INFERTILITAS

DAN
INFEKSI MENULAR SEKSUAL

SRI SULISTYOWATI

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET/
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
INFERTILITAS

Ketidakmampuan seseorang
untuk mempunyai anak/
keturunan setelah melakukan
hubungan seksual tanpa
menggunakan kontrasepsi
selama 12 bulan atau lebih
INFERTILITAS

 Salah satu masalah

kesehatan yang masih
membutuhkan perhatian
 Mengalami peningkatan 
lebih dari 45 juta pasangan
tidak dapat mempunyai anak
 Faktor penyebab : infeksi,
pekerjaan, gaya hidup, diet,
paparan lingkungan dan
keturunan.
 INFERTILITAS

PROSES FERTILITASI NORMAL

 INFERTILITAS

Penyebab infertilitas :

DAPAT DICEGAH TIDAK DAPAT DICEGAH

• Infeksi • Anatomi
• Paparan bahan beracun • Hormonal
• Diet • Imunologi
• Kebiasaan
INFERTILITAS

 Penyebab utama pada

wanita: gangguan
hormonal, kelainan
ovarium, uterus dan tuba
 Penyebab utama pada pria :
hipogonadisme primer
serta gangguan transpor
sperma.
INFERTILITAS

 Infertilitas primer :
abnormalitas kromosom,
malformasi genital,
endokrinopati atau
bersifat idiopatik
 Infertilitas sekunder
terutama dipengaruhi :
IMS
INFERTILITAS

 Diagnosis
infertilitas pada
pria : pemeriksaan
analisis sperma.
 Pemeriksaan
spermiogram :
konsentrasi,
motilitas,
morfologi,
kecepatan dari
sperma dan volume
semen.
INFERTILITAS

 Pemeriksaan infertilitas pada

wanita :
• Uterus, ovarium, patensi tuba
• Gejala hiperandrogenisme
• Hormon FSH, prolaktin,
estradiol, thyroid stimulating
hormone (TSH) dan testosterone
 Pemeriksaan lain : leukorhoe serta
kultur Neiserria gonorrhoeae atau
Chlamydia trachomatis bila
dicurigai adanya IMS
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL

 Penyakit infeksi yang

ditularkan melalui hubungan
seksual.
 Infeksi disebabkan oleh
berbagai mikroorganisme
seperti bakteri, virus, fungi,
dan parasit
 Lebih dari 370 juta penduduk
terjangkit infeksi menular
seksual baru per hari
 INFEKSI MENULAR
SEKSUAL

Infeksi yang paling sering ditemukan adalah

 Klamidiasis
 Gonorrhea
 Sifilis
 Trikomoniasis
 Infeksi virus seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Herpes Simplex Virus (HSV) dan Human Papillomavirus
(HPV)
WHO/ CDC melaporkan bahwa pada tahun 2017, klamidiasis
merupakan penyakit menular seksual yang paling banyak
ditemukan di Amerika
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL

• IMS dapat menyebabkan

infertilitas baik pada pria maupun
wanita
• Chlamydia Trachomatis dan
Neisseria Gonorrhoeae memiliki
peran penting sebagai penyebab
infertilitas pada wanita
• Pada pria lebih sering diakibatkan
oleh Chlamydia trachomatis,
Neisseria gonorrhoeae,
Mycoplasma spp, Ureaplasma spp,
dan Treponema pallidum
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
KLAMIDIASIS DAN
INFERTILITAS

 Diketahui menjadi penyebab

utama terjadinya infertilitas.
 Disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis
 Gram negatif, anaerobik, dan
ber-reproduksi di dalam sel
eukariot.
 Strain D-K merupakan
penyebab terbanyak atau
tersering pada genital
KLAMIDIASIS DAN
INFERTILITAS

 Diagnosis klinis cukup

sulit karena infeksi
bersifat asimtomatik pada
70% wanita dan 50% pria
 Gejala biasanya tampak 2
– 6 minggu setelah
infeksi.
 Diagnosis : berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan
penunjang
 KLAMIDIASIS DAN
INFERTILITAS PADA WANITA

 Infeksi Chlamydia
trachomatis dapat
menyebabkan gangguan
patensi tuba pada wanita
(tuba non paten)
 Klamidiasis 
pelepasan heat shock
protein  respon
inflamasi pada epitel
tuba  proses scarring
dan oklusi tuba
 KLAMIDIASIS DAN
INFERTILITAS PADA WANITA
 KLAMIDIASIS DAN
INFERTILITAS PADA PRIA

 Infertilitas akibat infeksi Chlamydia

trachomatis terjadi akibat tidak
langsung dari epididimitis, orkitis,
dan bahkan prostatitis.
 Terjadinya penurunan kualitas
semen dan menurunnya kemampuan
sperma dalam membuahi ovum.
 Kemungkinan lainnya adalah
morfologi dan konsentrasi sperma
yang berubah atau menurun
sehingga menyebabkan infertilitas
pada pria, khususnya pada kasus
prostatitis.
GONORRHEA
 Gonorrhea adalah penyakit
menular seksual oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae
 Terbanyak kedua infeksi
menular seksual (IMS)
 Sekitar 1 juta kasus/ tahun di
US
 Insiden tertinggi pada orang
dewasa
 Menyebabkan beberapa
sindrom klinis
 Beberapa infeksi merupakan
asymptomatic
 GONORRHEA

MICROBIOLOGY
 Gram-negative diploccocus
 Menginfeksi lapisan non
epithelium
• Cervix
• Urethra
• Rectum
• Pharynx
• Conjunctiva
 Observed intracellularly in
PMNs on Gram stain
 GONORRHEA

INFEKSI GO PADA WANITA

 Cervicitis
 Urethritis
 Proctitis
 Accessory gland infection (Skene,
Bartholin)
 Pelvic inflammatory disease (PID)
 Peri-hepatitis (Fitz-Hugh-Curtis)
 Pregnancy morbidity
 Conjunctivitis
 Pharyngitis
 Gastrointestinal
Beberapa infeksi bersifat ansimtomatis
 GONORRHEA

KOMPLIKASI PADA WANITA

Upper Tract  Infertility

Infection  Ectopic
Pregnancy
Local Invasion  Chronic Pelvic
Genital Systemic Infection Pain
Infection  Psychosocial
Congenital Infection

HIV Infection
 GONORRHEA

CERVICITIS

 Inkubasi 3-10 hari

 Symptoms:
• Vaginal discharge
• Dysuria
• Vaginal bleeding
 Cervical signs :
• Erythema
• Friability
• Purulent exudate
 GONORRHEA

PELVIC INFLAMMATORY DISEASE

 Lower abdominal pain

 Signs: CMT, uterine/
adnexal tenderness, +/-
fever
 Laparoscopy may show
hydrosalpinx,
inflammation, abscess,
adhesions

PID often silent

 GONORRHEA

GONOCOCCAL BARTHOLINITIS

 Tender swollen
Bartholin’s gland
with purulent
discharge
 Infection at other
sites common
 GONORRHEA

BARTHOLIN’S ABSCESS

 Painful swollen
Bartholin’s glands
 Fluctuant, tender
 May have expressible
purulent discharge
 GONORRHEA

INFEKSI GO PADA PRIA

 Urethritis
 Epididymitis
 Proctitis
 Conjunctivitis
 Abscess of Cowper’s/Tyson’s
glands
 Seminal vesiculitis
 Prostatitis
 Pharyngitis
 Gastrointestinal
 Urethral stricture
 Penile edema
Many infections asymptomatic
 GONORRHEA

URETHRITIS

 Incubation 2-7 days

 Abrupt onset of severe
dysuria
 Purulent urethral
discharge
 Most urethral infections
symptomatic
 GONORRHEA

EPIDIDYMITIS

 Swollen painful
epididymis
 Urethritis
 Epididymal
tenderness or
mass on exam
 GONORRHEA

DIAGNOSTIC TESTS
Sensitivity Specificity
Gram stain 90-95%  95%
(male urethra exudate)
DNA probe 85-90%  95%
Culture 80-95%  99%
NAATs * 90-95%  98%

* Able to use URINE specimens

MYCOPLASMA
GENITALIUM

 Infeksi mikoplasma
(Mycoplasma genitalium dan
Mycoplasma hominis) dapat
terjadi pada pria dan wanita
(wanita > pria)
 Bakteri ini tidak memiliki
dinding sel, resisten terhadap
penisilin, koloninya berbentuk
seperti telur goreng
MYCOPLASMA GENITALIUM
DAN INFERTILITAS

 Hubungannya dengan
infertilitas belum jelas
 Infeksi Mycoplasma
banyak ditemukan pada
pasangan infertil
dibanding pasangan
normal
MYCOPLASMA GENITALIUM
DAN INFERTILITAS

 Pada wanita  cervicitis

dan PID
 Mycoplasma genitalium
 inflamasi tuba 
infertilitas
 Pada pria, lebih sering
menyebabkan urethritis
dan prostatitis. Infeksi ini
lebih jarang terjadi pada
pria yang sudah
disirkumsisi.
 HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS

 Tidak berhubungan
langsung dengan
infertilitas
 Perubahan biologis spt
stress, BB menurun,
kesakitan menyebabkan
fungsi organ reproduksi
berubah  infertilitas
 Didiagnosis HIV  trauma
psikologis  menurunkan
libido dan aktifitas seksual
 HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS

HIV DAN INFERTILITAS PADA PRIA

Perubahan biologis o/k
HIV :
 kelainan sperma
(jumlah motilitas,
morfologi dsb)
 orchitis
 epididymitis akut dan
hipogonadisme primer/
sekunder (terpenting 
kelainan endokrin 
infertilitas)
 HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS

HIV DAN INFERTILITAS PADA WANITA

Perubahan biologis o/k HIV :

 Amenorhoe dan
anovulatori
 Menurunnya fungsi
ovarium
 PID (juga berhubungan
dengan penyakit IMS
lainnya) kerusakan system
reproduksi  infertilitas
 HERPES
SIMPLEX VIRUS

 Terdapat dua strain: HSV-1

dan HSV-2
 Menular melalui kontak
langsung
 Dapat bertahan seumur
hidup melalui replikasi
dalam epitel dan latensi di
sistem saraf
 HERPES
SIMPLEX VIRUS
HSV DAN INFERTILITAS PADA PRIA

HSV-2 lebih sering menyebabkan

infertilitas pada pria :
 Gangguan spermatogenesis
 Penurunan motilitas sperma
 Hematospermia dan penurunan
sekresi vesicula seminalis
 Abnormalitas viscositas semen
 Leukositospermia
 HERPES
SIMPLEX VIRUS
HSV DAN INFERTILITAS PADA WANITA

 Strain khusus HHV-6A di

uterus  respon imun
menurun  penerimaan
konsepsi di uterus
menurun
 Virus  NK sel di uterus
meningkat  menolak
konsepsi  fertilisasi
tidak berkembang
 HUMAN
PAPILLOMA VIRUS

 Saat ini terdapat 120 genotip

HPV
 Infeksi dapat terjadi pada pubis,
cavum oral, regio perianal
 Penyebaran lewat kontak kulit
atau daerah kemaluan
 Lebih sering pada wanita
daripada pria, terdapat kutil
kelamin, pasangan HPV positif,
homoseksual
 HUMAN
PAPILLOMA VIRUS

HPV DAN INFERTILITAS PADA PRIA

 Menyebabkan
asthenozoospermia
 Mengganggu
spermatogenesis 
sperma yang tidak
mampu menetrasi
oosit
 Mengganggu
motilitas sperma
 HUMAN PAPILLOMA
VIRUS

 Scaring & blockagest pada

HPV DAN INFERTILITAS PADA
tuba falopi
WANITA
 Apoptosis trophoblas dan
menurunkan implantasi
pada endometrium
 PPROM dan persalinan
preterm
IMS DAN INFERTILITAS
IMS DAN INFERTILITAS
Terimakasih