tetapi boleh tidak dilaksanakan, tergantung pada kondisi tes atau jawaban yang diberikan oleh subyek. Tahap Analogy diberikan apabila: Ada “kartu kosong” atau kartu yang ditolak oleh
subyek (subyek tidak mau memberikan respon).
Determinant/ lokasi tertentu muncul sangat sedikit/ hanya satu, padhal bercak mempunyai fasilitas tersebut. 1. Lokasi W atau D hanya muncul 1 untuk 10 kartu. 2. Determinant gerakan M, FC / CF (jawaban yang menggunakan kombinasi bentuk dan warna), determinant shading (K, k atau c) hy muncul satu. 3. Jawaban populer hanya muncul satu Tahap analogy diberikan apabila di antara jawaban-jawaban yang diberikan oleh testi ada satu determinant yang muncul, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan Analogy. Kalau semua determinant tidak muncul (yang ada dalam syarat-syarat), maka tidak bisa dilakukan tahap analogy, tetapi harus dilanjutkan dengan tahap testing the limits. HAL-HAL YANG DILAKUKAN DALAM TAHAP ANALOGY Pada saat menghadapi kondisi seperti di atas, tester merasa belum yakin apakah testi menggunakan suatu determinant pada suatu bercak. Maka tester harus mendapatkan keterangan yang jelas dengan mengadakan follow-up terhadap jawaban yang diberikan pada tahap inquiry. “Tester menanyakan kepada subyek apakah suatu determinant yang telah digunakan pada jawaban kartu sebelumnya juga digunakan pada kartu lain.” Pertanyaan yang diajukan pada tahap analogy sifatnya membandingkan/ menganalogikan dengan jawaban testi sendiri yang sudah diberikan pada kartu sebelumnya (bukan jawaban orang lain).
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
tahap analogy tidak boleh bersifat langsung dan sugestif. Jawaban yang diberikan subyek dalam tahap analogy masih dapat diskor secara kuantitatif sebagai jawaban tambahan (additional). SYARAT-SYARAT KARTU YANG DAPAT DIPILIH UNTUK TAHAP ANALOGY
Mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang
mirip Merupakan kartu yang mempunyai jawaban populer (jawaban populer digunakan untuk melakukan analogy). Misalnya: Kartu III testi mengatakan:
“Dua orang manusia yang sedang mengangkat suatu
barang ” (konsep gerakan jelas digunakan dalam jawaban). Pada Kartu VII ternyata tidak ada unsur gerakan, sehingga tester perlu menunjukkan kembali jawaban subyek pada kartu III dengan membandingkan dengan kartu VII: “Dua orang anak yang mengenakan pakaian seperti kelinci. Pakaian itu tampak berbulu halus dan bentuk telinganya panjang seperti kelinci “ (jawaban kartu VII) Di sini (di kartu III) anda mengatakan sebagai manusia yang sedang mengangkat sesuatu. Bagaimana dengan dua anak manusia di sini ? (di Kartu VII).
== > di sini kita melakukan analogy terhadap
determinant gerakan, karena hanya ada satu determinant saja, yaitu di kartu III, sehingga untuk kartu VII (tidak mempunyai determinant gerakan) karena mempunyai ciri-ciri/ karakteristik mirip dengan kartu VII serta mempunyai jawaban populer “2 orang manusia yang melakukan suatu aktivitas”, maka kartu III dapat digunakan untuk melakukan analogy untuk kartu VII. TAHAP TESTING THE LIMITS
Syarat-syarat tahap testing the limits:
Tidak ada lokasi keseluruhan (W)/ sebagian besar (D). Tidak ada konsep manusia atau hewan yang sedang bergerak (Skor M atau FM). Tidak ada jawaban yang mengkombinasikan antara unsur bentuk dan warna (Skor FC). Tidak ada jawaban yang menggunakan shading (Skor c, K atau k). Tidak ada jawaban populer. Dalam tahap testing the limits, tester sudah boleh memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya langsung dan sugestif. Meskipun begitu sebaiknya dimulai dulu dengan pertanyaan yang sifatnya umum, baru ke pertanyaan yang sifatnya spesifik. Hasil jawaban subyek dalam tahap testing the limits tidak dapat dianalisis secara kuantitatif, tetapi merupakan suatu bahan untuk interpretasi secara kualitatif. Tujuan dari tahap testing the limits adalah: Ingin mengetahui apakah testi mempunyai potensi untuk melihat konsep-konsep yang spesifik tersebut atau tidak . Misalnya: Kalau subyek tidak memberikan jawaban gerakan manusia sama sekali (skor M) juga gerakan binatang (skor FM), maka tester dapat
mengambil kartu lain yang mempunyai fasilitas
yang gerakan (diutamakan yang merupakan jawaban populer) dan bertanya pada subyek: “Apakah bagian ini tidak mengesankan sesuatu bagi Anda?” (Pertanyaan yang sifatnya masih umum). Kalau belum muncul jawaban juga, katakan “Apakah salah kalau ada orang yang mengatakan ini seperti dua orang yang sedang mengangkat keranjang. Bagaimana menurut Anda?” Kalau subyek masih belum mampu memberikan jawaban, katakan “Apakah yang dilakukan oleh orang dalam gambar ini?“. (pertanyaan sudah bersifat spesifik). Analogi dan Testing The Limit merupakan Opsional yang Akan dilakukan apabila skoring untuk Lokasi,Determinant Dan Konten hanya muncul 1 atau tidak ada sama sekali
Lokasi/Determinant/Content Analogy Testing the Limit