BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tandai oleh distorsi dalam berfikir, persepsi, emosi, bahasa, rasa diri, dan
melihat hal – hal yang tidak ada dan delusi keyakinan palsu yang menetap
(WHO, 2018).
bayangan, sinar atau bentuk lainnya, mencium bau- bau darah, urine feses
dan terkadang bau itu tidak menyenangkan, bicara atau tertawa sendiri,
(2009, dalam Satrio dkk, 2015) menyatakan bahwa halusinasi dan delusi
oleh Stuart dan Laraia (2005) yang menyatakan bahwa klien skizofrenia
1
2
Stuart (2009) yang juga menyatakan bahwa halusinasi yang paling sering
terpisah dari pikiran klien sendiri. Isi suara-suara tersebut mengancam dan
dengan jumlah populasi 806 orang sebagai berikut : 631 orang skizofrenia
April sampai dengan Juni tahun 2017 di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Lampung, 2017).
melatih klien untuk minum obat secara teratur. Salah satu cara mengontrol
B. Rumusan Masalah
Lampung?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah mengetahui Gambaran
Lampung.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Teoritis
2. Praktis
1) Bagi penulis
pendengaran
2) Bagi perawat
3) Bagi institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
3. Manfaat Pengembangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
meliputi salah satu dari kelima panca indera. Hal ini menunjukkan
7
8
2. Jenis Halusinasi
orang lain. Menurut Stuart (2009) dalam Satrio dkk (2015), pada
rentang suara dari suara sederhana atau suara yang jelas, suara
berupa suara yang akan membuat klien jadi melakukan hal yang
dilihat.
mencium aroma atau bau tertentu seperti urine atau feses atau bau
yang bersifat lebih umum atau bau busuk atau bau yang tidak
seakan mengecap rasa yang tetap ada dalam mulut atau perasaan
dapat berupa rasa logam atau pahit atau mungkin seperti rasa
tertentu. Atau berupa rasa busuk, tak sedap dan anyir seperti
10
darah, urine atau feses (Stuart & Laraia., 2005; Stuart, 2009
2008 dalam Satrio dkk, 2015). Klien juga dapat mengalami nyeri
6) Halusinasi Chenesthetik
7) Halusinasi Kinestetik
3. Fase Halusinasi
halusinasi berhenti.
Perilaku yang biasanya terjadi pada klien pada fase ini adalah
halusinasi berakhir dari beberapa jam atau hari jika tidak ada
tampak seperti dihantui teror dan panik, potensi kuat untuk bunuh
13
diri, tidak mampu merespon lebih dari satu orang, aktifitas fisik
1) Faktor Predisposisi
a) Faktor biologi
meliputi :
(1) Genetik
(2) Neuroanatomi
halusinasi.
(3) Neurokimia
(4) Imunovirologi
b) Faktor Psikologis
2) Faktor Presipitasi
gejala schizofrenia.
4) Sumber Koping
sampai 3 tahun.
6. Mekanisme Koping
benda.
stimulus internal.
a. Data Subjektif
Pasien mengatakan :
3) Menyatakan kesal
b. Data Objektif
1) Distoral persepsi
mencium sesuatu
5) Konsentrasi buruk
6) Menyendiri
7) Melamun
9) Curiga
8. Diagnosa Keperawatan
b. Halusinasi
N Perencanaan
o.
D Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
x Keper
awata
n
Gangg Tujuan
uan umum :
Persep Klien
si mampu
Sensori mengontro
: l
Halusi halusinasi
nasi yang
dialami
Tujuan 1. Setelah....X Identifikasi fokus masalah klien,
khusus: pertemuan klien dengan:
Pertemuan menunjukkan Sapa klien dengan ramah
pengkajian tanda- tanda baik verbal maupun non
22
melakukan
kegiatan
diskusikan cara
baru untuk
memutus/
mengontrol
timbulnya
halusinasi :
katakan pada diri
sendiri bahwa ini
tidak nyata (“
saya tidak mau
dengar/ lihat/
penghidu/ raba/
kecap pada saat
halusinasi terjadi)
menghardik
sambil tutup mata
dan tutup telingan
anjurkan klien
menggunakan
cara yang sudah
dilatih saat
halusinasi muncul
msukkan jadwal
kegiatan untuk
latihan
menghardik
Pertemua 1. Setelah....X 2. Latih klien
n II pertemuan mengendalikan
Klien klien halusinasi dengan
mampu mengendalikan memanfaatkan obat
mengendal halusinasi yang Evaluasi
ikan dialami dengan kegiatan
halusinasi latihan latihan
yang memanfaatkan menghardik.
dialami obat, dengan Beri pujian
dengan kriteria: Latih cara
memanfaat Meng mengontrol
kan obat ungka halusinasi
pkan dengan obat
prinsi (jelaskan 6
p 6 benar:
benar pasien,
obat obat,dosis,
Menj waktu, cara
elaska dan
n kontinuitas
prinsi minum obat)
p: Masukkan
benar pada jadwal
pasie kegiatan
n, untuk latihan
obat, mengahardik
dosis, dan minum
waktu obat
dan
25
cara
Meng
ungka
pkan
konti
nuitas
minu
m
obat
dan
pengo
batan
Pertemua 1. Setelah....X 3. Latih klien
n III pertemuan mengendalikan
Klien klien halusinasi dengan cara
mampu mengendalikan bercakap- cakap
mengendal hausinasi yang Evaluasi
ikan dialami dengan kegiatan
halusinasi latihan cara latihan
yang fisik, dengan menghardik
dialami kriteria: dan obat.
dengan Mengungk Beri pujian
cara apkan Latih cara
verbal/ halusinasi mengontrol
bercakap- yang halusinasi
cakap muncul dengan
kepada bercakap-
orang lain cakap saat
(sesama terjadi
klien, halusinasi
perawat Menemui
dan orang lain
anggota (perawat/
keluarga) teman/
Bercakap- anggota
cakap keluarga)
dengan untuk
sesama menceritakan
klien tentang
Bercakap- halusinasinya
cakap Meminta
dengan perawat/
perawat sesama klien/
dan anggota
naggota keluarga
keluarga menyapa/
Meminta mengajak
perawat/ bercakap-
sesama cakap saat
klien/ halusinasi
anggota muncul
keluarga Masukkan
menyapa/ pada jadwal
mengajak kegiatan
bercakap- untuk latihan
cakap menghardik,
minum obat
26
dan
bercakap-
cakap
Pertemua 1. Setelah.....X 4. Latih klien
n IV pertemuan klien mengendalikan
klien mengendalikan halusinasi dengan
mampu halusinasi yang cara kegiatan
mengendal dialami dengan terjadwal
ikan latihan cara Evaluasi
halusinasi spiritual, dengan kegiatan
yang kriteria: latihan
dialami Mengungk menghardik
dengan apkan dan obat dan
cara kegiatan bercakap-
latihan aktivitas cakap. Beri
kegiatan sehari- pujian
terjadwal hari dari Latih cara
bangun mengontrol
tidur halusinasi
sampai dengan
tidur lagi melakukan
Mengisi kegiatan
kegiatan harian (mulai
yang bisa 2 kegiatan)
dilakukan Membuat
pada dan
waktu melaksanaka
halusinasi n jadwal
muncul kegiatan
Memilih sehari- hari
kegiatan yang telah di
dan susun
memprakt Masukkan
ekkan pada jadwal
kegiatan kegiatan
untuk untuk latihan
mengendal menghardik,
ikan minum obat,
halusinasi bercakap-
cakap dan
kegiatan
harian
Pertemua 1. Setelah....X 5. Latih klien
nV pertemuan klien mengendalikan
Klien mengendalikan halusinasi dengan
mampu halusinasi yang cara menghardik
mengendal dialami dengan dan obat dan
ikan latihan cara fisik, bercakap- cakap dan
halusinasi obat, verbal dan kegiatan terjadwal
yang spiritual, dengan Evaluasi
dialami kriteria: kegiatan
Memprakt latihan
ekkan menghardik
latihan dan obat dan
menghardi bercakap-
k cakap dan
Memprakt kegiatan
27
ekkan terjadwal.
latihan Beri pujian
obat Nilai
Memprakt kemampuan
ekkan yang sudah
latihan mandiri
bercakap- Nilai apakah
cakap halusinasi
Memprakt sudah
ekkan terkontrol
latihan
terjadwal
B. Menghardik Halusinasi
1. Pengertian
klien tidak akan larut untuk menuruti apa yang ada dalam
2. Tahapan Menghardik
Prosedur Pelaksanaan :
1) Fase Orientasi
muncul?
2) Fase Kerja
menghardik:
terjadi”)
latihan menghardik
30
3) Fase Terminasi
menghardik
dilakukan klien
sesuai jadwal
BAB III
METODE PENULISAN
A. Desain
Lampung.
klien lainnya tutup mata dan tutup telinga . Adapun kriteria subjek dalam
31
32
C. Definisi Operasional
Jumlah
poin(ceklis)
jumlah item
...X
100%=....%
2. Kemampu Kemampuan Lembar Melakukan Persentase Ordinal
an latihan yang observasi ceklist pada
menghardi ditunjukkan (terlampi setiap poin. Ringan
k dengan dengan r) Nilai dari (< 33%)
cara tutup latihan seluruh
telinga menghardik poin Sedang
dengan cara kemudian (33%-66%)
tutup telinga diubah
dalam menjadi Berat
melawan persentase (>66%)
halusinasi dengan
rumus:
Jumlah
33
poin(ceklis)
jumlah item
...X
100%=....%
3. Kemampu Kemampuan Lembar Melakukan Persentase Ordinal
an latihan yang observasi ceklist pada
menghardi ditunjukkan (terlampi setiap poin. Ringan
k dengan dengan r) (< 33%)
Nilai dari
cara tutup latihan
telinga dan menghardik seluruh
poin Sedang
tutup mata dengan cara
tutup telinga kemudian (33%-66%)
dan tutup diubah
mata dalam menjadi Berat
melawan persentase (>66%)
halusinasi
dengan
rumus:
Jumlah
poin(ceklis)
jumlah item
...X
100%=....%
E. Instrument KTI
a) Wawancara
metode observasi.
b) Observasi
2) Fase Orientasi
muncul?
4) Fase Kerja
menghardik:
terjadi”)
latihan menghardik
36
5) Fase Terminasi
menghardik
dilakukan klien
sesuai jadwal
F. Pengumpulan Data
1) Wawancara
observasi
.
37
2) Observasi
G. Analisis Data
1. Pengumpulan data
terstruktur).
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
dignity)
consent).
and confidentiality)
inclusiveness)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
rawat inap dan UGD 24 jam. Kapasitas Rumah Sakit Jiwa ini meliputi 105
kamar tidur dengan hunian sekitar 95%. Ruang rawat inap terdapat
195 klien, dengan 95 (38%) klien halusinasi. Dilihat dari frekuensi kejadian
yang dibagi menjadi dua bagian yaitu 2 klien dilatih untuk melakukan cara
Keempat klien tersebut telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
40
41
karakteristik subjek serta data- data yang telah didapatkan pada saat
berikut :
a) Subjek 1 (Tn. E)
sering bicara sendiri, bengong, sulit tidur, tidak mau mandi dan putus
obat selama kurang lebih 3 bulan. Klien juga mengatakan bahwa klien
Suhu: 36,4º C.
b) Subjek 2 (Tn. D)
merasa curiga, berbicara sendiri dan suka mengusap- usap lantai tanpa
alasan yang jelas, klien juga putus obat selama ± 3 bulan. Pada saat
c) Subjek 3 (Tn. H)
sering mendengar suara bisikan yang tak jelas, klien suka melamun.
d) Subjek 4 ( Tn. A)
pendidikan terakhir yang ditempuh SD, suku jawa. Tn. A masuk ruang
dengan orang tua tidak begitu baik, klien menilai ibunya kurang
peduli, klien ingin sekolah tinggi namun tidak tercapai karena klien
suara bisikan, sering merasa curiga kepada orang lain. Tekanan Darah:
C.
