Anda di halaman 1dari 13

TAX ANGGOTA

KELOMPOK :
AVOIDANCE EVA AROFATUL LATIFAH
B12.2019.04013
KELOMPOK 6
KISMIYATUN
B12.2019.04018

EMA WAHYU KURNIASARI


B12.2019.04026

YENI RAHMAWATI
B12.2019.04027
JUDUL PAPER
Jurnal Ekonomi Keuangan dan Manajemen, 17 (1), 2021;82-93

PAPER 1 Judul : Pengaruh Profitabilitas, Komisaris Independen, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Intensitas Modal
Terhadap Tax Avoidance
Penulis : Masrurroch et al.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan ( Volume 26 Nomor 1, Januari 2021 : 1-11 )
Judul : Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Tingkat Hutang Terhadap Tax Avoidance (Studi
PAPER 2 Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2016-2019
Penulis : Desi Rahmawati, Dhiona Ayu Nani

Jurnal Akuntansi Trisakti, Volume. 7 Nomor. 1 Februari 2020 : 127-138


PAPER 3 Judul : Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance
Penulis : Maria Qibti Mahdiana dan Muhammad Nuryatno Amin.

Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 8, No. 1, Hal64-78


Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tax Avoidance Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus pada
PAPER 4 Perusahaa Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017.
Penulis : Sarah Anggraeni Dibah Ayu dan Andi Kartika.

20XX presentation title 2


FENOMENA
Realisasi penerimaan pendapatan Negara yang berasal dari sektor pajak dalam periode
tahun 2015-2019 mengalami peningkatan hanya sampai tahun 2018 dan mengalami
PAPER 1 penurunan pada tahun 2019. Persentase realisasi penerimaan pendapatan .negara pada
sektor pajak berasal dari semua jenis pajak. .pada tahun 2015 sebesar 81 %, tahun
2016 sebesar 83.4%, tahun 2017 sebesar 89.4%, tahun 2018 sebesar 92% dan tahun
2019 sebesar 84.4%.

Salah satu perusahaan melakukan penghindaran pajak di Indonesia adalah PT Adaro Energy
(Tbk), PT Adaro Energy (Tbk) melakukan perluasan jaringan perusahaan luar negeri yaitu
Singapura dan Mauritius. Berdasarkan laporan keuangan PT Adaro Energy Tbk, yang didapat
Global Witness, keuntungan kena pajak di Singapura pada tahun 2009-2017 sebesar 10,7%
PAPER 2
(Nina, 2020). Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata tahunan PT Adaro Energy Tbk bayarkan
atas keuntungan di Indonesia sebesar 50,8%. Menurut Global Witness, seharusnya Indonesia
bisa mendapat hingga US$125 juta atau hampir US$14 juta per tahun (Witness, 2019 dalam
Nina dan Apollo 2020).

20XX presentation title 3


FENOMENA
Pada tahun 2005 terdapat 750 perusahaan Penanam Modal Asing diketahui melakukan
penghindaran pajak dengan melaporkan rugi dalam waktu 5 tahun berturut - turut dan
PAPER 3 tidak membayar pajak. Selain itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelum
melepas jabatannya mengatakan, ada ribuan perusahaan multinasional yang tidak
menjalankan kewajibannya kepada negara. Agus Marto menyebutkan hampir 4.000
perusahaan tidak membayar pajaknya selama 7 tahun.

Penerimaan dalam sector manufaktur mengalami penurunan. Penerimaan pajak


pada tahun 2012 hanya 96,4 persen dari target, atau hanya Rp 1.016 triliun.
Realisasi penerimaan pajak tersebut diakui lebih rendah dibanding 2011 yang
PAPER 4 mencapai 99,5 persen.

20XX presentation title 4


GRAND TEORY

TEORI AGENSI TEORI AKUNTANSI POSITIF


Konsep agency theory menurut Anthony Teori dikemukakan Friedman (1953) ini
& Govindarajan, 2011 adalah hubungan merupakan sekumpulan proposisi
atau kontak antara principal dan agent. (penjelasan sifat dan realita) yang terdiri
Teori agensi mengasumsikan bahwa dari konstruk yang didefinisikan secara
masing - masing bagian termotivasi oleh luas dan menghubungkan berbagai unsur
kepentingan dirinya sendiri sehingga yang terdapat dalam proposisi tersebut.
dapat menimbulkan konflik antara
principal dan agent. Pada hal ini Fiskus
bertindak sebagai Principal dan Wajib
Pajak Badan sebagai Agent yang
mematuhi peraturan pajak yang berlaku.

20XX presentation title 5


POPULASI DAN SAMPEL
Populasi : 38 perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
PAPER 1 Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019.
Sampel : Purposive sampling dan diperoleh sebanyak 10 perusahaan yang sesuai
dengan kriteria tersebut.
Populasi : Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)
PAPER 2 periode 2016-2019.
Sampel : Purposive sampling dan memperoleh 92 sampel dari laporan keuangan
perusahaan periode2016-2019.
Populasi : Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
PAPER 3 2015 – 2018
Sampel : Teknik purposive dan diperoleh sebanyak 87 perusahaan yang sesuai
kriteria
Populasi : Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
PAPER 4 tahun 2014-2017.
Sampel : Purposive sampling dan terdapat 127 perusahaan.

20XX presentation title 6


VARIABEL
Paper 1 Paper 2
Var. Independen : Profitabilitas (X1) , Var. Independen : Profitabilitas (X1) ,
Komisaris Independen (X2), Leverage Ukuran Perusahaan (X2), Tingkat
(X3), Ukuran Perusahaan (X4) dan Hutang(X3)
Intensitas Modal (X5).
Var. Dependen : Tax Avoidance (Y). Var. Dependen : Tax Avoidance (Y).
 
Paper 3 Paper 4

Var. Independen :Profitabilitas (X1), Var. Independen : : Leverage (X1),


Leverage(X3), Ukuran Kepemilikan Institusional (X2),
Perusahaan(X3), dan Sales Komite Audit (X3), Sales Growth
Growth(X4) (X4), Profitabilitas (X5), Ukuran
Perusahaan (X6).
Var. Dependen : Tax Avoidance (Y). Var. Dependen : Tax Avoidance (Y).

20XX presentation title 7


HIPOTESIS
Paper 1 Paper 2
H1 : Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance. H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance.
H2 : Pengaruh Komisaris Independen terhadap Tax H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Tax
Avoidance. Avoidance.
H3 : Pengaruh Laverage terhadap Tax Avoidance. H3 : Tingkat Hutang berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance.
H4 : Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tax H4 : Profitabilitas , Ukuran Perusahaan, Tingkat Hutang
Avoidance. berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance.
H5 : Pengaruh Intensitas Modal terhadap Tax
Avoidance.
 

Paper 3 Paper 4
H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap tax H1 : Leverage berpengaruh negative terhadap Tax Aviodance.
avoidance. H2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh negative terhadap Tax
H2: Leverage berpengaruh positif terhadap tax Aviodance.
avoidance. H3: Ukuran perusahaan tidak berpengaruh H3 : Komite Audit berpengaruh negative terhadap Tax Aviodance.
terhadap tax avoidance. H4 : Sales Growth berpengaruh positif terhadap Tax Aviodance.
H4: Sales growth tidak berpengaruh terhadap tax H5 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Tax Aviodance.
avoidance. H6 : Ukuran Perusahaan berpengaruh negative terhadap Tax
Aviodance.

