TEORI

Sosiologi Modern
Bernando J. Sujibto
Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
 TEORI
Kontemplasi
Relevan dan
Filsafat Diterima dilanjutkan/
Sistem gagasan dikembangkan
yang digunakan
Ide untuk menjelaskan Diujikan
sesuatu; make
prediction
Praktik
Ditolak
Teori-teori baru
Pengalaman Percobaan
lahir
 Sosiologi Secara Periodik

1. Sosiologi Klasik
•Secara periodik, ilmuwan sosial klasik (belum spesifik membicarakan sosiologi) merujuk kepada Ibnu Khaldun
(1332-1406) dengan buku Mukaddimah. Khaldun sudah diakui oleh dunia sebagai peletak kajian ilmu
kemasyarakatan dan sejarah dari Abad Pertengahan.
•Di Eropa, ilmuwan sosial (disebut sebagai classical social theorists) merujuk kepada Adam Smith dengan The
Wealth of Nations (1776), dan Jean-Jacques Rousseau dengan Kontrak Sosial (1762).
•Sosiologi klasik menyasar para sosiolog awal (early sociological theorists), yaitu sosiolog awal yang meletakkan
fondasi sosiologi seperti Auguste Comte (1798-1857), Karl Marx (1818-1883), Georg Simmel (1858-1918), Max
Weber (1864-1920), Emile Durkheim (1858-1917), George Herbert Mead (1863-1931), dan para sosiolog
segenerasi.
2. Sosiologi Modern
• Sosiologi modern adalah kelanjutan dari sosiologi klasik (jika merujuk
kepada klasifikasi penulis buku-buku babon sosiologi seperti George
Ritzer dan Anthony Giddens): para sosiolog yang berkembang pada
abad 20 seperti Pitirim Sorokin (1889-1968), Kárl Manheim (1893-
1947), Talcott Parsons (1902-1979), Robert K. Merton (1910-2003),
Lewis Coser (1913-2003), Harold Garfinkel (1917-2011), Erving
Goffman (1922-1982), Zygmunt Bauman (1925-2017), James Coleman
(1926-1995), Ralf Dahrendorf (1929-2009), Pierre Bourdieu (1930-
2002), Charles Tilly (1929-2008), Amitai Etzioni (1929), Randall
Collins (1941), Alejandro Portes (1944-), Michael Burawoy (1947), dll.
3. Soiologi Kontemporer
Sama halnya dengan sosiologi modern, penyebutan
sosiologi kontemporer tak lebih sebagai proses
keberlanjutan kajian-kajian ilmu sosial yang berkembang
di era kontemporer. Yang terakhir ini nyaris tidak
mempunyai batasan ketat soal waktu karena “periode”
dan batas waktu semakin kabur. Sosiolog kontemporer
biasanya mengacu kepada mereka yang hidup di akhir
abad 20 dan seterusnya.
 Kapan Modern?
Merujuk kepada sejarah ilmu pengetahuan dan intelektual, era modern bisa
ditandai dengan munculnya periode berikut ini:
• Renaissance (Abad Pembaharuan), masa peralihan dari Abad Pertengahan
ke Era Modern sekitar abad 15-16, dan disebut sebagai sebagai era modern
awal.
• The Age of Enlightenment (Abad Pencerahan) yang terjadi di Eropa abad 17
dan 18. Di sini juga ditandai dengan momentum Revolusi Prancis 1789.
Istilah “sosiologi” sebagai disiplin ilmu sosial muncul pada abad 19 melalui
karya Auguste Comte (1798-1857) berjudul The Positive Philosophy (1838).
 Quote Para Ilmuwan Sosial

• We are headed to an increasingly centralized world with less individual freedom (Alexis
de Tocqueville)
• We are evolving in the direction of a world dominated by science (Auguste Comte)
• The world is moving in the direction of increasing order and harmony (Herbert
Spencer)
• Capitalism is based on the exploitation of the workers by the capitalists (Karl Marx)
• The modern world offers less moral cohesion than did earlier societies (Emile
Durkheim)
• The modern world is an iron cage of rational systems from which there is no escape
(Max Weber)
• The city spawns a particular type of person (Georg Simmel)
• People engage in conspicuous consumption (Thorstein Veblen)
• Capitalism is virtually synonymous with “creative destruction.” (Joseph
Schumpeter)
• Knowledge is shaped by the social world (Karl Mannheim)
• People’s minds and their conceptions of themselves are shaped by their
social experiences (George Herbert Mead)
• In their social relationships, people often rely on tried and true “recipes” for
how to handle such relationships (Alfred Schutz)
• Society is an integrated system of social structures and functions (Talcott
Parsons)
• 1. Sketsa historis teori sosiologi modern;
• 2. Mengenal tiga mazhab ilmu pengetahuan di balik para sosiolog awal
• 3. Fungsionalisme struktural, neofungsionalisme, dan konflik;
• 4. Variasi teori Neo-Marxis;
• 5. Teori sistem;
• 6. Interaksionisme simbolik;
• 7. Etnometodologi;
• 8. Teori pertukaran, jaringan, dan pilihan rasional;
• 9. Teori feminisme modern;
• 10. Integrasi mikro-makro dalam sosiologi;
• 11. Integrasi agen-struktur;
• 12. Strukturalisme dan post-strukturalisme;
 Daftar Pustaka
• Giddens, Anthony (2009). Sociology. Cambridge: Polity Press.
• Henslin, James M. (2017). Sociology A Down-to-Earth Approach (13th Ed.). London: Pearson
• Johnson, Doyle Paul (1990). Teori Klasik dan Modern, Jilid II (terj. Robert MZ Lawang ). Jakarta: PT
Gramedia.
• Judge, Paramjit S. (2012). Foundations of Classical Sociological Theory. Delhi: Pearson.
• Loyal, Steven & Malesevic, Sinisa (2020). Classical Sociological Theory. New York: SAGE Publications
• Ritzer, Geroge & Goodman, J. Douglas (2003). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media.
• Ritzer, George & Stepnisky, Jeffrey (2019). Classical Sociological Theory. Sage Publications: New York.
• Ritzer, George (2010). Sociological Theory (8th ed). New York: McGraw-Hill
• Wallace, Ruth A & Wolf, Alison (1995). Contemporary Sociological Theory: Expanding the Classical
Tradition. New Jersey: Prentice Hall.
• https://i.pinimg.com/originals/55/e3/a1/55e3a172112acbd096533fecb50ba9c1.jpg