Kebijakan Deviden Dosen Pengampu : Ni Nyoman Putu Martini, D KELOMPOK 9
Yusuf Abdillah. P 01 NIM. 2110411105
02 Dewi Sri Wahyuni
NIM. 2110411106 SAHAM
Apa itu Saham?
Saham merupakan salah satu jenis Contoh gambar surat
surat berharga yang diperdagangkan saham di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. JENIS SAHAM Saham Biasa Saham Preferen (Common stocks) (Preferred Stocks) Hak pemegang saham biasa : Saham ini mempunyai a. Hak kontrol karakteristik gabungan antara b. Hak menerima pembagian obligasi dan saham biasa keuntungan karena bisa menghasilkan c. Hak preemtive (preemtive pendapatan tetap, tetapi bisa right) juga mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Karakteristik Saham Saham Biasa Saham Preferren Saham biasa merupakan saham a. Preferren terhadap deviden yang menempatkan pemiliknya 1) Pemegang saham preferen paling yunior terhadap pembagian mempunyai hak untuk menerima dividen dan hak atas harta dividen terlebih dahulu kekayaan perusahaan apabila 2) Saham preferen umumnya perusahaan tersebut memberikan hak dividen kumulatif dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). b. Preferren pada waktu likuidasi Karakteristik lain dari saham biasa Saham preferen mempunyai hak adalah dividen dibayarkan jika terlebih dahulu atas aktiva perusahaan memperoleh laba. perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. KEBIJAKAN DEVIDEN
kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk
membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikann kembali di dalam perushaan. Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah keijakan yang menciptakan kesimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. TEORI – TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN 1. Teori Ketidakrelevanan Dividen ( Devidend Irrelevance Theory) Beberapa kalangan berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya. Pendukung dari tidak relevannya kebijakan dividen adalah Modigliani-Miller (MM). MM berpendapat bahwa bagaimanapun kebijakan dividen itu memang tidak mempengaruhi harga saham maupun kemakmuran pemegang saham. 2. Teori Bird in the Hand Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon (1959) dan John Lintner (1956). Mereka berpendapat bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal. MM dalam hal ini tidak setuju bahwa ekuitas atau nilai perusahaan tidak tergantung pada kebijakan dividen. MM menamakan pendapat Gordon-Lintner sebagai kekeliruan bird-in-the-hand, yakni: mendasarkan pada pemikiran bahwa investor memandang satu burung di tangan lebih berharga dibandingkan seribu burung di udara. 3. Residual Devidend Policy Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Bentuk – bentuk Kebijakan Dividen
1. Kebijakan Dividen yang Stabil (Stable Dividend-Per-Share Policy)
Kebijakan dividen yang stabil yakni jumlah pembayaran dividen itu sama besarnya dari tahun ke tahun.
2. Kebijakan Dividen Dengan Penetapan Jumlah Dividen Minimal Plus Jumlah
Ekstra Tertentu.
3. Kebijakan Dividend Rayout Ratio(DPR)yang Tetap (Constant Dividend Payout Ratio
Policy) Misalnya DPO 60% dari keuntungan. Jika keuntungan Rp 1 miliar, maka deviden yang dibayarkan sebesar 60% x Rp 1 Milyar = Rp 600 juta. Prosedur Pembayaran Dividen
1. Tanggal pengumuman (Declaration Date)
2. Tanggal Pencatatan (Date of Record)
3. Tanggal Cum Dividen
4. Tanggal Ex Dividen
5. Tanggal Pembayaran (payment date)
PENGARUH KEBIJAKAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI ASET PEMEGANG SAHAM
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk
membagikan laba sebagai deviden atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan (laba ditahan). Dalam menentukan kebijakan dividen perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Aspek – aspek dalam Kebijakan Deviden
1. Deviden Saham (Stock Devidend)
Proporsi pemilikan investor tidak mengalami perubahan. Pengaruh kebijakan dividen terhadap : a. Neraca b. Harga saham 2. Pemecahan Stock (Stock Splits) Pemecahan Stock (Stock Splits)yaitu pemecahan selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis. Melakukan pemecahan dalam hal, yaitu menambah jumlah saham dengan cara melalui pengurangan nilai nominalnya. 3. Pembelian Kembali Saham (Repurchasing of Stocks) Sebagai alternatif pemberian deviden berupa uang tunai, perusahaan dapat mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham dengan cara membeli kembali saham perusahaan (repurchasing stock) THANKS FOR YOUR ATTENTION!