BAB 4bpenganggaran Modalb
BAB 4bpenganggaran Modalb
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 4 diharapkan mampu menguasai kompentensi tentang:
Mampu memahami konsep penganggaran proyek investasi aktiva tetap dengan
mencermati situasi lingkungan
Memahami operasionalisasi konsep-konsep keuangan proyek investasi
Mampu menganalisis kelayakan proyek investasi aktiva tetap dengan teknik-teknik
capital budgeting
Mampu merancang bangun teknik capital budgeting dengan mempertimbangkan
konsep BSC.
Mampu memberikan argumentasi mengenai dampak yang akan terjadi berkenaan
anggaran proyek investasi yang disusun
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Faktor-Faktor yang
Membatasi Penentuan
Program Keuangan
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Keseimbangan Empat
Perspektif BSC dalam
Proses Penganggaran
Sumber: Fruhan, JR., Kester at. All. “Case Problems in Finance,” Harvard Business School Publishing Divition, (Sedney: Richard D. Iewin, Inc), 1992, pp. 8-11.
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Arus Kas Operasi
Arus kas dihasilkan oleh kegiatan utama operasi perusahaan, (dihasilkan dari penjualan produk
dikurangi biaya produksi yang dikeluarkan), dengan demikian arus kas operasi dapat ditentukan
sebagai berikut:*
Arus kas operasi = EBIT + Depresiasi – pajak
Hitungan arus kas menggunakan EBIT (earnings before interest and taxed) oleh karena biaya bunga
tidak ditentukan berdasarkan arus kas operasi, tetapi berdasarkan nilai nominal utang.
Biaya bunga merefleksikan bagaimana perusahaan mendanai aktiva, bukan masalah bagaimana
keberhasilan mengoperasionalisasikan aktiva.
Biaya depresiasi (berasal dari laporan keuangan) ditambahkan kembali sebagai arus kas, dengan
alasan bukan termasuk biaya tunai yang dikurangkan dari EBIT, tetapi hanya merupakan alokasi
harga perolehan suatu aktiva. Terakhir adalah pajak merupakan pembayaran kas sesungguhnya oleh
perusahaan dalam periode tertentu harus dikurangkan dari arus kas operasi sebesar ketentuan pajak.
Pengertian depresiasi mengacu pada PSAK No.16, pengertian tentang Aktiva Tetap adalah: aktiva
berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan memiliki manfaat
lebih dari satu tahun.
*
Damodaran, Aswath, 1997, Corporate Finnace Theory and Practice, Stern School of Business New York University, John Wiley & Sons, Inc.
hlm, 10
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Contoh Kasus 4-1
Diketahui data penjualan PT-A 10 tahun terakhir yang menunjukkan grafik linear dari tahun ke
tahun, dengan menggunakan metode trend linear maka dapat ditentukan ramalan penjualan sebagai
berikut:
Metode Trend Linear
Y = a + bX
Dalam hal ini
a = ∑Y : n
b = ∑XY : ∑X2
Jika ∑X = 0
Y = variabel permintaan / data historis penjualan tahun lalu
N = jumlah data
X = variabel tahun
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Diketahui data penjualan perusahaan selama 5 tahun nampak sebagai berikut:
Tahun Y X X2 XY
1998 Rp120.000.000 -4 16 -480.000.000
1999 Rp140.000.000 -3 9 -420.000.000
2000 Rp180.000.000 -2 4 -360.000.000
2001 Rp200.000.000 -1 1 -200.000.000
2002 Rp240.000.000 0 0 0
2003 Rp280.000.000 1 1 280.000.000
2004 Rp290.000.000 2 4 580.000.000
2005 Rp310.000.000 3 9 930.000.000
2006 Rp340.000.000 4 16 1.360.000.000
Jumlah Rp2.100.000.000 0 60 1.690.000.000
