Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI

INTEGUMENTUM
Overview

• Kulit adalah organ terbesar manusia


• Luas 1,89 meter persegi
• Setiap cm persegi mengandung 6 juta sel dan 5000
ujung saraf perasa
• Berat 2,72 kg
• Ketebalan antara 2-3 mm
Overview

• 2 hingga 3 juta sel kulit dilepas setiap hari.


Penggantian ini diperlukan karena kulit
merupakan organ yang penting dalam
melindungi manusia terhadap cedera, suhu,
infeksi dan dehidrasi.
• Sebagai lini terluar, kulit menyerap bahan
yang dioleskan dan memiliki kemampuan
menetralisasinya.
Definisi

• Bagian terluar (manusia) yang menutupi organ


tubuh.
• Kadangkala disebut integument (Latin,
integumentum, integere yang berarti
menutup)
• Mukosa adalah lapisan terluar rongga tubuh
yang mengeluarkan lendir (mucous), misalnya
mukosa rongga mulut, paru, vagina.
Definisi

• Kulit secara mikroskopik dapat dibagi menjadi


tiga lapis: epidermis, dermis dan subkutis.
Epidermis

• Epidermis merupakan kompartemen terluar,


yang terdiri dari paling tidak 3 lapisan sel
hidup yang selalu beregenerasi, terdiri dari
• keratinosit yang menyusun bagian besar epidermis,
• melanosit yang membuat pigmen melanin, dan
• sel Langerhans yang merupakan sel penyaji antigen
dalam sistem kekebalan tubuh.
Lapisan Basal Epidermis

• Lapisan terbawah adalah lapisan basal.


• Keratinosit pada lapisan ini memiliki 3 subpopulasi:
transient amplifying cells yang aktif membelah
diri, postmitotic cell yang siap menjalani
diferensiasi/keratinisasi dan naik ke lapisan
suprabasal, dan keratinosit yang lambat membelah
diri yang berfungsi sebagai cadangan.
• Sel lain dalam lapisan basal adalah melanosit, yang
menghasilkan pigmen melanin untuk didistribusikan
ke dalam 36 keratinosit di sekitarnya
Lapisan Suprabasal dan Proses
Keratinisasi

• Keratinisasi adalah proses yang tujuan


akhirnya membentuk stratum korneum, lapisan
terluar yang mati, yang melindungi tubuh dari
ancaman luar.
• Dalam proses keratinisasi, keratinosit tidak
lagi membelah tetapi berdiferensiasi,
membentuk organel sel khusus agar ia dapat
beradaptasi dengan fungsi baru saat menua
dan mencapai stratum korneum.
Stratum Spinosum

• Pada lapisan di atas stratum basal, keratinosit


membentuk organel yang disebut lamellar
granules, yang mensekresi lemak
(glikoseramid), enzim hidrolitik dan protein
yang berfungsi dalam deskuamasi stratum
korneum.
• Lemak yang dihasilkan penting dalam mengisi
ruang antar keratin di stratum korneum hingga
terbentuk membran lipid bilayer yang selektif
menahan bahan kimia ekstermal.
Stratum Granulosum

• Ketika keratinosit mencapai stratum


granulosum, terbentuk keratohialin granules
yang mengandung filagrin (filamen aggregate
protein) agar kelak sel keratinosit yang hidup
ini dapat menggunakan membrannya saat mati
dan menggabungkannya dengan keratin dalam
keratinosit menjadi suatu struktur protektif di
stratum korneum.
Turn over time

• Waktu yang diperlukan keratinosit basal


mencapai str granulosum kira kira 2 minggu,
sedangkan untuk shedding memerlukan
tambahan 2 minggu. Pada kulit yang
meradang, turn over rate keratinisasi dapat
menjdi lebih singkat.
Sel Non-Keratinosit

• Melanosit adalah sel yang memproduksi melanin,


pigmen yang memberi warna pada kulit.
• Melanosit memiliki banyak dendrit atau
percabangan sitoplasma sehingga dapat mentransfer
melanin kepada 36 keratinosit di sekitarnya.
• Kepadatan melanosit, keaktifannya serta tipe
melanin yang dihasilkannya menentukan warna kulit
seseorang. Dalam dermatologi dikenal pembagian
warna kulit berdasarkan klasifikasi Fitzpatrick, yaitu
Sel Non-Keratinosit

• Sel langerhans adalah sel penyaji antigen yang


terletak di antara keratinosit epidermis. Sel
tersebut bertugas memfagosit antigen yang
berhasil melewati sawar kulit, memprosesnya,
dan menyajikannya kepada limfosit di dermis
untuk dikenali.
Papila dermis

• Papila dermis banyak mengandung ujung- ujung


serabut saraf. Ada yang berfungsi mengantarkan
sinyal/rangasang nyeri, suhu, raba halus dan
tekanan dan getaran. Sebagian ujung2 saraf
tersebut termodifikasi menjadi struktur yang
disebut Meissner, Pacini
• papil banyak mengandung kapiler pembuluha
darah. Pembuluh ini menyalurkan oksigen, nutrisi,
dan menjadi jalur patroli sel imunitas yang selalu
waspada akan antigen yang mengnvasi kulit.
Adneksa

• Adneksa adalah asesoris kulit; fungsi kulit


tidak akan sempurna tanpa adanya adneksa.
• Rambut pada manusia dapat dilihat sebagai
rambut terminal dan vellus. Rambut terminal
memiliki panjang lebih dari 2 cm, berpigmen
dan kasar. Sebaliknya, rambut vellus halus,
panjangnya kurang dari 1 cm.
Folikel Rambut

• Rambut tumbuh mengikuti siklus, anagen,


katagen dan telogen. Fase anagen adalah fse
pertumbuhn, katagen dalah fase rontok,
sedangkan telogen adalah fase istirahat
sebelum masuk kembali ke siklus anagen.
Rambut kira kira tumbuh sepanjang 1 cm/28
hari, maka berapakah panjang maksimal
sehelai rambut manusia?
Folikel Rambut

• Pada kulit kepala, 90% rambut berada dalam


fase anagen, 1-2% dalam fase katagen dan 10%
dalam fase telogen. Maka, tidak heran selalu
dijumpai sejumlah rambut rontok dari kulit
kepala.
• Panjang fase fase ini tidak sama pada setiap
anggota tubuh. Pada kulit kepala, fase anagen
berlangsung kira kira selama 3 tahun, katagen
3 minggu, dan telogen 3 bulan.
Kelenjar Sebasea

• Bersama dengan keluarnya rambut, bermuara


pulalah saluran kelenjar sebasea.
• Kelenjar seasea menghasilkan minyak, yang
terdiri dari trigliserida. Pada wajah, gangguan
pada kelenjar sebasea dan proses keratinisasi
berakibat pada tersunbatnya muara kelenjar
hingga terbentuk komedo.
Kelenjar Ekrin dan Apokrin

• Kelenjar lain yang dimiliki manusia adalah


kelenjar ekrin. Kelenjar ini merupakan
kelenjar keringat. Selain kelenjar ekrin,
terdapat pula kelenjar apokrin. Sekret kedua
kelenjar ini tidak berbau, tetapi ketika
mencapai permukaan, bakteri permukaan
tubuh akan mengurainya sehingga
mengeluarkan bau yang khas.
“Selamat Belajar ! “

Anda mungkin juga menyukai