Anda di halaman 1dari 25

Materi Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan

OTONOMI DAERAH
Peta Konsep
HAKIKAT OTONOMI
DAERAH

ER AH
I DA
M PARTISIPASI
PELAKSANA O NO
OT MASAYARAK
AN AT DALAM
OTONOMI PERUMUSAN
DAERAH

INSTRUMEN
HUKUM
OTONOMI DAERAH
KOMPETENSI DASAR
2.1.
MENDESKRIPSIKA PENGERTIAN
OTONOMI DAERAH
Tujuan Pembelajaran
Mendefinisikan
pengertian otonomi
daerah
Menjelaskan asas-asas
otonomi daerah
Menjelaskan tujuan
otonomi daerah
MATERI PEMBELAJARAN
 1. Pengertian otonomi daerah.

 2. Asas-Asas otonomi daerah

 3. Tujuan otonomi daerah.

4. Dasar hukum otonomi daerah.


Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi Daerah adalah
hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom
Istilah otonomi berasal
untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan dari bahasa Yunani
pemerintah dan kepentingan yaitu autos yang artinya
masyarakat setempat sesuai
sendiri dan nomos yang
peraturan perundang-
undangan. artinya aturan
Asas-AsasDesentralisasi
1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
3. Tugas pembantuan
Dekonsentrasi

TugasPerbantuan
Desentralisasi

penyerahan wewenang oleh


pemerintah pusat kepada
daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus urusan
pemerintahan dalam system
NKRI.
Dekonsentrasi
Pelimpahan wewenang
pemerintah oleh pemerintah
pusat kepada gubernur sebagai
wakil pemerintahan pusat dan
atau kepada instansi vertical di
wilayah tertentu.
Tugas Perbantuan
Penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah atau desa
dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten / kota dan
atau desa. Serta dari
pemerintahan kabupaten /
kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
TUJUAN OTONOMI DAERAH
Meningkatkan pelayanan Meringankan beban
dan kesejahteraan pemerintah.
masyarakat di daerah.

Memberi kesempatan pada Memberdayakan


daerah untuk mengatur potensi alam agar
dan mengurus daerahnya daerah mampu
sendiri sesuai tradisi dan bersaing dan
adat istiadatnya. professional.
Pembagian Urusan
Pemerintahan
Pemerintah Pusat : Pemerintah Daerah :
1. Politik Luar negeri 1. Pajak retribusi daerah
2. Pertahanan dan 2. PILKADA
keamanan 3. SDA yang ada didaerah
3. Ekonomi, Fiskal (mata 4. PAD (Pendapatan Asli
uang) Daerah)
4. Agama/ religi 5. Aturan daerah (perda)
5. Hukum/ peradilan
SYARAT MENJADI DAERAH OTONOM :
Syarat administrasi : Syarat teknis :
1. Adanya persetujuan 1. SDM dan SDA
DPRD dan Kepala 2. Sosial budaya
daerah
3. Luas daerah
2. Rekomendasi dari
4. Politik dan hankam
menteri dalam negeri
Syarat fisik wilayah :
1. Lima kabupaten untuk
propinsi
2. Lima kecamatan untuk
kabupaten
3. Empat kecamatan
untuk kota.
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan
otonomi daerah
1. Otonomi luas :
Kewenangan mengatur daerahnya sendiri seluas
luasnya
2. Otonomi nyata :
Keleluasaan daerah untuk mengatur daerahnya
sendiri berupa tugas, wewenang dan kewajiban
3. Otonomi bertanggung jawab :
Penyelengaraan daerah harus sesuai dengan
tujuan dan maksud pemberian otonomi.
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
OTDA dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan
dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD)
Lembaga eksekutif daerah : Gubernur dan wakil
Lembaga legislatif daerah : DPRD dan
perangkatnya
Gubernur terpilih akan dilantik dan diambil
sumpahnya didepan anggota DPRD atas izin dari
presiden melalui menteri dalam negeri
Masa jabatan gubernur dan wakil adalah 5 tahun,
maksimal berkuasa 2 priode (10 tahun)
FUNGSI DAN HAK DPRD :
Fungsi :
1. Legislasi : membuat peraturan/ perda
2. Anggaran : menyusun APBN/APBD
3. Pengawasan : pengawasan kinerja gubernur
Hak :
1. Interplasi : meminta keterangan tentang
kebijakan
2. Angket : melakukan penyelidikan kasus tertentu
3. Berpendapat : menyatakan pendapatnya
Faktor keberhasilan OTDA :
SDM (sumber daya Manusia)
Keuangan daerah
Sarana dan prasarana
Pengelolaan daerah dan manajemen
PERSOALAN YANG SERING MUNCUL DALAM
OTDA :
1. Konflik antar daerah
2. Ketimpangan kemajuan daerah yang miskin dan
kaya
3. Terjadinya KKN didaerah.
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan publik (policy) adalah : rangkaian konsep
atau dasar yang dijadikan pedoman dalam pemerintah
daerah bagi masyarakat secara umum
Tujuan : mewujudkan ketertiban,hak dan
kesejahteraan dalam masyarakat
Partsispasi masyarakat dalam kebijakan publik yaitu
ikut serta/ Berperan aktif dalam kegiatan/Program
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
Dipengaruhi oleh :
1. Kebutuhan masyarakat
2. Interest/ kepentingan masyarakat
3. Adat istiadat setempat
4. Sifat-sifat komunal didaerah
Bentuk partisipasi masyarakat dalam :
1. Perda (peraturan daerah)
2. PerGub (peraturan gubernur)
3. KepGub (keputusan gubernur)
4. InsGub (instruksi gubernur)
Macam-macam bentuk kebijakan publik :
1. Kebijakan ekstratif : berupa penyerapan
sumberdaya yang ada didaerah/masyarakat
(pajak)
2. Kebijakan distributif : kebijakan
pelaksanaan distribusi sumberdaya alam
didaerah (BBM)
3. Kebijakan regulatif : kebijakan yang
mengatur prilaku dimasyarakat (Perda)
Proses Perumusan Kebijakan
Dampak partisipasi masyarakat dalam
kebijakan publik :
Positif :
1. Kebijakan publik didukung oleh masyarakat
2. Program pembangunan berjalan lancar
3. Meminimalisir terjadinya KKN
4. Kehidupan masyarakat yang demokratis
Negatif :
1. Kebijakan publik tidak didukung oleh masyarakat
2. Program pembangunan kurang berhasil
3. Timbulnya KKN
4. Kehidupan masyarakat yang tidak demokratis
Kesesuaian otonomi daerah
dengan Nilai Pancasila :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
TERIM
A
KASIH

M. Sinaga, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai