Anda di halaman 1dari 19

“PEMERIKSAAN KIMIA DARAH (GLUKOSA,

UREUM, KREATININ) DENGAN ALAT PICTUS 400


DIATRON”
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.

01 Pra-Analitik
Pemberian Identitas pasien,
Spesimen (sampel),
pengambilan darah.

Analitik
02 Cara Kerja penggunaan alat Pictus
400 Diatron

Post-Analitik
03 Validasi Hasil
Quality Control
Pra-Analitik
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.
Spesimen untuk pemeriksaan
glukosa darah paling baik
yakni sampel serum dari
darah vena

Pemberian
Identitas
Spesimen Pengambilan darah

Pengambilan darah vena dilakukan


Pemberian Identitas pasien
pada vena mediana cubiti, vena
atau spesimen merupakan hal saphena magna atau supervisial lain
yang cukup besar untuk mendapatkan
penting, baik saat pengisian
sampel darah yang sesuai dengan
formulir, pendaftaran, keperluan
pengisian label wadah.
Analitik
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.

Pembuatan serum Persiapan reagen

Persiapan Sampel Penggunaan alat Clinical


Chemistry Analyzer merek
Pictus 400 Diatron
Penggunaan alat
Clinical Chemistry
Analyzer merek
Pictus 400 Diatron
1. Pastikan alat mendapat aliran listrik berdasarkan kabel tertancap pada stop kontak, nyalakan UPS
2. Tekan tombol on/off diatas mesin. Nyalakan monitor dan komputer
3. Klik dua kali icon autoanalyser, tunggu sampai muncul ”confirm will in it now?‟‟ lalu klik “yes” Program sampel
start.
4. Masukkan sampel ID dan nama pasien, double klik parameter di “methode in use” untuk memilih parameter yang
akan dikerjakan/ diperiksa.Klik (+) untuk menambah sampel dan (-) untuk menghapus.
5. Setelah pemograman selesai klik “to Tray” kemudian klik “OK”.
6. Masukkan sampel ke tray (tempat sampel), pastikan tempat sampel dan program sama.Klik gambar kunci
Post Analitik
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron.

Tahapan Validasi Hasil

Sebelum hasil pemeriksaan dikeluarkan dan diberikan kepada pasien atau

keluarga pasien, sebaiknya perlu dilakukan validasi hasil pemeriksaan

pasien. Proses validasi hasil di laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar dilakukan dengan mengkonfirmasi hasil pemeriksaan

sebelum dikeluarkan pada LIS (Laboratory Information System).


Clinical Chemistry Analyzer merek
Pictus 400 Diatron
PRINSIP
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron

Pictus 400 adalah sistem multitask yang mampu melakukan 48 tes yang berbeda hingga
48 sampel dengan mudah.
ANALISIS SWOT

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


1. Running sampel 48 sekaligus
1. sistem alat yang rumit sehingga
2. Proses Qc baik
perlu ketelitian khusus
3. SIL  melihat riwayat hasil
2. alat tersebut harus berada pada
pemeriksaan pasien
suhu yang stabil, yaitu tidak terlalu
4. Terhubung dengan SIL,
tinggi dan tidak telalu rendah.
sehingga tidak perlu menulis
hasil secara manual
ANALISIS SWOT

Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)

dapat mengukur parameter yang lain jika suhu pada ruang yang digunakan
meskipun sedang running untuk running alat terlalu tinggi atau
pemeriksaan yang lain, sehingga rendah, maka pada saat running
tidak perlu menunggu sampai selesai pemeriksaan alat akan berhenti.
running. Sehingga meminimalisir
waktu pemeriksaan
QUALITY CONTROL

Pemeriksaan Glukosa Pemeriksaan Ureum Pemeriksaan Kreatinin


ATURAN WESGARD
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron

Aturan kontrol dibawah ini dapat diguanakan untuk mendeteksi gangguan ketelitian
(kesalahan acak) atau gangguan ketepatan (kesalahan sistematik). Aturan kontrol yang
mendeteksi kesalahan acak (random error) yaitu 12S dan 13S. Sementara aturan kontrol

yang mendeteksi kesalahan sistematik (systematic error) antara lain: 22S, 32S, R4S, 41S
dan 10× (Kemenkes, 2010)
Hasil Quality Control pemeriksaan Glukosa
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron

Nilai bahan kontrol Kurva Levey Jenning


Hasil Quality Control pemeriksaan Ureum
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron

Nilai bahan kontrol Kurva Levey Jenning


Hasil Quality Control pemeriksaan Kreatinin
Clinical Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron

Nilai bahan kontrol Kurva Levey Jenning


PEMBAHASAN

Pada grafik nilai bahan kontrol pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan selama 31 hari,
menunjukkan nilai grafik yang bervariasi dan terdapat nilai bahan kontrol yang melewati batas
kontrol (out of control) atau aturan westgard rule yaitu pada tanggal 21 dan 25 pada pemeriksaan
glukosa, dimana pada tanggal 25 terjadi pelanggaran yaitu pelanggaran 1 2S, dimana terdapat satu

hasil atau satu titik diluar +2SD, dan pa-da tanggal 21 terjadi pelanggaran 1 2S yaitu terdapat satu
hasil atau satu titik diluar -2SD, Sehingga perlu dilakukan pengulangan quality control agar hasil
tidak jauh dari nilai target atau tidak terjadi pelanggaran kontrol. Jika pada tanggal tersebut tidak
dilakukan pengulangan, maka hasil pemeriksaan pasien dengan parameter diatas dianggap tidak valid
(reject run).
PEMBAHASAN

Pada data Quality Control pemeriksaan kreatinin yang dilakukan selama 31 hari, menunjukkan nilai grafik
yang sangat bervariasi dan tidak ada hasil yang jauh dari nilai target. Hal ini berarti, selama 31 hari
pemeriksaan berjalan dengan baik, karena tidak ada hasil yang melewati batas kontrol atau tidak ada aturan
kontrol westgard rules yang dilanggar.
KESIMPULAN
Pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan alat Clinical
Chemistry Analyzer merek Pictus 400 Diatron diawali dengan
melakukan pengecekan apakah quality control pada alat sudah
dilakukan dan masuk kedalam range hasil bahan kontrol.

Tahap pra analitik yaitu pengambilan sampel, dimana sampel yang


digunakan adalah darah vena. Sebelum dilakukan pengambilan darah
vena sebaiknya dilakukan pengecekan identitas pasien, yaitu nomor
RM, nama, jenis kelamin, tanggal lahir dan alamat.

Pengecekan kelayakan sampel yaitu apakah sampel lisis, ikterik atau


lipemik. Jika sampel dalam keadaan baik maka sampel siap dilakukan
pemeriksaan pada alat.

Jika sudah selesai maka hasil akan keluar pada layar dan otomatis
keluar pada LIS. Kemudian akan divalidasi oleh penanggungjawab
laboratorium.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai