Anda di halaman 1dari 15

Potensi Wisata Budaya & Sejarah

Kabupaten Teluk Wondama


1. Bukit Aitumeri (Lokasi Distrik Wasior)

• Bukit ini menyingkap sejarah masuknya injil dan pendidikan kristen, serta pendirian Gereja
Kristen Injili di tanah Papua.
• Dilokasi ini terdapat: Batu peradaban, Batu Inspirasi dan Bekas Sekolah Guru Zending (Guru
Jemaat)yang saat ini digunakan untuk SMP YPK AITUMERI.
• Pada DTW ini juga terdapat rumah yang pernah ditempati Pdt. Isaak Samuel Kijne serta asrama
yang digunakan untuk pendidikan dan tempat tinggal para siswa yang sekolah SMP YPK
AITUMERI.
• Kemudian obyek yang lain adalah tangga-tangga berkelok dan terdapat prasasti-prasasti dari
berbagai Jemaat yang digunakan untuk menghubungkan batu inspirasi dengan batu peradaban.
• Untuk menuju Bukit Aitumeri diperlukan waktu 10 menit. Kemudian akan ditemui Batu
Peradaban, SMP YPK dan Rumah Tua yang pernah ditempati oleh Pdt. Isaak Samuel Kijne.
• Kemudian jalan kaki menuju Batu Inspirasi diperlukan waktu 45 menit ditempuh dengan jalan
kaki.
2. Tugu Peringatan Pekabaran Injil (Pantai Kaibi)

• Tugu Peringatan Pekabaran Injil yang terletak di Distrik Wondiboy


• Dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari kota Wasior dengan
kendaraan dan jalan kaki.
• Tugu ini dibangun sebagai peringatan kedatangan penginjil Yosep
Ajamseba dan guru Johannes Paulus Pattiruhu di Wasior pada tanggal
28 Maret 1909
• Keragaman daya tarik cukup beragam karena selain mengunjungi tugu
Peringatan Pekabaran Injil, wisatawan juga dapat menikmati
keindahan panorama pantai dan bakau
3. Bukit Kamadiri (Distrik Windesi )
• Bukit Kamadiri menyingkap sejarah masuknya injil ke distrik Windesi oleh Pdt Van
Balen dari Belanda pada tahun 1891.
• Di lokasi ini terdapat tugu peringatan, makam dan sisa-sisa bangunan gereja dan
sekolah pertukangan yang didirikan oleh Van Balen
• Daya tarik utamanya adalah Tugu Peringatan Pelayanan Van Balen dan pemandangan
laut dan pulau- pulau yang indah.
• Di sekitar DTW juga dapat ditemui beberapa peninggalan Pendeta Van Balen seperti :
• lonceng gereja yang saat ini digunakan oleh Gereja di distrik Windesi. Bunyi lonceng ini
disesuaikan dengan bahasa setempat yaitu cien ciau (Tuhan panggil)
• Patung ular dan ikan yang menceritakan tentang Mujizat yang dilakukan oleh Pendeta Van
Balen dan Samara (penduduk local)
• Gergaji potong dan gergaji belah yang digunakan Pendeta Van Balen
4. Kampung Yende (Distrik Roon)
• Gereja Tua ISNA JEDI yang dibangun pada tahun 1891 oleh G.L. Bink seorang misionaris yang
berasal dari Belanda.
• Jarak dari Wasior ke Yende ± 49 kilometer.
• Alkitab tua yang tersalin dalam bahasa Melayu terbitan Amsterdam Belanda pada Tahun 1898.
• Alkitab tua ini tersimpan di ruangan khusus Gedung Gereja Isna Jedi yang baru yang
peresmiannya dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2009
• Makam Mantan Pimpinan Jemaat GKI ISNA Jedi Yende dan diantaradanya terdapat makam
Zendeling :
• Gotlif Lodwyk Bink (Zendeling/Pendeta, Periode 1884 - 1899)
• W.D. Metz (Zendeling/Pendeta, Periode 1900 - 1901)
• Alex Bernadus Apituley (Guru Jemaat, Periode 1901-1916)
• Pdt. Weynand Akwan (Guru Jemaat, Periode 1946-1951)
• Philipus Aito Inuri (Guru Sekolah, Periode 1984-1989)
• Batu peradaban dan 2 tiang batu yang dijadikan tempat lilin
peninggalan zendeling Pendeta G.L. Bink. Batu peradaban digunakan
oleh Pendeta G.L. Bink untuk bermeditasi/berdoa. Batu tersebut
ditemukan pada saat pembersihan lokasi dan penggalian fondasi
gedung gereja baru Isna Jedi. Letak/posisi batu tersebut masih
asli/sama pada saat awal ditemukan. 
• Benda lain yang ditemukan yaitu peralatan masak peninggalan
Pendeta G.L. Bink
• Lonceng Tua yang terdapat di dekat pintu masuk gedung gereja tua
Isna Jedi
• Makam Yan Ayamiseba. Terletak di samping gereja tua Isna Yedi. Yan
Ayamiseba adalah anak perdamaian yang dibawa oleh Pendeta G.L.
Bink dari Mansinam
• Ukiran asli masyarakat Roon. Ciri khas ukiran didasarkan pada hewan-
hewan yang ditemui pada saat melaut atau berkebun misalnya ikan
terbang, Suntung, Gurita, Ular cincin dll).
• Selain ukiran, terdapat juga tinggalan tulang-tulang manusia yang
dipercaya adalah tulang manusia purba.
• Tarian Wefier (tarian adat)
5. Makam istri misionaris Rudolf Beyer
(Kampung Syabes – Distrik Roon)
• Kampung Syabes merupakan kampung pemekaran dari kampung Yende.
• Terdapat makam Anna Beyer, istri dari misionaris Rudolf Beyer
berkebangsaan Jerman. Lokasi makam berjarak 1 kilometer dari kampung
Yende.
• Ada juga Pemandangan alam dalam teluk yang indah bila dilihat dari lokasi
makam Anna Beyer.
• Dapat dicapai dari Wasior ± 49 kilometer yang bisa ditempuh dengan
menggunakan speedboat dan longboat.
• Melalui ibu kota distrik Yende dengan menggunakan jalan setapak serta
perahu.
6. KAMPUNG YOMBER DAN SYEIWAR (Distrik Roswar)

• Kampung Yomber dan Syeiwar merupakan dua kampung yang terletak di bagian
timur pulau Roswar, merupakan tempat pertama kali penyebaran injil di Pulau
Roswar oleh misionaris Franz Mossche pada tanggal 01 Januari 1856.
• Terdapat makam misionaris Franz Mossche dan Petrus Wandaw yang merupakan
murid pertama dari minisonaris Franz Mossche.
• Goa Binori yang didalamnya terdapat peti mati, patung lukisan, tulang dan
tengkorak).
• Ukiran-ukiran khas dari Roswar (ukiran manusia, bantal kepala, loyang makan,
yang dibuat dari kayu susu)
• Tari adat (Ris) diiringi music suling tambur Para penari (pria) menggunakan
cawat, sedangkan penari wanita menggunakan kain dada dan rumbai-rumbai
daun sagu muda.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai