Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PROSEDUR AKTIVITAS BERCAKAP-


CAKAP DENGAN ORANG LAIN PADA PASIEN DENGAN
HALUSINASI DI RSKD PROVINSI MALUKU

Disusun Oeh :
Firman Wahyudin
NIM. P07120120048

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
JURUSAN KEPERAWATAN AMBON
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Gangguan jiwa disebut dengan diagnosa
medisnya skizofrenia merupakan salah satu jenis
Kesehatan jiwa merupakan pertumbuhan penyakit neorologis yang mempengaruhi persepsi
individu yang memerlukan kemampuan dan seseorang baik dari cara berpikir, bahasa, emosi,
kesehatan secara fisik, mental, dan emosional, dan perilaku sosial. Salah satu masalah–masalah
namun jika kondisi perkembangan individu dalam gangguan jiwa adalah depresi, gangguan
tersebut tidak sesuai disebut gangguan jiwa. kecemasan, gangguan makan, dan perilaku
(Atmojo & Rohayati, 2022) adiktif, diantaranya halusinasi (Hapsari & Azhari,
2020)

Halusinasi merupakan sesuatu yang dirasakan


oleh seseorang dimana perasaan itu diterima oleh
panca indera baik berupa bunyi, bau, rasa, dan
sentuhan tanpa adanya rangsangan dari luar atau
sebetulnya tidak nyata atau tidak ada.
(Nurhalimah, 2019)
LATAR
BELAKANG

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sekitar 450 juta orang menderita gangguan jiwa.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menyatakan angka pravelensi Anggota Rumah
Tangga (ART) dengan Gangguan Jiwa pada tahun 2018 di Indonesia yaitu sebanyak 6,7 % atau sekitar
282.654 jiwa sedangkan di jakarta yaitu sebesar 10,1% dengan jumlah responden 28.746 jiwa dan di
Provinsi Maluku sebanyak 3,9 % atau sekitar 1.633 jiwa. Berdasarkan rekam medis RSKD Provinsi
Maluku pada 3 tahun terakhir jumlah pasien dengan halusinasi adalah : pada tahun 2020 sebanyak 95
orang; tahun 2021 sebanyak 109; dan pada tahun 2022 sebanyak 110 (Riskesdas, 2018)

Salah satu cara untuk memutus halusinasi adalah dengan menggunakan


teknik bercakap-cakap dapat mengalihkan atau penangan dengan
mengabaikan halusinasi dan fokus bercakap-cakap dengan orang lain
B. RUMUSAN MASALAH D. MANFAAT STUDI KASUS

Studi kasus ini,diharapkan memberikan manfaat bagi :


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat
1. Masyarakat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
Menambah wawasan ilmu keperawatan
“Bagaimanakah tindakan latihan penerapan
jiwa dengan melakukan penerapan
prosedur bercakap-cakap pada klien halusinasi di
prosedur aktivitas bercakap-cakap dengan
RSKD Provinsi Maluku?.”
orang lain pada pasien halusinasi.
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi
Keperawatan
C. TUJUAN STUDI KASUS Sebagain referensi dalam penerapan
prosedur aktivitas bercakap-cakap dengan
Tujuan dilakukan studi kasus ini yaitu orang lain pada pasien dengan halusinasi.
untuk mengatasi masalah pasien
3. Penulis
halusinasi dengan cara menjelaskan serta Memperoleh ilmu pengetahuan dalam
menerapkan prosedur penerapan mengimplementasikan penerapan prosedur
aktivitas bercakap-cakap dengan orang aktivitas bercakap-cakap dengan orang lain pada
lain pada pasien halusinasi. pasien halusinasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HALUSINASI

1. KONSEP HALUSINASI 2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. KONSEP HALUSINASI
a. Pengertian
b. Etiologi
2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
c. Manifestasi Klinis
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
B. KONSEP PROSEDUR BERCAKAP-CAKAP

Tujuan
Pengertian
Bercakap-cakap
Bercakap-cakap

Manfaat Indikasi
Beracakap-cakap Bercakap-cakap

Prosedur Strategi
Pelaksanaan
Pengertian Bercakap-cakap Tujuan Bercakap-cakap Manfaat Bercakap-cakap

Mengetahui gambaran
Bercakap-cakap dengan
implementasi
orang lain merupakan upaya Bermanfaat untuk
keperawatan teknik
untuk mengurangi mengurangi munculnya
bercakap-cakap pada
munculnya halusinasi pada halusinasi pada paisien
pasien halusinasi
pasien halusinasi
pendengaran

Indikasi menghardik

Bercakap-cakap
biasanya dilakukan
untuk klien dengan
skizofrenia
Prosedur Pelaksanaan Menghardik

Melatih klien
Identifikasi Mengontrol memasukkan
Jenis, bentuk, halusinasi latihan
isi, waktu, dengan cara bercakap-
frekuensi, bercakap-cakap cakap dalam
situasi dengan oang jadwal
halusinasi lain kegiatan
harian klien
BAB III
METODE STUDI KASUS

Rancangan Studi Kasus


Studi kasus ini menggunakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan proses-proses
keperawatan

Subyek Penelitian

klien yang mengalami halusinasi dan sementara


menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Daerah
Provinsi Maluku
Fokus Studi Kasus
Fokus studi kasus pada penelitian ini yaitu dengan penerapan
prosedur tindakan mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dan dapat mengontrol halusinasi

Defenisi Operasional
Halusinasi
1 Halusinasi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami persepsi sensori yang ditandai dengan
stimulus yang tidak nyata

Penerapan menghardik

2 2.Penerapan bercakap-cakap adalah suatu upaya dalam mengontrol


halusinasi dengan cara menolak halusinasi ketika halusinasi itu muncul
Metode Pengumpulan Data

Wawancara Observasi Dokumentasi


LOKASI DAN WAKTU STUDI KASUS

1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan
dilaksanakan pada Rumah Penelitian akan direncanakan
Sakit Khusus Daerah pada bulan Desember 2022
Provinsi Maluku
Analisis Data dan Penyajian Data

Data yang disajikan secara


terstruktur atau narasi yang dapat
disertai dengan cuplikan
ungkapan dan subjek studi kasus
yang merupakan data pendukung
Etika Studi Kasus

Informed
consent

Anonymity

Confidential

Beneficence

Non-
maleficience
TERIMA KASIH

SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai