Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN KONSEP

BERFIKIR KRITIS DLM KEP

OBET BASSANG
Empat (4) hal pokok penerapan berfikir kritis
dalam kep :
1. Penggunaan bhs dlm kep.
2. Argumentasi dlam kep.
3. Pengambilan keputusan.
4. Penerapan dlm proses keperawatan.

2
1. Penggunaan bahasa dlm keperawatan

Berfikir kritis ad/ mampu m’gunakan bhs scra


reflektif :
Perawat menggunakan bahasa scr verbal
maupun nonverbal dlm mengekspresikan ide,
pikiran, infornasi, fakta, perasaan, keyakinan
dan sikapnya thdp klien, sesama perawat,
ataupun profesi lain
Atau scr nonverbal pd saat melakukan
pendokumentasian kep.

3
Lima (5) macam penggunaan bhs dlm konteks
berfikir kritis
1. Informative use of language (memberikan
informasi yg dapat diklarifikasi)
Cth: memberikan informasi ttg pentingnya
pemberian kompres pd klien dgn obs. panas.

2. Expresive use of language (m’ekspresikan


perasaan & sikap)
Mis: Pengumuman ttg peringatan jam besuk
bagi klien via loud speaker adlh utk m’berikan
kesempatan klien istirahat dari aktifitas
pengunjungnya.
4
3. Directive use of language (melaksanakan
perencanaan kep. atau ide2 dlm tindakan kep)
Cth: M’ajarkan klien ttg mkn yg hrs dihindari utk
me kadar kolesterol  dievaluasi dgn
m’timbangkan berapa byk kadar kolesterol yg
harus diturunkan & mkn apa saja yg hrs
dikurangi / dihindari.

4. Interogative use of language (m’ajukan


pertanyaan dlm rangka mencari informasi,
mengekspresikan keraguan & keheranan)
Mis: Mengapa Tn A. tiba2 syok ?.

5
5. Conditional use of language (m’ekspresikan
pengandaian)
Cth : jika saya memberikan obat digitalis
pada Tn.B. sesuai dgn program pengobatan,
maka gelaja2 serangan jantung tidak akan
muncul.
2. Argumentasi dlm keperawatan.

• Praktek kep sehari2, perawat sering dihadapkan


pd situasi dimn harus beradu argumentasi untuk
menemukan, & menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi issue, memberi penjelasan, &
mempertahankan thdp suatu tuntutan/tuduhan.
• Argumentasi juga utk kepentingan ttt mis
pengajuan proposal atau suatu perencanaan
program.

7
Badman & Badman (1988):
Pengertian argumentasi terkait dgn konsep berfikir dlm
kep
• B.D situasi p’debatan/pertengkaran (dlm bahasa sehari2).
• Debat ttg suatu issue. Cth perdebatan antara Perawat
kepala dgn pimpinan RS dlm menentukan kebijakan yan
kep yg berkualitas.
• Upaya untuk mempengaruhi individu atau klp dlm rangka
merubah perilaku sehat. Mis iklan layanan kes ttg
p’berantasan sarang nyamuk p’cegah penyakit DBD.
• B.D bentuk penjelasan rasional yg memerlukan
serangkaian alasan perlunya suatu keyakinan &
pengambilan keputusan atau tindakan. Mis: Monitor
kadar gula darah setiap hari pada klien Tn.A. dgn DM di
ruang 01 RS X.
8
3. Pengambilan keputusan dlm kep.

• Dlm praktek kep. sehari2, perawat selalu


dihadapkan pd situasi dimn hrs mengambil
keputusan dgn tepat. Hal ini dpt terjadi dlm
interaksi teman sejawat profesi lain & terutama
dlm penyelesaian masalah manajemen di
ruangan.
• Dlam penyelesaian masalah manajemen
diruangan, berikut ini satu model yang dapat
digunakan sebagai alternatif pengambilan
keputusan.
9
4. Penerapan Proses Keperawatan
A. Pengkajian
Perawat dituntut utk dpt mengumpulkan data &
memvalidasinya dgn hasil observasi.
Perawat harus melaksanakan observasi yg dpt
dipercaya dan membedakannya dari data yg tidak
sesuai  merupakan ketrampilan dasar berfikir kritis.
Lebih jauh perawat diharapkan dpt mengelola dan
mengkategorikan data yg sesuai dan diperlukan.
Untuk memiliki ketrampilan ini, perawat harus memiliki
kemampuan dalam m’sintesa dan m’gunakan ilmu2
biomedik dasar, ilmu dasar kep, ilmu perilaku & ilmu
sosial.

10
Tujuan: untuk mengumpulkan, memperjelas &
mengomunkasikan data ttg klien shg terbtk
dasar data.
Tahap Pengkajian:
• Mengumpulkan riwayat kesehatan keperawatan
• Melakukan pemeiksan fisik
• Mengumpulkan data laboratorium
• Memvalidasi data
• Mengelompokkan data
• Mencatatkan data
Latihan Berpikir 7:
Temukan Asuhan Keperawatan bagi Tn. S

• Baca kasus berikut, dan cobalah


mengidentifikasi komponen proses
keperawatan pada klien.
• Pikirkan tentang apa yang harus dilakukan
perawat untuk melibatkan klien sebagai
partisipan aktif dlm perawatan dirinya.

12
Tn. S, 40 th, harus bedrest tanpa adanya beban
dikaki karena kedua kakinya mengalami fraktur
akibat kecelakan mobil yang menimpanya
minggu lalu. Pd saat anda memandikan klien di
tempat tidur, anda melihat adanya kemerahan pd
punggung bawah klien. Tindakan apa yg anda
lakukan selanjutnya?

13
Pikirkan!

• Merupakan hal yang penting untuk melibatkan


klien scr aktif dlm proses kep.
• Hasil apakah yg anda bisa capai yg menunjukkan
bahwa klien terlibat aktif dlm proses
perawatannya?

14
Latihan Berpikir 7:
Analisa Kasus
• Berikan asuhan keperawatan secara
komprehensif kepada Ny. G!
Kasus:
Ny. G, 76 th, sudah 4 bulan tinggal di nursing
home sejak mengalami fraktur femur kanan
dan dipasang ORIF. Ia pensiunan guru.
Diagnosa medis: Osteoartritis, NIDDM, ORIF pd
femur kanan.

15
Area pemasangan ORIF kering & tidak ada rembesan. Ia buta tp masih bisa
melihat bentuk & cahaya. Pendengarnya menurun.
Ia menggunakan lispstick setiap hari & rambut dirapikan disalon setiap minggu.
Bajunya rapi dan bersih.
Ia punya 2 anak yg tinggal di kota lain, yg menengoknya 1 th sekali. Ia
menghabiskan sbgn besar waktunya dlm kamar, mendengarkan radio &
‘talking book’. I merasa sepi & berbeda dg yg lain krn ia buta; ia tidak punya
teman.

16
TTVnya: TD 110/76, N 86,P16, S 37. Ada edema +2
di pergelangan kaki. TB: 160cm, BB: 55kg. Ia
mengikuti diet diabetes 1800 kkl. Kulitnya kering,
& tipis. Bab setiap hari. Ia minum juice setiap hari
u/ melancarkan bab. Ia menggunakan popok krn
inkontinensia urin. Ada kemerahan disekitar
tulang ekor & sikut.
Ny. Gomez tidur sepanjang malam, tp memiliki
masalah untuk bangkit dari t4 tidur krn kekakuan
keterbatasan gerak paha kanan. Ia mengeluhkan
rasa tdk nyaman pd pantatnya krn duduk di kursi
roda sepanjang hari.

17
SELAMAT MENGGUNAKAN
CARA BERPIKIR KRITIS
DALAM KEHIDUPAN ANDA!

DAN

SELAMAT MENJADI
PERAWAT YANG HEBAT!!!!

18

Anda mungkin juga menyukai