Anda di halaman 1dari 59

Fatty Liver

Yushar A. Embisa
Endah Suharni
Emmanuela F. Corputty

Pembimbing :
dr. Agus Jwantoro, Sp.Rad
Presentasi Kasus
01
Identitas Pasien

Nama Tanggal Lahir Umur


Sri Masriawati Ningsih 31 Desember 1989 32 Tahun

Tanggal MRS No. RM R. Perawatan


14 November 2022 15.90.48 Kirana
Anamnesis

Autoanamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut bawah
Anamnesis Terpimpin :
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak malam hari SMRS. Nyeri
dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan memberat saat sedang haid, nyeri hilang timbul
menjalar dari perut kiri bawah ke perut kanan atas, tidak disertai mual-muntah dan
demam. BAB dan BAK lancar, haid lancar, terakhir haid tanggal 25 Oktober 2022.
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah datang kontrol ke dokter Sp.OG dan


dikatakan memiliki kista berukuran kecil (kista coklat
dan hiperplastik endometrium)

Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi

Riwayat Pengobatan

Tablet tambah darah


Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital


K/U Baik Compos Mentis Tekanan Darah : 127/75 mmHg
(GCS E4V5M6) Nadi : 87x/menit, regular
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36.9°C
Kepala
Bentuk Normocephali
Simetris wajah Simetris
Rambut Hitam lurus, distribusi merata

Mata
Eksoftalmus/Endoftalmus -/-
Gerakan Bisa ke segala arah
Kelopak mata Ptosis -/-, nyeri tekan(-)
Konjungtiva Anemis -/-
Sklera Ikterik -/-
Kornea Refleks +/+
Pupil Isokor, refleks cahaya +/+
Telinga
Thopus -/-
NT proc. mastoideus -/-
Pendengaran Kesan normal

Hidung

Perdarahan -/-

Sekret -/-
Mulut
Bibir sianosis (-), perdarahan (-)
Tonsil T1/T1
Gusi Perdarahan (-)
Lidah Atrofi papil lidah (-), deviasi (-)

Leher

KGB Pembesaran (-)


Kelenjar tiroid Pembesaran (-)
Kaku kuduk Tidak ada
Tumor Tidak ada
Paru
Inspeksi Normochest, Pengembangan
dada simetris, retraksi dada (-/-),
barrel chest (-), scar (-/-)
Palpasi Fremitus raba kanan = kiri , NT
(-)
Perkusi sonor pada kedua lapang paru.
batas paru hepar di ICS V, batas
belakang paru kanan di vertebra
torakalis X, batas belakang paru
kiri di vertebra torakalis XI

Auskultasi bunyi pernapasan vesikuler,


bunyi ronki (-/-), Wheezing
(-/-)
Jantung

Inspeksi IC tidak terlihat


Palpasi Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi redup, batas kanan jantung di
ICS VI-VII linea parasternalis
dextra, pinggang jantung di
ICS III sinistra (4-5 cm dari
mid sternum), batas kiri
jantung di ICS VI linea
axillaris anterior sinistra.
Auskultasi bunyi jantung I, II regular
murni, murmur (-), gallop (-)
Abdomen

Inspeksi striae (-), caput medusae (-)


Auskultasi Bising usus (+) 6x/menit
Palpasi Supel, Nyeri tekan (-)
Hati pembesaran (-)
Limpa pembesaran (-)
Ginjal balotemen (-)
Lain-lain massa (-), tumor (-)
Perkusi timpani, undulasi (-), shifting dullness (-),
nyeri ketok (-)
Pemeriksaan Penunjang