44
Tabel 3.1
Tanda dan Gejala Halusinasi Pendengaran Sebelum Latihan
Cara Menghardik
Keterangan Keterangan
No. Gejala Kel. I Kel. II
H-0 H-0
1. Mendengar suara bisikan 1 √ 3 √
2 √ 4 √
2. Mendengar suara bisikan 1 √ 3 √
dan bayangan 2 √ 4 √
3. Merasakan sesuatu melalui 1 √ 3 -
mendengar suara bisikan
atau bayangan 2 √ 4 √
4. Merasakan sesuatu di 1 √ 3 -
dalam tubuh 2 √ 4 √
5. Mengalami kekacauan 1 √ 3 √
pikiran 2 √ 4 √
6. Mengalami distorsi/ 1 √ 3 √
kesalahan mempersepsi 2 √ 4 √
sensori (stimulus)
7. Respon tidak sesuai 1 √ 3 √
2 √ 4 √
8. Respon/ kontak mata klien 1 √ 3 √
mudah beralih 2 √ 4 √
9. Bersikap seolah 1 √ 3 √
melihat/mendengar
kekacauan pikiran 2 √ 4 √
10. Tampak merenung bicara 1 √ 3 √
sendiri 2 √ 4 √
1 100% 3 80%
Skor
2 100% 4 100%
Rata- rata 100% 90%
Berdasarkan pada tabel 3.1 diatas, didapatkan hasil presentase tanda dan
100% dengan kategori kriteria berat. Pada kelompok 2 dengan hasil 90%
Keterangan Keterangan
No. Gejala Kel. I Kel. II
H-4 H-4
1. Mendengar suara bisikan 1 - 3 -
2 - 4 -
2. Mendengar suara bisikan 1 - 3 -
dan bayangan 2 - 4 -
3. Merasakan sesuatu melalui 1 - 3 -
mendengar suara bisikan
2 - 4 -
atau bayangan
4. Merasakan sesuatu di 1 - 3 -
dalam tubuh 2 - 4 -
5. Mengalami kekacauan 1 √ 3 -
pikiran 2 √ 4 -
6. Mengalami distorsi/ 1 - 3 -
kesalahan mempersepsi
sensori (stimulus) 2 - 4 -
7. Respon tidak sesuai 1 - 3 -
2 - 4 -
8. Respon/ kontak mata klien 1 - 3 -
mudah beralih 2 - 4 -
9. Bersikap seolah 1 - 3 -
melihat/mendengar
kekacauan pikiran 2 - 4 -
10. Tampak merenung bicara 1 - 3 -
sendiri 2 - 4 -
1 1 3 0
Skor
2 1 4 0
1 10% 3 0%
Presentase
2 10% 4 0%
Rata-rata 10% 0%
Berdasarkan pada tabel 3.3 diatas, didapatkan hasil rata-rata tanda dan
Menghardik
T 90% 0%
3
Kel. a
II 100% 0%
b 4
e
l 3.5 Tanda dan Gejala Sebelum dan Setelah Dilakukan
Latihan Menghardik
6)
Berdasarkan pada tabel 3.5 tanda dan gejala didapatkan hasil sebelum dan
Latihan Menghardik
A. Pembahasan
Latihan Menghardik
Dari hasil analisis yang dilakukan di ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa
melamun, dan kontak mata yang mudah beralih saat diajak berbicara.
Klien mengatakan sulit tidur pada malam hari karena masih sering
jelas.
islam. Kondisi klien saat dikaji klien seolah sedang mendengarkan sesuatu
dari arah tertentu sehingga tidak fokus terhadap pembicaraan yang sedang
beragama islam. Kondisi klien suka melamun, klien merasa pikiran kacau
suka melamun.
50
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Towsend (2009 dalam
Satrio, dkk, 2015) bahwa halusinasi merupakan suatu bentuk persepsi atau
teratur.
faktor yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi. pada subjek 1 dan
otak.
subjek 1 yaitu dengan kriteria berat 100%, subjek 2 dengan kriteria berat
100%, klien 3 dengan kriteria berat 80%, klien 4 dengan kriteria berat
100%.
menghardik pada subjek 1 didapatkan hari pertama 0%, hari kedua 50%,
hari ketiga 75%, hari keempat 100%, pada subjek 2 didapatkan hari
pertama 0%, hari kedua 50%, hari ketiga 75%, hari keempat 100%, pada
subjek 3 didapatkan hari pertama 12,5%, hari kedua 62,5%, hari ketiga
87,5%, hari keempat 100%, subjek 4 didapatkan hari pertama 0%, hari
distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, rasa diri, dan perilaku.
hal yang tidak ada dan delusi keyakinan palsu yang menetap (WHO,
2018).
kalau ini dapat dilakukan, klien akan mampu mengendalikan diri dan tidak
ada, namun dengan kemampuan ini klien tidak akan larut untuk menuruti
Latihan Menghardik
subjek 1 dan 2 (metode tutup telinga) yaitu dengan kriteria ringan yaitu
10%, pada subjek 3 dan 4 (metode tutup mata dan tutup telinga) yaitu
intervensi.
menghardik dengan hari pertama 50%, hari kedua 75%, hari ketiga dan
hari kedua 75%, hari ketiga dan keempat 100%. Pada subjek 3 didapatkan
53
presentase hari pertama 62,5%, hari kedua 87,5%, hari ketiga dan keempat
100%, pada subjek 4 didapatkan presentase hari pertama 50%, hari kedua
75%, hari ketiga dan keempat 100%. Klien mengalami peningkatan setiap
harinya.
Latihan Menghardik
dengan cara tutup telinga serta tutup mata dan tutup telinga, Pada tanda
kelompok 2 yaitu subjek 3 dan 4 (metode tutup mata dan tutup telinga) hal
dengan cara tutup telinga dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi
hal ini dikarenakan pada saat subjek menutup telinga saat melakukan
tutup mata dan tutup telinga ternyata lebih efektif dalam meningkatkan
menutup telinga saja karena subjek menjadi lebih terfokus dan terarah. Hal
sudah tidak kosong dan tidak mendengar bisikan suara maupun melihat
bayangan.
55
B. Keterbatasan Penerapan
Penerapan karya tulis ilmiah ini sudah sesuai dengan prosedur, namun
2. Pada penerapan ini hanya dilakukan selama 4 hari dimana sebetulnya itu
adalah waktu yang sangat singkat untuk melihat seberapa besar perubahan
subjek.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
stimulus yang nyata, memberi persepsi yang salah atau pendapat tentang
dan 2 dilatih menghardik dengan cara tutup telinga, dan kelompok 2 yaitu
subjek 3 dan 4 dilatih menghardik dengan cara tutup mata dan tutup
(metode tutup mata dan tutup telinga) persentase pada tanda dan gejala
56
57
rata- rata pada kemampuan subjek sebelum dan setelah dilakukan latihan
tutup mata dan tutup telinga, ternyata metode tutup mata dan tutup
maupun menurunkan tanda dan gejala halusinasi yang dialami oleh kedua
menjadi lebih terfokus dan terarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya
B. Saran
tentang kejiwaan.
sebanyak 3 kali.
Penerapan ini dapat diterapkan pada klien dengan harapan klien dapat
4. Bagi Penulis
Diharapkan penerapan dalam karya tulis ilmiah ini dapat digunakan dalam