Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mellia Agata Falentina

NIM : 2018420016
Dosen : Derry Wanta. SE.,MSi.,CIBA

Akuntansi Minyak dan Gas


Pengertian Biaya Eksplorasi

Biaya eksplorasi adalah setiap biaya yang dikeluarkan


untuk melakukan kegitan eksplorasi dimulai pada hari
pertama eksplorasi sampai pada dimulainya produksi
komersial yang pertama. Biasanya pengembalian
dibayarkan dengan rate tertentu setiap tahun.
Perlakuan Akuntansi terhadap Jenis Biaya eksplorasi :
 Metode Full Cost (FC)
 Metode Succesful Effort (SE)

Perlakuan Akuntansi terhadap jenis biaya eksplorasi :


• Metode Full Cost (FC) :
Semua biaya dikapitalisasi sebagai bagian dari aset sebagai pusat biaya.
• Metode Succesful Effort (SE) :
Biaya-biaya eksplorasi yang utama sebagaimana dijelaskan dalam
FASB statement No.19 paragraf 17 adalah sebagai berikut:

A. Biaya-biaya penyelidikan topografi, geologi, dan geofisika, biaya hak untuk mengelola
property (topografi, geologi, dan geofisika), gaji dan biaya-biaya lainnya untuk para
ahli geologi, dan petugas geofisik (biaya G&G). Penelitian G&G dapat dilakukan
sebelum dan sesudah diperolehnya property oleh perusahaan industri perminyakan.
Jika eksplorasi sudah dilakukan sebelum property diperoleh, maka hak untuk
mengakses property yang disebut sebagai shooting right harus diperoleh terlebih
dahulu. Jika terjadi shooting right diperoleh bersama-sama dengan option to lease,
maka perusahaan yang melakukan kegiatan G&G akan mempunyai kesempatan untuk
menyewa atau mengontrak kawasan tersebut jika data-data G&G cukup menjanjikan.
LANJUTAN
B. Biaya-biaya untuk mempertahankan undeveloped properties (agar
kontrak tidak terputus), seperti pembayaran denda (delay rental), biaya pajak
serta biaya-biaya untuk merawat dan mencatat lease atau kontrak.
Biaya-biaya ini bersifat tidak berwujud. Pembayaran denda adalah
pembayaran tahunan untuk mempertahankan lease karena tidak
dilakukannya pemboran. Pembayaran ini dilakukan untuk memperpanjang
waktu dalam pengkajian G&G sebelum mempertaruhkan risiko pembayaran
pemboran.
LANJUTAN
c. Kontribusi dry hole dan bottom hole, adalah biaya-biaya (merupakan
kontribusi) yang dikeluarkan terhadap kegiatan pemboran sumur oleh
pihak lain yang berdekatan dengan kawasan yang dimiliki oleh
perusahaan.
LANJUTAN
D. Biaya pemboran dan pengolahan sumur eksplorasi, yang terdiri dari biaya pemboran tidak
berwujud (intangible drilling cost) dan biaya pemboran berwujud (tangible drilling cost). Biaya
pemboran tidak berwujud merupakan biaya-biaya yang tidak berhubungan secara langsung
dengan peralatan sumur produksi dan tidak memiliki nilai sisa namun sangat diperlukan untuk
melaksanakan pemboran sumur-sumur dan mempersiapkan sumur-sumur tersebut sehingga siap
memproduksi minyak dan gas bumi. Biaya-biaya ini meliputi biaya persiapan, pemboran, mata
bor, lumpur, selubung, semen, penyelidikan bawah tanah, pengujian dan perampungan, gaji,
pengangkutan alat pemboran, dan biaya lainnya.Sedangkan biaya pemboran berwujud
merupakan biaya yang memiliki nilai sisa. Biaya ini meliputi biaya silang sembur (Christmast
tree), peralatan untuk semburan kepala sumur (well head), tubing, pompa, dan batang hisap
(sucks rods).
SUMBER:
www.skkmigas.co.id
library.binus.ac.id
core.ak.uk
eprints.undip.ac.id
www.academica.edu

Anda mungkin juga menyukai