Anda di halaman 1dari 15

Tahap Analogy &

Testing The Limits

Harry Theozard Fikri,


M.Psi., Psikolog
TAHAP ANALOGY

 Bersifat opsional, artinya boleh dilaksanakan,


tetapi boleh tidak dilaksanakan, tergantung pada
kondisi tes atau jawaban yang diberikan oleh
subyek.
Tahap Analogy diberikan apabila:
 Ada “kartu kosong” atau kartu yang ditolak oleh

subyek (subyek tidak mau memberikan respon).


 Determinant/ lokasi tertentu muncul sangat sedikit/
hanya satu, padhal bercak mempunyai fasilitas
tersebut.
1. Lokasi W atau D hanya muncul 1 untuk 10
kartu.
2. Determinant gerakan M, FC / CF (jawaban
yang menggunakan kombinasi bentuk dan
warna), determinant shading (K, k atau c) hy
muncul satu.
3. Jawaban populer hanya muncul satu
 Tahap analogy diberikan apabila di antara
jawaban-jawaban yang diberikan oleh testi ada
satu determinant yang muncul, sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar dalam melakukan
Analogy.
 Kalau semua determinant tidak muncul (yang
ada dalam syarat-syarat), maka tidak bisa
dilakukan tahap analogy, tetapi harus
dilanjutkan dengan tahap testing the limits.
HAL-HAL YANG DILAKUKAN
DALAM TAHAP ANALOGY
 Pada saat menghadapi kondisi seperti di atas,
tester merasa belum yakin apakah testi
menggunakan suatu determinant pada suatu
bercak.
 Maka tester harus mendapatkan keterangan yang
jelas dengan mengadakan follow-up terhadap
jawaban yang diberikan pada tahap inquiry.
 “Tester menanyakan kepada subyek apakah suatu
determinant yang telah digunakan pada jawaban
kartu sebelumnya juga digunakan pada kartu lain.”
 Pertanyaan yang diajukan pada tahap analogy
sifatnya membandingkan/ menganalogikan dengan
jawaban testi sendiri yang sudah diberikan pada
kartu sebelumnya (bukan jawaban orang lain).

 Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam


tahap analogy tidak boleh bersifat langsung dan
sugestif.
 Jawaban yang diberikan subyek dalam tahap
analogy masih dapat diskor secara kuantitatif
sebagai jawaban tambahan (additional).
SYARAT-SYARAT KARTU YANG
DAPAT DIPILIH UNTUK TAHAP
ANALOGY

 Mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang


mirip
 Merupakan kartu yang mempunyai jawaban
populer (jawaban populer digunakan untuk
melakukan analogy).
Misalnya:
Kartu III testi mengatakan:

“Dua orang manusia yang sedang mengangkat suatu


barang ”
(konsep gerakan jelas digunakan dalam jawaban).
Pada Kartu VII ternyata tidak ada unsur gerakan,
sehingga tester perlu menunjukkan kembali jawaban
subyek pada kartu III dengan membandingkan dengan
kartu VII:
“Dua orang anak yang mengenakan pakaian seperti
kelinci. Pakaian itu tampak berbulu halus dan bentuk
telinganya panjang seperti kelinci “ (jawaban kartu VII)
Di sini (di kartu III) anda mengatakan sebagai
manusia yang sedang mengangkat sesuatu.
Bagaimana dengan dua anak manusia di sini ?
(di Kartu VII).

== > di sini kita melakukan analogy terhadap


determinant gerakan, karena hanya ada satu
determinant saja, yaitu di kartu III, sehingga
untuk kartu VII (tidak mempunyai determinant
gerakan) karena mempunyai ciri-ciri/ karakteristik
mirip dengan kartu VII serta mempunyai jawaban
populer “2 orang manusia yang melakukan suatu
aktivitas”, maka kartu III dapat digunakan untuk
melakukan analogy untuk kartu VII.
TAHAP TESTING THE LIMITS

Syarat-syarat tahap testing the limits:


 Tidak ada lokasi keseluruhan (W)/ sebagian besar
(D).
 Tidak ada konsep manusia atau hewan yang
sedang bergerak (Skor M atau FM).
 Tidak ada jawaban yang mengkombinasikan
antara unsur bentuk dan warna (Skor FC).
 Tidak ada jawaban yang menggunakan shading
(Skor c, K atau k).
 Tidak ada jawaban populer.
 Dalam tahap testing the limits, tester sudah
boleh memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
sifatnya langsung dan sugestif.
 Meskipun begitu sebaiknya dimulai dulu dengan
pertanyaan yang sifatnya umum, baru ke
pertanyaan yang sifatnya spesifik.
 Hasil jawaban subyek dalam tahap testing the
limits tidak dapat dianalisis secara kuantitatif,
tetapi merupakan suatu bahan untuk
interpretasi secara kualitatif.
 Tujuan dari tahap testing the limits adalah:
Ingin mengetahui apakah testi mempunyai
potensi untuk melihat konsep-konsep yang
spesifik tersebut atau tidak .
 Misalnya:
Kalau subyek tidak memberikan jawaban
gerakan manusia sama sekali (skor M) juga
gerakan binatang (skor FM), maka tester dapat

mengambil kartu lain yang mempunyai fasilitas


yang gerakan (diutamakan yang merupakan
jawaban populer) dan bertanya pada subyek:
“Apakah bagian ini tidak mengesankan sesuatu
bagi Anda?” (Pertanyaan yang sifatnya masih
umum). Kalau belum muncul jawaban juga,
katakan “Apakah salah kalau ada orang yang
mengatakan ini seperti dua orang yang sedang
mengangkat keranjang. Bagaimana menurut
Anda?”
Kalau subyek masih belum mampu memberikan
jawaban, katakan “Apakah yang dilakukan oleh
orang dalam gambar ini?“. (pertanyaan sudah
bersifat spesifik).
Analogi dan Testing The Limit merupakan Opsional yang
Akan dilakukan apabila skoring untuk Lokasi,Determinant
Dan Konten hanya muncul 1 atau tidak ada sama sekali

Lokasi/Determinant/Content Analogy Testing the Limit

W 1 -

D 1 -

GERAKAN (M/FM) 1 -

WARNA (FC/FC`) 1 -

SHADING (K,k,c) 1 -

POPULER 1 -

Anda mungkin juga menyukai