.
OTTO KOELLREUTTER
• Selain bentuk pemerintahan monarkhi dan republik, Otto
Koellreutter mengajukan bentuk yang ketiga yaitu
Autoritarien fuhrerstaat (pemerintahan otoriter).
Otoriter yaitu pemerintahan yang dipegang oleh satu orang
yang bersifat mutlak. Kalau demikian, apa bedanya dengan
monarkhi absolut? Perbedaan kedua bentuk ini terletak
dalam proses pengangkatan kepala negara. Kalau dalam
monarkhi, raja diangkat berdasarkan pewarisan;
sedangkan dalam bentuk otoriter, kepala negara diangkat
berdasarkan pemilihan (sama dengan republik), tapi lama
kelamaan berkuasa mutlak. Contoh: Kekuasaan Hitler di
Jerman; dan Mussolini di Italia.
SUSUNAN NEGARA
NEGARA KESATUAN
• Bentuk negara kesatuan yang telah ditetapkan
para pendiri negara pada tahun 1945, ternyata
lebih diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI
pada tahun 2002 melalui perubahan keempat
UUD 1945 (37:5) yang menyepakati bahwa bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan. Tentu saja putusan MPR
tersebut tidak terlepas dari pengalaman sejarah
bangsa kita yang pernah menggunakan bentuk
negara serikat mulai 27 Desember 1949 sampai
17 Agustus 1950.
• Jika demikian, apa yang dimaksud negara
kesatuan? Dalam bahasa Inggris, istilah negara
kesatuan dikenal dengan istilah unitary state,
sedangkan dalam bahasa Belanda disebut
eenheidsstaat. Negara kesatuan merupakan
bentuk negara yang kekuasaan tertinggi untuk
mengatur seluruh daerahnya ada di tangan
pemerintahan pusat. Dilihat dari susunannya,
negara kesatuan merupakan negara bersusunan
tunggal yang berarti dalam negara itu tidak
terdapat negara yang berbentuk negara bagian.
• Negara kesatuan memiliki ciri khas yaitu di
dalam negara itu tidak ada organisasi lain yang
berbentuk negara.
• UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
• Dalam negara kesatuan, pemerintahan pusat
memegang kedaulatan sepenuhnya baik kedaulatan ke
dalam maupun ke luar. Oleh karena itu, dalam negara
bentuk ini hanya terdapat satu UUD, satu kepala
negara, satu dewan menteri, dan satu dewan
perwakilan rakyat (DPR).
• Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi dan negara
kesatuan dengan sistem desentralisasi. Bagaimanakah
perbedaan kedua sistem negara kesatuan tersebut?
• Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yaitu
Negara yang seluruh persoal-annya diatur dan
diurus oleh pe-merintah pusat, dan daerah tinggal
melaksanakan kebijakan dari pemerintah pusat.
• Contoh negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
adalah Jerman pada masa pemerintahan Hitler.
• Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu
Negara yang memberiIkeleluasaan kepada daerah
untuk membuat dan me-ngurus urusan rumah
tangga sendiri sesuai kondisi, kebutuhan, dan ciri
khas daerah tersebut.

• Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sitem


desentralisasi, daerah memiliki keleluasaan membuat
peraturan untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri
(hak otonomi) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan
ciri khas daerah tersebut.
• Dalam sistem desentralisasi, wilayah
negara dibagi menjadi pemerintahan pusat
dan pemerintahan daerah. Dalam
pemerintahan daerah tersebut terdapat
unsur pemerintah daerah dan DPRD.
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah
negara kita menganut sistem sentralisasi
atau desentralisasi?
• Pasal 18 ayat (1) “ Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang”.
– Pasal 18 ayat (2) “ Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tuga pembantuan”.
– Pasal 18 ayat (5) ” Pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat”.
– Pasal 18 ayat (6) ” Pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan –peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”.
• Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem
desentralisasi dapat dilihat dalam hal-hal berikut.
• 1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat
pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota;
• 2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan
kota memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
• 3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang
seluas-luasnya, kecuali 6 (enam) urusan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik
luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter
dan fiskal nasional, dan agama;
• 4) Dalam melaksanakan kewenangannya,
pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan lainnya.
• Kelebihan Ne-gara Kesatuan dengan sistem
desentralisasi
• Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki
kelebihan antara lain:
• peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri;
• partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap
daerahnya akan meningkat;
• pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan
ciri khas daerah itu sendiri
• tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat,
sehingga jalannya pemerintahan lebih lancar.
• Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman
peraturan, kebijakan, dan kemajuan pembangunan tiap-
tiap daerah.
• Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain:
• penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh
wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi
• 2) adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah
negara
• Sedangkan kekurangannya antara lain:
• 1) kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat sering
tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka
ragam;
• Berikan komentar Kalian terhadap pelaksanaan sistem
desentralisasi di Negara kita?
• bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat sehingga seringkali
menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;
• keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat;
• peluang masyarakat di daerah untuk turut serta dalam pemerintahan
sangat terbatas;
• rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan
di daerahnya sangat rendah.
NEGARA SERIKAT (FEDERASI)
• Negara Serikat yaitu Negara ber-susunan jamak, yang terdiri
atas beberapa Negara bagian. Contoh Negara Amerika Serikat,
Republik Indonesia tahun 1949-1950
• Dalam negara serikat terdapat beberapa negara yang disebut negara
bagian. Negara-negara bagian itu semula berdiri sendiri-sendiri tetapi
kemudian mengadakan ikatan dan menggabungkan diri dalam satu
pemerintahan federal. Ikatan tersebut bersifat tetap dalam arti
negara-negara bagian tidak bisa keluar-masuk sekehendaknya dari
ikatan negara federal. Dilihat dari susunannya, negara serikat adalah
negara bersusunan jamak, yang terdiri atas beberapa negara bagian.

• Dalam negara serikat ada dua macam pemerintahan, yaitu


pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian. Dengan
demikian, dalam negara serikat ada urusan yang harus dikelola oleh
negara federal dan ada pula urusan yang tetap dikelola oleh negara
bagian. Urusan yang diurus pemerintah negara federal biasanya
adalah hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama dari semua
negara bagian seperti urusan HUBUNGAN INTERNASIONAL,
PERTAHANAN, PERADILAN, MATA UANG, POS DAN
KOMUNIKASI. Contoh negara serikat antara lain Amerika Serikat,
Malayasia, Australia, Kanada, dan Republik Indonesia Serikat pada
tahun 1949 – 1950.
NEGARA RI
Bentuk Negara dan Pemerintahan RI:
Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 :
”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
Republik  bentuk pemerintahan
Kesatuan  bentuk Negara

• Bentuk negara kesatuan  diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI


pada tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945 (37:5) yang
menyepakati bahwa bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.
• Negara Kesatuan RI  UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang.
• Negara kesatuan RI menggunakan negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi.
• Dasar hukum desentralisasi :
- UUD NRI tahun 1945: pasal 18 (1), 18 (2), 18 (5), dan 18 (6).

43
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat
dalam hal-hal berikut.
1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota;
2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam)
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama;
4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak
menetapkan peraturan daerah dan peraturan lainnya.
Kelebihan Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki kelebihan antara lain:
• peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah itu sendiri;
• partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan
meningkat;
• pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri
• tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, sehingga jalannya
pemerintahan lebih lancar.
• Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman peraturan,
kebijakan, dan kemajuan pembangunan tiap-tiap daerah.

44
KELEBIHAN NEGARA KESATUAN DENGAN SISTEM SENTRALISASI
ANTARA LAIN:
• penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh
wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi
• 2) adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah
negara
• Sedangkan kekurangannya antara lain:
• 1) kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat sering
tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka
ragam;
• Berikan komentar Kalian terhadap pelaksanaan sistem
desentralisasi di Negara kita?
• bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat sehingga seringkali
menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;
• keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat;
• peluang masyarakat di daerah untuk turut serta dalam pemerintahan
sangat terbatas;
• rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan
di daerahnya sangat rendah.

45
1. Tipe-tipe Negara
1. Tipe-tipe Negara menurut sejarah
5. Tipe
1. Tipe Negara
Negara Modern
3. Tipe
Timur
Negara
Purba
Romawi

4. Tipe
2. Tipe Negara
Negara Abad
Yunani Pertengah
Kuno an
1. Tipe-tipe Negara Menurut
Sejarah

u t se j a ra h a t a u d e
e n e g a ra m e n u r
Tipe-tip v a n d e s t a a ts
is c h e h o o d f t y pe n
hist o r r a b e r d a sa r k a n
g g o lo n g a n n e g a
meninjau pen .
u m b u h a n n y a
sejarah pert
1.1 Tipe Negara Timur Purba
Negara-negara Timur Purba tipenya Tyrani, raja-raja
berkuasa mutlak. Kita dapat mengenali negara-negara
Timur Purba karena ciri-cirinya:
a. Bersifat theocratisce (keagamaan), raja merangkap
dianggap dewa oleh warganya.
b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak)
1.2 Tipe Negara Yunani Kuno
Negara yunani kuno mempunyai type sebagai negara kota
atau polis. Besarnya negara kota hanyalah satu kota saja
yang dilingkari benteng pertahanan. Pemduduknya sedikit
dan pemerintahan demokrasi langsung. Dalam pelaksanaan
demokrasi langsung rakyat diberikan pelajaran ilmu
pengetahuan atau dikenal istilah encyclopaedie.
Lanjut…………………….
1.3 Tipe Negara Romawi
Tipe negara romawi adalah Imperium. Yunani
sendiri menjadi daerah jajahan dari Romawi.
Pemerintahan di Romawi dipegang oleh Caesar
yang menerima seluruh kekuasaan dari rakyat
atau apa yang dinamakan Caesarismus.
Pemerintahan Caesarismus adalah secara
mutlak. Suatu undang-undang di Romawi apa
yang dinamakan Lex Regia.
1.4 Tipe Negara Abad Pertengahan
Ciri khas tipe negara abad pertengahan adalah
adanya dualisme (pertentangan).
1.Dualisme antara penguasa dengan rakyat
2.Dualisme antara pemilik dan penyewa tanah
sehingga munculnya Feodalisme
3.Dualisme anatara Negarawan dan Gerejawan
(secularisme)
Akibat dari dualisme ini timbul keinginan rakyat
untuk saling membatasi hak dan kewajiban antara
raja dan rakyat.
Lanjut……………
1.5 Tipe Negara Modern
Pada negara-negara modern tipenya
adalah:
a. Berlaku asas demokrasi
b. Dianutnya paham negara hukum
c. Susunan negaranya kesatuan. Didalam
negara hanya ada satu pemerintahan
yaitu pemerintahan pusat yang
mempunyai wewenang tertinggi.
Tipe Negara yang ditinjau dari
sisi hukum
s i s i h uk u m
n ja u d a r i
ya n g d it i r a
ne g a r a a r a - n e g a
Tipe o l o ng a n n e g
e n g ua s a
a h p e n g g a n t a r a p
adal a t h ub u n g a n
m e l i h
dengan
n r a k y a t
da
TIPE NEGARA YANG DITINJAU DARI SISI
HUKUM
2.1 Tipe Negara Policie
Negara bertugas menjaga tata tertib saja atau dengan
kata lain negara adalah penjaga malam.
Pemerintahan bersiat monarchie absolut. Pengertian
pilicie adalah welvaartzorg, yang mencakup dua arti:
a. Penyelenggara negara positif
b. Penyelenggara negara negatif
2.2 Tipe Negara Hukum
Disini tindakan penguasa dan rakyat berdasarkan hukum.
Ada tiga bentuk tipe negara hukum, yaitu:

a. Tipe negara Hukum Liberal


Tipe ini menghendaki agar negara pasif, artinya
bahwa warga negara harus berstatus pasif artinya
bahwa warga negara harus tunduk pada
peraturan-peraturan negara. Disini kaum liberal
menghendaki agar antara penguasa dan yang
dikuasai ada suatu persetujuan dalam bentuk
hukum, serta persetujuan yang menguasai
penguasa.
Lanjut iu……..!
b. Tipe Negara Hukum Formil
yaitu negara hukum yang mendapat
pengesahan dari rakyat, segala tindakan
penguasa memerlukan bentuk hukum
tertentu, harus berdasarkan undang-undang.
negara Hukum Formil ini disebut pula
dengan Negara Demokratis yang
berdasarkan negara Hukum.
u m M a te r il b a n g a n l ebi h
p e ne g a r a Huk p a k a n p e rkem ara
c. Ti ena rn y a m e r u
i jik a p a d a n e g
ga r a i n i s e b or m i l . J a d a n g-
t i pe n e ra hu k u m f s a rk a n u n d
p a d a n e g a r u s b e r d a
lanjut dari n p e n g u a s a ha d a k a n d a ri
or m i l t i n d aka m m a te r i l ti n
hukum f n e g a r a h uku g a n w arga
m a ka d a l a m i k epe n t in ng-
un da n g , n d e s a k d e m d a r i u n d a
d a l a m h a l me m e n y i m pang
penguasa k a n b e r t i n dak
n m y a d i b enar r t u n i ta s.
neg a r a a s a sO p p o
t a u b e r l a k u S t a ats)
und a n g a (Woh l f a a r t i pe
k m u r a n . D a l am t
e g a r a K ema a m a s y a r a kat
2.3 Tipe N n y a k e pad g g a r a kan
d i s epe n u h k m eny e l e n
e n g a b tuny a u n t u
negara m a ha l a t s a tu - s a
g a r a a d a l
ini ne a k y a t.
r a n r
kemakmu
SEJARAH PEMERINTAHAN
INDONESIA
AGENDA PEMBAHASAN
 Pengertian Indonesia
 Sebelum Kemerdekaan
 Proklamasi
 Kabinet Parlementer Dan Presidensial
(1945-1950)
 Kabinet Parlementer Liberal (1950-1959)
 Kabinet Presidensial – Demokrasi Terpimpin
(1959 – 1966)
 Kabinet Pemerintahan Orde Baru (1966 –
1999)
 Orde Reformasi
PENGERTIAN INDONESIA
• Sejarah Indonesia mencatat bahwa ada
tiga kerajaan besar tumbuh dan
berkembang sebagai leluhur bangsa
Indonesia, yaitu
1. Sriwijaya
2. Majapahit
3. Mataram
SRIWIJAYA
Kerajaan Melayu Sriwijaya
Palembang juga merupakan tempat yang terpenting, karena di sinilah pusat
Kerajaan Sriwijaya yang dibangun dalam kurun ketujuh.
Ahli-ahli sejarah Barat menyebutnya sebagai "the Great Malay Kingdom of
Sriwijaya". Kerajaan Melayu Sriwijaya menjadi begitu gagah sehingga menguasai
selama 600 tahun bukan sahaja kerajaan-kerajaan lain di Sumatra malahan
keseluruhan bahagian Barat Gugusan Pulau-pulau Melayu.
Di kemuncak kuasanya, wilayah yang dikuasainya begitu luas: mulai dari perairan
Vietnam Utara ke timur dan sampai ke pulau Madagascar (Malagasy) di barat.
Sebahagian penting penduduk dan bahasa Malagasy menunjukkan kaitan yang
jelas dengan Melayu. Penuntut-penuntut di Thailand mempelajari bahawa
"Sriwichai" adalah sebuah empayer dalam sejarah Siam walau pun tidak diberitahu
bahwa empayer Sriwijaya ini sebenarnya Melayu.
Kota-kota  seperti Trang dan Surat Thani sudah wujud di zaman Sriwijaya dan
merupakan pusat-pusat kuasa Kerajaannya. Asas kejayaan Sriwijaya adalah
kekuatan maritim (lautan) dengan menguasai perairan internasional dan pelabuhan-
pelabuhan yang strategis termasuklah di Semenanjung Tanah Melayu sendiri.
Kemajuannya juga berdasarkan sistem perdagangan dan percukaian.
MAJAPAHIT
 Majapahit adalah suatu kerajaan yang
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga
1500 M dan berpusat di pulau Jawa bagian
timur. Kerajaan ini pernah menguasai
sebagian besar pulau Jawa, Madura, Bali,
dan banyak wilayah lain di Nusantara.
Majapahit dapat dikatakan sebagai kerajaan
terbesar di antara kerajaan Hindu-Buddha di
Nusantara dan termasuk yang terakhir
sebelum berkembang kerajaan-kerajaan
bercorak Islam di Nusantara.
Con’t ………..
Sumber catatan sejarah
 Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton
('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam
bahasa Jawa Kuna. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri
Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek
mengenai terbentuknya Majapahit.
 Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuna yang ditulis
pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas.[2] Selain itu, terdapat
beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuna maupun catatan sejarah dari
Tiongkok dan negara-negara lain.
 Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan.
Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-
historis dan mitos. Namun demikian, garis besar sumber-sumber tersebut
sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok. Khususnya, daftar
penguasa dan keadaan kerajaan ini tampak cukup pasti
STRUKTUR PEMERINTAHAN
MAJAPAHIT
Struktur pemerintahan
 Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak
berubah selama perkembangan sejarahnya [12]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa
di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
Aparat birokrasi
 Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan,
dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja
biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:
 Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja
 Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan
 Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan
 Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan
 Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu
Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai
perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan
pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yang
anggotanya para sanak saudara raja, yang disebut Bhattara Saptaprabhu.
PEMBAGIAN WILAYAH ZAMAN
MAJAPAHIT
Pembagian wilayah
 Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah, yang disebut Paduka
Bhattara. Mereka biasanya merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas
dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan, penyerahan upeti, dan pertahanan kerajaan
di wilayahnya masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa
pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh
seseorang yang bergelar Bhre.
Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:
 Daha
 Jagaraga
 Kabalan
 Kahuripan
 Keling
 Kelinggapura
 Kembang Jenar
 Matahun
 Pajang
 Singhapura
 Tanjungpura
 Tumapel
 Wengker
 Wirabumi
RAJA-RAJA MAJAPAHIT
Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat
periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-
8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang
memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.

 Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)


 Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
 Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
 Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
 Wikramawardhana (1389 - 1429)
 Suhita (1429 - 1447)
 Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
 Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
 Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
 Pandanalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
 Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
 Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
 Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)[rujukan?]
MATARAM
 Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering disebut
dengan Kerajaan Mataram Kuno sebagai pembeda
dengan Mataram Baru atau Kesultanan Mataram
(Islam), adalah suatu kerajaan yang berkuasa di
Jawa Tengah bagian selatan antara abad ke-8 dan
abad ke-10. Kerajaan Mataram terdiri dari dua dinasti,
yakni Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra.
Wangsa Sanjaya yang bercorak Hindu didirikan oleh
Sanjaya pada tahun 732. Beberapa saat kemudian,
Wangsa Syailendra yang bercorak Buddha Mahayana
didirikan oleh Bhanu pada tahun 752. Kedua wangsa
ini berkuasa berdampingan secara damai. Nama
Mataram sendiri pertama kali disebut pada prasasti
yang ditulis di masa raja Balitung.
Proklamasi Kemerdekaan
ERA PERJUANGAN
KEMERDEKAAN
Akhir masa Pimpinan Jumlah
Nama Kabinet Awal masa kerja Jabatan
kerja Kabinet personil
2 September 14 November
Presidensial Ir. Soekarno Presiden 21 orang
1945 1945
14 November 12 Maret
Sjahrir I Sutan Syahrir Perdana Mente 17 orang
1945 1946 ri
2 Oktober
Sjahrir II 12 Maret 1946 Sutan Syahrir Perdana Mente 25 orang
1946 ri
Sjahrir III 2 Oktober 1946 3 Juli 1947 Sutan Syahrir Perdana Mente 32 orang
ri
11 November
Amir Sjarifuddi 3 Juli 1947 Amir Sjarifuddi Perdana Mente 34 orang
nI 1947 n ri
11 November 29 Januari
Amir Sjarifuddi Amir Sjarifuddi Perdana Mente 37 orang
n II 1947 1948 n ri
4 Agustus
Hatta I 29 Januari 1948 Mohammad Ha Perdana Mente 17 orang
1949 tta ri
19 Desember
Darurat 13 Juli 1949 S. Prawiranega Ketua 12 orang
1948 ra
20 Desember
Hatta II 4 Agustus 1949 Mohammad Ha Perdana Mente 19 orang
1949 tta ri
Era Demokrasi Parlementer

ERA DEMOKRASI
PARLEMENTER
Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah
Nama Kabinet Jabatan
kerja kerja Kabinet personil
20 Desember
RIS 21 Januari 1950 Mohammad Hatt Perdana Menteri 17 orang
1949 a
20 Desember Pjs
Susanto 21 Januari 1950 Susanto Tirtopro 10 orang
1949 djo Perdana Menteri
6 September
Halim 21 Januari 1950 Abdul Halim Perdana Menteri 15 orang
1950
6 September
Natsir 27 April 1951 Mohammad Natsi Perdana Menteri 18 orang
1950 r
Sukiman-Suwirjo 27 April 1951 3 April 1952 Sukiman Wirjosa Perdana Menteri 20 orang
ndjojo
Wilopo 3 April 1952 30 Juli 1953 Wilopo Perdana Menteri 18 orang

Ali Sastroamidjoj 30 Juli 1953 12 Agustus 1955 Ali Sastroamidjoj Perdana Menteri 20 orang
oI o
Burhanuddin Har 12 Agustus 1955 24 Maret 1956 Burhanuddin Har Perdana Menteri 23 orang
ahap ahap

Ali Sastroamidjoj 24 Maret 1956 14 Maret 1957 Ali Sastroamidjoj Perdana Menteri 25 orang
o II o
Djuanda 9 April 1957 10 Juli 1959 Djuanda Perdana Menteri 24 orang
ERA DEMOKRASI TERPIMPIN
Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah
Nama Kabinet Jabatan
kerja kerja Kabinet personil
18 Februari
Kerja I 10 Juli 1959 Ir. Soekarno Perdana Mente 33 orang
1960 ri
18 Februari
Kerja II 6 Maret 1962 Ir. Soekarno Perdana Mente 40 orang
1960 ri
13 Desember
Kerja III 6 Maret 1962 Ir. Soekarno Perdana Mente 60 orang
1963 ri
13 November 27 Agustus
Kerja IV Ir. Soekarno Perdana Mente 66 orang
1963 1964 ri
27 Agustus 22 Februari
Dwikora I Ir. Soekarno Perdana Mente 110 orang
1964 1966 ri
24 Februari
Dwikora II 28 Maret 1966 Ir. Soekarno Perdana Mente 132 orang
1966 ri
Dwikora III 28 Maret 1966 25 Juli 1966 Ir. Soekarno Perdana Mente 79 orang
ri
17 Oktober
Ampera I 25 Juli 1966 Ir. Soekarno Perdana Mente 31 orang
1967 ri
17 Oktober
Ampera II 6 Juni 1968 Jend. Soeharto Pjs Presiden 24 orang
1967
ERA ORDE BARU
Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah
Nama Kabinet Jabatan
kerja kerja Kabinet personil

Pembangunan I 6 Juni 1968 28 Maret 1973 Jend. Soeharto Presiden 24 orang

Pembangunan II 28 Maret 1973 29 Maret 1978 Jend. Soeharto Presiden 24 orang

Pembangunan II 29 Maret 1978 19 Maret 1983 Soeharto Presiden 32 orang


I
Pembangunan I 29 Maret 1983 19 Maret 1988 Soeharto Presiden 42 orang
V
Pembangunan 23 Maret 1988 17 Maret 1993 Soeharto Presiden 44 orang
V
Pembangunan 17 Maret 1993 14 Maret 1998 Soeharto Presiden 43 orang
VI
Pembangunan 14 Maret 1998 21 Mei 1998 Soeharto Presiden 38 orang
VII
ERA PASCA ORDE BARU

Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah


Nama Kabinet Jabatan
kerja kerja Kabinet personil

26 Oktober
Reformasi Pe 21 Mei 1998 B.J. Habibie Presiden 37 orang
mbangunan 1999

Persatuan 26 Oktober 9 Agustus Abdurahman


Presiden 36 orang
Nasional 1999 2001 Wahid

Gotong 9 Agustus 20 Oktober Megawati


Presiden
Royong 2001 2004 Soekarnoputri

Susilo
Indonesia 21 Oktober
sekarang Bambang Presiden 36 orang
Bersatu 2004
Yudhoyono

Anda mungkin juga menyukai