Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN
KULIT
Melindungi tubuh dengan berbagai
cara.
Rata-rata luas kulit dewasa 2 m2
dengan berat ± 4,1 kg.
Pada kulit terdapat:
◦ pembuluh darah sepanjang 4,5 m
◦ saraf sepnjang 3,6 m
◦ 2,6 juta kelenjar keringat
◦ 1500 sensori reseptor
◦ 3 juta sel
ANATOMI
Struktur kulit
Epidermis
Dermis
Hipodermis
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan paling luar dan paling tipis
Ukuran dari epidermis beraneka ragam mulai dari yang tipis (0,5 mm) sampai dengan yang tebal
(4,0 mm)
Epidermis terbentuk dari epitelium yang disebut “keratinised stratified squamous epithelium”
dan mengandung empat tipe sel utama:
◦ Keratinocytes
◦ Melanocytes
◦ Langerhans cells
◦ Merkel cells.
Keratinosit
Keratinosit diatur oleh empat lapisan yang
menghasilkan protein yang disebut keratin. Keratin
bersifat keras, merupakan fibrous protein yang
berfungsi melindungi kulit dan jaringan-jaringan dari
panas, mikroorganisme, dan bahan kimia. Selain itu,
keratin berkaitan dengan proses water resistant
pada kulit dan mengurangan kehilangan cairan.
Melanosit
Pigmen melanin didapat dari melanosit. Melanosit
banyak terdapat pada epidermis penis, puting,
areola, wajah serta tungkai. Melanosit mempunyai
proyeksi panjang dan ramping yg meluas diantara
keratinosit dan mempunyai kemampuan
mentransfer granula melanin. Melanin berfungsi
sebagai pewarna alami kulit dan membantu dalam
melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan
cahaya matahari.
Sel Langerhans
Sel Langerhans merupakan bagian dari sistem imun
dan berasal dari sumsum tulang. Sel Langerhans
mengatur reaksi imun pada kulit sebagai proteksi
dalam melawan mikroorganisme yang menyerang
tubuh. Sel ini akan rapuh ketika terpapar matahari.
Sel Langerhans berperan dalam membantu sel sistem
imun lain dalam merespon dan mengenali
mikroorganisme dan menghancurkan mikroba yang
menyerang tubuh.
Sel Merkel
Sel Merkel mempunyai kemampuan untuk kontak
dengan proses neuron sensori. Terdapat struktur
yang disebut tactile disc. Sel Merkel dan Tactile disc
mampu mendeteksi sensasi sentuhan.
Lapisan Epidermis
Stratum Corneum
Stratum Lucidum
Stratum Granulosum
Stratum Spinosum
Stratum Basale
Stratum Basale
Stratum Basale merupakan lapisan epidermis terdalam yang membatasi antara
dermis dengan epidermis.
Sel epidermis berasal dari lapisan stratum basale.
Stratum Spinosum
Stratum spinosum terletak di atas stratum basale. Keratinosit pada lapisan ini digambarkan
seperti duri.
Keratinosit pada lapisan ini terikat kuat sehingga mampu memberikan kekuatan dan flesibilitas
pada kulit.
Stratum Granulosum
Pada stratum granulosum terdapat sel yang mengandung granula-granula yang membentuk
water‐resistant lipid (lamellar granules), berfungsi sebagai pencegah kehilangan cairan dan
disaat yang sama juga mencegah adanya mikroba yang masuk ke dalam tubuh.
Stratum Lucidum
Stratum Lucidum terletak di bawah stratum Corneum yang juga dikenal dengan lapisan bersih.
Pada lapisan ini terdapat lima lapis sel mati yang merata dan tidak ditemukan pada semua area
tubuh, hanya pada kulit yang tebal seperti pada tumit. Sel pada lapisan ini tidak mempunyai
nukleus dan terikat dengan kuat, berfungsi mencegah kehilangan cairan.
Stratum Corneum
Stratum Corneum merupakan lapisan paling atas dari epidermis yang merupakan sel keratin
mati, tipis, dan tidak berinti. Jika pada lapisan terdalam berisi 70% air, maka pada lapisan
stratum corneum hanya terisi 20%. Permukaan dilapisi oleh lemak yang berfungsi sebagai
pelindung dan menyediakan kekuatan struktur.
Keratinisasi
Sel epitel yaitu sel keratinosit pada epidermis melakukan proses regenerasi sel yang dikenal
dengan proses keratisisasi (kornifikasi atau deskuamasi).
Prosesnya berlangsung selama 4-6 minggu.
Prosesnya terjadi mulai dari stratum basale yang kemudian bermitosis hingga ke atas menuju
stratum corneum.
Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit yang berada di bawah epidermis yang dipisahkan
oleh lapisan tipis Basement Membrane Zone (BMZ) atau Dermal Epidermal Juction (DEJ).
Dermis terdiri dari jaringan ikat, protein kolagen dan elastin, fibroblas, kelenjar sebasea dan
keringat, folikel rambut, sistem imun, dan sistem saraf.
Sistem elastis pada dermis mendukung fleksibilitas kulit selama terjadi pergerakan dan istirahat.
Dermis dibagi menjadi dua lapisan:
◦ Lapisan papilare
◦ Lapisan retikulare
Lapisan Papilare
Papilare berfungsi sebagai penguat
dari epidermis dalam satu ikatan
membaran.
Flexus pembuluh darah dari
papilare memberikan asupan
nutrisi dan oksigen ke epidrmis
melalui BMZ yang disebut
papillary loops/flexus.
Lapisan Retikulare
Lapisan ini memiliki pembuluh darah
perifer yang banyak dan berikatan
yang disebut cutaneous flexus.
Kolagen disekresi oleh fibroblas dan
berfungsi sebagai protein pemberi
kekuatan dan fleksibilitas (tensile
and strength). Elastin disekresi oleh
fibroblas dan berfungsi sebagai
protein untuk
elastisitas/pengembalian (elastic
recoil).
Hipodermis
Hipodermis atau sering juga disebut
lapisan subkutan.
Hipodermis adalah lapisan paling tebal
dari kulit, terdiri dari jaringan lemak
(paling besar), jaringan ikat, dan
pembuluh darah. Hipodermis memiliki
fungsi sebagai penyimpan lemak,
kontrol temperatur, dan penyangga
organ di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai