KAKAO
• Untuk coklat makan, jumlah yang tepat ditambahkan gula (kecuali untuk 100%
batang kakao). Ukuran partikel dalam massa cokelat sekitar 100 mikron. Untuk
menghindari rasa kasar di coklat, proses penggilingan berguna untuk mengurangi
ukuran partikel menjadi 18 mikron (lidah kita bisa merasakan butir 18 mikron
atau lebih besar)
Pencampuran bahan
• Dalam hal ini tidak ada perbandingan yang pasti, setiap produsen
coklat memiliki perbandingan bahan yang berbeda. Setiap
perbandingan menghasilkan cita rasa, warna dan tekstur yang berbeda
• Milk Chocolate, mentega kakao dan minuman cokelat yang
dikombinasikan dalam berbagai proporsi, gula dan susu full cream
(susu kental umumnya).
• Dark Chocolate menggunakan proses yang sama tapi tanpa susu
• White Chocolate dibuat dengan cocoa butter, susu dan gula dan tidak
mengandung cairan cokelat
Penggilingan tahap kedua
• Penggilingan tahap kedua menghasilkan cairan.
• Tujuannya adalah untuk membuat remah cokelat tebal menjadi coklat
halus.
• Langkah ini mengurangi ukuran partikel massa kakao menjadi 25-30
mikron
Conching
• Conching adalah proses yang menghilangkan kelembaban dan
keasaman dari coklat, bau tidak diinginkan dan meratakan lebih lanjut
partikel.
• Selama conching, kakao massa dituangkan ke dalam pengadukan dan
mesin penggilingan. Penggilingan dapat mengembangkan dan
memodifikasi rasa cokelat. Suhu, bahan pencampuran dan panjang
conching bervariasi sesuai dengan formula yang menciptakan hasil
yang berbeda dalam coklat
Tempering
• Tempering merupakan pengaturan suhu untuk coklat sehingga coklat
dapat menghasilkan cita rasa dan tekstur yang dapat tahan lama.
2. Penyangraian
• Proses ini dimaksudnkan untuk membentuk aroma dan cirarasa khas coklat
dari biji kakao dengan perlakuaan panas yang mengandung asam amino dan
gula reduksi. Kapasitas 10 – 40 kg per batch. Dengan suhu ruang sangrai 190 –
225 0C selama 10- 35 menit.
3. Pemisahan Kulit
• Komponen yang akan di konsumsi adalah daging biji (nib) sedangkan
kulitnya adalah dapat diolah untuk membuat kompos dan campuran
pakan ternak. Prosentase kulit terikut nib sebesar 0.6 %, sedangkan
sebaliknya nib yang terikuti kulit 1 % dengan ukuran butiran nib
adalah 10 mesh.
4. Pemastaan
• Untuk bahan baku makanan / minuman, nib yang semula berbentuk
butiran padat kasar harus dihancurkan hingga ukuran tertentu (< 20
mu) menjadi pasta cairan kental.
5. Pengempaan
Lemak kakao dikeluarkan dari pasta dengan kempa. Rendemen pengempaan
dipengaruhi kondisi pasta seperi kandungan lemak antar 40 – 45 0C, kadar air
4 % untuk ukuran partikel kurang dari 75 mm. Randemen lemak yang
diperoleh dari pengempaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
- suhu pasta
- kadar air pasta
- ukuran partikel pasta
- kadar protein pasta
- tekanan kempa
- waktu pengempaan
Pengempaan juga diperlukan untuk mengurangi / membuang udara yang berada
dalam packging yang terbuat dari kantong plastik aluminum foil.
Bubuk coklat
1 Bungkil coklat yang merupakan residu pengempaan pasta dihaluskan
dengan alat penghalus [breaker].
2 Proses penghalusan (bubuk) lanjutan dilakukan dengan menggunakan mesin
pengayak / penghalus dengan tipe rool ata menggunakan dengan alat
yang disebut pulveriser, untuk menhasilkan kandungan lemak 10 – 22 %
pada suhu 34 0C. Aspek suhu selama penghalusan harus terkontrol secara
cermat untuk memperoleh diperoleh bentuk bubuk yang stabil baik dari
aspek warna maupun sifat-sifat alirnya [flow ability].
3 Bubuk coklat dicampur dengan gula dan bahan lain (vanila, dll) untuk
memunculkan citarasa yang lebih bervariatif.
4 Campuran bahan baku di beri susu.