Anda di halaman 1dari 49

Bunda Maria

Bulan Oktober
Kepada Perawan Maria yang
Berbahagia :
O Perawan Maria yang mulia dan
berbahagia! Bunda suci Allah! Ratu
surga dan bumi yang mulia! Bunda
pelindung yang penuh kuasa bagi
pencintanya, dan pendukung utama
semua orang yang memohon
kepadanya!
Lihatlah aku yang memohon kepadamu,
melalui sang Putera mulia kerajaan Allah;
terimalah persembahan tulus yang
kuberikan pada bulan ini, yang secara
khusus kupersembahkan padamu, dan
terimalah keinginan sederhanaku, supaya
aku dapat mengasihi dan menghormatimu,
yang sangat dekat dengan sang Putera,
dengan segala penghormatan yang layak.
Terimalah aku, ya Bunda yang paling
pengasih diantara para putera
terkasih Allah; berikan padaku
kelembutan dan perhatianmu;
carikan ruang bagiku dalam Hati
Yesus, dan bagian khusus anugerah
rahmatNya.  
Berkenanlah menerima
permohonanku, untuk melindungiku
dan mengawasi proses iman dan
keinginan-keinginanku sesuai
kebaikanmu; untuk menyuntikkan
dalam jiwaku Roh Kristus, dan untuk
mengajarku menjadi lembut, rendah
hati, penuh kasih, sabar, dan penurut
pada kehendak Allah.
Semoga hatiku terbakar oleh kasih pada sang
Putera Allah, dan padamu Bunda yang
berbahagia, tidak hanya pada bulan ini saja,
tetapi untuk selamanya; semoga aku selalu haus
untuk mempromosikan kebaikan keluarga Allah,
dan berkontribusi pada karyanya semampuku
untuk memperluas kerajaanNya. Terimalah
doaku, O Bunda Maria, Bunda pehibur para
pendosa! Berilah aku berkat dan perhatianmu,
sekarang dan waktu aku mati. Amin.
Maria
Teladan
Kerasula
Bunda Maria mengajar kita
kerasulan sejati melalui
teladannya, yang
disingkapkan kepada kita
lewat lembaran-lembaran
Injil.
Dalam Injil, Yesus adalah
panggilan yang efektif bagi
Maria untuk menjadi teladan
kerasulan, sebab ia,
melampaui segala ciptaan,
menunjukkan bagaimana
iman tampak dalam
menanggapi kabar malaikat.
Pada kesempatan ini saya akan
membahas lebih lanjut tentang
gambaran Bunda Maria sebagai

Model Kerasulan,
Dalam tiga aktivitas: doa,
pengajaran, dan penunjukan.
I- Maria yang
berdoa
Dalam Injil Lukas kita
sering menemukan Maria
sedang ‘merenungkan’
and ‘menyimpan
perkara dalam hati’. 
Misalnya, ketika malaikat
memanggilnya ‘yang
penuh rahmat’, Maria
bereaksi dengan
‘heran’ atau
‘merenungkan’, apa
artinya?
Lagi, ketika para
gembala datang untuk
melihat kanak-kanak
Yesus melalui tanda-
tanda yang diberikan
malaikat, kita tahu Maria
merespon dengan
‘menyimpan perkara
itu dalam hati dan
merenungkannya’.
Ketiga kalinya, sesudah Ia
kehilangan Yesus di bait
Allah kota Yerusalem dan
kemudian Ia pulang ke
Nasaret bersama mereka,
kita tahu Maria
‘menyimpan perkara itu
dalam hati.’  Pertanyaanya
adalah: apa yang disimpan
dalam hati dan
direnungkannya?; apa
yang dilakukan Maria
dalam hal ini?
Jawabnya
adalah
sederhana:
berdoa.
Disini Maria
menunjukka
n kepada
kita makna
sejati dari
berdoa.
Rupanya inti
dari berdoa,
atau yang
terpenting,
adalah
penyatuan batin
dengan Allah.
Yaitu, kesadaran bahwa
Tuhan tinggal di dalam
kita, bahwa kita dapat
berbicara denganNya
dan mendengarNya
melalui hati kita.  Ini
adalah yang dilakukan
Maria dan yang dapat
kita semua lakukan, jika
kita menginginkannya
dan memintanya untuk
itu.
Faktanya, melalui doanya
Maria menunjukkan kualitas
rasul sejati.  Seperti yang
ditunjukkan Tuhan Yesus saat
Ia mengajar murid-muridnya
berdoa dalam Injil Matius
(6:6):  “Tetapi jika engkau
berdoa, masuklah ke dalam
kamarmu, tutuplah pintu, dan
berdoalah kepada Bapamu
yang ada di tempat
tersembunyi. Maka bapamu
akan melihat yang
tersembunyi dan akan
membalasnya kepadamu.”
Ini adalah tepat seperti
yang dilakukan Maria; ia
masuk ke tempat
tersembunyi dalam
hatinya, dan berbicara
dengan Tuhan disana.  Ini
tidak berarti bahwa ia
berhenti pergi ke Bait
Allah atau Sinagoga. 
Yesus tidak menganjurkan
bahwa cukup dalam hati
dan mengatakan ‘tidak
usah ke Gereja’. 
Sebaliknya, Ia ingin kita
membangun hati kita
menjadi tempat
tersembunyi dimana kita
dapat berjumpa
denganNya, berbicara
denganNya,
mendengarkanNya, dan
tetap tinggal
bersamaNya.  Itulah cara
Maria bedoa, dan dengan
bantuannya kita dapat
berdoa dengan cara
yang sama.
Supaya dapat
melakukan
itu, kita butuh
banyak
berubah.
1. Langkah pertama untuk
memperbaiki doa, kita
butuh mengembangkan
hidup yang lebih hening:
hidup dengan lebih sedikit
gangguan dan lebih sedikit
kebisingan.  Dengan cara
ini hati kita dapat berubah
menjadi ruang
tersembunyi, seperti yang
dilakukan Maria, dan
merenungkan segala
sesuatu dari sana.
2. Hal kedua
yang harus
dilakukan
adalah
mempersiapkan
waktu khusus
setiap hari untuk
berdoa.
II – Pengajaran
maria
Saat ini, apa yang umum
dilakukan untuk murid-murid
Kristus yang baru adalah
pengajaran. 
Yohanes Pembaptis, contohnya,
menarik orang-orang dari
segala penjuru Judea melalui
kotbahnya (Mat 3:5), dan
pekerjaan terbesar yang
dilakukan Gereja awal adalah
juga pengajaran. 
Sampai saat ini saya yakin
belum banyak orang yang
menganggap Maria sebagai
seorang pengajar.
“Jiwaku memuliakan
Allah,
 dan hatiku
bergembira karena
Allah, Juruselamatku,
sebab Ia telah
memperhatikan
kerendahan
hambaNya.
Sesungguhnya, mulai
dari sekarang segala
keturunan akan
menyebut aku
berbahagia, karena
Yang Mahakuasa
telah melakukan
perbuatan-perbuatan
besar padaku dan
namanya adalah
kudus.
Dan rahmatNya turun
temurun atas orang
yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan
kuasanya dengan
perbuatan tanganNya
dan mencerai-
beraikan orang-orang
yang congkak
hatinya;   
Ia menurunkan
orang-orang
berkuasa dari
tahtanya dan
meninggikan
orang-orang yang
rendah;
   
Ia melimpahkan
segala yang baik
kepada orang
yang lapar, dan
menyuruh orang
kaya pergi dengan
tangan hampa;
Ia menolong Israel,
hambanya, karena Ia
mengingat
rahmatNya, seperti
yang dijanjikannya
kepada nenek
moyang kita, kepada
Abraham dan
keturunannya untuk
selama-lamanya.”
Ini bukan doa yang
sederhana, ini nyata
ajaran Maria
kepada Elisabeth. 

