Anda di halaman 1dari 22

HAKIKAT KETERAMPILAN

BERBAHASA
Tujuan
• Mahasiswa mampu memahami
pengertian dan manfaat dari
keterampilan berbahasa.
A. Pengertian dan manfaat
keterampilan berbahasa

1. Pengertian bahasa
Aristoteles menyatakan
bahwa bahasa adalah alat untuk
menyampaikan pikiran, perasaan,
dan gagasan kepada orang lain.
2.Manfaat keterampilan berbahasa
Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam
melakukan interaksi komunikasi dalam
masyrakat. Banyak profesi dalam
kehidupan bermasyarakat yang
keberhasilannya, antara lain begantung
pada tingkat keterampilan berbahasa yang
dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi
sebagai manajer, jaksa, pengacara, guru,
dan wartawan.
Diagram komunikasi satu arah
Pengirim Penerima

Pesan encoding lambang transmisi Lambang decoding pesan


(bunyi/tulisan) (bunyi/tulisan)

Encoding adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang (sandi)


Decoding adalah proses menafsirkan suatu pesan dalam bahasa,
proses pengubahan suatu kode menjadi makna.
Penyampaian pesan berupa bunyi-
bunyi bahasa yang di ucapkan
Proses Encoding :
• - Pengirim mengubah pesan menjadi bentuk-bentuk
bahasa berupa bunyi-bunyi yang diucapkan
( (bahasa lisan) untuk selanjutnya di sampaikan
kepada penerima dan dikenal dengan istilah
BERBICARA.
Proses Decoding :
• - Proses pengubahan bentuk-bentuk bahasa
berupa bunyi-bunyi lisan kembali menjadi pesan
yang biasa kita kenal dengan istilah MENYIMAK.
Penyampaian pesan berupa tulisan

Proses Encoding
• - Pengirim mengubah pesan menjadi bentuk-bentuk
bahasa tulisan, kemudian di kirim kepada penerima
yang biasa di kenal dengan MENULIS.
Proses Decoding
• -Proses penafsiran / memaknai bentuk-bentuk
bahasa tertulis tsb. Sehingga pesan dapat di
terima secara utuh yang biasa kenal dengan
MEMBACA.
Kedua pihak harus memiliki
keterampilan yang sama
Pengirim : Harus pandai memilih lambang-
lambang (bunyi / tulisan) guna
penyampaian pesan sehingga mudah di
terima.
Penerima :Harus terampil dalam menafsirkan
lambang-lambang (bunyi / tulisan)
sehingga di dapati makna yang paling
pas / tepat.
Seseorang dikatakan memiliki
keterampilan berbahasa
Terampil Berbicara
apabila yang bersangkutan terampil memilih
bunyi-bunyi bahasa (berupa kata, kalimat, serta
tekanan dan nada) secara tepat serta
memformulasikannya secara tepat pula guna
menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta,
perbuatan dalam suatu konteks komunikasi
Terampil mendengarkan (menyimak)
Apabila yang bersangkutan memiliki
kemampuan menafsirkan makna dan
bunyi-bunyi bahasa (berupa kata,
kalimat, tekanan, dan nada) yang
disampaikan pembicara dalam suatu
konteks komunikasi.
Terampil menulis
Bila yang bersangkutan dapat memilih
bentuk-bentuk bahasa tulis (berupa
kata, kalimat, paragraf) serta
menggunakan retorika (organisasi
tulisan) yang tepat guna
mengutarakan pikiran, perasaan,
gagasan, fakta.
Terampil membaca
Bila yang bersangkutan dapat
menafsirkan makna dan bentuk-
bentuk bahasa tertulis (berupa kata,
kalimat, paragraf, organisasi tulisan)
yang dibacanya.
Aspek – aspek
keterampilan berbahasa
• Mendengarkan (menyimak)
• Berbicara
• Membaca
• menulis
Empat jenis keterampilan
bahasa

Lisan Tulisan
Mendengarkan
Reseptif Membaca
Produktif Berbicara Menulis
Mendengarkan (menyimak)
• Mendengarkan (menyimak) adalah
keterampilan memahami bahasa lisan
yang bersifat reseptif.
Ada 2 jenis situasi dalam
mendengarkan
• Interaktif (terjadi dalam percakapan
tatap muka dan tlpn)
• Noninteraktif (mendengarkan radio,
TV, film, dll)
berbicara
• Berbicara merupakan keterampilan
yang bersifat produktif
3 jenis situasi berbicara
• Interaktif
(tatap muka atau tlpn)
• Semiinteraktif
contoh : berpidato (pembicara melihat
reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan
bahasa tubuh mereka)
• Noninteraktif (radio, televisi)
membaca
• Membaca adalah keterampilan
reseptif bahasa tulis
menulis
• Menulis adalah keterampilan
produktif dengan menggunakan
bahasa tulis.
LATIHAN KETERAMPILAN MEMBACA

X 60
Mencari Material Baru
Perubahan dalam bidang kimia kini terlihat dari ditemukannya beragam jenis
material baru, baik dalam tahap riset, maupun yang sudah diterapkan dalam proses
produksi skala besar. Adapun produk yang dihasilkan mulai dari bahan bakar
terbarukan, hingga produk-produk domestik yang kita pakai sehari-hari.
Salah satu jenis material baru yang dikembangkan adalah microalgae. Seperti
dikemukakan oleh Razif Harun, Ph.D., dari Universiti Putra Malaysia, microalgae dapat
diterapkan dalam berbagai bidang, seperti produk pangan, farmasi, dan bahan bakar
organik (biofuel). Dengan harga yang kompetitif serta penelitian yang terus ditingkatkan,
terutama dalam bidang kultivasi microalgae, maka penggunaannya untuk berbagai
keperluan memiliki potensi tinggi untuk diwujudkan.
Selain microalgae, penelitian fluida superkritik juga mengundang ketertarikan.
Dalam pemaparannya, Prof. Youn-Woo Lee dari Seoul National University menyatakan
bahwa keunggulan teknologi fluida superkritik selain ramah lingkungan juga
menghasilkan kualitas produk yang jauh lebih baik. Penerapan teknologi tersebut
sangat luas, mulai dari obat berukuran nano, teknologi pengolahan limbah, modifikasi
beras merah, hingga pembuatan minyak wijen dan kopi.
Beras merah yang telah dihilangkan minyaknya dengan teknologi superkritik
memiliki waktu matang yang lebih singkat. Selain itu, kandungan gizi lebih baik
dibandingkan dengan beras yang diolah dengan metode konvensional.

Anda mungkin juga menyukai