Anda di halaman 1dari 16

KIMIA ANALISIS I

Oleh :
Abdul Wahid Suleman, S. Farm., Apt.

Jurusan Farmasi
Universitas Indonesia Timur
copyright:hendri.apt@gmail.com 1
Kimia Analisis
……Suuuuullllliiiiittttt……???

copyright:hendri.apt@gmail.com 2
apakah itu sulit……..?

copyright:hendri.apt@gmail.com 3
ternyata……..!!!

copyright:hendri.apt@gmail.com 4
Bagaimana mempelajari Kimia Analisis ????
Hadiri kuliah teratur dan
catat dengan baik

Selalu ulang topik yang diperoleh di


kelas serta lengkapi catatan anda
dengan referensi lainnya dari buku
atau internet

Berpikirlah secara kritis dan sering-


seringlah berlatih mengerjakan soal

Jangan ragu bertanya pada dosen


copyright:hendri.apt@gmail.com 5
Pustaka / Bacaan

Anonim, 1995, Farmakope


Indonesia, edisi IV,
Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Ganjar, I. G., dan Abdul
Rohman, 2007, Kimia
Farmasi Analisis, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Vogel, A. I., 1978,
Qualitative Inorganic
Analysis, Fourth ed., Mc.
Watson, D. G., 1999,
Graw Hill, Londen.
Pharmaceutical Analysis :
A Textbook for Pharmacy
student and Pharmaceutical
Chemist, Churchill
Livingston, UK.
copyright:hendri.apt@gmail.com 6
7 copyright:hendri.apt@gmail.com
• Dalam perkuliahan akan dilakukan Quizz dengan waktu yang tidak ditentukan
sesuai dengan bahan kuliah yang akan diajarkan 6
• Mahasiswa harus mempersiapkan (Membaca bahan kuliah) terlebih dahulu sesuai 5
dengan bahan kuliah yang akan diajarkan
• Duduk dengan teratur dan Kursi paling depan harus terisi penuh terlebih dahulu 4
• Aktiv selama kegiatan perkuliahan berlangsung 3
• Dilarang keluar-masuk ruang kuliah tanpa izin terlebih dahulu dan batas 2
keterlambatan waktu 15 menit
• Kehadiran kuliah mahasiswa 75 % 1
80 - 100 65 - 79 55 - 64 45 - 53 0 - 44
A B C E D
10 % Tugas dan Quiz
30 % Praktikum
30 % Ujian Akhir Semester (UAS)
30 % Ujian Tengah Semester (UTS)
Evaluasi dan Tata-tertib Kuliah
PENGANTAR
KIMIA ANALISIS
Oleh :
Abdul Wahid Suleman, S. Farm., Apt

Jurusan Farmasi
Universitas Indonesia Timur
copyright:hendri.apt@gmail.com 8
Tinjauan Umum
 Kimia analisis dalam kefarmasian
merupakan bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari dan melibatkan
penggunaan sejumlah teknik dan metode
untuk memeperoleh aspek kualitatif,
kuantitatif, dan informasi struktur dari
suatu senyawa obat pada khususnya dan
bahan kimia pada umumnya.

 Kimia analisis memiliki penerapan yang


luas dalam disiplin ilmu kimia serta
cabang ilmu lainnya seperti ilmu-ilmu
farmasi, ilmu kedokteran, ilmu
lingkungan, dan ilmu-ilmu lainnya.
copyright:hendri.apt@gmail.com 9
Penggolongan teknik analisa …(1)

• Kimia analisis kualitatif (identifikasi elemen, spesies, senyawa yang


ada dalam sampel)
• Kimia analisis kuantitatif (menentukan jumlah/ kadar absolut atau
relatif dari suatu elemen/ spesies dalam sampel)
• Kimia analisis struktur (penentuan letak dan ruanng atom dalam
suatu molekul)

Menurut tujuannya :

copyright:hendri.apt@gmail.com 10
Penggolongan teknik analisa …(2)

• Analisis konvensional
• (sistem non instrumental Menurut jumlah
yang dianalisis :
seperti reaksi kimia biasa,
titrasi, dsb.) • Makro (> 100 mg)
• Analisi modern • Semimikro (10 – 100
• (sistem instrumental seperti mg)
spektrofotometer, • Mikro (0,001 g)
kromatografi, dsb.) • Ultramikro (0,001 mg)
Menurut cara
yang • Submikrogrm (0,01 µg)
digunakan :

copyright:hendri.apt@gmail.com 11
Sampel dan analit dalam analisis
Cairan
◦ mengalir dalam sistem pipa sampel
diambil dari titik yang berlainan Analit
◦ menggunakan grab samplers
Gas analit mayor
◦ udara dialirkan lewat sederetan (> 1 % sampel)
penyaring halus untuk memisahkan
materi butiran
Food analit minor
product
(0,01 - 1 % sampel)
◦ pengambilan sampel secara
representatif
Human specimen Trace
◦ darah/ plasma darah, urine, rambut, (< 0,01 % sampel)
human milk.
copyright:hendri.apt@gmail.com 12
Neraca
Neraca digunakan untuk mengukur
massa sejumlah kuantitas zat
Jenis neraca :
◦ konvensional
 analitikal/makro (kapasitas 100 – 200 g,
sensifitas 0,1 mg)
 semi mikro (sensitifitas 0,01 mg)
 mikro (sensitifitas 1 µg)
◦ elektrik
 analitical/makro (kapasitas 160 g,
sensitifitas 0,1 mg)
 semimikro (kapasitas 30 g, sensitifitas 0,01
mg)
 ultramikro (sensitifitas 1µg)
copyright:hendri.apt@gmail.com 13
Penimbangan
Penimbangan adalah proses
pengukuran massa sejumlah
kuantitas zat
Jenis penimbangan :
◦ rough weiging / timbangan kurang
lebih
 penimbangan kira-kira
 batas toleransi 10 % (90 – 110 %)
◦ accurate wiging / timbangan
seksama
 penimbangan tepat
 batas toleransi 0,1 % (99 – 101,1 %)

copyright:hendri.apt@gmail.com 14
Pengukur volume
Pipet
◦ pipet volume
◦ pipet ukur
◦ micro pipet
◦ syringe pipet
Buret
◦ macro buret (kapasitas 10, 25,
50, 100 ml; increments 0,1 ml)
◦ micro buret (kapasitas 2 ml;
increments 0,01 ml)
◦ ultra micro buret (kapasitas 0,1
ml; increments 0,001 ml)
copyright:hendri.apt@gmail.com 15
Jangan lupa untuk
belajar dari sumber
lainnya…
dan sering berlatih
soal …

Kita akan BISA


karena BIASA !

HATUR NUHUN PISAN …

copyright:hendri.apt@gmail.com 16

Anda mungkin juga menyukai