20XX presentation title 8


Hasil dan Pembahasan PAPER 1

1. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Dibuktikan dengan nilai sig sebesar 0,050 yang menunjukkan H0 ditolak
dan nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (2,011 < 2,064). Jika perusahaan memiliki profitabilitas tinggi cendenrung untuk patuh
dalam membayar kewajiban perpajakannya dan menghindari upaya tax avoidance.
2. Komisaris independen berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,011 yang
menunjukkan H0 diterima dan nilat t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,640 < 2,064). Dapat dijelaskan bahwa keberadaan komisaris
independen efektif dalam usaha mencegah praktik .tax avoidance pada perusahaan property dan real estate. Semakin tinggi jumlah
komisaris independen maka semakin banyak pihak yang mengawasi tindakan manajemen internal, sehingga manajemen semakin
bijak dalam melakukan tindakan tax avoidance bahkan menghindarinya
3. Leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Dibuktikan dengan .nilai .signifikansi yang lebih besar (0,973 >
0,05) .sehingga .H0 .ditolak .dan nilai .t-hitung .lebih .kecil dari t-tabel (0,034 < 2,064). Dapat
dijelaskan .bahwa .leverage .merupakan .tingkat .hutang .yang .digunakan .perusahaan .dalam melakukan .pembiayaan.
Jika .perusahaan .menggunakan .hutang .dalam .komposisi .pembiayaan, maka
perusahaan .harus .membayarkan .beban .bunga .yang .timbul .karena .hutang.
4. Ukuran .perusahaan .tidak berpengaruh .terhadap .tax .avoidance. Dibuktikan dengan .nilai .signifikansi lebih besar (0,882 > 0,05)
dan .nilai .t-hitung .lebih .kecil dari t-tabel (0,149 < 2,064). Dapat dijelaskan .bahwa .perusahaan .besar
atau .kecil .tidak .berpengaruh .terhadap .tax .avoidance, karena perusahaan memilih .untuk .patuh terhadap .ketentuan .perpajakan
.yang berlaku. Perusahaan .tidak .ingin .mengambil .risiko .dengan proses
pemeriksaan .atau .pengenaan .sanksi .yang .dapat .mempengaruhi .citra .perusahaan.
5. Intensitas modal tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar (0,085 > 0,05) dan
nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-0,245 < 2,064).
20XX presentation title 9
Hasil dan Pembahasan
PAPER 2

1. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.


Berdasarkan uji statistik secara parsial, hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,052 atau
0,052 > 0,05 Dengan demikian variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance
sehingga H1 ditolak.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
Berdasarkan uji statistik secara parsial, pengaruh ukuran perusahaan terhadap tax avoidance menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0,087 atau 0,087 > 0,05 dan dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,931.
Sehingga variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance dan H2 ditolak.
3. Tingkat Hutang berpengaruh negative terhadap tax avoidance
Berdasarkan uji statistik secara parsial, hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,006 atau
0,006 < 0,050 dan nilai thitungsebesar -2. 793 maka dapat diartikan jika variabel tingkat hutang berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance dengan arah negatif sehingga H3 ditolak.

20XX presentation title 10


Hasil dan Pembahasan PAPER 3

1. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Tax Avoidance


Hasil uji t diperoleh nilai signifikansi variabel profitabilitas sebesar 0.005 < 0.05 artinya hipotesis pertama yang
menyatakan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance (diterima). Nilai koefisien variabel
profitabilitas 2.676 menunjukan nilai positif sehingga semakin besar profitabilitas maka tax avoidance semakin
tinggi.
2. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Tax Avoidance
Hasil uji t dengan koefisien 2.286 artinya leverage berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Dengan diperoleh
nilai signifikansi variabel profitabilitas sebesar 0.013 < 0.05 artinya hipotesis yang menyatakan leverage
berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance (diterima).
3. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance
Hasil uji t dengan koefisien -1.248 artinya ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.
Perusahaan besar atau kecil tidak berpengaruh pada tax avoidance, karena perusahaan patuh untuk tidak melanggar
ketentuan perpajakan yang berlaku. Dengan diperoleh nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan sebesar 0.108 >
0.05 artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance (ditolak).
4. Sales Growth tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance
Hasil uji t dengan koefisien 0.796 artinya sales growth tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Dengan diperoleh
nilai signifikansi variabel profitabilitas sebesar 0.214 > 0.05 artinya sales growth tidak berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance (ditolak).

20XX presentation title 11


Hasil dan Pembahasan
PAPER 4

1. Leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tax avoidance.


2. Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tax avoidance.
3. Komite Audit berpengaruh negative signifikan terhadap tax avoidance.
4. Sales Growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tax avoidance.
5. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap tax avoidance.
6. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance.

20XX presentation title 12


thank you
Any question ?

Anda mungkin juga menyukai