Berdasarkan persamaan yang terbentu dapat ditentukan ramalan penjualan sebagai berikut:
Persamaan yang terbentuk Y = 210.000.000 + 28.166.667 X
Tahun ŷ A b x
2007 Rp350.833.333 210.000.000 28.166.667 5
2008 Rp379.000.000 210.000.000 28.166.667 6
2009 Rp407.166.667 210.000.000 28.166.667 7
2010 Rp435.333.333 210.000.000 28.166.667 8
2011 Rp463.500.000 210.000.000 28.166.667 9
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Apabila datanya tidak linear, data cenderung membentuk parabola maka, metode prediksi penjualan dapat ditentukan
menggunakan metode trend kuadratik, dan apabila datanya berfluktuasi dan secara rata-rata menaik dapat menggunkan metode
eksponensial. Kedua rumus metode kuadratik dan eksponensial dapat dirumuskan sebagai berikut:
Metode Trend Kuadratik
Y = a + bX + cX2
Dalam hal ini,
a = (∑Y – c ∑X2) : n
b = ∑XY : ∑X2
c = [n∑X2Y – (∑X2) (∑Y)] : [n∑X4 - (∑X2)2]
Jika ∑X = 0
Contoh Kasus 4-2
Tahun X Y X2 XY X2Y X4 (X2)2
1998 -4 3,8 16 -15,2 60,8 256
1999 -3 3,9 9 -11,7 35,1 81
2000 -2 4,2 4 -8,4 16,8 16
2001 -1 4,3 1 -4,3 4,3 1
2002 0 4,4 0 0,0 0 0
2003 1 4,7 1 4,7 4,7 1
2004 2 5,2 4 10,4 20,8 16
2005 3 5,8 9 17,4 52,2 81
2006 4 6,4 16 25,6 102,4 256
9 0 42,7 60 18,5 297,1 708 3.600
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
dengan demikian fungsi persamaan yang terbentuk adalah:
Y1 = 4.475 + 0.3083 X + 0.0404X2
Hasil prediksi penjualan menggunakan metode trend kuadratik adalah sebagai berikut
Th X a b c X2 Ŷ
2007 5 4,475325 0,30833 0,040368 25 7,02619
2008 6 4,475325 0,30833 0,040368 36 7,778571
2009 7 4,475325 0,30833 0,040368 49 8,611688
2010 8 4,475325 0,30833 0,040368 64 9,525541
2011 9 4,475325 0,30833 0,040368 81 10,52013
2012 10 4,475325 0,30833 0,040368 100 11,59545
2013 11 4,475325 0,30833 0,040368 121 12,75152
2014 12 4,475325 0,30833 0,040368 144 13,98831
dengan cara yang sama dapat dilakukan pada metode eksponensial pada data yang cenderung fluktuasi yang agak merata
tetapi memiliki trend naik dengan rumus sebagai berikut:
Y1 = abx
Persamaan ini dapat diubah menjadi fungsi logaritma yaitu:
Log Y1 = log a + log b)X
Jika ∑X = 0
Dalam hal ini,
log a = (∑Log Y) : n
log b = {∑X (Log Y)} : ∑X2
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Matrik BCG Sebagai Dasar Penentuan Strategi Penganggaran Modal
Tinggi
tumbuh dan bertumbuh
Cash flow: Normal Arus kas: Negatif
Strategi: Investasi untuk Strategi: Menganalisis kepastian
berkembang (Ekspansi) apakah pada posisi
Penganggaran Modal
Berbasis BSC Harus
Melihat Posisi BCG
Matrik Perusahaan Cash Cow Posisi Dog
Rendah
Earnings: Tinggi, stabil Earnings: Rendah, tidak
Arus kas: Tinggi, stabil stabil Arus Kas: Netral atau
Strategi: Memetik hasil negatif
(Milk)/Diversifikasi Strategi: Divestasi
Tinggi Rendah
Pangsa Pasar Relatif
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Contoh: Investasi tambahan mesin senilai Rp550.000.000 ditambah ongkos angkut pembelian dan uji
coba mesin sebesar Rp10.000.000 dengan nilai sisa Rp60.000.000, umur ekonomis 5 tahun, menggunakan
metode penyusutan garis lurus. Dana investasi tersebut yang 40% merupakan pinjaman dari bank dengan
biaya bunga 10% per tahun, dan tarif pajak 10%, diasumsikan biaya-biaya bersifat tunai sbesar
Rp150.000.000 per tahun, dan diketahui biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) sebesar 14% per tahun.
Hitung NPV, PI, dan PBP.
Rp300.000.000
Akumulasi arus kas
Rp200.000.000
Rp100.000.000
Rp0
-Rp100.000.000 1 2 3 4 5 6
-Rp200.000.000
-Rp300.000.000
-Rp400.000.000
-Rp500.000.000
Pola periode pengembalian
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Teknik hitungan penganggaran modal yang terakhir yaitu, internal rate of return (IRR). Adapun yang dimaksud IRR
dalam penganggaran modal adalah nilai factor bunga yang menyamakan antara arus kas masuk bersih dengan arus kas kelua,
atau factor bunga pada kondisi PVCI = PVCO, hasil penelitian Baudinot (2006:15) menunjukkan bahwa, secara khusus
manfaat IRR dalam pengambilan keputusan adalah semua proyek independent yang memiliki nilai IRR lebih besar dari biaya
modal (WACC) maka proyek tersebut layak diterima. Apabila terjadi proyek yang mutually exclusive, yang memiliki nilai IRR
tertinggi dan lebih besar dari biaya modal (COC), sebaiknya proyek tersebut yang dipilih.
Berdasarkan kasus PT-A. maka hitungan IRR dapat dihitung sebagai berikut:*
*
Damodaran, Aswath, 1997, Corporate Finnace Theory and Practice, Stern School of Business New York University, John Wiley & Sons, Inc. hlm, 10
CF CF CF
PVCO ...
(1 IRR)1 (1 IRR ) 2 (1 IRR ) n
Tahap berikutnya menentukan besarnya IRR dengan menggunakan metode interpolasi dapat dilihat pada
hitungan sebagai berikut:
Tarif bunga PVIFa,5 ACI PVCI
28% 2,5320 Rp221.290.000 Rp560.307.620
29% 2,4830 Rp221.290.000 Rp549.462.084
1% Selisih PVCI Rp10.845.536
IRR = 28% + (307,620 / 10,845,536)
IRR = 28% +
0,03% Nilai IRR sebesar 28,03% jika dibandingkan dengan biaya modal sebesar 14%,
IRR = 8,03% maka keputusan usulan proyek investasi ini layak untuk dijalankan
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Nama Perusahaan Investasi Awal NPV PVCI PI Beta Pasar
Neutral Rp400.000.000 Rp250.000.000 Rp150.000.000 2,67 1,60
Aqua Rp900.000.000 Rp550.000.000 Rp350.000.000 2,57 1,10
Mineral Rp350.000.000 Rp200.000.000 Rp150.000.000 2,33 0,80
Total Rp450.000.000 Rp250.000.000 Rp200.000.000 2,25 0,60
Bonaqo Rp600.000.000 Rp300.000.000 Rp300.000.000 2,00 0,78
Ades Rp500.000.000 Rp250.000.000 Rp250.000.000 2,00 1,22
Jernih Rp700.000.000 Rp300.000.000 Rp400.000.000 1,75 0,77
Zam Zam Rp250.000.000 Rp100.000.000 Rp150.000.000 1,67 1,11
Milan Rp50.000.000 Rp5.000.000 Rp45.000.000 1,11 0,50
i,m (R
t 1
it Rit )( Rmt R mt )
Beta pasar (β) = 2m n
(R
t 1
mt R mt ) 2
PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORE CARD (BSC)
Keseimbangan Empat Perspektif BSC dalam Proses Penganggaran Modal