Kimia Klinik Hasil Satuan Nilai rujukan


Kimia Klinik
Gula Darah 97 Mg/dL <120
Sewaktu

Hematologi Hasil Satuan Nilai rujukan


Darah rutin
WBC 7.3 103/ml 4.0-9.0
RBC 4.75 106/ml 3.76-5.70
HCT 41.7 % 33.5-52.0
HGB 13.6 g/dL 12.0-18.0
PLT 240 103/ml 150-350
Pemeriksaan Penunjang
Telah dilakukan pemeriksaan USG Whole abdomen dengan hasil sebagai berikut :
• Hepar : ukuran sulit dievaluasi, echo parenkim meningkat homogen halus, dengan echo vaskular dan diafragma
mengabur, permukaan smooth, tip tumpul, dilatasi bile duct intra/extrahepatik maupun vaskular (-). echo SOL (-).
• GB : dinding tidak menebal, smooth, echo batu/SOL (-).
• Pancreas : bentuk, ukuran dan echo parenkim DBN, dilatasi ductus pancreaticus (-), SOl (-).
• Lien : ukuran tidak membesar, dan echo parenkim DBN, dilatasi vena lienalis (-), echo SOL (-).
• Ginjal Bilateral :ukuran dan differensiasi corticomedullar DBN, PCS dilatasi (-), echo batu/SOL (-).
• VU : dinding tidak menebal, smooth, echo batu/SOL (-).
• Tidak tampak tanda-tanda inflamasi pada Mc.Burney.
• Tidak tampak echo cairan bebas pada cavum peritoneum.
Kesan :
• Tanda-tanda fatty liver (grade III).
• Tidak tampak tanda-tanda inflamasi pada Mc.Burney.
• Organ-organ intraabdomen lainnya yang terscan DBN
Resume

Perempuan usia 32 tahun datang ke IGD RS Tingkat II Prof dr.J.A.Latumeten dengan keluhan nyeri perut bawah yang
sudah dialami dari malam hari SMRS. Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan memberat saat sedang haid, nyeri
hilang timbul menjalar dari perut kiri bawah ke perut kanan atas, tidak disertai mual-muntah dan demam. BAB dan BAK
lancar, haid lancar, terakhir haid tanggal 25 Oktober 2022.. Riwayat penyakit dahulu, pasien pernah datang kontrol ke
dokter Sp.OG dan dikatakan memiliki kista berukuran kecil (kista coklat dan hiperplastik endometrium). Riwayat
penyakit keluarga memiliki hipertensi, dan pernah mengkonsumsi tablet tambah darah.
Pada pemeriksaan TTV didapatkan TD: 125/75 mmHg, nadi: 87x/menit, pernafasan: 20x/menit, SPO2: 99%. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC: 7.3X 10 3/ml, RBC: 4.75X106/ml, HCT: 41.7%, HGB: 13.6%, PLT:
240X103/ml. Pada pemeriksaan CT-Scan tanpa kontras ditemukan fatty liver (grade III), tidak tampak tanda-tanda
inflamasi pada Mc.Burney, dan organ-organ intraabdomen lainnya yang terscan DBN.
Diagnosis

Fatty Liver
Susp. App + Kista
ovarium (ukuran 4x2 cm)
Treatment

Medication Planning
IVFD RL 20 tpm mikro
Konsul dokter spesialis obgyn
Inj Ranitidin 50 mg/IV
Inj Ketorolac 30 mg/IV
Pembahasan
02
Appendicitis
Definisi & Etiologi

Appendisitis akut adalah terjadinya inflamasi akut pada appendiks vermiformis yang
disebabkan karena obstruksi lumen appendiks yang menghalangi sekresi mukosa dan
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraluminal dan edem serta stasis yang
menyebabkan nekrosis dan akhirnya terjadi perforasi pada appendiks. Adapun
obstruksi lumen appendiks yang disebabkan karena adanya fekalith, hiperplasia
limfonodi, tumor, chron’s disease, batu empedu, foreign bodies atau benda asing dan
infeksi parasit.
Definisi & Etiologi

Appendisitis Sumbatan lumen appendix

Hiperplasia lumen
fekalit Tumor appendix Cacing askaris
appendix

Erosi mukosa appendix Diet rendah serat Konstipasi


Patofisiologi

Appendisitis akut adalah terjadinya inflamasi akut pada appendiks vermiformis yang
disebabkan karena obstruksi lumen appendiks yang menghalangi sekresi mukosa dan
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraluminal dan edem serta stasis yang
menyebabkan nekrosis dan akhirnya terjadi perforasi pada appendiks. Adapun
obstruksi lumen appendiks yang disebabkan karena adanya fekalith, hiperplasia
limfonodi, tumor, chron’s disease, batu empedu, foreign bodies atau benda asing dan
infeksi parasit.
Patofisiologi

Aliran limfe
Etiologi appendisitis Bendungan mukus ↑ tekanan lumen
terhambat

Radang mengenai Obstruksi vena,


Appendisitis supuratif peritoneum (nyeri Apendisitis akut
edema + , bakteri
akut kanan bawah) lokal
tembus dinding
Nyeri
epigastrium
Infark dinding
appendiks + Appendisiis
Aliran arteri terganggu Dinding pecah
gangren gangrenosa

Appendisitis perforasi
Etiologi appendisitis Bermula di mukosa Apendiks meradang

Membentuk jar.
Dalam waktu 24-48 jam pertama Parut

Melibatkan seluruh lapisan Keluhan berulang


dinding apendiks

Patofisiologi
Terbentuk massa Eksaserbasi akut
periapendikuler

Didalamnya terjadi nekrosis


abses
jaringan

Tidak terbentuk abses


Perforasi

Sembuh & massa


periapendikuler akan tenang
Anamnesis

Gejala klasik : Gejala klasik :


1. Nyeri samar-samar & tumpul (nyeri
Dalam berapa jam :
viseral) di daerah epigastrium di
sekitar umbilikus. 1. Nyeri berpindah ke titik McBurney
2. Mual & muntah (nyeri tajam & jelas)
3. Nafsu makan ↓ 2. Kadang tidak ada nyeri epigastrium
3. Konstipasi
4. Perangsangan peritoneum (sakit saat
beraktivitas)
Pada anak tidak jelas
Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan suhu (37,5 – 38,5)


2. Inspeksi perut
3. Palpasi, Perkusi  nyeri tekan, nyeri lepas, kekakuan otot (fossa iliaka kanan)
4. Rovsing Sign
5. Peristaltik usus
6. Psoas Sign
7. Obturator Sign
8. Blumberg’s rebound pain
9. Colok dubur
Pemeriksaan penunjang

Leukositosis : > 12 ribu telah


terjadi perforasi 01 03 Foto polos abdomen

Urinalisa 02 04 USG : Singkirkan DD


Diagnosis Banding
Komplikasi
Appendisitis
mukosa
Sembuh
Komplikasi

Appendisitis flegmonosa
● Massa periapendikuler
● Apendisitis perforata
● Tumor apendiks
Appendisitis dengan
ekrosis setempat

Appendisitis supurativa
Perforasi

Appendisitis gangrenosa
Tatalaksana
Kecurigaan
apendisitis akut
Tatalaksana

● Apendektomi (terbuka)
Tidak jelas ● Laparoskopi
● Pemberian antibiotik (pada
apendisitis gangrenosa
/perforata)
Observasi aktif

Appendisitis Tidak jelas Penyakit lain

Apendektomi USG dan Lab Tindakan yang sesuai


Kista Ovarium
Definisi & Gejala

Kista ovarium merupakan suatu pertumbuhan abnormal di ovarium berupa kantung yang
berisi cairan atau adanya semisolid dengan permukaan licin, bercabang dan berdinding tipis
dengan ukuran yang dapat terus membesar. Kista ovarium dapat ditemukan dengan cara
pemeriksaan ultrasonography (USG) abdominal, transvaginal dan transrektal. Kista ovarium
dapat bersifat simptomatik atau asimtomatik. Gejala yang mungkin dialami wanita termasuk nyeri
unilateral atau tekanan di perut bagian bawah. Nyeri mungkin intermiten atau konstan dan ditandai
sebagai tajam atau tumpul. Jika kista ovarium pecah atau ada torsi ovarium, pasien mungkin
mengalami nyeri akut yang tiba-tiba, mungkin terkait dengan mual dan muntah. Siklus menstruasi
bisa menjadi tidak teratur, dan pendarahan vagina yang tidak normal dapat terjadi.
Faktor Risiko

Genetik Status social ekonomi

Pengaruh bahan kimia Tanda keganasan lain


Etiopatologi

Kista Follicular dan Corpus


Kista Teka Lutein
Luteal

Sindrom ovarium polikistik Kista Neoplastik


Diagnosis

Nyeri unilateral atau tekanan di perut bagian


bawah yang tumpul atau tajam. Nyeri akut yang
tiba-tiba, mungkin terkait dengan mual dan
01 Gejala muntah. Siklus menstruasi bisa menjadi tidak
teratur, dan pendarahan vagina yang tidak normal
dapat terjadi

Palpasi ovarium pada pemeriksaan bimanual akan


membantu menentukan lokasi, bentuk (reguler atau
irreguler), ukuran, konsistensi, tingkat nyeri tekan,
02 Pemeriksaan fisik dan mobilitas. Ovarium bisa sulit untuk dipalpasi
tergantung pada kebiasaan tubuh pasien,
pengalaman penyedia layanan, dan anatomi
panggul
Diagnosis

Serum beta Hcg atau


03 tes kehamilan urin
Menyingkirkan curiga kehamilan

Fokus pada hematokrit dan kadar hemoglobin


04 Hitung darah lengkap untuk mengevaluasi anemia yang disebabkan oleh
perdarahan akut

Menyingkirkan infeksi saluran kemih dan batu


05 Urinalisis ginjal
Diagnosis

Membedakan antara massa jinak atau ganas.


Mengevaluasi lateralitas, ukuran, komposisi massa
(kistik, padat, atau campuran, septations, ekskresi
papiler, nodul mural), adanya cairan bebas
panggul, dan penilaian aliran darah dan
05 USG Transvaginal vaskularisasi melalui color Doppler. Temuan USG
yang konsisten dengan kista jinak pada semua
kelompok umur adalah tipis, dinding halus, tidak
adanya septasi, komponen padat, dan aliran
internal pada color doppler.
Tatalaksana

Perawatan Konservatif Pengobatan Obat

Perawatan Bedah
Fatty Liver
Anatomi Hepar
Definisi

Fatty Liver merupakan akumulasi trigliserida dan jenis lemak lainnya di hepatosit
hingga lebih 5% dari seluruh berat hati, diagnosis dibuat berdasarkan temuan 5-10%
sel lemak dari keseluruhan hepatosit.
Patofisiologi

Peningkatan sintesis asam


Berkurangnya asam lemak lemak endogen atau
beta oksidasi di mitokondria menguatnya ambilan asam
lemak oleh hati

Penurunan keluaran
trigliserida dalam bentuk very
Faktor Genetik
low-density lipoprotein
(VLDL)
Patofisiologi

Konsumsi alcohol Meningkatnya 3-GP dan rasio


Alcoholic liver disease
(hepatotoksin) berlebihan NAD+

Lipolisis melalui stimulasi Esterikasi asam lemak


aksis adrenal pituitari

Menghambat oksidasi asam


lemak di hati dan pelepasan Penimbunan lemak
VLDL ke darah
Patofisiologi Merusak mitokondria

Akumulasi asam lemak dan


trigiserida alam darah dan
Resistensi insulin dan obesitas
menuju hati kemudian
menumpuk di hepatosit

Non-Alcoholic fatty liver Stress oksidative melebihi anti Meningkatkan laju oksidasi
disease oksidan dan Esterikasi asam lemak

