• 2. Nur Widiastuti ( 2206026 ) • 8. Santi Kristiani ( 2206032 ) • 3. Oktavia Devita Kurniasih • 9. Setiawati ( 2206033 ) ( 2206027 ) • 10. Shinta Dwi Oktarina ( 2206034 ) • 4. Rinawati Apriliany ( 2206028 ) • 11. Siluh Nyoman Sanitri Apsari ( 2206035 ) • 5. Rini Astuti ( 2206029 ) • 12. Sisilia Linda Dwi Setyawati ( 2206036 ) • 6. Ros Eva Simanungkalit ( 2206030 ) GIZI LANSIA • Departemen sosial,di Indonesia pada tahun 2020 jumlah lansia yang tercatat adalah16.522.311 dan 3.092.910atau sekitar 20 lansia terlantar • Masalah terbesar yang kerap dialami oleh lansia adalah gangguan degenerative yang disebabkan oleh obesitas • . Obesitas dapat diartikan sebagai keadaan patologis berupa penimbunan lemak tubuh,yang secara klinis bermanifestasi sebagai indeks masa tubuh(IMT) sebesar 27kg/m2 • Komposisi gizi makanan yang dikonsumsi lansia mempengaruhi kesehatan PEMBAHASAN MASALAH • Kebutuhan Zat Gizi Makro pada Lansia Salah satu komponen zat gizi yang diperoleh diperoleh dari asupan makanan adalah zat gizi makro selain zat gizi mikro. • Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh. Zat gizi makro secara garis besar dibedakan menjadi 3 macam yaitu karbohidrat,protein dan lemak. • Pengertian gizi mikro (mikronutrisi) merupakan suatu zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Yang termasuk mikronutrisi adalah mineral, vitamin, serta air. GIZI MAKRO • Asupan Karbohidrat karbohidrat terdiri dari karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek. • Jenis monosakarida dan disakarida digolongkan ke dalam karbohidrat sederhana, sedangkan polisakarida seperti glikogen, starch dan serat digolongkan ke dalam karbohidrat komplek. • Karbohidrat sederhana atau disebut juga dengan gula sederhana mudah dicerna untuk menghasilkan energi yang dapat langsung dipergunakan oleh tubuh GIZI MAKRO Asupan Lemak Lemak merupakan zat gizi makro kedua yang menghasilkan energy setelah karbohidrat. Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan trigliseride. Asam lemak berdasarkan ikatan rangkap dibedakan menjadi asam lemak jenuh atau saturated fatty acid (SFA) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap dan asam lemak tidak jenuh atau unsaturated fatty acid(UFA) yaitu asam lemak yang memliki ikatan rangkap trigliserid dibentukoleh 3 asam lemak dan satu gliserol. Trigliserid merupakan cadangan asam lemak yang terdapat dalam tubuh. GIZI MAKRO • Protein dibentuk dari asam-asam amino yang bergabung menjadi rantai peptide. • Dari 20 asam amino yang membentuk protein, 9 diantaranya tidak dapat disintesis oleh tubuh dan harus diperoleh dari asupan makanan atau dikenal dengan asam amino esensial. • Asam amino esensial meliputi histidine, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylanine, threonine, trypythophandanvaline • Fungsi utama protein bagi tubuh adalah membantu dan mempertahankan jaringan tubuh,menghasilkan neurotransmitter bagi otak dan fungsi saraf, menghasilkan asamamino lainnya, pembentukan berbagai hormone, mempertahankan fungsi imunitas tubuh, mempertahankan keseimbangan cairan dan sebagai sumber energy. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa 1. Asupan zat gizi makro(karbohidrat,lemak,protein) berhubungan dengan demensia 2. Asupan karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan skor MMSE 3. Asupan lemak dan lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan resiko demensia 4. Asupan protein yang cukup dapat menghindari terjadinya abnormalitas asamamino yang berguna untuk sintesis neurotransmitte GIZI PADA MASYARAKAT • "Gizi" berasal dari dialek dalam bahasa Mesir yang berarti "makanan". • Kata"gizi" adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu "nutrition" yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "nutrisi". • Gizi dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi proses perubahan berbagai macam makanan yang masuk ke tubuh, sehingga dapat mempertahankan kehidupan • Nutrisi atau zat gizi merupakan elemen yang terdapat dalam makanan yang dapat untuk dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh, contohnya : vitamin, lemak, karbohidrat, mineral, air, dan protein. • Zat gizi adalah substansi yang dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan serta digunakan dalam proses pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan perbaikan jaringan tubuh. • Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik dan anorganik. • Zat gizi organik terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin. • zat gizi anorganik terdiri atas air dan mineral
• Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Sumbernya
1. Hewani : merupakan zat gizi yang bersumber dari hewan. 2. Nabati : merupakan zat gizi yang bersumber dari berbagai jenis tumbuh- tumbuhan. FUNGSI ZAT GIZI • Penghasil energi tubuh • Pembentuk sel jaringan tubuh • Pengatur fungsi reaksi biokimia yang ada dalam tubuh (stimulansia) • Memperbaiki sel yang rusak • Mempertahankan fungsi organ pada tubuh • Menjaga keseimbangan pada metabolisme FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI A. Faktor External A. Faktor Internal 1. Pendapatan 1. usia 2. Kondisi fisik 2. Pendidikan 3. infeksi 3. Pekerjaan 4. Budaya PENILAIAN STATUS GIZI 1. Antropometri Antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Sedangkan antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat keseimbangan asupan protein dan energi 2. Klinis Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi berdasarkan atas perubahan- perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid PENILAIAN STATUS GIZI 3. Biokimia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan. Jaringan tubuhyang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. 4. Biofisik Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melibatkan kemamapuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari jaringan MASALAH GIZI YANG PALING SERING TERJADI DI INDONESIADARI BALITA HINGGA DEWASA 1. Kurang vitamin A (KVA) (KVA) termasuk masalah gizi di Indonesia yang umum dialami oleh anak-anak dan ibu hamil. Meskipun masalah ini sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani. 2. GAKI (Gangguan akibat kekurangan garam beryodium) Tubuh membutuhkan yodium untuk menghasilkan hormon tiroid. Hormon ini mengatur proses metabolisme dan sejumlah fungsi penting lainnya, termasuk pertumbuhan, penurunan atau pertambahan berat badan, dan denyut jantung. MASALAH GIZI YANG PALING SERING TERJADI DI INDONESIADARI BALITA HINGGA DEWASA 3. ANEMIA Anemia merupakan kondisi tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen. Masalah kesehatan ini paling banyak ditemukan pada ibu hamil dengan gejala berupa rasa lelah, pucat, detak jantung tidak teratur, dan pusing. MASALAH GIZI YANG BELUM DAPAT DI SELESAIKAN 1. Stunting Stunting merupakan masalah gizi kronis yang cukup umum di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun 2. Gizi Kurang Tubuh kurus akibat gizi kurang kerap dinilai lebih baik daripada tubuh gemuk akibat gizi lebih. Padahal, obesitas dan gizi kurang sama-sama berdampak buruk bagi kesehatan. Sebagai awalan, Anda bisa mengukur kategori status gizi melalui kalkulator BMI. MASALAH GIZI YANG SUDAH MENINGKAT DAN MENGANCAM KESEHATAN MASYARAKAT • Menurut Global Nutrition Report pada 2018, Indonesia termasuk ke dalam17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus. Ketiganya yaitu stunting (pendek), wasting (kurus), dan overweight (obesitas) • Penyebab gizi lebih yang paling mendasar yaitu ketidakseimbangan energi dan kalori yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Jika kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan yang keluar, kalori ekstra tersebut dapat berubah menjadi lemak. • Bila sejak kecil anak sudah mengalami obesitas, mereka akan lebih rentan mengidap penyakit tidak menular ketika dewasa. Masalah gizi ini berkaitan erat dengan diabetes tipe 2, penyakit stroke, dan penyakit jantung.