Ajaran ini berupa


kesaksian kepada
orang lain tentang
misteri
penyelamatan Allah
di dunia
Allah seringkali meminta kita
untuk secara sederhana
mengajar lewat hal-hal kecil,
yang seringkali tidak kita
disadari: sebuah kalimat
ramah untuk orang asing,
sebuah masukan koreksi untu
sahabat kita yang tersesat,
atau berani mengatakan dg
yakin bahwa kita orang
Katolik dan kita bahagia
dengan itu.  Ini adalah cara
bagaimana Maria mengajar
dengan cara-cara sederhana,
tetapi berani.
Dari Maria kita belajar
bahwa mengikuti Yesus
Kristus dan mengajarkan
tentangNya pada dunia perlu
kemauan untuk menjadi kecil,
melakukan hal kecil dengan
hati yang besar pada Allah. 
Ada buku besar yang
menggambarkan ini, yaitu
buku St. Theresa Lisieux yang
berjudul A Story of a Soul
(Kisah Perjalanan Jiwa).  Ini
adalah bacaan yang penting
untuk setiap orang Katolik.
Maria tahu jalan
hidupnya, Ia tahu
imannya.  Ia tidak mulai
mengajar dari
kekosongan, asal saja.  Ia
berbicara tentang apa
yang ia terima, pelajari,
dan ketahui.  Ada
peribahasa tua: engkau
tidak bisa memberi yang
tidak engkau miliki, dan
inilah yang benar tentang
mengajar.
III- Maria
Menunjuk
Dari laku doa dan
mengajar, kita telah
melihat bagaimana
bunda Maria
menunjukkan kepada
kita bagaimana
seharusnya menjadi
rasul Kristus, dan
skarang kita perlu
melihat bunda Maria
sebagai penunjuk.
Kalau kita merenungkan
keseluruhan hidup Maria,
yang paling mendasar
adalah sikapnya yang selalu
menunjuk pada Allah. 
Utamanya, melalui meditasi
misteri ketika kita berdoa
rosario.  Maria membantu
kita merenungkan
kehidupan Tuhan kita.
Pelajaran berharga
yang kita perloleh
dari Bunda:
menghidupi hidup
Yesus sendiri.  Ini
adalah yang paling
mendasar, paling
penting sekali.
Mungkin kita perlu
berharap bahwa
seperti juga Maria,
orang akan tidak
memperdulikan atau
mengingat kita, tanpa
berpikir tentang Yesus
Kristus.
Perintah Maria adalah
‘lakukan apapun
yang
diperintahkanNya’
hal ini pasti membawa
resiko pengorbanan di
pihak kita, tapi bukan
pengorbanan yang sia-sia.
Menjadi rasul Kristus,
menurut St. Paulus
adalah, menjalani
hidup baru (cf.
Rom 6:4): Hidup
untuk Yesus.
1. Melalui doa sang
bunda, kita belajar untuk
mengembangkan keheningan
dalam diri, pendoa
kontemplatif, dengan
demikian kita dapat memiliki
hubungan yang intim dengan
Yesus.
2. Melalui
pengajaran
sang bunda, kita belajar
bahwa dalam tindakan-
tindakan kecilpun, kita
dapat dan harus
menghadirkan Yesus
secara benar
3. Melalui apa yang
ditunjukkan sang
bunda, kita belajar bahwa
menjadi rasul Kristus
adalah dengan menjalani
hidup yang selalu
berorientasi pada Yesus. 
Saya telah
menyampaikan kepada
kalian ketiga keutamaan
Maria, yaitu sebagai:
- pendoa,
- pengajar, dan
- penunjuk.
Saya berdoa bahwa kalian akan
berani untuk terus berusaha
meneladan Maria, berdoa,
mengajar, dan
menunjukkan.  Jika engkau
meneladannya, sang bunda
akan selalu membantumu; ia
tidak akan membiarkanmu
jatuh.
Disiapkan oleh:

Yang Mulia. Pastor. Prospero V. Tenorio


Rektor dan Pastor Paroki NSPDM

Anda mungkin juga menyukai