Aktivasi sel stelata dan sitokin


Penimbunan lemak
pro inflamasi
Anamnesis

Ikterus Malaise, lemah Anoreksia

Konsumsi alcohol Konsumsi alcohol


Abdomen tidak nyaman
(riwayat keluarga) (riwayat keluarga)

Sindrom metabolik
Pemeriksaan fisik

Hepatomegali Muscle wasting Kardiomiopati

Pankreatitis Splenomegali Stigmata hipertens


portal
Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hematologi Hasil

Hb Normal

Hc Normal

Leukosit ↑

Trombosit Normal-menurun
Pemeriksaan laboratorium

Fungsi Hati
SGOT ↑↑
SGPT ↑↑
Gamma-glutamiltransferase ↑
Alkalin fosfatase ↑↑
Laktat dehydrogenase Normal, kemudian ↓
Bilirubin total ↑↑
Bilirubin direk ↑↑
Amonia ↑
Glukosa ↓↓
Kolesterol ↓
Trigliserida ↓
Pemeriksaan Radiologi
USG
ALD gambaran hati ekogenik yang
difus, sedangkan pasien NAFD 01
didapatkan hati yang hiperekogenik atau
terang. Dapat dideteksi jika lemak sudah
lebih dari 30%

CT-Scan
lesi fokal lemak jika menggunakan dual 02 03
MRI
digunakan untuk
energy CT-Scan yang menunjukkan menyingkirkan
gambaran peningkatan atenuasi dengan kemungkinan
meningkatnya energi infiltrasi lemak
Grading Fatty Liver
Tatalaksana

Puasa alcohol dan diet Penurunan berat badan Kombinasi vitamin C


adekuat dan control komorbid dan E

Porsi makan dan Obat golongan


Diet tinggi fruktosa
olahraga yang cukup tiazolidinedion
Diskusi
03
Kasus Teori
Seorang perempuan usia 32 tahun inisial Dari hasil anamnesis pasien dicurigai
Ny. SM datang ke IGD RST dengan keluhan mengalami appendicitis dan kista
nyeri perut bawah sejak malam hari SMRS. ovarium. Appendicitis dikarenakan
Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan nyeri perut kiri bawah yag dirasakan
memberat saat sedang haid, nyeri hilang dan tidak disertai mual-muntah dan
timbul menjalar dari perut kiri bawah ke demam, juga siklus haid yang normal,
perut kanan atas, tidak disertai mual-muntah sedangkan ksta ovarium dikarenakan
dan demam. BAB dan BAK lancar, haid pasien pernah didiagnosis penyakit
lancar, terakhir haid tanggal 25 Oktober tersebut sehingga dicurigai rekurensi.
2022. Pasien pernah datang kontrol ke
dokter Sp.OG dan dikatakan memiliki kista
berukuran kecil (kista coklat dan
hiperplastik endometrium), dan pernah
mengkonsumsi tablet tambah darah.
Kasus Teori
Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan Dari hasil USG sesuai dengan grading
laboratorium didapatkan semuanya dalam III (derajat berat/severe) dimana
batas normal, Untuk pemeriksaan radiologi terdapat peningkatan ekogenitas hati
didapatkan tanda-tanda fatty liver (grade dengan sulitnya visualisasi dari
III) dimana ukuran hepar sulit dievaluasi, dinding vena porta dan diaphragma.
echo parenkim meningkat homogen halus, Bagian hati yang lebih dalam juga
dengan echo vaskular dan diafragma mungkin sulit divisualisasikan.
mengabur, tidak tampak tanda-tanda
inflamasi pada Mc.Burney, dan organ-organ
intraabdomen lainnya yang terscan DBN.
Kasus Teori
Pada pasien diberikan IVFD RL 20 tpm Pasien diberikan ranitidine dan
mikro, Inj Ranitidine 50 mg/IV, Inj ketorolacuntuk mengatasi nyeri perut
Ketorolac 30 mg/IV yang dirasakan.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai